Anda di halaman 1dari 6

Khusnul, et.al.; Uji Daya Hambat…..Pharmacoscript Volume 2 No.

1, Agustus 2019
P-ISSN 2622-4941
E-ISSN 2685-1121

Khusnul., et al./Pharmacoscript, Volume 2, No, 1, Agustus 2019, (31-36)

Safitri.,et al./Pharmacoscript, Volume 1, No. 2, Februari 2019, 1-12

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KAPULAGA (Amomum compactum


Soland ex. Maton) TERHADAP PERTUMBUHAN Trichophyton rubrum

Khusnul*, Dian Madinatul M, dan Lia Aulia Rahmah


Program Studi D-III Analis Kesehatan
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
*E-mail: khusnul@stikes-bth.ac.id

ABSTRAK

Kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) merupakan tanaman yang biasa
digunakan sebagai bumbu masakan dan juga dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati
berbagai penyakit, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh jamur. Trichophyton rubrum
merupakan salah satu jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit, diantaranya tinea pedis,
tinea unguium, tinea korporis, dan lan-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya
hambat ekstrak etanol daun kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) terhadap
pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum. Pengujian daya hambat ekstrak etanol daun
kapulaga (Amomum compactum Soland ex. Maton) dilakukan dengan menggunakan metode
Kirby-Bauer. Hasil penelitian yang diperoleh, ekstrak etanol daun kapulaga (Amomum
compactum Soland ex. Maton) dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum
dari konsentrasi 10% dengan rerata diameter zona hambat sebesar 30 mm, 20% sebesar 35
mm, 30% sebesar 38 mm, 40% sebesar 40 mm, 50% sebesar 45 mm, 60% sebesar 46 mm,
70% sebesar 47 mm, 80% sebesar 48 mm, 90% sebesar 62 mm, dan 100% sebesar 72 mm.
Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa diameter zona hambat jamur Trichophyton
rubrum untuk hampir setiap konsentrasi ekstrak kapulaga menunjukkan perbedaan yang
sangat nyata terhadap semua konsentrasi ekstrak, Hal ini berarti sebagian besar konsentrasi
ekstrak tersebut telah menunjukkan efek yang berbeda dalam menghambat pertumbuhan
Trichophyton rubrum. Efek antifungi yang paling baik terlihat pada konsentrasi ekstrak 100%
dengan kemampuan daya hambat sebesar 72 mm dengan kategori hambatan sangat kuat
sedangkan konsentrasi terkecil yang masih dapat menghambat pertumbuhan terdapat pada
konsentrasi ekstrak 10 % dengan kemampuan daya hambat sebesar 30 mm dengan kategori
hambatan sama-sama sangat kuat.

Kata kunci: Ekstrak etanol, Amomum compactum Soland ex. Maton, Trichophyton rubrum.

31
Pharmacoscript Volume 2 No. 1 Agustus 2019

PENDAHULUAN berkhasiat yang berasal dari tanaman. Salah


Masalah penyakit kulit di Indonesia satu tanaman yang berkhasiat yaitu kapulaga
masih dikatakan tinggi, hal tersebut menjadi (Wijayakusuma, 1992).
alasan utama bagi Menteri Kesehatan untuk Kapulaga merupakan tanaman perdu
meningkatkan derajat kesehatan pada yang bersifat tahunan yang memiliki
masyarakat. Dermatitis merupakan penyakit kandungan senyawa aktif. Beberapa
kulit yang terkait dengan beberapa faktor kandungan aktif dalam kapulaga
penyebab seperti infeksi (Kemenkes, 2011). mengandung senyawa sineol, metal hepton,
Penyakit kulit di Indonesia sangat β-terpeniol, sabinen, linalool, geraniol, α-
bermacam-macam, diantaranya panu, kurap, pinen, limonene, dan terpenil asetat
kudis, dan lain-lain. Penyakit tersebut (Winarsi, 2014). Senyawa aktif dalam
merupakan penyakit kulit yang disebabkan tanaman kapulaga baik pada bagian daun
oleh jamur, biasanya penyakit yang serta biji kapulaga dapat diketahui melalui
disebabkan oleh jamur dapat dikenal sebagai uji skrining fitokimia. Berdasarkan uji
tinea, dermatofitosis atau ringworm. skrining fitokimia pada ekstrak etanol daun
Golongan jamur dermatofit yang dapat kapulaga dinyatakan mengandung senyawa
menyebabkan infeksi diantaranya terdiri flavonoid, saponin, dan tanin. Senyawa-
dari tiga genus, yaitu Microsporum, senyawa seperti saponin, flavonoid,
Trichophyton, dan Epidermophyton (Jawetz terpenoid, dan steroid merupakan senyawa-
et al, 2005). Salah satu jamur dermatofit senyawa yang dapat berkhasiat sebagai
untuk genus Trichophyton yang dapat antimikroba (Mozer, 2015).
menyebabkan tinea korporis, tinea kruris, Mekanisme senyawa antimikroba
tinea pedis, dan tinea unguium yaitu tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada
Trichophyton rubrum (Boel, 2003). dinding sel serta perubahan permeabilitas
Pengobatan terhadap penyakit tersebut dapat sel dan perubahan komponen lainnya
diobati dengan cara topikal (pengobatan luar (Pelczar dan Chan, 1988). Selain itu pada
seperti salep, obat gosok, dan shampoo). tanaman kapulaga juga memiliki khasiat
Selain pengobatan secara topikal, terdapat sebagai obat, diantaranya obat penyakit
pengobatan lain yang dapat dilakukan yaitu radang amandel, tenggorokan, gatal-gatal,
dengan memanfaatkan bahan alam berupa perut mulas, sesak nafas, keletihan, dan
tanaman tradisional untuk mencegah atau demam (Winarsi, 2014).
menghambat pertumbuhan dari jamur
penyebab penyakit. Hal tersebut
dikarenakan oleh kandungan senyawa

