SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran Gigi
Oleh :
GANDA DAMAR GALUH
1610070110002
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran Gigi
Oleh :
GANDA DAMAR GALUH
1610070110002
Oleh :
Telah dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 06 Januari 2020 dan
dinyatakan LULUS memenuhi syarat
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu ya Allah, Tuhan yang maha agung dan
maha tinggi, Karena sudah menghadirkan orang-orang berarti disekelilingku, Atas takdirmu
aku bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan
ini menjadi suatu langkah bagi masa depan ku nanti.
Lantunan sholawat beriring salam penggugah hati dan jiwa, menjadi persembahan
penuh kerinduan pada revolusioner Islam, pembangun peradaban manusia yang beradap
habibana wanabiyana Muhammad SAW.. “Ya Allah tidaklah kemudahan kecuali yang
Engkau buat mudah, Engkau menjadikan kesulitan (kesedihan), jika engkau kehendaki pasti
akan menjadi mudah”...
Ini bukanlah akhir dari sebuah perjuangan , Tapi awal dari perjuangan yang masih
panjang dan penuh rintangan, Seiring rasa syukurku kepada Mu ya Allah inilah sebuah karya
kecil dariku Yang ku ukir dengan peluhku Yang kurangakai dengan penuh kegelisahan dan
isak tangis kebahagian kupersembahkan untuk orang yang paling kucintai
Ayah..
Setiap pagi kau ayunkan tangan dan langkahkan kaki Dengan baju coklat yang kau kenakan
Setiap peluh yang kau teteskan takkan pernah ku lupakan
Lelah yang engkau rasakan takkan ku sia-siakan
Ini untuk mu “Ayah”
Betapa kasih sayang yang tak pernah ternilai harganya
Inilah bukti betapa aku ingin membuatmu bangga Ayah (Syamran, M.Tpd)
Ibu..
Engkau bertaruh nyawa membawa ku hadir di dunia ini
Kenakalan, Kelalaian, Kesalahan telah banyak aku lakukan
Namun, Senyum tulus dan lantunan doa selalu kau berikan untukku
Ini untuk mu “Ibu”
Cinta kasihmu untuk ku tak ada duanya (Evamic Sinengra, A.md.Pd)
Kebahagiaan ini juga kupersembahkan untuk abangku Ns. Eko Vinaly, S.Kep dan
kakak ipar ku Elsa Kartika Nofrita, S.Pd, serta keluarga besar ku tercinta yang tiada
hentinya selalu mendo’akan ku, dan memberikan cinta, dan kasih sayang yang tiada henti.
Terimakasih kepada dosen pembimbingku bapak Dr. drg. Edrizal, Sp.Ort dan bapak
Drs. Busman, M.Si yang telah membimbing, menasehati dan memotivasi dengan ikhlas dan
sabar, serta kepada dosen pengujiku Ibu drg. Fauzia Nilam Orienty, MDSc dan Ibu drg.
Citra Lestari, MDSc., Sp.Perio yang telah memberikan masukan, ilmu, serta saran dalam
pembuatan skripsi ini hingga selesai. Terimakasih juga ku ucapkan kepada pembimbing
akademikku ibu Dr. drg. Efa Ismardianita, M.Kes yang telah memberikan banyak saran
selama aku menempuh pendidikan preklinik di fakultas kedokteran gigi Universitas
Baiturrahmah.
Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2016 khususnya teman-
teman kelas A yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang selalu kompak dalam
segala hal dan saling memberi support satu sama lain.
Yakinlah…Ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani)
Yang akan membuatmu terpana, hingga kau lupa pedihnya rasa sakit (Imam Ali Bin Abi
Thalib).
Percayalah…. Buah Kesabaran Lebih Manis Daripada Madu….
Yaallah
Tambahkanlah bagiku ilmu yang bermanfaat, kesehatan yang elok, hati yang ikhlas dan
bersih, permudahkanlah segala urusanku dan jangan engkau persulit
Salam Hormat
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi yang saya tulis dengan
Jumlah Fibroblas dan Kadar Kalsium Pada Tulang Tibia Tikus Wistar”
adalah kerja atau karya sendiri dan bukan jiplakan dari hasil kerja atau karya
orang lain kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika di kemudian hari
pernyataan ini ternyata tidak benar, maka status kelulusan dan gelar yang saya
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
Kadar Kalsium Pada Tulang Tibia Tikus Wistar” sebagai salah satu syarat
pembimbing I dan Bapak Drs. Busman, M.Si selaku pembimbing II yang telah
Ibu drg. Citra Lestari, MDSc., Sp.Perio selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
M.Tpd, ibunda Evamic Sinengra, A.md.Pd, abang Ns. Eko Vinaly, S.Kep, yang
telah memberikan dukungan moril, materil dan doa, serta teman-teman angkatan
2016 yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat
dari segala pihak yang telah bersedia membantu penulis. Akhirnya penulis
mengharapkan agar kiranya tulisan ini dapat menjadi salah satu bahan
i
pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi
kedepannya, juga dalam usaha peningkatan jumlah fibroblas dan kadar kalsium
Penulis
ii
ABSTRAK
Salah satu bahan alami sebagai terapi biologis alternatif yang diketahui
aman dan pilihan yang efektif adalah lidah buaya (Aloe barbadensis M) yang
berkhasiat membantu proses regenerasi sel, anti bakteri, anti jamur dan anti
inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak lidah
buaya (Aloe barbadensis M) terhadap jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada
tulang tibia tikus wistar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group
design, sampel yang digunakan yaitu 24 ekor tikus yang terdiri dari 8 ekor tikus
kelompok kontrol, 8 ekor tikus diberikan ekstrak lidah buaya 9 mg, dan 8 ekor
tikus diberikan ekstrak lidah buaya sebanyak 11 mg dengan teknik purposive
sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji parametrik One Way ANOVA.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata jumlah fibroblas tertinggi yaitu
pada kelompok dosis 11 mg hari 25 dengan nilai rata-rata 103,8 sel/lapang
pandang, dan kadar kalsium tertinggi yaitu kelompok dosis 11 mg pada hari 25
dengan nilai rata-rata 228,804 mg/gr. Hasil analisa data dengan menggunakan uji
One Way ANOVA didapatkan nilai p-value < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh ekstrak lidah buaya (Aloe Barbadensis M)
terhadap jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar.
