Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SUNGKAI (Peronema canescens


Jack) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


Mencapai derajat Sarjana Kedokteran

EVELIN ISA KRISTIN


193020801026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan bagian terluar yang berfungsi untuk melindungi jaringan di sekitar tubuh dari
paparan di luar tubuh, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Salah satu paparan yang tidak
terlihat adalah bakteri, yang dimana dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada kulit.
Prevalensi penyakit kulit di Indonesia pada tahun 2012 adalah 8,46% yang kemudian meningkat
hingga 9% pada tahun 2013.1 Salah satu bakteri penyebab penyakit kulit adalah Staphylococcus
epidermidis yaitu bakteri gram positif yang dapat menyebabkan infeksi kulit seperti jerawat, ulkus,
dan infeksi luka bakar.2 Tatalaksana yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi infeksi
Staphylococcus epidermidis adalah dengan penggunaan antibiotik. Staphylococcus epidermidis
memiliki resistensi terhadap setidaknya tiga jenis antibiotik, sedangkan prevalensi resistensi lainnya
adalah terhadap lebih dari tujuh jenis antibiotik yaitu 17,39%. Staphylococcus epidermidis memiliki
prevalensi resistensi paling tinggi terhadap penisilin (95,65%), tetrasiklin (91,30%), eritromisin
(82,60%), cefazolin (78,26%), dan trimethoprim-sulfametoksazol (73,91%). 3
Antibiotik merupakan salah satu cara untuk mencegah pertumbuhan serta perkembangan
bakteri, namun dalam penggunaan yang terus-menerus akan meningkatkan resistensi bakteri
terhadap antibiotik, sehingga menimbulkan ancaman besar bagi manusia, mulai dari dampak
terhadap ekonomi, efek samping antibiotik, sampai dengan risiko komplikasi. 4 Maka dari itu
diperlukannya alternatif dengan pengaruh seperti antibakteri yang menggunakan bahan alami dan
mudah ditemukan serta efektivitas yang tinggi.
Tanaman obat herbal memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam pengobatan terhadap
infeksi salah satunya ialah tanaman Sungkai (Peronema canescens Jack).5 Tanaman Sungkai
(Peronema canescens Jack) merupakan tanaman yang sering dijumpai di Indonesia dan merupakan
salah satu tanaman yang dapat menjadi obat herbal. Daun dari tanaman sungkai merupakan bagian
yang sering digunakan sebagai obat herbal dengan cara direbus dan air rebusan daun sungkai
dikonsumsi.6 Secara empiris daun sungkai dapat mengobati berbagai penyakit seperti demam,
pilek, diare, memar, dan juga digunakan sebagai obat luka luar.7 Berdasarkan penelitian sebelumnya
diketahui bahwa kandungan metabolit sekunder dengan kemampuan sebagai antibakteri pada daun
sungkai adalah senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, fenolik dan steroid. Senyawa alkaloid
dengan kemampuan sebagai antibakteri melakukan mekanisme dengan mengganggu komponen
penyusun sel bakteri sehingga lapisan dinding selnya tidak dapat terbentuk dengan utuh dan
menyebabkan kematian sel pada bakteri.8 Senyawa flavonoid yang merupakan golongan senyawa
polifenol dengan sifat antibakteri yang menghambat bakteri uji dengan mekanisme menghambat
sintesis asam nukleat yang menyebabkan gangguan pada pembentukan DNA dan RNA bakteri
sehingga terjadi kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri. 9 Senyawa tanin yang juga merupakan
golongan senyawa polifenol dengan mekanisme mengerutkan membran sel sehingga menganggu
permeabilitas sel dan menghambat bahkan membuat kematian bakteri. 8 Senyawa saponin memiliki
aktivitas antibakteri dengan melakukan difusi lewat membran luar dinding sel bakteri dan mengikat
membran sitoplasma sehingga menganggu kestabilan membran sitoplasma yang mengakibatkan
sitoplasma keluar dari sel bakteri. 10 Senyawa fenolik sebagai antibakteri dengan melakukan
penyimpangan struktur protein sel bakteri sehingga mengganggu proses pembentukaan dinding sel
bakteri yang bertumbuh.11 Senyawa steroid sebagai antibakteri dengan mekanisme merusak
membran sel bakteri.12 Alkaloid, fenolik dan steroid merupakan senyawa metabolit sekunder yang
paling tinggi sebagai antiinflamasi pada tanaman sungkai. 13 Menurut Madyawati Latief DKK
(2021) Senyawa anti inflamasi berperan dengan menghambat migrasi leukosit ke area inflamasi,
menghambat pelepasan prostaglandin yang berada di dalam sel dan menghalangi pembentukan
mediator prostaglandin.14,15 Hasil penelitian menjelaskan bahwa daun sungkai memiliki efektivitas
utama sebagai antibakteri.15
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Wardiyah mengenai hasil uji ketahanan saat
dipakainya sediaan gel, krim dan salep memperlihatkan bahwa sediaan gel memiliki stabilitas
ketahanan yang baik dibandingkan sediaan krim dan salep. Oleh karena itu, pada penetilian
mengenai daun sungkai ini dilakukan formulasi dalam bentuk sediaan gel, dikarenakan sediaan gel
memiliki sensasi dingin saat dioleskan pada kulit, cepat menyerap, tidak meningalkan sisa dan tidak
menyumbat pori-pori kulit serta mudah dibersihkan.16
Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti ingin mendapatkan hasil efektivitas pada daun sungkai
(Peronema canescens Jack) dalam formulasi gel dan untuk mengetahui efektivitas antibakteri
dalam menghambat pertumbuhan bakteri Stahpylococcus epidermidis.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana evaluasi terhadap sifat fisik pada ekstrak daun sungkai (Peronema canescens Jack)
dalam sediaan gel Staphylococcus epidermidis?
2. Berapakah nilai konsentrasi hambatan minimum (KHM) pada ekstrak daun sungkai (Peronema
canescens Jack) dalam bentuk sediaan gel dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Stahpylococcus epidermidis?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Apakah ekstrak daun Sungkai (Peronema canescens Jack) dalam sediaan gel memiliki
potensi antibakteri terhadap aktivitas pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis?
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui evaluasi terhadap sifat fisik pada ekstrak daun sungkai (Peronema cenescens
Jack) dalam sediaan gel.
2. Mengetahui nilai konsentrasi hambatan minimum (KHM) pada ekstrak daun sungkai
(Peronema cenescens Jack) dalam bentuk sediaan gel dalam menghanbat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus epidermidis.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Ilmiah
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya fitoterapi mengenai aktivitas farmakologi ekstrak daun sungkai (Peronema
cenescens Jack) sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
efektivitas antibakteri ekstrak daun sungkai (Peronema cenescens Jack) terhadap bakteri
Staphylococcus epidermidis.
2. Untuk Akademis
Penelitian ini diharapkan mampu membantu perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
mengenai daun sungkai (Peronema cenescens Jack) dan bakteri Staphylococcus epidermidis, serta
bisa menjadi referensi bacaan untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Keaslian Penelitian


