LAPORAN MINGGUAN
DISUSUN OLEH:
BIOLOGI/B
NAMA NIM
HILDIANA APRILIANI D.D 2007026040
3.2.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aquades, alkohol 95
% , media, crystal violet, larutan lugol, larutan safranin, kertas label.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. DB104 2
3. Sp 2
4. Sp 3
4.2 Pembahasan
Pewarnaan Gram merupakan proses pewarnaan diskriminatif yang dapat
membedakan jenis bakteri berdasarkan reaksi yang terjadi pada struktur dinding sel
selama proses pewarnaan Pewarnaan gram merupakan bagian dari pewarnaan
diferensial yang berfungsi untuk membedakan suatu jenis bakteri berdasarkan reaksi
yang timbul dari dinding sel bakteri tersebut selama metode pewarnaan (Ratna,
1993). Pewarnaan gram, merupakan pewarnaan untuk membedakan dua kelompok
spesies bakteri, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Pewarnaan ini
didasari oleh sifat kimia dan juga sifat fisika dari suatu bakteri. Pada pewarnaan gram
ini bakteri gram positif dan gram negative dibedakan berdasarkan oleh komposisi
yang terdapat pada dinding sel nya. Bakteri gram positif merupakan bakteri yang
dapat mempertahankan zat warna ungu pada proses pembilasan, sedangkan bakteri
gram negative merupakan bakteri yang tidak dapat mempertahankan zat warna pada
proses pembilasan. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang tebal
sedangkan bakteri gram negative memiliki lapisan peptidoglikogen yang tipis (Putri,
Sukini, & Yodong, 2017).
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil yaitu mula-mula disiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan. Kemudian dipanaskan jarum ose dengan menggunakan
Bunsen agar menghindari adanya kontaminasi oleh mikroba lain. Lalu diambil secara
aseptik 1 ose suspense bakteri dalam cawan Petri. Setelah itu, diambil bakteri pada
media dan diletakkan di objek glass secara merata. Kemudian, dilakukan proses
fiksasi objek glass dengan menggunakan bunsen untuk menghindari adanya
kontaminasi dari mikroba lain. Lalu diteteskan crystal violet yang berupa larutan
berwarna ungu sebanyak 2-3 tetes dan didiamkan selama 1 menit. Setelah itu, dicuci
dengan air mengalir dan dikeringkan dengan diangin-anginkan. Selanjutnya,
diteteskan dengan larutan lugol dan dibiarkan selama 1 menit. Setelah itu, dicuci
dengan alkohol 95% selama 30 detik. Kemudian dicuci dengan air mengalir. Lalu
diteteskan dengan larutan safranin dan didiamkan selama 2 menit. Setelah itu, dicuci
kembali dengan menggunakan air mengalir dan dikeringkan dengan cara diangin-
anginkan. Didapatkan hasil yakni pada bakteri DB104 1 menunjukkan preparat
berwarna merah yang menandakan jika bakteri tersebut termasuk dalam jenis bakteri
gram negatif. Pada bakteri DB104 2 didapatkan preparat berwarna merah yang
menandakan jika bakteri tersebut masuk ke dalam jenis bakteri gram negatif. Pada
bakteri sp. 2 didapatkan preparat berwarna merah yang menandakan jika bakteri
tersebut juga masuk ke dalam jenis bakteri gram negatif. Pada bakteri sp. 3
didapatkan preparat berwarna merah yang menandakan jika bakteri tersebut masuk ke
dalam jenis bakteri gram negatif. Pada bakteri sp. 4 didapatkan preparat berwarna
ungu yang menandakan jika bakteri tersebut masuk ke dalam jenis bakteri gram
positif.
Adapun fungsi alat dalam percobaan kali ini, yaitu cawan petri berfungsi
sebagai wadah diletakkan suspensi bakteri, bunsen berfungsi sebagai alat untuk
membakar jarum ose agar tetap steril dan sebagai alat bantu melakukan fiksasi, jarum
ose berfungsi sebagai alat untuk engambil suspensi larutan, baskom stainlees
berfungsi untuk meanmpung air yang digunakan untuk mencuci sampel, object glass
berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk melakukan percobaan pada suspensi,
mikroskop berfungsi untuk mengamati bakteri gram positif dan gram negatif maupun
gram variabel dan botol larutan berfungsi untuk menyimpan larutan.
Adapun fungsi bahan dalam percobaan kali ini, yaitu suspensi bakteri sebagai
sampel yang akan digunakan dalam percobaan, crystal violet yang berfungsi
membentuk ikatan dengan Mg-ribonucleic acid pada membran/dinding sel bakteri
gram positif sehingga terbentuk komplek Mg-ribonucleic acid-crystal violet.
Komplek ini merupakan senyawa yang tidak larut dengan alkohol, larutan lugol
berfungsi sebagai penguat ikatan pada komplek Mg-ribonucleic acid, Alkohol 95 %
berfungsi mencuci lemak pada dinding sel bakteri. Lemak pada bakteri Gram positif
jumlahnya lebih kecil dibandingkan lemak yang terdapat pada dinding sel bakteri
gram negatif. Pada bakteri gram negatif, lemak pada membran sel larut, sehingga zat
warna utama (berupa kompleks) akan tercuci keluar dari sel bakteri. Larutan safranin
berfungsi sebagai zat warna tandingan (lawan) setelah luruhnya komplek Mg-
ribonucleic acid-crystal violet dari dinding sel bakteri gram negatif.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada
objek glass DB104 2 ditemukan preparat merah yang menandakan bekateri
tersebut merupakan bakteri gram negatif.
- Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada
objek glass sp.4 ditemukan preparat berwarna merah yang menandakan bakteri
tersebut adalah jenis bakteri gram negatif.
- Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada
objek glass sp.4 ditemukan preparat berwarna ungu yang menandakan bakteri
tersebut adalah jenis bakteri gram positif.
5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya dapat menggunakan larutan iodin untuk
menggantikan larutan lugol agar hasil yang didaaptkan beragam.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(k (
(m). Agar
). Hotplate l). Kentang
(n (
(p). Aquades
). Chloramphenicol o). Dextrose
(
(r). Kapas (s). Kertas
q). Aluminium Foil
(
(t). Karet Gelang
s). Plastik