ACARA V
Di susun oleh:
PENDAHULUAN
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah
sangatluas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bacteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti
cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap
merugikan. Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur
dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Alat aplikasi pestisida yang di amati pada praktikum ini adalah jenis spreyer. Aplikasi
pada spreyer biasanya pestisida formulasi EC,WP dan S. Hal ini biasanya di sesuaikan
dengan fungsi dari spreyer tersebut, sebab pada jenis formulasi tersebut dapat di
encerkan.sprayer juga memiliki berbagai majam jenis dengan bentuk serta ukuran yang
berbeda beda, hal ini tergantung kebutuhan dalam pengendalian organisme pengganggu
tanaman, serta menyesuaikan kebutuhan penggunaan pestisidanya sendiri.
Peran alat aplikasi pestisida juga sangat penting mengingat pestisida merupakan zat
kimia berbahaya juga untuk memudahkan penggunaan pestisida tersebut. Alat-alat aplikasi
pestisida memiliki berbagai macam jenis dengan fungsi yang berbeda-berbeda tergantung
sasaran yang akan dikendalikan. Pengetahuan tentang bagian-bagian alat aplikasi pestisida
beserta mekanisme kerjanya penting untuk diketahui agar saat aplikasinya nanti dapat lebih
efisien dan efektif. Untuk itu diperlukan pengenalan terlebih dahulu mengenai alat-alat
tersebut baik dari bagian- bagiannya hingga mekanisme kerja alat tersebut. Dalam praktikum
ini akan dibahas mengenai alat-alat aplikasi pestisida beserta mekanisme kerjanya.
(Suharno,2014).
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan praktikum kali ini untuk mendapatkan persyaratan agroteknis yang
diperlukan dalam penggunaan peralatan hama dan penyakit.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
METODELOGI
Semprotkan air kedalam gelas ukur selama satu menit. Banyaknya air di dalam
2. Mengukur lebar bidang semprotan ( R ) : Lebar bidang semprotan tiap orang dan tiap
3. Mengukur kecepatan berjalan (D) : Kita berjalan sambil menyemprot selama 1 menit,
4. Menentukan volume cairan semprotan (A) : Masukkan nilai F, R, dan D diatas ke dalam
1. HASIL
A. LAJU ALIRAN SEMPROT
NO. WARNA NOZEL WAKTU BANYAK CAIRAN/MENIT
1. BIRU 1 MENIT 1,19 l/menit
2. KUNING 1 MENIT 1,19 l/menit
3. MERAH 1 MENIT 1,23 l/menit
4. HIJAU 1 MENIT 1,27 l/menit
B. KECEPATAN BERJALAN
NO. WARNA NOZEL WAKTU JARAK/MENIT
1. BIRU 1 MENIT 24, 6 M/Menit
2. KUNING 1 MENIT 23, 3 M/Menit
3. MERAH 1 MENIT 26 M/Menit
4. HIJAU 1 MENIT 20, 6 M/Menit
2. PEMBAHASAN
Praktikum yang dilakukan yaitu kalibrasi alat berdasarkan waktu dan . Kalibrasi
berdasarkan waktu dilakukan dengan mengisi tangki sebanyak 1-2 liter, kemudian tangki
diletakkan diatas meja. Pompa tangki atau sprayer gendong sampai tekanan maksimal. Nozle
diarahkan ke beaker glass kemudian kran dibuka. Air yang keluar dari nozle ditunggu sampai
satu menit, kemudian kran ditutup kembali. Hasil air yang keluar dihitung volumenya dan
dijadikan kalibrasi. Air yang keluar dalam satu menit dengan nozel biru adalah 1.190 ml,
nozel kuning 1.190 ml, nozel merah 1.230 ml, dan nozel hijau 1.270 ml
Kecepatan berjalan dilakukan dengan mengisi tangki sebanyak ± 5 liter air. Tangki
digendong kemudian dipompa sampai tekanan maksimal. Nozle diarahkan ke areal gulma
dengan waktu 1menit dan lebar 1 meter. Semprotkan cairan dalam tangki ke arah gulma
secara keseluruhan sampai terlihat basah. Didapatkan kecepatan berjalan dari nozel biru 24,6
meter, nozel kuning 23,3 meter, nozel merah 26 meter dan nozel hijau 20,6 meter.
.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Laju aliran semprot berdasarkan waktu dengan nozel biru, kuning, merah dan hijau
diperoleh nilai 1,19, 1,19, 1,23, dan 1,27 liter air yang keluar selama satu menit, sehingga
dalam satu tangki berukuran 14 liter dibutuhkan waktu 40 menit. Kecepatan berjalan yang
dibutuhkan untuk waktu 1 menit diperoleh jarak dari nozel biru, kuning, merah, dan hijau,
kemudian jarak yang didapatkan 24,6 m, 23,3 m, 26 m, dan 20,6 meter.
5.2 SARAN
yogyakarta.
2017.
pajajaran.