ANTIBACTERIAL TEST
OF KECOMBRANG (Nicolaia Speciosa Horan) STEM EXTRACT
AGAINTS Staphylococcus aureus AND Escherichia coli
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Tanaman kecombrang masyarakat sebagai bahan tambahan
merupakan tanaman rempah-rempah dalam pengolahan sayur contohnya
yang termasuk dalam golongan pecel, daun ubi, urap, sambal dan
Zingiberaceae dan sudah dikenal bahkan juga dikonsumsi sebagai
lama oleh manusia dalam pembuatan lalapan. Bukan hanya bunga
obat bahkan juga pada sayur- kecombrang saja yang sering
sayuran. Tanaman kecombrang telah digunakan, batang kecombrang juga
dimanfaatkan masyarakat sebagai berfungsi sebagai penambah cita rasa
obat-obatan seperti kanker, tumor pada masakan daging (Naufalin,
dan juga sebagai bahan kosmetik 2005). Batang semu kecombrang
alami seperti cairan pencuci rambut berpotensi sebagai bahan baku
dan bahan pencampur bedak. Bunga pembuatan kertas dan digunakan
kecombrang banyak digunakan oleh
JOM Faperta
1. Mahasiswa Vol.Pertanian
Fakultas 3 No. 1 Februari 2016
Universitas Riau
2. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau
JOM Faperta Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
untuk membuat anyam-anyaman memiliki efek mematikan terhadap
(Anggraeni, 2007). larva instar III Aedes aegypti, hal ini
Penelitian tentang tanaman disebabkan karena adanya senyawa
kecombrang dalam bentuk ekstrak flavonoid pada batang kecombrang,
telah banyak dilakukan. Komponen dimana flavonoid dapat merusak
kimia dari bunga kecombrang terdiri membran sitoplasma yang
dari alkaloid, flavonoid, polifenol, menyebabkan bocornya metabolit
minyak atsiri, saponin dan steroid. yang penting dan menginaktifkan
Jaffar et al. (2007) menyatakan enzim yang ada. Edmi dan
bahwa pada daun, batang, bunga dan Kurniawan, (2012) menyatakan
rizome tanaman kecombrang bahwa fraksi n-heksana ekstrak
menunjukkan adanya beberapa jenis batang kecombrang juga
minyak esensial yang kemungkinan memberikan efek larvasida pada
bersifat bioaktif. Kandungan larva instar III Aedes aegypti dan
minyak esensial tertinggi adalah menyebabkan A. aegypti mengalami
pada daun yaitu sebesar 0,0735%, kematian.
bunga sebesar 0,0334%, batang Naufalin (2005) menyatakan
0,0029% dan rhizome sebesar bahwa zat antibakteri dari ekstrak
0,0021% (Hudaya, 2010). Batang etanol dan etil asetat dari bunga
kecombrang memiliki potensi kecombrang dapat menghambat
sebagai antibakteri, hal ini berbagai bakteri seperti Bacillus cereus,
ditunjukkan dengan adanya Pseudomonas aeroginosa, Salmonella
kandungan minyak esensial sebesar typhimurium, Escherichia coli, Listeria
0,0029% dan kandungan flavonoid monocytogenes, Staphylococcus aureus
pada batang kecombrang. Bagian dan Aeromonas hydrophilia. Hudaya
batang kecombrang yang sering (2010) menyatakan bahwa ekstrak
digunakan oleh masyarakat adalah air bunga kecombrang bersifat
batang bagian dalam. Hal ini antibakteri terhadap S. aureus dan E.
disebabkan karena pada bagian coli.
dalam batang kecombrang lebih Berdasarkan potensi dari
banyak mengandung flavonoid dari kecombrang sebagai zat antibakteri
pada bagian luar batang kecombrang. terutama pada bagian batang, maka
Naufalin et al. (2009) menyatakan penulis telah melakukan penelitian
bahwa batang kecombrang bagian dengan judul “Uji zat antibakteri
dalam mengandung alkaloid, ekstrak batang kecombrang
saponin, fenolik, flavonoid, (Nicolaia speciosa Horan) terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia
triterpenoid, steroid, dan glikosida
coli”.
yang dapat berfungsi sebagai
Penelitian ini bertujuan untuk
antimikroba.
mempelajari kemampuan antibakteri
Informasi mengenai
ekstrak batang kecombrang terhadap
pengujian zat antibakteri ekstrak
pertumbuhan S. aureus dan E. coli
batang kecombrang masih sangat
dan menentukan nilai Minimum
terbatas, namun penelitian tentang
Inhibitory Concentration (MIC).
pengujian zat antibakteri ekstrak
bunga dan daun kecombrang telah
banyak dilakukan. Adityo et al. BAHAN DAN METODE
(2013) menyatakan bahwa fraksi Penelitian telah dilaksanakan di
metanol ekstrak batang kecombrang Laboratorium Analisis Hasil
4
Diameter Zona Hambat (mm)
2.96 3.16
3 2.73
2.06 2.26
2.06
2 1.46 1.53
0.73 0.9
1
0
20% 40% 60% 80% 100%
Konsentrasi Ekstrak Batang Kecombrang
S. aureus E. coli
Gambar 3. Diameter zona hambat (mm) ekstrak air batang kecombrang terhadap
E. coli dan S. aureus dengan berbagai konsentrasi
3.5 3.0
2.8 2.9 3.0
3
2.5 2.2
2 1.8
1.4 1.5
1.5 1.0
1
0.5
0
20% 40% 60% 80% 100%
Konsentrasi Ekstrak Batang Kecombrang
S. aureus E. coli
Gambar 4. Diameter zona hambat (mm) ekstrak etil asetat batang kecombrang
terhadap E. coli dan S. aureus dengan berbagai konsentrasi
0.5
0
20% 40% 60% 80% 100%
Konsentrasi Ekstrak Batang Kecombrang
E. coli S. aureus