Anda di halaman 1dari 15

PROSES MARKETING DALAM DUNIA FARMASI

“ Kimia Farma “
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

Disusun Oleh :
AAN HANIFAH ( 1910631020001 )
DANU RUENDA ( 1910631020078 )
ALFIRA MAURI R ( 1910631020189 )
GERI SADEWA ( 1910631020219 )
SITI NURHABIBAH ( 1910631020263 )

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikannya
makalah tentang “ PROSES MARKETING DALAM DUNIA FARMASI “ tepat pada
waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen, teman-teman, dan
semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan kepada kami dalam
menyusun dan menyelesaikan makalah ini dan mengarahkan kami dalam membuat
dan menyelesaikan makalah ini.
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami
membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah
selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya dibidang Manajemen Pemasaran.

Karawang, 20 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman judul ............................................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan ................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Marketing Strategic ...........................................................................................2
2.2 Marketing Plan ...................................................................................................2
2.2.1 Tujuan Perusahaan .....................................................................................2
2.2.2 Bidang Usaha ..............................................................................................2
2.2.3 Industri .......................................................................................................2
2.2.4 Sumber Daya Manusia................................................................................3
2.2.5 Risiko Perusahaan.......................................................................................3
2.3 Karakteristik Masyarakat ( Konsumen ) .............................................................5
2.4 Marketing Mix ....................................................................................................6
2.5 Analisis SWOT .....................................................................................................8

2.5.1 Strength ......................................................................................................8


2.5.2 Weakness....................................................................................................9
2.5.3 Opportunity ................................................................................................9
2.5.4 Threat .........................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Strategi pemasaran harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal
yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing,
teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial
budaya. Sedangkan faktor internal adalah Product (produk), Price (Harga), Place
(Tempat), dan Promotion.
Suatu produk yang telah berhasil diproduksi biasanya membutuhkan jasa
distribusi untuk memasarkannya. Produk yang telah dihasilkan tersebut tidak bisa
mencari konsumen sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan pemasaran strategi yang
tepat agar suatu produk sukses dipasarkan di market. Salah satu pemasaran strategi
yang sedang marak digunakan saat ini adalah dengan cara melakukan promosi. Faktor
keberhasilan dari suatu pemasaran sangat ditentukan dari bagaimana promosi
dilakukan. Jika promosi dilakukan dengan tepat sasaran, maka akan menghasilkan
penjualan yang sangat signifikan. Terutama pada saat ini dengan adanya
perkembangan teknologi yang sedemikian pesat, promosi telah menjadi dan
menjelma senjata ampuh yang dapat dilakukan secara lebih moderen. Salah satu
yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari promosi suatu produk adalah jika produk
tersebut dapat dikenal lebih dekat oleh konsumen tentang bagaimana
keunggulannya, bagamana cara mendapatkannya, dan faktor yang amat sangat
penting, yaitu apakah produk tersebut memiliki harga yang kompetitif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu strategi Pemasaran?
2. Bagaimana strategi pemasaran kimia Farma?
3. Bagaimana analisis SWOT kimia Farma?
1.3 Tujuan
Tujuannya adalah agar mengetahui apa itu strategi pemasaran dan bagaimana
proses pemasaran Kimia Farma.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Marketing Strategic
Pada dasarnya kegiatan dan pengertian pemasaran berbeda jika dibandingkan
dengan kegiatan sejenis seperti kegiatan perdagangan, penjualan dan transaksi yang
dilakukan. Definisi pemasaran yang dikutip dari buku yang berjudul ‘Marketing
Management Analysis’ karangan dari Philip Kotler menyatakan pengertian
pemasaran adalah “Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan
mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”.
Kemudian pengertian lain pemasaran yang dikutip dari sumber American Marketing
Association tahun 1960, menyatakan bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai
“Pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari
produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek
distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak
diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap
tentang pemasaran”
2.2 Marketing Plan
2.2.1 Tujuan Perusahaan
Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan
serta minuman, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
2.2.2 Bidang Usaha
Perusahaan Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang
terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : Industri, Marketing, Distribusi, Ritel,
Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.
2.2.3 Industri
Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola
oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina
dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang
tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen
industri.
 Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirop
kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Plant ini
merupakan satusatunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari
pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi
ini telah memperoleh sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan
ISO-9002.

