DISUSUN OLEH :
SELVIANA MERLIYANTI
NIM. P17325113002
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul
Oleh:
Penguji I Penguji II
Penguji III
Telah disetujui dan di sahkan pada Hari …. Tanggal …. Bulan …. Tahun 2016
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Bandung
Bissmillahirrahmanirrahiiim...
Yang utama dari segalanya..
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas cinta
dan kasih sayang –Mu yang telah memberikanku kekuatan. Atas
karunia
serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
1) 2)
Selviana Merliyanti , Isa Insanuddin
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Bandung
ABSTRAK
Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut merupakan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang
diberikan kepada individu, kelompok, dan masyarakat yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Tujuan studi kasus
ini adalah untuk memperoleh gambaran kasus, memperoleh gambaran tindakan
perawatan, dan memperoleh gambaran analisa teoritis pada Tn. S dengan kasus
Stain di Puskesmas Ciumbuleuit Bandung. Lingkup studi kasus ini sebatas
mengetahui penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada Tn. S
dengan Kasus Stain di Puskesmas Ciumbuleuit Bandung yang dilaksanakan sesuai
dengan standar operasional prosedur tindakan perawatan pemolesan stain dan
skaling yang dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian di
puskesmas Ciumbuleuit Bandung. Kesimpulan dari hasil evaluasi asuhan
keperawatan gigi dan mulut dengan kasus stain berlangsung sesuai perencanaan.
Diharapkan ada perubahan pada kondisi permukaan giginya agar tidak tumbuh
lagi bercak berwarna coklat dan hitam dan responden lebih bisa menjaga
kesehatan gigi dan mulutnya.
1) 2)
Selviana Merliyanti , Isa Insanuddin
Dental Nursing Department of Health Polytechnic Bandung
ABSTRACT
Nursing care services teeth and mouth is a dental and oral health services in the
field of promotive, preventive and curative modest given to individuals, groups,
and communities aimed at improving the health of your teeth and mouth are
optimal. The purpose of this case study is to obtain a picture of the case, obtain a
picture of care measures, and obtain a theoretical analysis on Mr. S with Stain
case in the Clinic at Ciumbuleuit Bandung. The scope of this case study to know
the extent of the management of Dental and Oral Care For Mr. S with Stain Case
in Clinic at Ciumbuleuit Bandung are conducted in accordance with standard
operating procedures maintenance measures polishing stain and scalling that
starts from the preparation, implementation and completion in the clinic
Ciumbuleuit Bandung. Conclusions from the evaluation of the nursing care of
teeth and mouth with a stain cases proceeding according to plan. Expected no
change in the surface condition of the teeth so as not to grow more brown and
black spots and more respondents can maintain healthy teeth and mouth.
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas anugrah dan
Judul “Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Pada Tn. S dengan Kasus Stain
Ilmiah ini. Namun berkat kasih sayang dan karunia-Nya serta bimbingan,
pengarahan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis
Ilmiah ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan
1. Allah SWT yang memberikan segala bentuk nikmat dan karunia-Nya serta
berkat izin dan ridho-Nya Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai.
2. Bapak Oesman Syarif. Dr., Ir., MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan
3. Ibu Hetty Anggrawati K., drg., M. Kes., AIFO selaku Ketua Jurusan
4. Bapak Isa Insanuddin, S.Si.T., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
6. Ibu Neneng Nurjanah, drg., M.Kes selaku dosen penguji yang telah
7. Bapak Deru Marah Laut, S.Si.T., M.Kes selaku dosen Pembimbing Akademik
8. Seluruh dosen pengajar dan staf tata usaha yang telah memberikan ilmu
dalam mencari sumber referensi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini,
penelitian,
11. Kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan nasihat, doa, motivasi,
12. Seluruh rekan-rekan mahasiswa JKG angkatan 2013 yang saling membantu
13. Semua pihak yang telah memberikan gagasan dan dukungan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang belum tersampaikan. Tiada hal yang
lebih baik selain kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya-
sempurna untuk itu segala bentuk kritikan dan saran yang bersifat
Bandung,………….2016
Penulis
Selviana Merliyanti
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGUJIAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................3
1. Tujuan Umum...................................................................................4
2. Tujuan Khusus..................................................................................4
A. Stain.............................................................................................................................5
1. Definisi Stain.....................................................................................................5
2. Klasifikasi Stain...............................................................................................5
3. Indeks Stain 9
A. Uraian Kasus..........................................................................................................20
B. Pengkajian...............................................................................................................21
C. Analisa Data...........................................................................................................26
E. Perencanaan Perawatan......................................................................................37
F. Implementasi Perawatan.....................................................................................40
G. Evaluasi...................................................................................................................46
BAB 4 PEMBAHASAN………………………………...………...…………….48
C. Analisa Teoritis......................................................................................................53
A. Kesimpulan............................................................................................................57
B. Saran.........................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut karena
menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan
bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat
penampilan secara keseluruhan. Selain bibir, ada lagi yang juga memegang
Memiliki senyum indah dengan gigi putih cemerlang adalah idaman semua
orang. Dengan gigi yang sehat dan putih sehingga membuat seseorang merasa
pada gigi anterior. Tuntutan estetika inilah yang sering membuat seseorang
dapat terjadi seiring dengan bertambahnya umur, karena dentin dapat lebih
kopi, teh dan minuman berkarbonasi. Warna stain yang terlihat pada gigi
(Hermawan, 2010)
Pada mulanya noda ini dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya
adalah hasil pembakaran tembakau yang berupa tar, nikotin sendiri tidak
pada rokok, dapat menimbulkan pewarnaan gigi atau stain ekstrinsik pada
gigi pada permukaan gigi. (Sinaga, 2014). Menurut Riskesdas Tahun 2013
menyebutkan bahwa rerata batang rokok yang dihisap perhari penduduk umur
≥10 tahun di Indonesia adalah 12,3 batang (setara satu bungkus). Proporsi
terbanyak perokok aktif setiap hari pada umur 30-34 tahun sebesar 33,4
asuhan keperawatan gigi dan mulut. Menurut Permenkes No. 58, Tahun 2012
buahan dan sayuran yang berserat dan berair, pasien juga kurang mengetahui
teknik dan waktu menggosok gigi dengan tepat. Selain itu, pekerjaan pasien
juga yang menjadi salah satu faktor yaitu sebagai pekerja swasta yang
menghabiskan waktunya sampai larut malam dan tidak lepas dari merokok.