32
Khusnul, et.al.; Uji Daya Hambat…..Pharmacoscript Volume 2 No. 1, Agustus 2019

METODE PENELITIAN kapulaga. Suspensi jamur Trichophyton


Alat dan Bahan Penelitian rubrum dibuat dengan menggunakan NaCl
Alat yang digunakan yaitu autoclave, fisiologis dan kekeruhan suspensi jamur
batang pengaduk, benang kasur, cawan dibandingkan dengan standar 0,5 Mc
petri, gelas kimia, erlenmeyer, gelas ukur, Farland. Suspensi jamur ditanam pada
mikroskop, labu spirtus, inkubator, dry media SDA dan diberi perlakuan berbagai
sterilisator, ose bulat, hot plate, mikropipet, variasi konsentrasi ekstrak, kontrol positif
tip, spatula, tabung reaksi, kain kasa, kertas ketokonazol 2%, dan kontrol negatif.
payung, neraca analitik dan laminar air
HASIL DAN PEMBAHASAN
flow. Bahan yang digunakan yaitu
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
Sabouraud Dextrose Agar, NaCl Fisiologis,
menunjukkan bahwa ekstrak daun kapulaga
BaCl2 1%, H2SO4 1%, ketokonazol 2%,
dapat menghambat pertumbuhan dari jamur
ekstrak etanol daun kapulaga, etanol 96%,
Trichophyton rubrum, hal tersebut dilihat
biakan jamur Trichophyton rubrum, dan
dari diameter zona hambat yang terbentuk
aquadest steril.
pada konsentrasi 10% telah terbentuk zona
Tahap Persiapan hambat yang cukup besar yaitu sebesar 30
Alat-alat gelas seperti erlenmeyer, mm dan diameter zona hambat yang
petridisk, tabung reaksi disterilkan dengan terbentuk pada konsentrasi 100% sebesar 72
menggunakan oven pada suhu 180ºC selama mm Kemudian pada konsentrasi 20%
2 jam. Pipet ukur serta media disterilkan didapatkan diameter zona hambat sebesar 35
dengan menggunakan autoclave pada suhu mm, konsentrasi 30% sebesar 38 mm,
121ºC selama 15 menit. Alat plastik, seperti konsentrasi 40% sebesar 40 mm,
tip didesinfektan dengan alkohol 70% konsentrasi 50% sebesar 45 mm,
selama 20 menit (Soemarno, 1987). konsentrasi 60% sebesar 46 mm,
konsentrasi 70% sebesar 47 mm,
Pemeriksaan Uji Daya Hambat
konsentrasi 80% sebesar 48 mm, dan
Sampel yang digunakan yaitu daun
konsentrasi 90% sebesar 62 mm. Hasil
kapulaga yang telah dikeringkan dan dibuat
tersebut dapat dilihat melalui zona bening
ekstrak etanol dengan cara maserasi
yang terbentuk disekitar cakram seperti
menggunakan pelarut etanol 96% yang
yang tersaji pada gambar.
dilakukan perendaman selama 3×24 jam
pada suhu kamar dan sesekali diaduk,
kemudian disaring dan filtrat dievaporasi
sehingga didapatkan ekstrak kental daun
33
Pharmacoscript Volume 2 No. 1 Agustus 2019

kuat dilihat dari kemampuan respon daya


hambatan pertumbuhan fungi menurut
Puthera et al (2007) dalam Alfiah dkk
(2015) seperti pada tabel 1
Hasil kemudian dianalisis
(a) (b)
menggunakan uji varian satu arah dengan
Gambar 1. Diameter zona hambat pada
hasil menunjukkan bahwa diameter zona
jamur T.rubrum (a). Konsentrasi 10% dan
(b). Konsentrasi 100% hambat pada jamur Trichophyton rubrum