Kata Kunci : Ekstrak lidah buaya (Aloe barbadensis M), Jumlah Fibroblas
dan kadar kalsium
iii
ABSTRACT
One of the natural ingredients as an alternative biological therapy that is known
to be safe and effective choice is Aloe vera (Aloe barbadensis M) which is
efficacious to help the process of cell regeneration, anti-bacterial, anti-fungal and
anti-inflammatory. The purpose of this study was to determine the effect of aloe
vera extract (Aloe barbadensis M) against the number of fibroblasts and calcium
levels in the tibia of wistar rats. The type of this research is a laboratory
experimental research with post test only control group design, the sample
amount is 24 rats consisting of 8 rats used as a control group, 8 rats were given
aloe vera extract 9 mg, and 8 rats were given aloe vera extract as much as 11 mg
with a purposive sampling technique. The statistical test used was the One Way
ANOVA parametric test. The results of this study found that the highest average
number of fibroblasts was in the dose group 11 mg day 25 with an average value
of 103.8 cells / field of view, and the highest calcium amount was the dose group
11 mg on day 25 with an average value of 228,804 mg / gr. The results of data
analysis using the One Way ANOVA test obtained p-value <0.05. Based on these
results it can be concluded that there is an influence of aloe vera extract (Aloe
Barbadensis M) against of fibroblasts and calcium levels in the tibia bones of
wistar rats.
Keywords : Aloe vera extract (Aloe barbadensis M), Number of Fibroblasts and
calcium levels
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................10
v
2.6 Konsep Lidah Buaya
2.6.1 Definisi Lidah Buaya .......................................................................25
2.6.2 Taksonomi dan Morfologi Lidah Buaya ..........................................26
2.6.3 Kandungan Zat Aktif Lidah Buaya ..................................................27
2.7 Tepung Lidah Buaya ...............................................................................29
2.8 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................................31
2.9 Kerangka Teori ........................................................................................32
2.10 Hipotesis Penelitian ................................................................................32
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Komposisi Kandungan Gizi Lidah Buaya ............................................29
Tabel 2. Defenisi Operasional .............................................................................44
vii
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 1. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................31
Diagram 2. Kerangka Teori.................................................................................32
Diagram 3. Alur Penelitian .................................................................................44
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
x
BAB 1
PENDAHULUAN
memiliki empat fungsi utama yaitu fungsi mekanik, protektif, metabolik, dan
pelindung berbagai alat vital dalam tubuh dan sumsum tulang. Fungsi
yang penting seperti kalsium dan fosfat. Fungsi hemopetik yaitu sebagai
(Mescher, 2012). Jaringan tulang bersifat kaku namun memiliki kekuatan yang
sangat besar dan juga memiliki elastisitas sangat terbatas. Tulang terdiri dari
berbagai jenis tulang, salah satu nya tulang keras yaitu, tulang betis, tulang
selangka, tulang lengan, tulang femur, dan tulang tibia (Samoelson, 2007).
Tulang tibia merupakan jenis tulang panjang yang tersusun atas beberapa
bagian, yakni diafise, epifise, dan metafise. Diafise tersusun atas korteks tulang
yang padat, sedangkan metafise dan epifise tersusun atas trabekula yang akan
membentuk korteks tulang (Martini dan Timmons, 2014). Mineral tulang tibia
yang terutama adalah fosfat dan kalsium, dengan sedikit natrium, kalium
akan menimbulkan luka dan kerusakan pada jaringan tersebut. Luka adalah
1
2
kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran, tulang atau organ tubuh lain.
adalah untuk mempertautkan kembali kedua sisi dari luka tersebut dan
rusak atau mati oleh jaringan baru yang sehat melalui proses regenerasi diikuti
dengan perbaikan ligamen, otot dan tulang. Penyembuhan luka terjadi proses
yang dinamis yang terdiri dari fase inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi.
Pada setiap proses penyembuhan luka ditemukan tiga bahan utama yaitu bahan
baru hasil proliferasi endotel pembuluh kapiler yang rusak pada waktu
serabut kolagen. Sel fibroblas mulai muncul pada fase proliferasi (Indraswary,
2011).
Fibroblas adalah sel tetap pada jaringan ikat, relatif stabil, memiliki waktu
hidup yang panjang dan merupakan sel jaringan ikat yang paling banyak.
Fibroblas jarang terlihat pada jaringan ikat yang normal. Jaringan yang terkena
kompleks golgi menjadi lebih besar dan retikulum endoplasmik menjadi lebih
3
lebar. Fibroblas mulai muncul pada daerah luka 3 hari setelah laserasi jaringan
pertumbuhan. Apabila usia telah lanjut dan telah terjadi menopause maka kadar
membutuhkan protein, fosfor, dan kalsium untuk membentuk tulang dan gigi,
dan keberadaan benda asing. Obat yang berkhasiat dalam penyembuhan luka
saat ini dirasakan relatif mahal. Selain itu, efek resistensi antibiotika pada
bakteri dan efek samping yang berat pada beberapa obat-obatan sintesis
Salah satu bahan alami sebagai terapi biologis alternatif yang diketahui
aman dan pilihan yang efektif adalah lidah buaya (Aloe vera) yang berkhasiat
membantu proses regenerasi sel, anti bakteri, anti jamur dan anti inflamasi.