2
 Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya,
obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), yang telah
mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi
tablet, sirup, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana. Plant
ini telah menerima sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan
ISO-9002.
 Plant Semarang mengkhususkan diri pada produksi minyak jarak, minyak
nabati dan kosmetika (bedak). Untuk menjamin kualitas hasil produksi, plant
ini secara konsisten menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 serta
telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-
FDA Approval.
 Plant Watudakon Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang
mengolah tambang yodium di Indonesia. Plant ini memproduksi yodium dan
garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan
tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak “Yodiol” yang
merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga
mempunyai fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul
lunak, salep, sirop dan cairan obat luar/dalam. Plant ini telah memperoleh
sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO-14001.
 Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk
memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh
pabrik yang telah memperoleh sertifi kat Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) ini meliputi sediaan tablet, krim dan kapsul.
 Seluruh Plant diatas kecuali Plant Watudakon telah memperoleh rating “A”
untuk sertifikasi dari Badan POM.
2.2.4 Sumber Daya Manusia
Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berperanan
penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan
menetapkan strategi pengembangan SDM yang selaras dengan strategi bisnis yang
telah ditetapkan, dalam arti implementasi manajemen SDM harus mampu
meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan pada perusahaan, sehingga
dapat menjamin tercapainya implementasi strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan
SDM. Program pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri
untuk memperluas wawasan dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
2.2.5 Risiko Perusahaan
Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainya, bidang usaha yang
dilakukan Perusahaan juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal
ini, Perusahaan berupaya meminimalkan risiko dengan melakukan pengamatan
yang seksama terhadap risiko tersebut. Menurut Manajemen, risiko-risiko usaha
yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut:

3
 Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing
Sebagian besar bahan baku obat Perusahaan diimpor, sedangkan pendapatan
Perusahaan saat ini sebagian besar dalam mata uang Rupiah. Apabila terjadi
depresiasi nilai mata uang Rupiah maka akan meningkatkan harga pokok
penjualan produk Perusahaan dan hal ini akan mempengaruhi kinerja usaha
Perusahaan.
 Risiko pasokan bahan baku
Bahan baku obat Perusahaan sebagian berasal dari pihak ketiga, baik lokal
maupun impor. Keterlambatan dalam pengiriman, kesulitan melakukan
pembelian bahan baku serta kebijakan Pemerintah mengenai impor, dapat
berpengaruh pada kelangsungan pasokan bahan baku, yang pada akhirnya dapat
mengganggu kegiatan produksi Perusahaan.
 Risiko persaingan usaha
Di industri farmasi tidak terdapat pemain yang memiliki pangsa pasar secara
dominan. Pesaing Perusahaan berusaha meningkatkan pangsa pasar dengan
mengeluarkan produk baru serta memperbaharui produk lama. Munculnya
pesaing baru mungkin akan mengakibatkan pangsa pasar Perusahaan berkurang
dan dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan
 Risiko perekonomian
Kondisi perusahaan farmasi dapat dipengaruhi oleh perubahan
perekonomian nasional, seperti infl asi yang tinggi. Hal tersebut akan menurunkan
daya beli konsumen dan berakibat turunnya pendapatan Perusahaan.
 Risiko perubahan peraturan
Kegiatan usaha dibidang farmasi merupakan bidang kegiatan usaha yang
diatur secara ketat oleh Pemerintah, misalnya aturan tentang penetapan harga
jual obat. Perubahan peraturan tersebut dapat mempengaruhi penjualan dan
keuntungan Perusahaan. Di samping itu, adanya Undang-Undang Perlindungan
Konsumen, Undang-Undang Paten, Undang-Undang Persaingan Usaha dan
Undang-Undang Otonomi Daerah juga dapat mempengaruhi kegiatan usaha
Perusahaan.
 Risiko kegagalan pengembangan usaha (Investasi)
Dalam upaya mempertahankan serta meningkatkan penjualannya,
Perusahaan secara berkesinambungan memasarkan produk baru kepada
masyarakat. Dalam hubungan ini kegagalan yang terjadi dalam pemasaran produk
baru Perusahaan dapat mengakibatkan pengaruh yang negatif terhadap
pendapatan Perusahaan. Saat ini Perusahaan sedang mengembangkan kegiatan
usaha baru berupa Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan. Kegagalan dalam
pengembangan usaha tersebut akan membebani keuangan Perusahaan.

