PERCOBAAN V
OLEH :
KELOMPOK : V (LIMA)
FAKULTAS FARMASI
UNUVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Uji antimitosis merupakan salah satu metode uji toksisitas yang banyak
digunakan dalam medeteksi aktivitas sitotoksik senyawa baru dari bahan alam.
Metode ini dapat dilakukan dengan cepat, murah, mudah dan dapat diulang
(Amirah, 2015).
Salah satu tanaman yang berkhsiat dan digunakan sebagai antikanker yaitu
telur bulu babi (Tripneustes gratilla Linn) dan ekstrak kenal daun mengkudu
(Moridan citrifolia L), yaitu untk menentukan efek toksisitas dan nilai LC50
ekstrakhasil isolasi dari alam menggunakan menggunakan sel telur bulu babi
citrifolia L).
B. Maksud Percobaan
2. Menentukan efek antimitosis dan nilai lC50 ekstrak/ fraksi/ isolasi hasil
fraksi/ isolasi hasil isolasi dari alam menggunakan sel telur bulu babi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Sampel
1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnollophyta
Class : Magnollpsida
Ordo : Rubiales
MFamily : Rubiaceae
Genus : Morinda
(Putra,2021).
2. Gambar
dan berdaun lebar. Bagian tanaman mengkudu terdiri darai akar, batang,
bulu akar tumbuh ke segala akar. Batang dan cabang berbentuk bulat
tanaman berdiameter 0,5 cm, berbuku-buku dan dari tiap buku keluar
berpasangan pada tiap buku atau cabang, daunnya berwarna hijau tua,
tidak berbulu, dan berbentuk oval dengan urat daun menyirip. (Tofu dan
Sabat, 2022).
4. Kandungan
2016).
5. Manfaat
asam amino, peptide, dan enzim. Buah mengkudu juga kaya akan
tubuh dari efek radikal bebas. Tanaman mengkudu juga dikenal sebagai
obat sakit kepala dan nyeri sendi, ini dikarenakan kandungan analgesic
tinggi seperti morfim sulfat yang efektif mengurangi rasa sakit dan nyeri.
dan antiparasit yang baik untuk memelihara kesehatan kulit dan tubuh.
jangka panjang, hal ini dapat menurunkan resiko penyakit jantung dan
1. Klasifikasi
Filum : Echinodermata
Class : Echinoideate
Family : Ecinaceae
Genus : Tripneustes
(Putra, 2021).
2. Gambar
3. Morfologi
yaitu berbentuk seperti bola atau bulat pipih dan pada bagian
sebagai alat gerak dan menghindari diri dari predator. Mulutnya terletak
pada bagian oral, dilengkapi dengan gigi yang tajam dan kuat untuk
(Putra, 2021
C. Ekstraksi
tanaman obat, hewan dan beberapa jenis hewan biota laut. Komponen kimia
yang terdapat pada tanaman, hewan dan beberapa jenis ikan pada umumnya
dan etil asetat. Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman
adalah pelarut organik akan menembus dinding sel dan proses ini akan
berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif
di dalam dan di luar sel. Jadi tujuan dari ekstraksi adalah untuk menyari bahan
zat-zat yang dapat larut dalam bahan yang tidak larut dengan menggnakan
secara panas seperti refluks dan destilasi uap air karena sampel langsung
cairan penyari dipanaskan dan uap cairan penyari naik ke kondensor kemudian
D. Ekstrak
Ekstrak merupakan sediaan kering, kental atau cair yang diperoleh dengan
menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga
memenuhi baku yang telah ditetapkan. Sebagian besar ekstrak dibuat dengan
encer, ekstrak kental, ekstrak kering dan ekstrak cair. Ekstrak encer
mudah mengalir. Ekstrak kental merupakan sediaan kental yan apabila dalam
sebaikknya memiliki kandungan lembab tidak lebih dari 5%. Ekstrak cair
pelarut atau sebaai penawet . jika tida dinyatakan lain pada masing-masing
E. Uji Antimitosis
Uji antimitosis merupakan salah satu meode uji toksisitas yang banyak
digunakan dalam penelusuran senyawa bioaktif yang toksisk dari bahan alam.
Metode ini menunjukkan aktifitas farmakologi yang luas , tidak spesifik dan
gratila). Metode ini dapat dilakukan dengan cepat, murah, mudah dan dapt
senyawa. Penggunaan uji sitotoksik pada kultur sel merupakan salah satu cara
merupakan uji kualitatif denga cara menetapkan kematian sel (Putra, 2021).
Toksisitas ialah efek berbahaya dari suatu bahan obat pada organ target.
respon dari pengaruh senyawa yang diuji sehingga hubungan dari repon
Parameter yang digunakan untuk uji sitotoksik yaitu nilai IC50. Nilai IC50
sebesar 50% dan menunjukkan potensi suatu senyawa terhadap sel. Nilai ini
harga IC50 maka senyawa tersebut semakin tidak toksik. Akhir dari uji
tentang perubahan yang terjadi pada fungsi sel secara spesifik (Putra, 2021).
G. Uraian Bahan
1. Air Laut
Komposisi :
Air 96,5 %
Garam 3,5 %
a. Senyawa klorida 55 % wt
c. Sodium 30,6 % wt
d. Calsium 1,2 % wt
e. Potassium 1,1 % wt
f. Magnesium 3,7 % wt
g. Lain-lain 0,7 % wt
mempunyai rasa.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan eter serta dalam
kloroform.