Dalam membantu proses penyembuhan luka, lidah buaya yang memiliki zat
luka, serta dapat membantu mengembalikan jaringan kulit yang luka. Selain itu
4
menyediakan regulator tak langsung bagi proses remodeling tulang dan sebagai
(Amrullah, 2012).
Sumber kalsium terdapat pada susu dan keju, yang tidak dapat diragukan
Sebagian besar makanan lain mengandung jumlah yang lebih sedikit, misalnya
kuning telur, kacang-kacangan kol, lobak hijau, kembang kol, dan asparagus
(Almatsier, 2001). Selain itu, kalsium juga dapat ditemukan pada tanaman
Di dalam tulang, kalsium mempunyai dua fungsi yaitu sebagai bagian dari
menopang berat badan saat berjalan. Simpanan kalsium disimpan dalam bagian
ujung tulang panjang yang dinamakan trabekula. Simpanan ini berguna untuk
banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan. Di dalam tubuh
terdapat kurang lebih 1 kg kalsium. Dari jumlah ini, 99% berada di dalam
jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit
kalsium yang dianjurkan adalah sebesar 1.200 sampai 1.500 mg/hari. Standar
Indonesia saat ini masih kurang dari angka kecukupan yang dianjurkan yaitu
hanya mencapai 254 mg/hari, sehingga hal ini beresiko terhadap asupan
antara lain menyebabkan tulang kurang kuat, mudah bengkok, mudah rapuh,
osteomalasia dan kejang otot. Dampak lain dari kekurangan kalsium yaitu
dapat menyebabkan sulit tidur, mudah tegang, emosi dan hiperaktif sebagai
pengaktifan dan pengistirahatan saraf pesan ke otak. Selain itu bila tubuh
6
kekurangan kalsium sistem imunitas pun akan menurun karena ion kalsium
berperan sebagai sirene ketika tubuh diserang bakteri, virus atau racun.
Kurangnya kalsium juga akan mengurangi daya kontraksi otot jantung dan
kalsium yang terdapat pada susu dan keju, yang tidak dapat diragukan lagi
besar makanan lain mengandung jumlah yang lebih sedikit, misal kuning telur,
2001). Selain itu, kalsium juga dapat ditemukan pada tanaman lidah buaya.
Aloe barbandensis M atau yang lebih dikenal dengan lidah buaya adalah
salah satu genus besar dari 400 spesies. Perkembangan produksi dan
produktivitas lidah buaya pada tahun 2010 adalah 4.308.519 kg dan pada tahun
kulit, bahan baku industri farmasi dan kosmetika, bahan makanan dan
untuk pengobatan selain karena lidah buaya mudah didapat juga obat-obatan
(Kardinan, 2008).
7
polisakarida, asam salisilat, saponin, sterol dan vitamin. Vitamin C dan E pada
lidah buaya dapat meningkatkan ketersediaan biologis dari nutrisi esensial dan
zat yang meningkatkan kesehatan (Barcroft dan Myskja, 2003). Zat Gizi yang
ditonjolkan pada lidah buaya adalah kalsium. Lidah buaya (Aloe barbadansis
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan buah-buahan lain seperti jambu biji 14
Lidah buaya juga memiliki kandungan zat aktif seperti senyawa mannose-
secara intraseluler dan akan diubah menjadi kolagen secara ekstraseluler yang
merupakan bagian dari matriks organik tulang yang terdapat pembuluh darah
diantaranya adalah asam amino, acemannan, enzim, lignin, mineral, mono dan
polisakarida, asam salisilat, saponin, sterol dan vitamin. Vitamin C dan E pada
lidah buaya dapat meningkatkan ketersediaan biologis dari nutrisi esensial dan
8
zat yang meningkatkan kesehatan. Kandungan kalsium yang banyak pada lidah
aktivitas penyembuhan luka pada hewan percobaan yang diberi ekstrak lidah
buaya.
Banyak dokter yang memberi kalsium pada pasien pasca operasi reposisi
patah tulang yang bertujuan untuk membantu proses kalsifikasi kalus, sehingga
karena jika asupan kalsium kurang maka deposisi kalsium pada tulang juga
berkurang sehingga proses kalsifikasi kalus tidak terjadi yang akhirnya akan
Lewis (1990) pemberian kalsium pada kasus fraktur tulang tidak memiliki
dan kadar kalsium tulang tikus yang dilakukan dengan melihat jumlah fibroblas
jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar.
penelitian yaitu “Apakah ada pengaruh ekstrak lidah buaya (Aloe barbadensis
M) terhadap jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar?
(Aloe barbadensis M) terhadap jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada tulang
a. Untuk mengetahui rata-rata jumlah fibroblas pada tulang tibia tikus wistar
yang tidak diberi ekstrak lidah buaya dan yang diberi ekstrak lidah buaya
b. Untuk mengetahui rata-rata kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar
yang tidak diberi ekstrak lidah buaya dan yang diberi ekstrak lidah buaya
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
memanfaatkan hasil budi daya lidah buaya sebagai salah satu cara untuk
pada tulang serta dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk materi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan matriks
tulang pun mengalami kalsifikasi. Didalam tubuh manusia juga terdapat yang
pembentuk rangka dan alat gerak tubuh, pelindung organ-organ internal, serta
janin (prenatal) dan setelah individu lahir (postnatal). Pada tulang panjang
Menurut Mahmudati (2008) tulang adalah jaringan yang hidup dan sebagai
berikut:
11
12
dan pada perbaikan fraktur. Tulang ini ditandai dengan disposisi acak serat
umumnya bersifat sementara dan akan diganti oleh jaringan tulang sekunder
pada orang dewasa, kecuali pada sedikit tempat di tubuh misalnya dekat
Berkas serat kolagen irreguler, ciri jaringan tulang primer lain adalah kadar
mineral yang lebih rendah (tulang primer lebih mudah ditembus sinar- x)
dan proporsi osteosit yang tinggi ketimbang pada jaringan tulang sekunder
(Mescher, 2012).