Pasien tidak rutin periksakan kesehatan gigi dan mulutnya ke klinik gigi dan
asuhan keperawatan gigi dan mulut pada kasus stain, dengan tujuan dapat
khususnya dalam kesehatan gigi dan mulut. Maka peneliti tertarik untuk
A. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Gigi dan Mulut Pada Tn. S dengan Kasus Stain di Puskesmas Ciumbuleuit
Bandung.
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stain
1. Definisi Stain
2. Klasifikasi Stain
1) Stain Ekstrinsik
a) Yellow stain
makanan.
b) Brown stain
c) Tobacco stain
d) Black stain
pada wanita dan dapat terjadi pada orang dengan oral hygiene
f) Orange stain
lutesconts.
g) Metalic stain
debu yang terisap oleh buruh industri atau secara sistemik pada
2) Stain Intrinsik
2) Pewarnaan tetrasiklin
kecoklatan.
b) Dentinogenesis imperfekta (dentin opalescent), dentin
hingga kcokelatan.
obat-obatan lain.
1) Stain Eksogen
struktur gigi.
3. Indeks Stain
Gigi yang dipilih sebagai gigi indeks beserta permukaan indeks yang
lingual
lingual
lingual
lingual
lingual
lingual
(medium).
Skor stain menurut skor Lobene adalah jumlah skor intensitas dan
1). Alat :
a) Dental Unit
h) Taplak meja
a) Larutan disklosing
b) Sikat gigi
c) Pasta gigi
d) Bristle brush
e) bur Veneer
g) Larutan betadine 10 %
b. Prosedur Skaling
1). Persiapan
ergonomis.
skaling
b) Atur posisi pasien dan posisi operator pada tiap tahap skaling
h) Pilih alat skaler yang tepat untuk tiap letak / regio kalkulus.
tahap.
j) Lakukan pemolesan gigi pasca skaling dengan alat, bahan dan
lanjut.
3). Penyelesaian
tempat kerja.
5. Faktor Penyebab
Stain a. Merokok
kimia beracun yang terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel.
indol, nikotin, timah hitam, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun,
a) Nikotin
f) Logam
g) Senyawa Radioaktif
2011)
Mulut 1. Definisi
kesehatan gigi dan mulut dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif
yang optimal.
a. Pengkajian
(Dahlan, 2008)
b. Diagnosa
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
(Dahlan, 2008)
BAB 3
TINJAUAN KASUS
A. Uraian Kasus
Kasus yang disajikan bahan tulisan adalah kasus stain yang terdapat pada
gigi 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, di bagian palatal, gigi
38, 37, 35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48 di bagian lingual. Pasien
merasa tidak nyaman karena gigi terlihat bercak dan garis berwarna kecoklatan
dan pasien tidak rutin kontrol ke klinik gigi. Secara klinis terlihat pada gigi 17,
16, 15, 14, 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, di bagian palatal, gigi 38, 37,
35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48 di bagian lingual memang terlihat
1. Pengkajian
2. Diagnosis keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
berkualitas yang ditujukan kepada semua klien dan masyarakat (Dahlan, 2008).
B. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Bandung
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Gol. Darah :A
2. Keluhan Pasien
a. Keluhan Utama :
permukaan gigi bagian bawah dan atas terdapat garis dan bercak
berwarna hitam sejak 5 tahun yang lalu sampai sekarang dan pasien
ingin di rawat.
b. Keluhan Tambahan :
Pasien juga mengeluh gigi kiri bawah terdapat sisa akar sejak 2
Pasien merasa sehat, dalam lima tahun terakhir ini pasien tidak pernah
rawat inap di rumah sakit, pasien menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki
Pasien tidak rutin kontrol kesehatan gigi dan mulutnya ke klinik gigi,
satunya yaitu pasien kurang tepat dalam teknik menggosok gigi, dan pasien
menggosok gigi 2x sehari pada saat mandi pagi dan mandi sore. Pasien
dan kue, pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayuran yang berserat.