METODE KERJA
Adapun alat yang di guanakan dalam percobaan kali ini yaitu batang
pengaduk, dek gelas, gelas kimia, gunting, kaca arloji, kamera, lemari
analitik, vial. Sedankan bahan yang diunakan pada percobaan ini yaitu
L), formalin, hewan coba bulu babi (Tripneustes gratilla Linn), larutan KCL,
pelarut DMSO.
B. Prosedur Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada percobaan kali ini yaitu yang
pertama Induksi, Disiapkan alat dan bahan, kemudian induksikan bulu babi
bagian gonad bulu babi, lalu ditambung sperma dan ovum secara terpisah
dalam gelas kimia yang berisi air laut, setelah itu imasukkan ke dalam lemari
setelah itu ditambahkan air laut bebas protozoa hingga 1000 µm/mL kemudian
sebanyak 3 kali tiap sampeluji kontrol setelah itu disimpan dalam lemari
A. Hasil Pengamatan
116 21 18,10 %
10 mL 1 112 26 23,21 %
131 19 14,50 % 4, 08
% Rata-Rata 18,60 %
76 13 17,10 %
50 mL 2 97 9 9,27 %
3, 87
104 16 15,38 %
% Rata-Rata 13,91 %
89 51 57,30 %
100 mL 3 50 32 64 %
101 43 42,57 % 5, 10
% Rata-Rata 54,62 %
DMSO 54 2 3,7 %
B. Pembahasan
Pada percobaa kali ini dilakukan uji bioassay berupa uji antimitosis sel
KLC 10% untuk proses penyiapa zigot. Sehinga, sel sperma (putih susu) dan
sel telur (kuning keemasan) dapat keluar. Sel sperma diambil sebanyak 2 mL
dan sel telur sebanyak 8 mL kemudian ditambahkan dengan air laur bebas
sebanyak 5 mL, setelah itu, dari campuran tersebut dibuat pengenceran dengan
variasi konsentrasi 10 mL, 50 mL, dan 100 mL, dimana masing- masing
dihitung jumblah sel yang membelah dan dilakukan analisis nilai probit.
Adapun hasil dari perhitunggan Presentase (%) sel yang tidak membelah
14, 50 % dengan nilai rata-rata yaitu 18, 60%. Pada konsentrasi 50 mL dengan
57,30%, 64%, dan 42, 57% dengan nilai rata-rata yaitu 54, 02 %.
Adapun hasil yang di peroleh dari tabel probit yaitu pada konsentrasi 10
mL dengan nilai probit 4,08. Pada konsentrasi 50 mL dengan nilai probit yang
di peroleh yaitu 3,87 dan pada konsentrasi 100 mL di dapatkan nilai pobit
5,10.
Pada percobaan ini dilakukan perhitungan nilai Lc50 karena ingin diketahui
sel. Adapun hasil dari perhitungan nilai Lc50 ini yaitu 636679,7 µ/mL.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji antimitosis merupakan salah satu metode uji toksisitas yang banyak
digunakan dalam medeteksi aktivitas sitotoksik senyawa baru dari bahan alam.
Metode ini dapat dilakukan dengan cepat, murah, mudah dan dapat diulang.
Percobaan ini bertujuan dilakukannya percobaan ali ini yaitu agar dapat
B. Saran
1. Laboraturium
2. Praktikan
A. Skema Kerja
1. Induksi
Diinduksi
3 mL KCL 10% ke bagian gonad bulu babi
Ditampung
sperma dan ovum secera terpisah dalam gelas kimia yang berisi air laut
Dimasukkan
2. Fertilisasi
Ditambahkan
50 mLair laut
Dihomogenkan
3. Pelaksanaan Uji
Ditambahkan
Dibuat
Ditambahkan
Ditambahkan
Diamati
100 µm/mL larutan formalin dalam masing-masing vial
Dibawah mikroskop dan
Hitunglah % penghambatan
B. Perhitungan
a. Konsentrasi 10 mL
jumblah sel yang tidak membelah
% sel yang tidak membelah =͵
jumblah seltotal
×100%
21
= × 100 %
116
= 18, 10 %
×100%
26
= × 100 %
112
= 23,21 %
×100%
19
= × 100 %
131
= 14,50 %
18,10+23,21+14,40
∑1 ¿ 3
= 18,60 %
b. Konsentrasi 50 mL
jumblah sel yang tidak membelah
% sel yang tidak membelah =͵
jumblah seltotal
×100%
13
= × 100 %
76
= 17,10 %
×100%
9
= × 100 %
97
= 9, 27 %
×100%
16
= × 100 %
104
= 15, 38 %
17 , 10+9 , 27+15 , 38
∑1 ¿ 3
= 13,91 %
c. Konsentrasi 100 mL
jumblah se l yang tidak membelah
% sel yang tidak membelah =͵
jumblah sel total
×100%
51
= × 100 %
89
= 57, 30 %
×100%
32
= × 100 %
50
= 64 %
×100%
43
= × 100 %
101
= 42, 57 %
57 , 30+64+ 42 ,57
∑1 ¿ 3
= 54, 62 %
d. Kontrol Negatif
×100%
2
= × 100 %
54
= 3, 7 %
2. Perhitungan LC50
y= 0,51 + 2,04
5−0,51
×=
2 , 04
× = 5,803921
LC50 = antilog ×
= 636679,7 µ/mL
C. Gambar
LABORATORIUM FITOKIMIA
PROGRAM STUDI D III
FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
Susu)
DAFTAR PUSTAKA
Amirah Sitti, 2015 “ Jurnal Uji Efek Antimitosis Ekatrak Etanol Daun Wungu
Utama: Bandung
Nurul Haq, 2021 “ Uji Antimitosis Pada Sel Bulu Babi (Tripneustes gratilla)”
Swadaya: Jakarta