disebut dengan tulang lamella. Lamella tersebut cukup tersusun baik secara
paralel satu sama lain atau konsentris di sekeliling kanal vaskular. Setiap
mengandung pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat longgar yang disebut
berkontak dengan sumber nutrisi dan oksigen di kanal osteonik. Tepi luar
13
setiap osteon merupakan suatu lapisan yang lebih kaya akan kolagen yang
Tibia merupakan tulang medial tungkai bawah yang besar dan berfungsi
caput fibulae, dibawah dengan talus dan ujung distal fibula. Tibia mempunyai
ujung atas yang melebar dan ujung bawah yang lebih kecil, serta sebuah
corpus. Pada ujung atas terdapat condeli lateralis dan medialis (kadang-kadang
disebut plateau tibia lateral dan medial). Pada permukaan tibia mempunyai
fasies artikularis superior, dibagi dua oleh eminensia interkondiloid madial dan
(Syaifuddin, 2011).
tibia bentuknya seperti prisma berisi tiga fasies yaitu fasies anterior, fasies
posterior, dan fasies lateralis. Ketiga fasies ini dipisahkan oleh krista anterior
tibia, krista posterior tibia, dan margo tibialis media. Pada fasies posterior
terdapat linea poplitea, bagian ujung distal tibia berbentuk sendi kaki sebelah
Tulang tibia berfungsi untuk eksistensi kaki pada sendi pergelangan kaki,
darah dan terjadi pembekuan. Fibroblas yang berkembang dan kapiler darah
berubah menjadi massa tulang rawan. Massa ini merupakan kalus temporer
progresif menggantikan tulang rawan kalus temporer dengan cara serupa yaitu
osifikasi endokondral. Bagian yang menyatukan patah tulang itu terdiri atas
menjadi tulang kompakta dan kelebihan tulang akan diresorpsi (Leeson, 2002).
diferensiasi sel yang akan terjadi tergantung pada persediaan pembuluh darah.
seluler dan biokimia baik secara lokal maupun sistemik melibatkan proses
inisiasi respon inflamasi akut segera setelah trauma, regenerasi, migrasi dan
proliferasi jaringan ikat dan sel parenkim, serta sintesis protein matriks
15
Velnar, 2009). Sel yang paling berperan dari semua proses ini adalah sel
kembali ke bentuk semula, kemudian diikuti oleh sel-sel keratinosit kulit untuk
1. Fase Inflamasi
Fase Inflamasi terbagi dua, yaitu Fase inflamasi awal atau fase
haemostasis dan fase inflamasi akhir. Pada saat jaringan terluka, pembuluh
darah yang terputus pada luka akan menyebabkan pendarahan, reaksi tubuh
darah yang putus (retraksi) dan reaksi haemostasis. Reaksi haemostasis akan
terjadi karena darah yang keluar dari kulit yang terluka akan mengalami
kontak dengan kolagen dan matriks ekstraseluler, hal ini akan memicu
sebagai scaffold untuk migrasi sel-sel radang pada fase inflamasi (Landen
dan Stahle, 2016). Fase inflamasi dimulai segera setelah terjadinya trauma
sampai hari ke-5 pasca trauma. Tujuan utama fase ini adalah menyingkirkan
jaringan yang mati, dan pencegahan kolonisasi maupun infeksi oleh agen
Gambar 1. Fase inflamasi terjadi segera setelah terjadinya trauma dan bertujuan
untuk hemostasis,membuang jaringan mati dan mencegah infeksi
invasif oleh mikroba pathogen. Tampak sebukan sel-sel radang
berwarna ungu (kanan) (Gutner, 2007).
2. Fase Proliferasi
platelet dan makrofag secara bertahap digantikan oleh migrasi sel fibroblas
pertumbuhan dan diferesiasi sel (Gutner, 2007). Tujuan fase proliferasi ini
dan regenerasi jaringan. Menurut Primadina, dkk (2019) terdapat tiga proses
a) Angiogenesis
secara alami di dalam tubuh, baik dalam kondisi sehat maupun patologi
(sakit). Kata angiogenesis sendiri berasal dari kata angio yang berarti
terkena. Terjadinya hal ini melalui terbentuknya pembuluh darah baru yang
b) Fibroblas
ekstraselular inilah yang menjadi komponen yang paling nampak pada skar
glycos amino glycan (GAG). Matriks ekstraselular ini akan digantikan oleh
c) Re-epitelisasi
Secara simultan, sel-sel basal pada epitelium bergerak dari daerah tepi
luka menuju daerah luka dan menutupi daerah luka. Pada tepi luka, lapisan
18
menjadi pipih dan panjang dan juga membentuk tonjolan sitoplasma yang
Fase maturasi ini berlangsung mulai hari ke-21 hingga sekitar 1 tahun
jaringan baru pengisi luka, pertumbuhan epitel dan pembentukan jaringan parut
(T Velnar, 2009). Pada fase ini terjadi keseimbangan antara proses sintesis dan
mengerut sesuai tegangan yang ada. Hasil akhir dari fase ini berupa jaringan
parut yang pucat, tipis, lemas, dan mudah digerakkan dari dasarnya. Fase
2.4 Fibroblas
Fibroblas adalah sel tetap pada jaringan ikat, relatif stabil, memiliki waktu
hidup yang panjang dan merupakan sel jaringan ikat yang paling banyak.
