Anda di halaman 1dari 5

TUGAS REVIEW JURNAL

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (ARTOCARPUS


ALTILIS) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN
ESCHERICHIA COLI

Nama
(NIM)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGI ILMU FARMASI NUSAPUTERA
SEMARANG
2022
I. JUDUL JURNAL DAN NOMOR JURNAL
Nama : Fiana, F.M., Kiromah, N.Z.W. and Purwanti, E
Tahun : 2020
Judul : Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap
Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. 
Nama Jurnal/Nomor : Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, pp.10-20.

II. PENDAHULUAN
Tanaman dapat menjadi salah satu alternatif pengobatan dalam mengurangi resistensi
terhadap antibiotik (Pandey and Mishra, 2010). Tanaman yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat salah satunya adalah tanaman sukun (Artocarpus altilis).Daun sukun
(Artocarpus altilis) diketahui mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan
tannin yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri.

III. METODE EKSTRAKSI


Metode ekstraksi : Maserasi dengan pelarut etanol 96%
Apa yang digunakan dalam penelitian tersebut : Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daun sukun (Artocarpus altilis) yang berasal dari wilayah Gombong.
Etanol 96%, serbuk magnesium, HCl pekat, larutan FeCl3 10%, HCl 2N, pereaksi Mayer,
pereaksi Dragendorff, aquadest, silika GF 254, n-butanol, asam asetat glasial, ammonia
pekat, etil asetat, n-heksan, reagen semprot FeCl3. Larutan kuersetin sebagai pembanding
senyawa flavonoid dan larutan asam tanat sebagai pembanding tanin. Bahan untuk uji
antibakteri yaitu NA (Nutrient Agar), NaCl 0,9%, antibiotik erythromycin 500 MG.
Buatlah skema dari cara kerja ekstraksi senyawa tersebut :

Jelaskan juga kekurangan dan kelebihan dari metode ekstraksi yang digunakan
dalam penelitian tersebut :
Kelebihan dari Metode Maserasi :
1) Peralatan yang digunakan sangat sederhana
2) Teknik pengerjaan relative sederhana dan mudah dilakukan
3) Biaya operasionalnya relative rendah
4) Dapat digunakan untuk mengekstraksi senyawa yang bersifat termolabil karena
maserasi dilakukan tanpa pemanasan.
5) Proses ekstraksi lebih hemat penyari.
Kekurangan Metode Maserasi
1) Kerugian utama dari metode maserasi ini adalah memerlukan banyak waktu.
2) Proses penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi
sebesar 50%
3) Pelarut yang digunakan cukup banyak.
4) Kemungkinan besar ada beberapa senyawa yang hilang saat ekstraksi.
5) Beberapa senyawa sulit diekstraksi pada suhu kamar.
6) Penggunaan pelarut air akan membutuhkan bahan tambahan seperti pengawet yang
diberikan pada awal ekstraksi. Penambahan pengawet dimaksudkan untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan kapang.

IV. HASIL DAN KESIMPULAN PENELITIAN


Hasil :
Hasil uji tabung dan uji KLT ekstrak daun sukun positif kandungan flavonoid dan tanin
yang berpotensi sebagai antibakteri. Uji antibakteri dilakukan menggunakan metode disc
diffusion (tes Kirby-Bauer) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
yang diinkubasi selama 1 x 24 jam. Konsentrasi ekstrak yang diujikan yaitu 10%, 15%
dan 20%. Kontrol positif menggunakan antibiotik eritromisin dan kontrol negatif
menggunakan aquades. Identifikasi kandungan kimia tanaman dilakukan dengan uji
tabung dan KLT. Hasil inkubasi ekstrak daun sukun dengan konsentrasi 10%, 15% dan
20% terhadap bakteri Staphylococcus aureus rerata diameter zona hambat berturut-turut
yaitu 3,67, 3,50 dan 2,67 mm dengan kontrol positif diameter zona hambat 18,5 mm,
kontrol negatif diameter zona hambat 0 mm. Hasil inkubasi ekstrak daun sukun dengan
konsentrasi 10%, 15% dan 20% terhadap bakteri Escherichia coli rerata diameter zona
hambat berturut-turut yaitu 5,33, 3,17 dan 3,33 mm dengan kontrol positif memiliki
diameter zona hambat 28,5 mm dan kontrol negatif diameter zona hambat 0 mm
Kesimpulan :
Aktivitas ekstrak etanol daun sukun terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli termasuk dalam kategori lemah.

Anda mungkin juga menyukai