4
 Risiko pemalsuan obat
Saat ini banyak beredar produk farmasi yang dipalsukan di Indonesia. Produk-
produk palsu tersebut seringkali memiliki bentuk dan fi sik yang sama dengan
produk aslinya, tetapi memiliki komposisi dan kualitas yang tidak memenuhi
ketentuan persyaratan dari Badan POM. Semakin banyaknya obat palsu yang
beredar di pasaran akan menyebabkan turunnya kepercayaan konsumen
terhadap produk aslinya. Apabila pemalsuan ini dilakukan terhadap produk-
produk Perusahaan maka akan berdampak negatif pada pendapatan Perusahaan.
 Risiko produk rusak
Produk yang telah beredar di pasaran dapat mengalami kerusakan, hal ini
dapat disebabkan antara lain oleh distribusi yang kurang baik atau sebab-sebab
lain di luar kendali perusahaan. Produk rusak ini dapat menimbulkan klaim dari
konsumen dan mengurangi tingkat kepercayaan konsumen. Apabila hal ini terjadi
pada produk Perusahaan, maka akan menurunkanpendapatan dan meningkatkan
beban Perusahaan.
 Risiko pemogokan karyawan
Karyawan merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan kegiatan
usaha Perusahaan. Apabila terjadi pemogokan masal karyawan, akan
menghambat kegiatan usaha Perusahaan.
 Risiko dampak lingkungan
Dalam kegiatan produksinya, terdapat limbah produksi berbentuk padat, cair
dan gas. Perusahaan telah melakukan pengelolaan limbah produksi sesuai
ketentuan, tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan terjadinya pencemaran yang
diakibatkan oleh limbah industri, sehingga dapat memberikan risiko tuntutan
hukum bagi Perusahaan.
2.3 Karakteristik Masyarakat ( Konsumen )
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator yang banyak dipakai dalam
mengukur kualitas layanan produk baik barang maupun jasa.Apotek adalah salah satu
sarana kesehatan,yaitu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya pada masyarakat.Produk yang
ditawarkan apotek hampir serupa dengan yang ditawarkan oleh apotek lain,yang
berupa perbekalan farmasi maupun jasa pelayanan kefarmasian.
Kualitas pelayaanan apotek sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Pelanggan yang puas berdampak pada minat pelanhgan untuk kembali ke apotek
yang sama pula sebagai alat promosi dari mulut ke mulut bagi calon pelanggan lain
yang dapat berpengaruh sangat positif bagi usaha apotek. Pelanggan adalah pekerja
yang nyata (costumer are the real employer) yang dapat membatu kemajuan
masyarakat.Sedangkan ketidakpuasan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat
mengkhawatirkan perusahaan karena kekecewaan pelanggan dapat dimanfaatkan
competitor dengan meningkatkan pelayanan secara transparan dan memberi
alternatif yang bershabat sehinga pelanggan dapat berpindah ke perusahaan lain.

5
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan di
apotek aadalah dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan.Selain untu promosi
apotek,pengukuran kepuasan pelanggan bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan
yang telah diberikan apotek pada pelanggannya.Kepuasan pelanggan yang belum
tercapai seharusnya menjadi fokus penting bagi manajemen apotek untuk
mengambil kebijakan dalam rangka memperbaiki kualitas pelayanan di apotek.
2.4 Marketing mix
Dalam suatu perusahaan strategi pemasaran merupakan faktor yang sangat
penting dalam keberhasilan perusahaan. Maka perusahaan harus membuat strategi
yang tepat sasaran, memiliki sistem dan prosedur yang mendukung, serta sumber
daya manusia yang memiliki kompetensi agar produknya dapat di terima dan di pilih
oleh konsumen. Tujuan Kerja Praktek Lapangan :
 Untuk mengetahui penerapan strategi pemarasan 7P PT Kimia Farma tbk
 Untuk mengetahui kebiijakan perusahaaan dalam mengatasi hambatan-
hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kebijakan strategi pemasaran.
Untuk mencapai target pemasaran yang diinginkan PT Kimia Farma terus
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan Adapun strategi pemasaran PT Kimia
Farma dengan marketing mix 7P (product, price, place, promotion, process, people,
physical evidence) :
 Produk : Kimia farma memiliki 16 produk obat yang terjual, dari 16 produk
memiliki 4 produk yang paling unggul yaitu batugin eliksir, betason n cream,
enkasari larutan dan dopamine guilini
 Harga : Dalam penentuan harga produk yang ditawarkan oleh PT Kimia
Farma semua telah diatur oleh pemerintah melalui Harga Eceran Tertinggi
(HET)
 Tempat : Tempat atau distribusi agen yang bekerja sama dengan PT Kimia
Farma tersebar luas diseluruh indonesia. Seperti PT MERAPI yang
beralamatkan Jl. Cilosari No.25 Cikini Jakarta 10330 dan PT BIO FARMA yang
beralamatkan Jl. Pasteur No. 28 Bandung 40161
 Promosi : Menggunakan media televisi, media cetak seperti koran dan
majalah, dengan media sosial menginformasikan melalui facebook, twitter
serta sistem pemasaran langsung dengan cara membagikan brosur kepada
konsumen.
 Proses : Pelayanan yang diberikan PT Kimia Farma yaitu pelayanan obat yang
meliputi, pelayanan obat bebas, Pelayanan Obat Tanpa Resep Dokter
(UPDS), Pelayanan Obat Resep Dokter dengan Pembayaran Tunai,
Pembayaran Obat Resep Dokter Dengan Pembayaran Kredit
 People : Kimia Farma menerapkan system berbasis kelayakan dan
kemampuan dalam menempatkan jabatan karyawan agar perusahaan dapat
memastikan integritas dan komitmen yang tinggi dari karyawan.
 Bukti fisik : PT Kimia Farma Unit Bisnis Bekasi. Mempunyai lokasi yang
terletak dipinggir jalan dan mempunyai lokasi yang strategis yang
beralamatkan Jl. Siliwangi No. 45-45 A Bekasi Barat. PT Kimia Farma