Fibroblas jarang terlihat pada jaringan ikat yang normal, tetapi dalam
mensintesis komponen matriks. Pada jaringan yang terkena jejas, fibroblas yang
lebih basofil, ukuran komplek golgi menjadi lebih besar dan retikulum
endoplasmik menjadi lebih lebar. Fibroblas mulai muncul pada daerah luka 3
Fibroblas tersebar luas sebagai sel tetap pada berbagai jaringan ikat,
berupa sel besar berbentuk gepeng dengan sitoplasma bercabang langsing, atau
berbentuk gelendong atau fusiformis. Inti lonjong atau memanjang dengan satu
atau dua buah anak inti, batas sel tidak jelas, sitoplasma homogen bersifat
maka struktur selnya akan berubah. Sitoplasma menjadi basofil lemah dan
banyak, juga inti menjadi lebih padat dan gepeng, sel ini dinamakan fibrosit
Fibroblas dikenal sebagai sel tetap pada jaringan ikat, tetapi sel ini masih
dapat melakukan pergerakan pada jaringan ikat dan berperan pada regenerasi
jaringan yang rusak akibat peradangan atau trauma (contoh : luka bedah)
berkontraksi. Sel-sel ini terdapat pada permukaan luka dan berfungsi untuk
2.5.1 Definisi
terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Di dalam
tubuh manusia terdapat kurang lebih 1 kg kalsium. Dari jumlah ini, 99% berada
di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk
kehidupan dan menurun secara berangsur setelah dewasa. Selebih nya kalsium
kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
keseimbangan kalsium, dan pool yang cepat dapat berubah yang terlibat dalam
yang dapat berubah ini dapat dianggap sebagai cadangan yang menumpuk bila
pada bagian ujung tulang panjang dalam bentuk kristal yang dinamakan
pembentukan tulang dan gigi, dalam pengaturan fungsi sel pada cairan
(Almatsier, 2004).
1. Pembentukan tulang
fungsi yaitu sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat
perkembangan janin, dengan membentuk matriks yang kuat, tetapi masih lunak
dan lentur yang merupakan cikal bakal tulang tubuh. Matriks yang merupakan
sepertiga bagian dari tulang terdiri atas serabut yang terbuat dari kolagen yang
diselubungi oleh bahan gelatin. Segera setelah lahir matriks mulai menjadi kuat
dan mengeras melalui proses kalsifikasi, yaitu terbentuknya kristal mineral yang
mengandung senyawa kalsium. Kristal ini terdiri atas kalsium fosfat atau
{(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}.
2. Pembentukan gigi
Mineral yang membenuk dentin dan email yang merupakan bagian tengah
dan luar dari gigi adalah mineral yang sama dengan pembentuk tulang, yaitu
hidroksiapatit. Namun, kristal dalam gigi lebih padat dan kadar airnya lebih
rendah. Protein dalam email gigi adalah keratin, sedangkan dalam dentin adalah
kolagen. Pertukaran antara kalsium gigi dan kalsium tubuh berlangsung dengan
lambat dan terbatas pada kalsium yang terdapat dalam lapisan dentin. Sedikit
pertukaran mungkin juga terjadi diantara saliva dan email gigi. Kekurangan
23
3. Pertumbuhan
dalam pembentukan tulang dan gigi, juga dibutuhkan dalam jumlah yang lebih
menyebutkan bahwa orang yang diet rendah kalsium lebih pendek dibandingkan
dengan diet kalsium yang adekuat. Dalam masa pertumbuhan ukuran tulang,
4. Pembekuan darah
kemudian membantu perubahan fibrinogen, bagian lan dari darah, menjadi fibrin
absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pankreas, ekskresi
6. Kontraksi otot
dalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot
tidak bisa mengendur sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat
membran, dan transmisi ion melalui membran organel sel (Almatsier, 2004).
Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini dinamakan osteoporosis yang
bahwa asupan kalsium yang rendah adalah salah satu faktor risiko terjadinya
(Almatsier, 2004).
25
hias dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetika, baik
secara langsung dalam keadaan segar atau diolah oleh perusahaan dan dipadukan
liliaceae yang memiliki sekitar 200 spesies. Dikenal tiga spesies lidah buaya
yang dibudidayakan yakni Aloe sorocortin yang berasal dari Zanzibar (Zanzibar
Aloe), Aloe barbadensis M dan Aloe vulgaris. Pada umumnya banyak ditanam di
Indonesia adalah jenis barbadansis yang memiliki sinonim Aloe vera linn
(Suryowidodo, 1988). Jenis aloe yang banyak dikenal hanya beberapa antara
lain adalah Aloe nobilis, Aloe variegata, Aloe vera (Aloe barbadensis), Aloe
tinggi sebesar 85 mg/100gr lidah buaya (Depkes RI, 1992). Selain itu, lidah
pengendapan mineral baru atau penyerapan kembali mineral tulang yang berupa
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Traciobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Liliales
Famili : Xanthorrhoeaceae
Genus : aloe
Spesies : aloe vera linn
Sinonim : aloebarbadensis, mill; aloe vulgaris, lamk
Nama local : lidah buaya (Indonesia), crocodiles tongues (Inggis),
penelitian yang dilakukan para ahli melaporkan bahwa rahasia keampuhan lidah
inositol, dan folic acid. Selain itu, kandungan mineral lidah buaya terdiri dari
adalah lidah buaya yang terbaik karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Lidah buaya dapat tumbuh subur ditanah yang memiliki struktur gembur dan
banyak mengandung bahan organik, oleh karena itu lidah buaya cocok
Lidah buaya juga merupakan tumbuhan liar ditempat yang berhawa panas.