Penelitian ini dilakukan guna mengethui efektivitas antibakteri ekstrak daun sungkai (Peronema
cenescens Jack) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.
Hal baru dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sediaan gel dari kombinasi ekstrak
daun sungkai sungkai (Peronema cenescens Jack) serta menggunakan bakteri Staphylococcus
epidermidis dengan metode ekstraksi UAE (ultrasonic assisted extraction) dan metode E-strip.
Berikut adalah penelitian yang dilakukan mengenai efektivitas antibakteri ekstrak daun sungkai
(Peronema cenescens Jack) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada Tabel 1.1 :
Tabel 1.1 keaslian penelitian
No Peneliti Judul Rancangan Variable Hasil
(Tahun) penelitian
1 D Uji Eksperimantal Variabel bebas: Hasil penelitian menunjukan bahwa
Fransisca Aktivitas pertumbuhan E.coli dapat dihambat
dkk Antibakteri Daun sungkai dengan aktivitas antibakteri yang
(2020) Ekstrak Etanol dimiliki oleh ekstrak etanol daun
Daun Sungkai (Peronema sungkai (P.canescens). Konsentrasi
(Peronema cenescens 25% merupakan konsentrasi efektif
canescens Jack) ekstrak etanol daun sungkai dalam
Jack) Terhadap menghambat pertumbuhan E.coli,
Pertumbuhan Variabel terlihat darizona bening yang
Escherichia terikat: terbentuk di sekitar kertas cakram
coli Dengan dengan diameter sebesar 3,75 mm.
Metode Difusi Bakteri
Cakram Kirby Escherichia
-Bauer. coli

