) TERHADAP
BAKTERI PENYEBAB JERAWAT
1
Neni Sri Gunarti, 2 Sri Carnia, 3 Lia Fikayuniar
1,2,3
Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia
Corresponding author: neni.gunarti@ubpkarawang.ac.id
Abstrak
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.) terhadap
bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus) dengan menggunakan pelarut yang
berbeda tingkat kepolarannya. Metode difusi sumuran digunakan untuk melihat daya hambat dari masing – masing
ekstrak yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kepolaran tiga pelarut yaitu n-heksan, etil asetat, dan
etanol 96% memberikan aktivitas penghambatan yang berbeda pada bakteri Propionibacterium acne, dan
Staphylococcus aureus. Dimana ekstrak etanol 96% dan ekstrak etil asetat menunjukkan daya hambat yang besar
dibandingkan ekstrak n-heksan terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan zona hambat sebesar 34,52±1,48
mm, 30,38±0,93 mm, dan 21,70±2,20 mm. Sedangkan untuk bakteri Staphylococcus aureus ekstrak etanol 96%
30,58±1,96 mm, ekstrak etil asetat 31,06±1,18 mm, dan ekstrak n-heksan 23,81±6,14 mm. Daya hambat dari masing
– masing pelarut termasuk kedalam kategori sangat kuat..
Abstract
This study aims to determine the activity of gedi (Abelmoschus manihot L.) leaf extract against acne-inducing
bacteria (Propionibacterium acne and Staphylococcus aureus) using solvents with different levels of polarity. The
well diffusion method was used to see the inhibitory power of each of the extracts tested. The results showed that the
differences in the polarity of the three solvents, namely n-hexane, ethyl acetate, and ethanol 96% gave different
inhibitory activities on the bacteria Propionibacterium acne, Staphylococcus aureus. Where the 96% ethanol
extract and ethyl acetate extract showed greater inhibition than the n-hexane extract against Propionibacterium
acnes bacteria with inhibition zones of 34,52±1,48 mm, 30,38±0,93 mm, and 21,70±2,20 mm. Whereas for
Staphylococcus aureus bacteria 96% ethanol extract 30,58±1,96 mm, 31,06±1,18 mm ethyl acetate extract, and
23,81±6,14 mm n-hexane extract. The inhibition of each solvent is included in the very strong category.
PENUTUP
Kesimpulan
Ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.)
memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab
jerawat diantaranya Staphylococcus aureus dan
Gambar 4.3 Hasil diameter zona hambat bakteri Propionibacterium acnes.
Staphylococcus aureus Zona hambat yang terbentuk terhadap bakteri
(a) N-heksan, (b) etil asetat, (c) etanol 96%, (d) kontrol Propionibacteium acnes untuk ekstrak n-heksan sebesar
positif (klindamisin), (e) kontrol negatif (DMSO), (e) 21,70±2,20mm, ekstrak etil asetat 30,38±0,93mm,
blanko ekstrak etanol 96% 34,52±1,48mm. Sedangkan zona
hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus untuk
ekstrak n-heksan sebesar 23,81±6,14mm, ekstrak etil
asetat 31,06±1,18mm, dan ekstrak etanol 96%
30,58±1,96mm.
Saran
Penelitian lanjutan untuk melakukan uji
Konsentrasi Hambat Minimun (KHM) dan Konsentrasi
Bunuh Minimun (KBM) dari ekstrak daun gedi
(Abelmoschus manihot L.) untuk mengetahui nilai
Gambar 4.4 Hasil diameter zona hambat bakteri KHM dan KBM dari ekstrak daun gedi dalam
Staphylococcus epidermidis menghambat pertumbuhan bakteri jerawat dengan
(a) N-heksan, (b) etil asetat, (c) etanol 96%, (d) kontrol menggunakan metode dilusi cair.
positif (klindamisin), (e) kontrol negatif (DMSO), (e)
DAFTAR PUSTAKA
blanko
Alfiah , R., Khotimah , S. & Turnip ,
M., 2015. Efektivitas Ekstrak Metanol Daun
Ekstrak daun gedi dapat menghambat
Sembung Rambat (Mikania Micrantha Kunth)
pertumbuhan bakteri penyebab jerawat diantaranya
terhadap Pertumbuhan Candida Albicans.
Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus,
Jurnal Protobiont , Volume 4.
hal ini dikarenakan ekstrak daun gedi mengandung
Alusinsing, S., Kojong, N. S. &
senyawa metabolit sekunder yang berfungsi sebagai
Sudewi, S., 2017. Uji Aktivitas Ekstrak Daun
agen antibakteri. Senyawa yang berpotensi sebagai
Gedi Merah ( Abelmoschus manihot L.), dalam
antibakteri terdiri dari saponin, flavonoid, dan tanin.
Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Saponin dapat meningkatkan permeabilitas membran sel
Staphylococcus Aureus, dan Escherichia coli.
sehingga sel bakteri menjadi hemolisis. Flavonoid
6(4).
cenderung mengikat protein sehingga dapat menggangu
Arangale , K., Dhanwate , A., Shinde
proses metabolisme bakteri. Pada konsentrasi rendah,
,R. & Aher , U., 2018. Ethanobotanical Uses
tanin berfungsi sebagai bakteriostatik, sedangkan pada
and Phytochemical Analysis of Abelmoschus
konsentrasi tinggi, tanin berfungsi sebagai antimikroba
manihot (L.) Medik. Volume 3.
dengan cara mengkoagulasi protoplasma bakteri
Brooks, G. F., Butel, J. S. & Morse ,
sehingga terbentuk ikatan yang stabil dengan protein
S. A., 2008. Mikrobiologi Kedokteran . Dalam:
bakteri (Meilina & Nurhasanah, 2018). Hasil analisis
H. Hartono, penyunt. Mikrobiologi Kedokteran
statistik menunjukkan adanya hubungan antara
. Jakarta: EGC.
perbedaan tingkat kepolaran pelarut dengan diameter
Firdaus, M., 2018. Pengaruh
zona hambat.
Pemberian Ekstrak Etanol Daun Gedi Merah
Hasil uji post hoc tests menunjukkan bahwa
(Abelmoschus manihot L.) Terhadap Radikal
hasil diameter zona hambat ekstrak etanol 96% dan
Jurnal Buana Farma Vol 1 Nomor 1 Maret 2021 15
Bebas DPPH dan Aktivitas Enzim Glutation Obat - Obat Penting. Khasiat Penggunaan dan
Peroksidase Pada Tikus Diabetes. Skripsi, pp. Efek - Efek Sampingnya. Jakarta : Elex Media
6-7. Komputindo .
Gilman , A., 2007. Goodman & Todarwal , A., Jain, P. & Bari, S.,
Gilman Dasar Farmakologi Terapi . Dalam: T. 2011. Abelmoschus manihot Linn :
A. B. S. F. ITB, penyunt. Jakarta: EGC. Ethnobotany, Phytochemistry And
Hapsari , I. P., 2018 . Uji Fitokimia Pharmacology. Volume 6.
dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Wulan, O. T. & Indradi, R. B., 2018. Profil Fitokimia
Daun Kemangi ( Ocimum basilicum L. ) Dan Aktivitas Farmakologi Gedi (Abelmoschus
Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium manihot (L.) Medik.). XVI(2).
acnes ATCC 11827 Secara In Vitro. Zahrah, H., Mustika, A. & Debora, K., 2018. Aktivitas
Mukhriani., 2014. Ekstraksi, Antibakteri dan Perubahan Morfologi dari
Pemisahan Senyawa, Dan Identifikasi Senyawa Propionibacterium acnes Setelah Pemberian
Aktif. VII(2). Ekstrak Curcuma Xanthorrhiza. Jurnal
Meilina, N. E. & Nurhasanah, A., Biosains Pascasarjana , Volume 20.
2018. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Zamrul, L. Y., Hartati & Parawansah,
Manggis (Garnicia mangostana L.) Terhadap 2019. Uji Aktivitas Antibakteri Etanol Daun
Bakteri Penyebab Jerawat. Jurnal Teknologi Gedi (Abelmoschus manihot L.) terhadap
Laboratorium . Pertumbuhan Escherichia coli dan
Ningsih, I. Y., 2016. Modul Staphylococcus aureus. Medula, Volume 6, pp.
Saintifikasi Jamu ( Penanganan Pasca Panen ). 583-589.
Jember: Universitas Jember. Zulfitrah , M., 2012. Hubungan Antara Konsumsi
Ninin, H., 2016. Uji Aktivitas Ekstrak Tempe dengan Angka Kejadian Acne
Etanol Klika Aanka Dara (Croto oblongus Vulgaris pada Dewasa Muda. Naskah
burm F.) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat. Publikasi .
Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin.
Pothitirat , W., Chomnawang , M. &
Grtsanapan , W., 2010 . Free Radical And Anti-
Acne Activities Of Mangosteen Fruit Rind
Extracts Prepared By Different Extraction
Methods..