Lidah buaya juga dapat di tanam di dalam pot dan pekarangan rumah sebagai
27
tanaman hias. Lidah buaya memiliki ciri-ciri, yaitu daunnya berdaging tebal,
bagian massa encer mentah mengandung sekitar 98,5% air dengan kandungan
senyawa polipakarida, dan asam organik yang larut dalam air dan larut dalam
jenis asam amino, antara lain arginin, serin, glutamin, treonin, lisin, penilalanin,
histidin, leusin, isoleusin), lemak, vitamin (A, B1, B2, B12, C dan E), mineral
emodin, aloenin, aloesin, biogenic simulator, resin, gum dan minyak atsiri.
Antrokuinon merupakan komponen utama dalam lidah buaya dengan nama aloin
(Elamthuruthya 2005).
(Fumawanthi, 2004) :
1) Liginins
Zat aktif ini mempunyai kemampuan menyerap yang sangat tinggi sehingga
2) Saponin
yang baik.
3) Kompleks anthraquinone
Zat aktif ini sebagai antivirus, antibakteri, antibakteri, antijamur, dan dapat
4) Acemannan
5) Enzimbradykinase, karboksipeptidase
Zat aktif ini berguna untuk mengurangi inflamasi, antialergi, dan dapat
6) Salisilat
Zat aktif ini berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan antiinflamasi.
7) Asam amino
Zat aktif ini sebagai bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel serta sebagai
sumber energi. Lidah buaya menyediakan 20 asam amino dari 22 asam amino
Zat aktif ini merupakan bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara
Komposisi terbesar dari gel lidah buaya adalah air, yaitu 99,5%. Sisanya
adalah padatan yang terutama terdiri dari karbohidrat, yaitu mono dan
polisakarida (Morsy, 1991). Nutrien yang terkandung dalam gel lidah buaya
terutama terdiri atas karbohidrat, vitamin dan kalsium seperti yang tercantum
dibawah ini.
Tabel 1. Komposisi kandungan gizi lidah buaya (Sumber : Depkes RI, 1992).
amilopektin, besarnya butiran untuk setiap jenis tepung berbeda-beda. Sifat gel
pengolahan menjadi tepung (aloe powder). Lidah buaya dalam bentuk tepung
Adapun tahapan pembuatan ekstrak lidah buaya dengan hasil akhir berupa
a. Pencucian
melekat pada kulit lidah buaya, selain itu juga untuk menghilangkan bahan-
bahan kimia yang melekat pada saat pemupukan. Pada proses pencucian
senyawa aloin pada lidah buaya akan berkurang sehingga dapat mengurangi rasa
Proses pemotongan lidah buaya menggunakan pisau stainless steel dan hasil
menyerap air di sekeliling nya sehingga dapat digunakan sebagai drying agent,
CaCl2 dapat mencegah pencoklatan yang disebabkan oleh efek kelasi kalsium
d. Blansing
Blansing adalah pemanasan sesaat dengan suhu 81-930C selama 1-5 menit
tergantung dari jenis dan ukuran bahan. Blansing dilakukan pada lidah buaya
e. Penambahan Dekstrin
larut dalam air, dapat melindungi senyawa yang mudah menguap dan senyawa
f. Pengeringan
dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan bantuan energi
matahari atau energi panas lainnya misalnya oven. Waktu pengeringan biasanya
dipengaruhi oleh udara pengering dan sifat yang dikeringkan, semakin tinggi
2.10 Hipotesis
METODE PENELITIAN
laboratorium dengan rancangan post test only control group design untuk
jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar.
(Notoadmojo, 2012). Pada penelitian ini jumlah sampel yang peneliti gunakan
yaitu sebanyak 24 ekor tikus yang terdiri dari 8 ekor tikus dijadikan sebagai
kelompok kontrol, 8 ekor tikus diberikan ekstrak lidah buaya 9 mg, dan 8 ekor
sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan cara memilih sampel sesuai
33
34
sakit dan mati. Dalam penelitian yang sudah peneliti lakukan, terdapat 2 ekor
tikus kontrol dan 1 ekor tikus yang diberi ekstrak lidah buaya sebanyak 9 mg
yang mati.
Definisi
Hasil Skala
No Variabel Operasional Alat Ukur
Ukur Ukur
Variabel
1. Variabel Merupakan Neraca elektrik Terdapat 2 Ordinal
Independen : senyawa yang kelompok
Ekstrak lidah di lakukan aplikasi :
buaya pemanasan P1 9 mg
sederhana P2 11 mg
menggunakan
oven menjadi
bubuk dan di
aplikasikan
pada daerah
tulang tibia
yang
mengalami
fraktur.
35
clearance dan mendapatkan persetujuan dari Tim Komite Etik Kedokteran dan
dengan hasil yang didapatkan bahwa penelitian ini tidak melanggar kode etik
2. Hot plate
3. Glass woll
4. Labu takar
perbesaran 100x
4. Sekam padi
5. Tissu
8. Formalin 10%
37
9. Dekstrin
12. Aquades
1. Timbangan Digital
2. Pisau Stainlees steel
3. Mixer
4. Loyang
5. Plastik
6. Oven
7. Panci Perebusan
8. Baskom
9. Ayakan 80 mesh
10. Beaker glass
3.9 Hewan Percobaan
Pada penelitian ini peneliti menggunakan hewan coba berupa tikus jantan
wistar yang berumur 8-12 minggu. Berat badan tikus 200 – 300 gr. Hewan
coba dipelihara terlebih dahulu dalam kandang plastik bertutup, dengan ukuran
panjang dan lebar kandang lebih panjang dari tubuh hewan termasuk ekornya
dan tiap kandang dialasi dengan sekam padi. Terdapat 24 kandang, tiap
pemberian makanan berupa ransum basal dan minum air suling secara ad
libitum pada semua tikus. Kandang dibersihkan dan alas sekam diganti sekali
dua hari. Tempat makan dan minuman dibersihkan dan diganti tiap hari.