6
mempunyai 3 lantai yang terdiri dari lantai yaitu apotik kimia farma, lantai 2
ruangan bagian kantor staff marketing dimana saya menjalani magang dan
lantai 3 bagian gudang obat.
Hambatan dan kebijakan dalam mengatasi pelaksanaan marketing mix unsur 7p
 Produk (Product) : Hambatan dalam product yaitu ancaman pendatang
baru.
 Harga (Price) : Hambatan dalam harga kimia yaitu farma. Pembeli Untuk
kecenderungan mengatasinya untuk mengganti produk karena kinerja dari
memperbanyak produk pengganti saluran lebih distribusi, baik dan yakni
memiliki harga relatif murah. Untuk mengatasi saluran hambatannya
distribusi langsung perusahaan ataupun harus saluran melakukan
pemberian harga yang menarik distribusi bagi para tidak konsumen
langsung. yakni dengan cara menentukan harga dasar dan harga jual barang
yang berbeda-beda.
 Tempat (Place) : Hambatan dalam ma mempunyai hambatan dalam product
yaitu ancaman pendatang baru. Untuk place yaitu kompetitor tidak jauh
sekitar mengatasi hambatannya yaitu perusahaan harus menciptakan
produk yang lokasi tersebut terdapat beberapa toko obat berbeda. yang
menjual obat obat seperti produk.
 Promosi (Promotion) : Dalam melakukan promotion PT Kimia Farma
mempunyai hambatan tenaga ahli pemasaran dalam melakukan promosi.
Untuk mengatasi hambatannya yaitu menambah pegawai untuk
menjalankan promosi supaya promosi maksimal dan konsumen membeli
produk yang dipromosikan.
 Proses (Process) : Hambatan dalam pelayanan yaitu resep datang dalam
jumlah yang banyak, sehingga ada penundaan untuk mengatasi waktu
dalam hambatannya menyelasaikan jika karyawan tidak mempunyai
keahlian pengerjaan suatu resep. Dan penjelasan yang resep diinginkan yang
berbeda perusahaan beda dan maka karyawan memerlukan waktu dalam
pengecekan perusahaan obat berusaha yang diminta. memberikan untuk
mengatasi hambatan tersebut yaitu jumlah tempat pemasukan yang sesuai
resep keahlian obat dibatasi atau agar tidak terjadi kesalahan pada obat
hasil kemampuan resep dokter. karyawan tersebut.
 Orang (People) : Hambatan mengenai kepuasan konsumen,Sedangkan
ketidakpuasan pelanggan merupakan sesuatu yang sangat
mengkhawatirkan perusahaan karena kekecewaan pelanggan dapat
dimanfaatkan competitor dengan meningkatkan pelayanan secara
transparan dan memberi alternatif yang bershabat sehinga pelanggan dapat
berpindah ke perusahaan lain.
 Kurangnya Bukti Fisik tenaga (Physical Evidence) akibat : keahlian atau
kemampuan yang dimiliki Dalam oleh tenaga fasilitas kerja PT tidak Kimia
sesuai Farma dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan. mempunyai
hambatan yaitu ruang tunggu yang tidak terlalu besar dan terbatas yang
membuat tidak semua konsumen tidak mendapat tempat duduk. untuk
mengatasinya yaitu perusahaan harus lebih meningkatkan lagi

7
pembangunan fasilitas perusahaan agar konsumen lebih merasakan
kenyamanan.

