1 (September, 2017)
ABSTRAK
Kencur merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kencur memiliki
kandungan senyawa flavonoid, saponin, polifenol dan minyak atsiri yang dipercaya memiliki kemampuan
sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kencur
(Kaempferia galanga L.) pada bakteri Bacillus subtillis dan Escherichia coli. Pengujian aktivitas antibakteri
menggunakan metode difusi cakram. Penelitian ini menggunakan beberapa konsentrasi ekstrak etanol
rimpang kencur yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%. Pengukuran diameter zona hambat diukur menggunakan
penggaris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang kencur dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Zona hambat yang paling besar terdapat pada
konsentrasi 100% pada bakteri Bacillus subtilis dengan zona hambat rata-rata 29 mm dan konsentrasi 100%
pada bakteri Escherichia coli dengan zona hambat rata-rata 27 mm.
ABSTRACT
Kencur is one of the plants used as traditional medicine. Kencur contains flavonoid compounds, saponins,
polyphenols and essential oils that are believed to have antibacterial properties. This study aims to determine
the antibacterial activity of ethanol extract kencur (Kaempferia galanga L.) in bacteria Bacillus subtillis and
Escherichia coli. Antibacterial activity using disc diffusion method. This research used some concentration of
ethanol extract of kencur rhizome that is 25%, 50%, 75% and 100%. Measurement of inhibitory zone diameter
is measured using a ruler. The results showed that ethanol extract of kencur rhizome can inhibit the growth
of bacteria Bacillus subtilis and Escherichia coli. The largest inhibitory zone was present at 100%
concentration in Bacillus subtilis bacteria with 29 mm inhibitory zone and 100% concentration in Escherichia
coli bacteria with 27 mm inhibitory zone.
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 36
ISSN : 2598-2095 Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 37
ISSN : 2598-2095 Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
Pembuatan Ekstrak Etanol Kencur dibentuk oleh ekstrak kencur tidak melebihi zona
Pembuatan ekstrak etanol kencur (Keamferia hambat yang dibentuk oleh kontrol positif
galangal L) dengan metode maserasi. Maserasi (ciproflocaxin) yaitu sebesar 51,3 mm dan pada
merupakan metode penarikan simplisia dengan kontrol negatif yang menggunakan aquadest tidak
merendam simplisia tersebut dalam pelarut memberikan zona hambat. Rata-rata diameter
penyari yang sesuai (Syamsuni, 2007). Metode ini zona hambat yang terbentuk dari masing-masing
cocok digunakan untuk ekstraksi dalam jumlah konsentrasi ekstrak etanol kencur yaitu
banyak. konsentrasi 25% = 19,6 ± 0,57 mm, konsentrasi
Simplisia rimpang kencur sebanyak 200 gram 50% = 23,3 ± 0,57 mm, konsentrasi 75% = 26 ±
dimasukkan ke dalam botol kedap yang sesuai, 1,00 mm, konsentrasi 100% = 29 ± 1,00 mm.
kemudian ditambahkan pelarut etanol 96% Dapat dilihat dari hasil yang didapat, semakin
sebanyak 1000 ml, ditutup dan direndam selama 5 tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin
hari yang terlindung dari cahaya matahari dan besar pula zona hambat yang dihasilkan.
digojog setiap hari. Setelah 5 hari, rendaman
tersebut disaring dengan menggunakan kertas Hasil Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Etanol
saring dan kemudian diuapkan di atas penangas
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 38
ISSN : 2598-2095 Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
Pada gambar 2 dapat dilihat penelitian uji rimpang kencur yang pernah dilakukan Latifah
aktivitas aktibakteri ekstrak kencur memiliki daya (2015) yang hasilnya positif mengandung
hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia flavonoid. Senyawa flavonoid merupakan senyawa
coli. Namun zona hambat yang dibentuk oleh pereduksi yang baik, menghambat banyak reaksi
ekstrak kencur tidak melebihi zona hambat yang oksidasi, baik secara enzim maupun non enzim.
dibentuk oleh kontrol positif (ciproflocaxin) yaitu Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa
sebesar 45,3 ± 0,57 mm dan pada kontrol negatif fenol. Mekanisme kerja flavonoid berfungsi
yang menggunakan aquades tidak memberikin sebagai antibakteri dengan cara membentuk
zona hambat. Rata-rata diameter zona hambat senyawa kompleks terhadap protein extraseluler
yang terbentuk dari masing-masing konsentrasi yang mengganggu keutuhan membran sel bakteri,
ekstrak etanol kencur yaitu konsentrasi 25% = 18,3 mengganggu fungsi sel mikroorganisme dan
± 1,53 mm, konsentrasi 50% = 22,6 ± 0,57 mm, menghambat siklus sel mikroba. Mekanisme kerja
konsentrasi 75% = 24,6 ± 1,15 mm, konsentrasi dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri dan
100% = 27 ± 1,00 mm. Dapat dilihat dari hasil yang merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi
didapat, semakin tinggi konsentrasi yang (Juliantina, 2009).
digunakan maka semakin besar pula zona hambat Pada penelitian efektivitas senyawa bioaktif
yang dihasilkan. ekstrak kencur (Kaempferia galanga L)
menggunakan pelarut aquades dengan pelarut
metanol yang dilakukan oleh Sri Novita Primawati
Hasil Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Etanol et al., (2013) yang memberikan kesimpulan
Rimpang Kencur ekstrak metanol kencur menunjukkan adanya
aktivitas antibakteri dan diduga senyawa yang
Zona Daya Hambat (mm)
50.00 45.33
40.00
bersifat sebagai antibakteri pada ekstrak metanol
30.00
27.00 24.67 22.67 kencur adalah flavonoid, saponin dan minyak
18.33 atsiri. Saponin juga merupakan senyawa aktif yang
20.00
10.00
mempunyai aktivitas antibakteri. Saponin bekerja
0.00
0.00
dengan cara menggangu tegangan permukaan sel
Kontrol Ekstrak Ekstrak Ekstrak Ekstrak Kontrol (- bakteri, sehingga sel bakteri mudah bocor dan
(+) 100% 75% 50% 25% )
Konsentrasi (%)
lisis.
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 39
ISSN : 2598-2095 Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 40
ISSN : 2598-2095 Vol. 1 No. 1 (September, 2017)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 41