38
Lidah buaya yang peneliti gunakan untuk penelitian ini diambil dari lumin
selama 10 menit
7. Dilakukan pengeringan dan oven blower dengan suhu 700C dan lama
ekor tikus (24 ekor tikus sampel dan 6 ekor tikus cadangan) disiapkan lalu
luar tulang tibia, kemudian melakukan insisi pada bagian luar tulang tibia
tikus, dimulai dari lapisan kulit, subkutan, dan otot sepanjang 2 cm.
meletakkan ekstrak lidah buaya pada kelompok aplikasi 1 dengan dosis 9 mg,
benang jahit jenis non absorbable bahan silk ukuran 3 dan jarum jahit curved
pada bagian yang sudah dilakukan penjahitan dan di fiksasi dengan kasa steril
mati yang terdiri dari 2 ekor tikus kelompok kontrol (1 ekor mati pada hari ke
5 dan 1 ekor nya lagi mati pada hari ke 11), dan 1 ekor tikus kelompok
40
aplikasi yang diberi ekstrak lidah buaya 9 mg (mati pada hari ke 17). Setelah
masing kelompok terdiri dari 4 ekor di hari 14 dan 4 ekor dihari 25) dengan
bahan dietil eter lalu membuka jahitan dan mengambil tulang tibia nya dan
dibersihkan dari otot dan daging yang melekat. Selanjutnya tulang tibia
tulang tibia juga direndam didalam formalin 10% untuk pembuatan preparat
hewan percobaan :
tibia 8 ekor tikus tanpa diberi ekstrak lidah buaya yang sudah difrakturkan
ekor tikus wistar yang sudah difrakturkan lalu diberikan ekstrak lidah
25 (4 ekor)
tibia 8 ekor tikus wistar yang sudah difrakturkan lalu diberikan ekstrak
41
hari 25 (4 ekor)
sebagai berikut :
b. Kemudian sampel dibakar dalam tanur 800oC hingga menjadi abu selama
4 jam
gelombang 422,7 nm
b. Proses dehidrasi
70% (1 jam) ethanol 96% (1 jam), ethanol 100% I (1 jam), ethanol 100%
II (1 jam), xylene I dan II (1 jam), parafin cair I, II, dan III (1 jam).
c. Vakum
Cetakan dari bahan stainless steel dihangatkan di atas api bunsen, lalu
ditekan. Sementara itu ditempat lain telah disiapkan parafin cair dalam
dilakukan pemotongan.
diletakkan di atas kaca obyek yang telah diolesi ewith yang berfungsi
100 kali.
44
24 Ekor Tikus
Masing-masing kelompok
dilihat perubahan jumlah
fibroblas dan kadar kalsium
dari hari ke 14 dan 25
Hasil
Penelitian
Analisa Data
Data hasil perhitungan jumlah fibroblas dan kadar kalsium tulang tibia
Shapiro-Wilk (n< 50). Dari hasil uji normalitas yang sudah dilakukan
perbedaan jumlah fibroblas dan kadar kalsium dari masing masing kelompok
sampel, peneliti menggunakan uji One way ANOVA dan dilanjutkan dengan
post-hoc uji LSD. Berdasarkan hasil uji yang sudah dilakukan didapatkan nilai
p-value dari masing-masing kelompok <0,05, hal ini berarti bahwa ada
kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar pada hari 14 dan hari 25 dengan
sebagai berikut :
Tabel 3. Rerata Jumlah Fibroblas Dan Kadar Kalsium Tulang Tibia Tikus Wistar
46
47
dan semakin meningkat pada dosis 11 mg yaitu 93,4 sel/lapang pandang dan
pada dosis 11 mg yaitu 103,8 sel/lapang pandang dan paling rendah terdapat
218,395 mg/gr dan pada hari 25 kadar kalsium paling banyak terdapat pada
sebagai berikut :
terdistribusi normal.
sebagai berikut :
kelompok hari 14 dan 25 diperoleh nilai signifikansi p> 0,05 artinya data
diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal dan data homogen maka
jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar pada hari
14 dan 25 digunakan uji parametrik One Way Anova dengan uraian sebagai
berikut :
Tabel 6. Hasil uji One Way Anova pengaruh ekstrak lidah buaya (Aloe barbadensis
M) terhadap jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada tulang tibia tikus
wistar hari 14 dan 25
tibia tikus wistarpada hari 14 dan 25 yang terdiri dari kelompok kontrol,
Tabel 7. Hasil Uji Post Hoc LSD perbedaan antar kelompok terhadap jumlah
fibroblas dan kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar
karena nilai sig < 0,05 dan pada kadar kalsium hari 14 kelompok kontrol
dan dosis 9 mg terdapat perbedaan dengan nilai sig < 0,05, yang dapat
a. Jaringan fibroblas
4.2 Pembahasan
yaitu 93,4 sel/lapang pandang dan terendah pada kontrol negatif yaitu
103,8 sel/lapang pandang dan paling rendah pada kontrol negatif yaitu
one way anova yang sudah dilakukan didapatkan nilai signifikansi p<0,05
jumlah fibroblas dan kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistarpada hari
pada dosis 11 mg dan peningkatan jumlah fibroblas lebih efektif pada hari
25 dibandingkan dengan pada hari 14, karena semakin lama hari yang
vera) yang berkhasiat membantu proses regenerasi sel, anti bakteri, anti
jamur dan anti inflamasi. Dalam membantu proses penyembuhan luka, lidah
buaya yang memiliki zat aktif antara lain lignin, saponin, antrakuinon,
mengembalikan jaringan kulit yang luka. Selain itu, lidah buaya juga
mineral baru atau penyerapan kembali mineral tulang (Yuza, dkk. 2014).
yaitu 218,395mg/gr dan pada hari 25 kadar kalsium paling banyak pada
kadar kalisum tertinggi pada dosis 11 mg. Hal ini membuktian bahwa
kalsium. Berdasarkan uji one way anova yang sudah dilakukan didapatkan
(Aloe barbadensis M) terhadap kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar
tulang tikus wistar, hal tersebut disebabkan karena ekstrak Lidah buaya
yang merupakan bagian dari matriks organik tulang yang terdapat pembuluh
54
dan polisakarida, asam salisilat, saponin, sterol dan vitamin. Vitamin C dan
pembentukan tulang baru pada fraktur tulang (Barcroft & Myskja, 2013).
