Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH BIOMEDIK 3

BAKTERIOLOGI MEDIK
Disusun oleh:

 Naila Auliaul Muqinin (2022031012)


 Rahmi Auliya (2022031018)
 Haura Arkan (2022031005)
 Nur Anisa Ramadhani (2022031070)
 Nur Samsiah (2022031014)
 M Alban Maulana (2022031061)
 Farhan Septiyan (2022031046
 Raihan Dzikri Fadillah (2022031073)
 Nurul Hidayat (2022031071)
 M.Rizki saputra (2022031008)
 Gilang setia nugraha (2022031048)

Dosen Pengampu:
Drs. Ojo Suparjo, M. Si.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Pokok bahasan makalah ini
mengenai “BAKTERIOLOGI MEDIK". Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan
pengalaman penulis. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan, saran serta dukungan baik moril maupun materil,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Ojo Suparjo, M. Si., selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia

2. Rekan-rekan yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya.

Serang, Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 1

A. Latar Belakang……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………… 1
C. Tujuan……………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN....………………………………………… 2

A. Definisi Bakteri……..….…………………………………… 2
B. Sifat Bakteri………..……………………………………….. 2
C. Macam – Macam Teknik Pewarnaan………………..
………………………………… 3
D. Infeksi Nosokomial……………………..…………………. 3
E. Dasar Diagnostic Mikrobiologi……………………………. 4

BAB III PENUTUP………………………………………………….. 5

F. Kesimpulan….……………………………………………. 5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bakteriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
perikehidupan bakteri. Bakteri merupakan makhluk hidup
mikroskopis bersel tunggal (uniseluler). Bakteriologi merupakan
bagian dari mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan ilmu yang
mempelajari perikehidupan makhluk-makhluk hidup yang
berukuran mikroskopis (mikroorganisme). Mikrobiologi mengkaji
selain bakteri, juga mengkaji tentang virus, fungi, protozoa, dan
alga.
Bakteri merupakan organisme yang memiliki dinding sel. Oleh
karena itu, jika dikaji dari struktur selnya (kandungan dinding sel),
maka bakteri dikelompokkan ke dalam tumbuhan. Jika dikaji dari
kemampuan beberapa sel bakteri yang bergerak pindah tempat,
maka bakteri dikelompokkan ke dalam hewan. Namun demikian,
dalam klasifikasi makhluk hidup dengan sistem 5 (lima) dunia
menurut Whittaker pada tahun 1969, bakteri dikelompokkan ke
dalam dunia monera (Pelczar., dkk., 1988).

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang, antara lain:


1. Apa yang dimaksud dengan bakteri?
2. Apa saja sifat dari bakteri?
3. Bagaimana peranan dari bakteri?
B. Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah, antara lain:
1. Untuk mengetahui definisi bakteri.
2. Untuk mengetahui apa saja sifat dari bakteri.
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan dari bakteri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI BAKTERI
Bakteri berasal dari kata bakterion, dalam bahasa Yunani itu berarti
tongkatatau batang. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok
mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil, berbiak dengan
pembelahan diri, serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan
mikroskop (Dwidjoseputro, 1998).Bakteri merupakan salah satu kelompok
monera. Kindom monera semuanya merupakan organisme prokariot, yaitu
tidak mempunyai membran inti. Bakteri ialah organisme yang memiliki
rata-rata ukuran diameter 2 µm, luas permukaan tubuh 12 µm2, serta
volume 4 µm3. Bakteri memiliki tiga bentukdasar, yaitu bulat (coccus),
lonjong (basillus), dan spiral (spirillium). Proses pembelahan sel bakteri
yang tidak diiringi dengan pembelahan sempurnamenghasilkan bentuk-
bentuk khas koloni bakteri (Black 1999: 73-75). Bakteri bersifat ubiquitos,
yaitu mampu hidup hampir di semua tempat, sehingga bakteri bisa berada di
berbagai lingkungan, bahkan berada di dalam tubuh manusia (Black 1999:
73-75).