2 Dhea Aktivitas Fraksi Eksperimental Variable bebas: Hasil penelitian menunjukan fraksi
Prastiwi Etanol Dari etanol daun Peronema canescens
dkk Ekstrak Daun Daun terbukti dapat menghambat
(2018) Peronema Peronema pertumbuhan parasit Plasmodium
cenescens cenescens berghei dalam sel darah merah Mus
Terhadap musculus jantan dengan dosis
Tingkat Variable penghambat paling besar, yaitu
Perthumbuhan terikat: 0,084g/kgBB yaitu mencapai
Plasmodium 54,06%.
berghei. Plasmodium
berghei

3 Ilham Penentuan Ekperimental Variabel bebas: Hasil penelitian menunjukan bahwa


Pratama Kandungan daun sungkai mengandung senyawa
(2021) Metabolit Daun sungkai metabolit sekunder yaitu, ekstrak
Sekunder, Uji (Peronema heksana mengandung senyawa
Aktivitas cenescens alkaloid, ekstrak etilasetat
Antibakteri dan Jack) mengandung senyawa fenolik dan
Sitotoksik steroid, serta ekstrak etanol
Ekstrak Daun Variabel mengandung senyawa flavonoid,
Sungkai terikat: fenolik, saponin dan steroid. Pada
(Peronema konsentrasi 5%, 10% dan 20%
cenescens Jack). Staphylococcus ekstrak etanol bersifat sedang dalam
aureus dan menghambat pertumbuhan
Escherichia Staphylococcus aureus, namun pada
coli ekstrak etil asetat dan heksana
bersifat lemah. Diameter zona
hambar terbesar terjadi pada ekstrak
etil asetat dengan konsentrasi 20%
yaitu sebesar 4.68 mm.