BAB 5
5.1 Kesimpulan
kadar kalsium pada tulang tibia tikus wistar pada hari 14 dan 25 dengan
5.2 Saran
lebih lanjut tentang pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya (Aloe barbadensis
55
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Ananda & Zuhrotun. 2015. Review : Aktivitas Tanaman Lidah Buaya Sebagai
Penyembuh Luka. Jurnal Farmaka Vol. 15 No.2. Bandung : Fakultas
Farmasi Universitas Padjadjaran.
Andreans, JO. 2007. Textbook and Color Atlas of Traumatic Injuries to the Teeth.
4th Ed.United Kingdom: A Blackwell Publishing Company. 126 p.
Barcroft A, Myskja A. 2003. Aloe vera Nature’s Silent Healer. London: BAAM
Boyd W. 1990. The Bones in Phatology for The Surgeon. 7th. Ed. Philadelphia :
WB Saunders Company.
Dewi, S Putu. 2018. Efektivitas ekstrak lidah buaya terhadap jumlah sel fibroblast
pada proses penyembuhan luka incisi marmut. FKG Universitas
Mahasaraswati : Denpasar.
Elamthuruthya AT, Shahb CR, Khanb TA, Tatkeb PA dan Gabheb Y. 2004.
Standarization of marketed Kumariasava an Ayurvedic Aloe vera
Product. FoodControl. 16(2):95-104.
Fumawanthi, I. 2004. Khasiat & Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta
: Agro Media Pustaka.
Granner, D.K., 2003. Hormon yang Mengatur Metabolisme Kalsium. In: Murray,
R.K., et al, eds. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta: EGC.
Gutner, GC. 2007. Wound Healing, Normal and Abnormal. In Grabb and Smith’s
Plastic Surgery 6th edition. Philadelphia : Elseviers.
56
57
Hidayat, T. S. N. 2013. Peran Topikal Ekstrak Gel Aloe Vera Pada Penyembuhan
Luka Bakar Derajat Dalam Pada Tikus. Tesis. Surabaya: Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.
Irianto, K. 2004. Struktur dan Fngsi Tubuh Manusia. Jakarta. Yrama Widya
Lewis LD, 1990. Small Animal Clinical Nutrition III. Kansas : Mark Morris
Associates. .
Martini & Timmons. 2014. Human Anatomy . Edisi 8. New York : Pearson
Education.
McVicar, J.1994. Jekka’s Complete Herb Book, Kyle Cathie Limited. London
Mescher AL. 2012. Histologi dasar junqueira teks dan atlas.Edisi Ke-11.Jakarta :
EGC.
Morsy, E. M., 1991, The Final Technical Report on Aloe vera: Stabilization and
Processing for the Cosmetics, Beverage, and Food Industries. Aloe
Industry and Technology Institute, Phoenix.
Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. CV. Alfabeta. Bogor. pp 76-91
58
Nugroho DT, Muharram A, Soesanto R. Pengaruh air ion perak dalam proses
penyembuhan luka pasca pencabutan gigi (Cavia cobaya). E – Journal.
2012;1(1):1-6.
Risnanto & Insani. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah :
Sistem Muskuloskletal. Deepublish. Yogyakarta.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Jakarta : EGC
Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta: EGC
Suryowidodo, C.W., 1998. Lidah Buaya Sebagai Bahan Baku Industri Hasil
Pertanian. BBIPH, Bogor.
Wangko & Karundeng. 2014. Komponen Sel Jaringan Ikat. Jurnal Biomedik. Fk
Universitas Sam Ratulangi : Manado.
Yuza F, Wahyudi A, Larnani S. 2014. Efek Pemberian Ekstrak Lidah Buaya (Aloe
Barbadensis Miller) pada Soket Gigi terhadap Kepadatan Serabut
Kolagen Pasca Ekstraksi Gigi Marmut (CaviaPorcellus). Maj Ked Gi.
Yogyakarta. UGM
60
RIWAYAT PRIBADI
Agama : Islam
Alamat : Perumdak
Email : gandadamar23@gmail.com
Universitas Andalas
63
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Min Max
Fibroblas Kontrol 4 51.200 4.2364 2.1182 44.459 57.941 45.0 54.2
Hari 14 negatif
2) Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
kalsium
Dosis 9 mg .185 4 . .967 4 .821
Hari 25
Dosis 11 mg .373 4 . .793 4 .091
3) Uji Homogenitas
ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Fibroblas Hari 14 Between 3723.495 2 1861.748 41.229 .000
Groups
Within Groups 406.407 9 45.156
Total 4129.903 11
Fibroblas Hari 25 Between 2470.815 2 1235.408 56.175 .000
Groups
Within Groups 197.927 9 21.992
Total 2668.743 11
Kadar kalsium Hari Between 1206.189 2 603.094 8.423 .009
14 Groups
Within Groups 644.390 9 71.599
Total 1850.579 11
Kadar kalsium Hari Between 832.377 2 416.188 14.098 .002
25 Groups
Within Groups 265.689 9 29.521
Total 1098.066 11