B. SIFAT BAKTERI

Bakteri merupakan mikroba bersel tunggal. Struktur sekarena tidak ada inti
atau membran organel. Berbeda dengan kendali mereka di pusat yang berisi
informasi genetik yang terkandung dalam DNA loop tunggal. Beberapa
bakteri mempunyai lingkaran material genetik yang disebut plasmid
tambahan. Plasmid biasanya mengandung gen bakteri yang menyediakan
beberapa keunggulan dibandingkan dengan bakteri lainnya. misalnya
bakteri berisi gen yang membuat bakteri resisten terhadap antibiotik
tertentu.
Sifat-sifat bakteri adalah sebagai berikut :

1. Bakteri bersifat soliter dan colonial


2. Tidak memiliki klorofil, sehingga bakteri umumnya transparan atau
buram. Karena tidak memiliki klorofil umumnya adalah heterotof
Akan tetapi beberapa jenis bakteri ada yang memiliki organel-organel
klorofil dan fotosintesis, sehingga bakteri itu disebut fotoautotrof.
3. Bakteri terdapat di udara, di air, di darat, sebagai saprofit atau parasit.
4. Inti sel tidak memiliki inti atau membran karioteka, disebut sel-sel
prokariotik.
5. Bakteri yang dimasukkan ke dalam tanaman dimasukkan dalam
filumShizophyta, Namun diklarifikasi, saat ini bakteri dimasukkan kedalam
kingdom monera dan bersifat parafiletik.
6. Bakteri bereproduksi dengan kawin atau membelah, dan dikawinkan atau
konjugasi.
7. Bakteri berukuran kecil, umumnya berukuran antara 1-5 mikron.
8. Bersifat prokariotik.
9. Bentuk sel yang tetap karena memiliki dinding sel.
10. Merupakan mikroorganisme bersel satu atau uni seluler.
11. Ada bakteri yang memiliki flagelata ada yang tidak.
12. Ukuran bakteri mikroskopis.
13. Bersifat kosmopolit.
C. MACAM – MACAM TEKNIK PEWARNAAN

1. Pewarnaan Gram
Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif berdasarkan sifat fisik kimia dinding sel bakteri.
Pewarnaan menggunakan pewarna utama kristal violet dan pewarna
tandingan safranin. Tujuan pewarnaan ini adalah untuk memudahkan
melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk
bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti
dinding sel danvakuola, serta meningkatkan kontras mikroorganisme
dengan sekitarnya. Pewarnaan ini dapat membagi bakteri menjadi gram
positif dan gram negatif berdasarkan kemampuannya untuk menahan
pewarna primer (kristalungu) atau kehilangan warna primer dan menerima
warna tandingan (safranin). Bakteri gram positif mengandung protein dan
gram negatif mengandung lemak dalam presentase lebih tinggi dan
dinding sel nya tipis. Pemberian alcohol (etanol) pada praktikum
pewarnaan bakteri, menyebabkan terekstraksi lipid sehingga memperbesar
permeabilitas dinding sel. Pewarnaan safranin masuk kedalam sel dan
menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negatif
sedangkan pada bakteri gram positif dinding sel nya terdehidrasi dengan
perlakuan alcohol, pori-pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan
membran menurun sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga
sel menjadi berwarna ungu,yang merupakan warna dari kristal violet.

2. Pewarnaan BTA
Bakteri tahan asam merupakan bakteri yang kandungan lemak nya
sangat tebal sehingga tidak bisa diwarnai dengan reaksi pewarnaan biasa,tetapi
harus dengan pewarnaan tahan asam. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan
asam (BTA) karena dapat mempertahankan zat warna pertama sewaktu dicuci
dengan larutan pemucat. Golongan bakteri ini biasanya bersifat patogen pada
manusia contohnya adalah Mycobacteriumtuberculosis.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat diisolasi dari sputum penderita TBC.
Reaksi hasil pewarnaannya jika positif terdapat bakteri TBC berwarna merah.
Selain menyerang manusia juga menyerang hewan seperti marmut, dan kera.
Penularannya dapat melalui udara yang masuk ke saluran pernafasan