Diameter zona hambat yang yang terbentuk terdapat perbedaan yang

dihasilkan pada konsentrasi 80%, 90%, dan signifikan terhadap perlakuan konsentrasi

100% dikatakan melebihi kontrol positif yang diberikan pada jamur Trichophyton

ketokonazol 2%, dimana hasil pada rubrum, dimana nilai p=0,000 atau nilai

konsentrasi 80% yaitu sebesar 48 mm, 90% p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variasi

sebesar 62 mm, dan 100% sebesar 72 mm, konsentrasi yang diberikan pada jamur

sedangkan untuk diameter kontrol positif Trichophyton rubrum dapat memberikan

sebesar 48 mm. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas dalam menghambat pertumbuhan

pertumbuhan jamur T.rubrum dapat jamur, dari hasil tersebut dapat dilakukan uji

dihambat dengan baik oleh ekstrak daun lanjutan dengan menggunakan uji Duncan

kapulaga karena dilihat dari diameter zona seperti yang tersaji pada tabel 1 dibawah ini.

hambat yang melebihi kontrol positif.


Kemudian untuk kontrol negatif digunakan Tabel 1. Rerata diameter daya Hambat
ekstrak etanol daun kapulaga
kontrol aquadest steril dan kontrol etanol, terhadap Trichophyton rubrum hasil
hasil yang diperoleh pada kontrol aquadest uji lanjut (Duncan)

steril tidak terdapat zona hambat yang Rerata Diameter Daya Hambat
Perlakuan
(mm) dan Respon Daya hambat
terbentuk sedangkan untuk kontrol negatif 10% 30a Sangat Kuat

etanol terdapat zona hambat yang terbentuk 20% 35ab Sangat Kuat
30% 38b Sangat Kuat
yaitu 10 mm. Hasil kontrol negatif etanol 40% 40 bc Sangat Kuat
50% 45 cd Sangat Kuat
yang terbentuk tersebut tidak berpengaruh 60% 46d Sangat Kuat
70% 47d Sangat Kuat
terhadap hasil diameter zona hambat yang 80% 48d Sangat Kuat
90% 62f Sangat Kuat
diperoleh, karena masih menunjukkan 100% 72g Sangat Kuat
kategori sangat kuat meskipun hasil tersebut Kontrol (+) 48 Sangat kuat
Kontrol (-) 0
dilakukan pengurangan hasil kontrol etanol.  Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang
sama tidak berbeda pada tingkat kesalahan 5%
Adapun hasil diameter zona hambat yang  Respon daya hambat Sangat kuat (> 2cm), Kuat
(1,6-2cm), Sedang (1-1,5cm), Lemah (<1cm).
terbentuk termasuk dalam kategori sangat
34
Khusnul, et.al.; Uji Daya Hambat…..Pharmacoscript Volume 2 No. 1, Agustus 2019