2.5 Analisis SWOT


Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa
SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan
untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan
dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh
organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
 Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
 Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
 Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang
diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan.
 Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi
dimasa depan.
Terjadinya krisis ekonomi yang multidimensi berdampak pada meningkatnya
harga obat-obatan terutama harga obat paten/merek dagang, kondisi ini sekaligus
berakibat pada tidak dapat terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat yang
tengah mengalami penurunan daya beli. Guna menanggulangi kondisi tersebut
dibutuhkan adanya peran serta industri farmasi khususnya dalam memproduksi,
mengembangkan dan memasyarakatkan obat-obatan yang harganya terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat baik diwilayah perkotaan maupun pedesaan. Salah satu
bentuk peran serta industri farmasi yang tengah dilakukan adalah dengan
memasarkan dan memasyarakatkan obat generik.
2.5.1 Strength / kekuatan
Kimia Farma merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk-produk
kesehatan untuk masyarakat. Banyak produk-produk kimia farma yang menjadi
inovator dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik
dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra
internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis
teknologi tinggi.
Obat generik merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena
memiliki keunggulan harga lebih murah 2 – 8 kali harga obat paten/merek dagang

8
pertamanya dan memiliki kualitas yang sama dengan obat merek dagang
pertamanya.
Kebijakan memasyarakatkan dan memasarkan obat generik yang dilakukan
oleh perusahaan juga sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen
akan obat secara keseluruhan yang mencapai 9,93% per kapita, serta 92% potensi
pasar bisnis industri farmasi di Indonesia masih belum terpenuhi. Hal tersebut
menjadi peluang bisnis yang kompetitif bagi 200 industri farmasi yang ada di
Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih mengembangkan obat generik
sehingga mampu memiliki daya saing strategis dan dapat meningkatkan kemampu
labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar industri
farmasi khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma
Tbk. harus mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.
Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Kimia Farma Tbk.
dalam menghadapi persaingan bisnis obat generik meliputi ; pengetahuan dan
persepsi masyarakat terhadap kualitas obat generik, faktor peluang dan ancaman
yang dihadapi perusahaan serta faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan, merupakan keseluruhan faktor yang menjadi dasar pertimbangan
dalam memasarkan obat generik.
2.5.2 Weakness / kelemahan
Kinerja atribut/variabel obat generik sebagai berikut ; kinerja atribut kemasan
dan variasi (keragaman) obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga
pihak manajemen perusahaan perlu menetapkan upaya/tindakan untuk lebih
meningkatkan kemasan produk agar lebih menarik perhatian dan meyakinkan
konsumen serta menambah varian-varian baru agar konsumen memiliki pilihan
alternatif dalam mengkonsumsi obat generik.
2.5.3 Opportunity / peluang
 Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat
perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.
 Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar
yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang
dibutuhkan.
2.5.4 Threat / ancaman
 Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang diistilahkannya
“perang saudara” terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di
produk-produk farmasi yang berada di kategori yang sama.
 Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia
menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi
nasional terutama untuk pasar lokal.
 Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga
harga obat menjadi lebih sulit dikontrol.
 Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar
internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi.

9
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemasaran yang dilakukan PT Kimia Farma meliputi 7P (Produk, Harga, Tempat,
Promosi, Proses, Orang, Bukti Fisik). . PT Kimia Farma dalam memasarkan produknya
menggunakan media televisi, media cetak seperti koran dan majalah, dan media
langsung yaitu dengan penyebaran brosur ke konsumen. Melalui media sosial seperti
twitter dan facebook.. Mengetahui hambatan hambatan beserta kebijakan untuk
mengatasi hambatan dalam produk dan proses.
3.2 Saran
Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan khususnya dibidang produk dengan
cara mempertahankan kualitas produk atau memberikan pelayanan lebih seperti
yang selama ini telah ditawarkan, hal ini akan membuat loyalitas konsumen pada
produk semakin meningkat. Kemudian dari segi proses pelayanannya harus lebih
maksimal dengan cara jumlah pemasukan resep obat dibatasi agar tidak terjadi
kesalahan pada obat hasil resep dokter. Pelayanan yang baik dapat membuat citra
baik perusahaan dimata masyarakat dan dapat melancarkan aktivitas perusahaan
dengan baik. Dan agar konsumen tidak berpindah ke produk lain atau merk lain.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://iuditrilukman.wordpress.com/2010/04/13/analisis-strategi-pemasaran-pt-kimia-far
ma-2/

https://docplayer.info/amp/81340382-Penerapan-strategi-pemasaran-produk-pt-kimia-far
ma-persero-tbk-unit-bisnis-bekasi.html

11

Anda mungkin juga menyukai