Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR PROKARIOT TANAMAN

“Morfologi Sel Bakteri“

Dosen Pembimbing : 1. Ir. Hartal, MP.

2. Dr.Ir. Hendri Bustaman,MS.

Coass : 1. Okta Fian Ahmad Fauzi (E1K017013)

2. Ayu Dandy (E1K018006)

Shift : 1 (Satu)

Kelompok : 6 (Enam)

Nama : Nanda Febrika

NPM : E1K020032

LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN

JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel dan berukuran
sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa
kelompok bakteri dapat memberikan manfaat maupun sumber penyakit dibidang pangan.
Banyak klasifikasi dari bakteri, salah satunya adalah bakteri enterik patogen yang banyak
menyebabkan penyakit saluran cerna pada manusia Lebih dari 80% bakteri perusak pada
makanan disebabkan oleh bakteri enterik patogen.
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
a. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai
beberapa variasi sebagai berikut :Kaisar (2001), Heritage (2002) :
1. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
2. Diplococcus, jka berganda dua-dua
3. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
4. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
5. Staphylococcus, jika bergerombol
6. Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

b. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut: Kaisar (2001), Heritage (2002)
1. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
2. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

c. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi
sebagai berikut: Kaisar (2001), Heritage (2002)
1. Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk
koma)
2. Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
3. Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel( Kaisar, 2001)
4. Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium,
dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel
tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya. ( Kaisar,
2001)

1.2 Tujuan Praktikum


Membedakan struktur morfologi sel dan penataan beberapa isolat bakteri
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai
agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan
manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana:
tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot
yang lebih kompleks (Colome, 2018).
Di dalam tanah hidup berbagai jasad renik (mikroorganisme) yang melakukan berbagai
kegiatan yang menguntungkan bagi kehidupan makhluk-makhluk hidup lainnya atau dengan
perkataan lain menjadikan tanah memungkinkan bagi kelanjutan hidup siklus kehidupan
makhluk-makhluk alami. Secara alami mikroba di alam ditemukan dalam populasi campuran.
Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan isolasi yang diawali dengan penngenceran
bertingkat. Proses isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba satu dengan nikroba lain
yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk dapaty mempelajari sifat biakan,
morfologi, dan sifat mikroba lainnya (Puspitasari, 2018).
Bawang merah (Allium cepa L.) termasuk salah satu komoditas sayuran unggulan dan
mempunyai banyak manfaat. Bawang merah juga termasuk ke dalam kelompok rempah yang
berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat herbal sehingga tanaman
bawang merah ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kebutuhan masyarakat terhadap
bawang merah yang semakin meningkat berdampak pada perkembangan luas panen bawang
merah (Pusat Data & Sistem Informasi Pertanian, 2016).
Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan dua cara baik secara morfologi ataupun
secara fisiologi, identifikasi yang dilakukan secara morfologi dapat meliputi bentuk koloni,
struktur koloni, bentuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan bakteri. Pengamatan morfologi
kemudian dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu pengamatan secara makroskopis dan
mikroskopis, pengaman makroskopis dilakukan dengan cara mengamati mikroorganisme
pada bagian-bagian yang nampak dan dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti bentuk
koloni, tepian koloni, elevasi koloni dan permukaan koloni (Cappucino & Sherman, 2017).
Sedangkan pengamatan mikroskopis digunakan pada saat ingin mengamati pergerakan, dan
pembelahan secara biner, mengamati bentuk dan ukuran sel yang alami, yang pada saat
mengalami fiksasi panas serta selama proses pewarnaan mengakibatkan beberapa perubahan
(Koes, 2016).
BAB III
METODOLOGI
1.1 Bahan dan Alat
Bahan yang diperlukan :
1. Isolat bakteri hasil isolasi dari tanah dan jaringan
2. Crystal violet
3. Akuades steril

Alat yang digunakan :


1. Gelas objek
2. Pipet
3. Jarum ose
4. Lampu Spiritus
5. Akuades steril
6. Labu semprot
7. Mikrometer okuler

3.2 Cara Kerja


1. 1 ose bakteri disuspensikan ke dalam 10 ml akuades steril
2. 1 ose bakteri digoreskan pada permukaan gelas objek sampai tipis dan rata
3. Keringkan di atas nyala lampu spiritus
4. Tetesi dengan Crustal Violet dan didiamkan 1 menit
5. Objek dicuci dengan air mengalir
6. Objek dikeringkan diatas nyala lampu spiritus
7. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 400x dan 1000x
8. Gambarkan morfologi sel bakteri dan penataannya
9. Ukur panjang dan diameter sel dengan menggunakan micrometer okuler
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
Pada umumnya bakteri mengandung glikolaks untuk melindungi selnya, namun ada juga
bakteri yang dilengkapi dengan kapsula. Kapsula tersusun atas unit polisakarida dan protein.
Keberadaan kapsula pada bakteri merupakan pertanda bahwa bakteri tersebut patogen, karena
apabila bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh maka akan sulit dicerna oleh sel darah putih.
Selain itu bakteri yang berkapsula juga memiliki perlindungan diri dari kekeringan, sehingga
lebih survive di lingkungan.
Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, ada beberapa yang
fotosintetik dan produksi aseksualnya secara pembelahan dan bakteri mempunyai ukuran sel
kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Bakteri pada
umumnya mempunyai ukuran sel 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm, dan terdiri dari tiga bentuk
dasar yaitu bentuk bulat atau kokus, bentuk batang atau Bacillus, bentuk spiral. Pada
percobaan pengecatan sederhana ini digunakanbiakan bakteri yang belum diketahui jenisnya.
Setelah pengecatan diperolehbakteri tersebut berwarna biru, yang berarti bakteri tersebut
menyerap zat warnacat tersebut sehingga nampak pada mikroskop. Adapun bentuk bakteri
yangdidapatkan yaitu coccus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah untuk mengamati morfologi, bentuk, sel dan koloni
mikroorganisme ada beberapa prosedur yang dilakukan,khusus untuk pengamatan bentuk dan
sel dilakukan dengan pewarnaan sederhana(positif dan negatif.

5.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya lebih disiplin lagi dalam waktu mulainya
praktikum dan lebih memperhatikan lagi dosen dan coass pada saat menjelaskan materi
praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Cappuccino, JG. dan Sherman, N. 2017. Manual Laboratorium Mikrobiologi Edisi


Kedelapan. Alih Bahasa: Nur Miftahurrahman. Jakarta: EGC.
Colome,JS. Et al. 2018. Laboratory Exercises in Microbiology. West Publishing
Company.New York

Koes Irianto. 2016. Mikrobiologi. Bandung: Yrama Widya.

Pusat Data & Sistem Informasi Pertanian. (2016). Outlook komoditas pertanian sub sektor
hortikultura. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementrian
Pertanian.

Puspitasari. 2018. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: Media Putra.

Anda mungkin juga menyukai