4 A. Identifikasi Ekperimental Variabel bebas: Hasil penelitian menunjukan bahwa


Ibrahim, Metabolit didapatigolongan senyawa alkaloid,
H. Sekunder dan Peronema flavonoid, terpenoid-steroid,dan
Kuncoro Aktivitas canescens Jack tanin. Ekstrak metanol daun sungkai
(2012) Antibakteri (Peronema cenescens Jack) memiliki
Ekstrak Daun Variabel aktivitas sebagai antibakteri. Nilai
Sungkai terikat: KHM ekstrak metanol daun sungkai
(Peronema untuk bakteri S.mutans, S.thyposa
canescens Jack) S. mutans, S. dan S.aureus adalah konsentrasi
Terhadap thiposa, B. 20%, sedangkan untuk B. subtilis
Beberapa subtillis, S. adalah 15%. Nilai KBM ekstrak
Bakteri Patogen. aureus metanol P. canencens pada
konsentrasi 5% efektif untuk
membunuh bakteri Str. mutans dan
S. thyposa, sedangkan konsentrasi
1 % efektif membunuh bakteri
B.subtilis danS.aureus.
5 A. Aktivitas Eksperimental Variabel bebas: Hasil penelitian menunjukan bahwa
Ibrahim Sediaan Gel adanya karakteristik fisik dan kimia
DKK Antiseptik Peronema dengan sediaan gel antiseptic
(2015) Tangan canescens Jack berbahan aktif 4% ekstrak etanol
Berbahan Aktif daun sungkai stabil secara fisik dan
Ekstrak Fraksi Variabel kimia, dengan pH rentang 6,2-7,4
Etanol Daun terikat: pada penyimpanan suhu kamar 27⁰C.
Sungkai aktivitas antibakteri dengan sediaan
(Peronema S. mutans, S. gel antiseptic berbahan aktif 4%
canescens Jack) thiposa, B. fraksi ekstrak etanol sebelum
Terhadap subtillis, S. penyimpanan aktif terhadap bakteri
Beberapa aureus Staphylococcus aureus, Salmonela
Bakteri Patogen. thyposa, Escherichia coli dan
Bacillus subtilis. Sedangkan sediaan
gel antiseptiksesudah penyimpanan
aktif terhadap bakteri Staphylococcus
aureus, Salmonela thyposa dan
Escherichia coli.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI. 2013.
2. Widyasanti, A., Hajar, S., & Rohdiana, D. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Teh Putih terhadap
Bakteri Gram Positif dan Negatif. Jurnal Penelitian Teh Dan Kina, 2015;18(1), 55–60.
3. Chabi, R., Momtaz, H. Virulence factors and antibiotic resistance properties of
the Staphylococcus epidermidis strains isolated from hospital infections in Ahvaz, Iran. Trop
Med Health 47, 56. 2019
4. Mardiastuti, H., Kurniawati, A., Kiranasari, A., Ikaningsih, & Kadarsih, R. Emerging Resistance
Pathogen: Situasi Terkini di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah dan Indonesia.
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 57 No. 3, pp. 75-79. 2007.
5. Hertiani,T., Palupi, S.I., Sanliferianti, dan Nurwindasari, D.H. Uji Invitro Antimikroba
Terhadap Staphylococus aureus, Eschericia coli, Shygella dysentriae dan Candida
albicans Dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional Untuk Penyakit Infeksi. Jurnal Farmasi
Indonesia Pharmacon. Volume 4 (2), Desember 2003. 89-95
6. Arif Rahman., Gianda Putri Rengganis., Sintia Prayuni., Ine Novriyanti., Tiara Novita Sari.,
Puspa Dwi Pratiwi., Septa Pratama. Pengaruh Pemberian Infusa Daun Sungkai (Peronema
Canescens) Terhadap Jumlah Leukosit Pada Mencit : Journal of Healthcare Technology and
Medicine Vol. 7 No. 2 Oktober 2021.
7. Andriani, F., Sundaryono, A., & Nurhamidah. Uji Aktivitas Antiplasmodium Fraksi N-
Heksana Daun Peronema Canescens Terhadap Mus Musculus. Alotrop: Jurnal Pendidikan Dan
Ilmu Kimia, 2017;1(1), 33–38.
8. Ibrahim, Arsyi & Hadi, Kumoro. (2012). Identifikasi Metabolit Sekunder Dan Aktivitas
Anti-Bakteri Ekstrak Daun Sungkai (Peronema canescens Jack.) Terhadap Beberapa Bakteri
Patogen. Journal Trop. Pharm. Chem. Vol. 1(4): 8-18.
9. Xie, Y., Yang, W., Tang, F., Chen, X., & Ren, L. (2015). Antibacterial Activities of
Flavonoids: Structure-Activity and Mechanism. Current Medical Chemistry. Vol. 22(1):
132-149.
10.Akbar, M. R. V., Budiarti, L. Y., Edyson. (2016). Perbandingan Efektivitas antara Ekstrak
Metanol Kulit Batang Kasturi dengan Ampisilin terhadap Staphylococcus aureus in Vitro. Jurnal
Kedokteran. Vol. 12(1): 1-9.
11. Pelczar, M. J. (2010). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
12. Monalisa, D. T., Handayani., Sukmawati, D. (2011). Uji Daya Antibakteri Ekstrak Daun
Tapak Liman (Elephantopus sacher L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Salmonella
thyphi. Jurnal Biomia. Vol. 9(2): 13-20.
13.Ramadenti, F., A. Sundaryono dan D. Handayani. “Uji Fraksi Etil Asetat Daun Peronema
canescens Terhadap Plasmodium Berghei Pada Mus musculus”. Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Kimia. 2017;1(2): 89-92.
14.Fransisca D, Kahanjak DN, Frethernety A. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sungkai
(PeronemacanescensJack.). terhadap pertumbuhan Escherichia coli dengan metode difusi cakram
KirbyBauer. J Pengelolaan Lingkung Berkelanjutan (Journal Environ Sustain Manag.
2020;4(1):460-70.
15.Madyawati Latief., Anggun Tri Fisesa., Putri Maya Sari., Indra Lasmana Tarigan. Aktivitas
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) pada Mencit Terinduksi
Karagenan. JFSP Vol.7, Hal: 144-153. No.2, November 2021.
16.Wardiah S. Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, Dan Salep Yang Mengandung Etil P-
Metoksisinamat Dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga Linn.). UIN. Published
Online 2015:19-26.

Anda mungkin juga menyukai