Hasil uji Duncan tersebut Tabel 2. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Daun
Kapulaga
menunjukkan bahwa diameter zona hambat
yang terbentuk pada jamur Trichophyton No Uji Hasil Keterangan
Fitokimia Pengujian
rubrum dengan menggunakan variasi Terbentuk larutan
1. Flavonoid + warna kuning
konsentrasi ekstrak daun kapulaga sampai jingga
Terbentuk busa
menunjukkan perbedaan yang sangat nyata 2. Saponin +
yang stabil
terhadap ekstrak daun kapulaga pada Terbentuk larutan
3. Tanin +
warna kehitaman
konsentrasi 90% dan konsentrasi 100%.
Berdasarkan hasil uji fitokimia yang
Hasil pada konsentrasi 90% dan 100%
telah dilakukan bahwa pengujian terhadap
dalam memberikan sangat berbeda nyata,
flavonoid, saponin, dan tanin menunjukkan
sedangkan pada konsentrasi 10% dan
hasil yang positif. Hasil positif pada
konsentrasi 20%, konsentrasi 20%, 30%,
flavonoid ditandai dengan terbentuknya
dan 40%, konsentrasi 40% dan 50%,
larutan warna kuning sampai jingga,
konsentrasi 50%, 60%, 70%, dan 80%
menurut Sudarma (2010) mengemukakan
menunjukkan kemampuan atau aktivitas
bahwa flavonoid yang terbentuk warna
antijamur yang sama terhadap pertumbuhan
jingga diberikan oleh senyawa flavon.
jamur tetapi hasil tersebut masih termasuk
Kemudian untuk hasil positif pada saponin
kedalam kategori sangat kuat karena dilihat
ditandai dengan terbentuknya busa yang
dari hasil diameter zona hambat yang
stabil dan untuk hasil positif pada tanin
terbentuk sangat besar.
ditandai dengan terbentuknya larutan
Besarnya diameter zona hambat yang
berwarna kehitaman. Senyawa tersebut
terbentuk tidak terlepas dari senyawa aktif
dapat menghambat pertumbuhan jamur,
yang terkandung pada tanaman kapulaga
dimana flavonoid dapat merusak membran
khususnya bagian daunnya. Uji senyawa
sel dan mendenaturasi protein (Jawetz et al,
aktif tersebut dapat dilakukan dengan cara
2005). Saponin dapat menganggu stabilitas
uji fitokimia dimana hasil positif dapat
membran sel pada jamur yang
dilihat melalui perubahan warna larutan
mengakibatkan kerusakan membran sel
yang terbentuk setelah penambahan pelarut.
(Ganiswara, 1995). Tanin bekerja dengan
Hasil uji fitokimia pada ekstrak etanol daun
cara menghambat sintesis kitin yang
kapulaga dapat dilihat pada tabel 2.
digunakan untuk pembentukan dinding sel
pada jamur dan merusak membran sel
sehingga pertumbuhan jamur terhambat
(Watson dan Preedy, 2007).

35
Pharmacoscript Volume 2 No. 1 Agustus 2019

KESIMPULAN terlihat pada konsentrasi ekstrak 100%


Berdasarkan hasil penelitian ini dengan kemampuan daya hambat sebesar 72
didapatkan kesimpulan bahwa ekstrak mm dengan kategori hambatan sangat kuat
etanol daun kapulaga (Amomum compactum sedangkan konsentrasi terkecil yang masih
Soland ex. Maton) memiliki daya hambat dapat menghambat pertumbuhan terdapat
antijamur terhadap pertumbuhan jamur pada konsentrasi ekstrak 10 % dengan
Trichophyton rubrum yang ditandai dengan kemampuan daya hambat sebesar 30 mm
adanya zona hambat yang terbentuk pada dengan kategori hambatan sama-sama
media uji. Efek antifungi yang paling baik sangat kuat.

DAFTAR PUSTAKA (Lannea coromandelica) terhadap


Aspergillus niger, Candida albicans,
Alfiah RR, Khotimah S, dan Turnip M.
dan Trichophyton rubrum. [Skripsi].
2015. Efektivitas Ekstrak Metanol Daun
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Sembung Rambat (Mikania micrantha
[Indonesia].
Kunth) terhadap Pertumbuhan Jamur
Candida albicans. Jurnal Protobiont; 4
Pelczar, Michael J, dan Chan E.C.S. 1988.
(1):52-527. Universitas Tanjungpura,
Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas
Pontianak.
Indonesia, Jakarta.
Boel T. 2003. Mikosis Superfisial.
Soemarno. 1987. Penuntun Praktikum
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Bakteriologi. C.V. Karyono,
Sumatera Utara, Medan.
Yogyakarta.
Ganiswara. 1995. Farmakologi dan
Sudarma, Made. 2010. Uji Fitokimia
Terapi. Penerbit EGC Kedokteran,
Ekstraksi, Isolasi, dan Transpormasi
Jakarta.
Senyawa Bahan Alam. Fakultas MIPA,
Universitas Mataram.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2005.
Mikrobiologi Kedokteran: Buku dua
Watson RR dan Preedy VR. 2007.
edisi 1. Salemba Medika, Jakarta.
Bioactive foods in promoting healt:
probiotics and prebiotics. Academic
Kementrian Kesehatan RI. 2011.
Press. USA.
http://www.depkes.go.id/article/print/13
88/peluncuran-perdana-program-
Wijayakusuma H. 1992. Tanaman
pelatihan penyuluhan-kesehatan-kulit-
Berkhasiat Obat di Indonesia jilid 4.
bagi-kader-posyandu [diakses tanggal
Pustaka Kartini, Jakarta.
30 Januari 2018].
Winarsi H. 2014. Antioksidan Daun
Mozer M. 2015. Uji Aktivitas Ekstrak
Kapulaga. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Etanol 96% Kulit Batang Kayu Jawa

36

Anda mungkin juga menyukai