D. INFEKSI NOSOKOMIAL

Infeksi nosokomial dikenal juga sebagai Hospital Acquired Infection (HAI), yaitu
infeksi yang didapat di rumah sakit. Istilah nosokomial ini berasal dari bahasa
Yunani yaitu nosokomeion yang berarti rumah sakit (nosos = penyakit, komeo =
merawat). Infeksi nosokomial
dapat diartikan sebagai infeksi yang berasal atau terjadi di rumah sakit.1, 2, 8
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang berkenaan atau berasal dari rumah sakit,
digunakan untuk infeksi yang tidak mengalami masa inkubasi sebelum dirawat di
rumah sakit, tetapi terjadi 72 jam setelah perawatan di rumah sakit. Secara umum,
pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari
3 x 24 jam, menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum
pasien masuk rumah
sakit.3, 9
Suatu infeksi pada pasien dapat dinyatakan sebagai infeksi
nosokomial bila memenuhi beberapa kriteria:10, 11
1. Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda
klinis infeksi tersebut.
2. Pada waktu pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak sedang dalam masa
inkubasi infeksi tersebut.
3. Tanda klinis infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 48 jam sejak
mulai perawatan.
4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa infeksi sebelumnya
E. DASAR DIAGNOSTIC MIKROBIOLOGI

Sepanjang perkembangan ilmu pengetahuan para ilmuan selalu berusaha untuk


mengatasi kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang telah dihadapi oleh
ilmuan
sebelumnya. Sejak ditetapkannya postulat Koch maka berarti bahwa suatu agent
penyebab
suatu penyakit infeksi harus dapat diisolasi pada suatu biakan murni, harus dapat
diidentifikasi, menimbulkan suatu penyakit yang sama pada hewan percobaan,
dan dapat
diisolasi kembali pada suatu biakan murni.
Selanjutnya perkembangan didalam menentukan penyebab penyakit infeksi
diawali
dengan mengambil bahan pemeriksaan klinik melalui prosedur-prosedur
pewarnaan, isolasi
dengan menggunakan medium pembenihan, melakukan reaksi-reaksi biokimiawi
untuk
menentukan produk-produk metabolisme, dan tes-tes serologik atau
imunodiagnostik untuk
mendeteksi antigen mikroba atau antibodi terhadap antigen mikroba.
Pemeriksaanpemeriksaan tersebut dilakukan di bidang Mikrobiologi Kedokteran
untuk tujuan diagnostik
labolatorik atau tujuan-tujuan penelitian.
Dengan menggunakan dogma biakan murni dapat diisolasi dan diidentifikasi
penyebab suatu penyakit infeksi yaitu bakteri, jamur atau virus. Namun dengan
teknik-teknik
yang telah ada, diketahui bahwa beberapa organisme sangat sulit atau mungkin
tidak
mungkin dibiakan, sehingga harus dicari metode lain untuk dapat menetukan
penyebab
infeksi tersebut. Selain itu pada beberapa keadaan metode-metode untuk
identifikasi sangat
terbatas dalam hal sensitivitas atau spesifitas atau keduanya. Untuk menambah
sensitivitas,
mempercepat waktu pemeriksaan dan menentukan mikroorganisme yang sukar
dibiak telah
dikembangkan suatu immunoassay yang biasa dilakukan oleh laboratorium-
laboratorium
yang besar maupun yang kecil untuk mendapatkan hasil diagnosis yang cepat.
Kemajuan di bidang biologi molekuler dan bidang pengembangan dari
bioteknologi
saat ini merupakan langkah baru untuk menetukan penyebab infeksi sehingga
dapat
digunakan sebagai alat bantu pembantu diagnosis, karena metode-metode biologi
molekuler
lebih sensitif, lebih spesifik, dan lebih cepat. Prinsip-prinsip dasar di bidang
biologi
molekuler seperti genetika molekul, faga bakteri, dan enzim-enzim bakteri
melahirkan
bioteknologi modern pada akhir tahun 1970.
Analisis asam nukleat mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini dan
saat
ini telah banyak dilakukan sebagai dasar yang rutin di dalam pemeriksaan
laboratorium
klinik. Keuntungan dari pelacak asam-asam nukleat adalah untuk identifikasi
organisme
BAB III
PENUTUP

F. KESIMPULAN
Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri,
struktur anatomi sel bakteri, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan
juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada lingkungan hidupnya.
Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Bakteri memiliki nilai
ekonomi penting dalam kehidupan manusia dan demikian pula bakteriologi.
Pengetahuan dalam cabang ilmu ini bermanfaat dalam pengobatan, higiene, ilmu
pangan dan gizi, pertanian, dan industri.

Anda mungkin juga menyukai