4. Pemeriksaan Objektif
1. Muka : Simetris
2. Kelenjar Limfe : Tak Ada Kelainan
b. Pemeriksaan Intra Oral
16 11 26
46 31 36
Debris index :
1 0 1 7/6 = Kriteria :
1,16
2 1 2 Sedang
Kalkulus index :
0 0 0 2/6 =
0,33
1 0 1
KME : Gigi 48
DMF-T :
D =2
M =0
F = 0 DMF-
T=2
Terdapat karang gigi pada gigi 38, 37, 36, 46, 47, 48 dibagian lingual.
Pasien tidak memiliki kelainan pada mukosa mulut pada lidah, pipi, bibir
dan palatum, namun kelainan ditemukan pada gusi di gigi 38, 37, 36, 46,
terang.
Pasien tidak memiliki kelainan pada bentuk, jumlah dan ukuran giginya,
namun kelainan ditemukan pada posisi gigi pasien yaitu di gigi 13, 24, 33,
Terdapat stain extrinsik pada gigi 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, di bagian palatal, gigi 38, 37, 35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44,
45, 47, 48 di bagian lingual gigi terlihat bercak dan garis berwarna
kecoklatan.
a) Gigi Indeks
13 12 11 21 22 23 13 12 11 21 22 23
43 42 41 31 32 33 43 42 41 31 32 33
43 42 41 31 32 33 43 42 41 31 32 33
Intensitas
Area
b) Penghitungan Skor
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
Intensitas Area
Lobene indeks stain untuk pasien dengan nilai 3,10 adalah buruk.
C. Analisa Data
mengakibatkan frekuensi
baik.
3. Pasien tidak rutin kontrol ke
giginya terabaikan.
baik.
giginya terabaikan.
setiap hari.
terjadinya karies.
Gigi 38, 37, 36, 46, Pada saat 1. Pada saat dilakukan
47, 48 gingivitis. menggosok pemeriksaan, terlihat adanya
mengeluhkan permukaan
(gigi).
Gigi 38, 37, 36, 46, Terasa kasar 1. Pada saat dilakukan
47, 48 terdapat karang apabila pemeriksaan, terlihat adanya
(gigi).
3. Pasien kurang mengetahui
waktu dan cara menggosok gigi
baik.
Gigi 13, 24, 33, 32, Gigi tidak rapi 1. Ukuran gigi tidak sesuai dengan
31, 41, 42 terlihat gigi ukuran rahang
rotasi.
D. Diagnosa Keperawatan Gigi
Gigi 17, 16, 15, 14, 13, Permukaan gigi 1. Pasien mempunyai
12, 11, 21, 22, 23, 24, terlihat berwarna kebiasaan merokok sudah
swasta frekuensi
pekerjaannya tersebut
mengakibatkan frekuensi
merokoknya tinggi,
berkisar antara 1 – 2
depangerakanmaju
Puskesmas, karena
kurangnya pengetahuan
mengakibatkan kesehatan
giginya terabaikan.
21, 22, 23, 24, pengertian, 2x sehari pagi (13 MEI 2016)
pemolesan merokok
physioteraphy.
21, 22, 23, 24, kebiasaan buruk 2x sehari pagi (31 MEI 2016)
34, 33, 32, 31, Flip chart tentang dengan teknik &
pengukuran 3. Mengurangi
untuk merokok
perubahan sekali.
setelah
dilakukan
perawatan.
21, 22, 23, 24, pencegahan stain 2x sehari pagi (13 JUNI 2016)
pengukuran 3. Mengurangi
untuk merokok
perubahan sekali.
setelah
dilakukan
perawatan.
F. Implementasi Perawatan
1. Kunjungan Ke – 1
dan atas terdapat garis dan bercak berwarna coklat dan hitam sejak 5
1) Gigi Indeks
13 12 11 21 22 23 13 12 11 21 22 23
43 42 41 31 32 33 43 42 41 31 32 33
43 42 41 31 32 33 43 42 41 31 32 33
Intensitas Area
2) Penghitungan Skor
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
Intensitas Area
Skor stain adalah jumlah skor intensitas dan skor area pada
Lobene indeks stain untuk pasien dengan nilai 3,10 adalah buruk.
akan dilakukan.
2. Kunjungan ke – 2
kunjungan pertama.
b. Peneliti mengobservasi cara menggosok gigi pasien Tn. S setelah
1) Gigi Indeks
13 12 11 21 22 23 13 12 11 21 22 23
43 42 41 31 32 33 43 42 41 31 32 33
43 42 41 31 32 33 43 42 41 31 32 33
Intensitas Area
2) Penghitungan Skor
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Intensitas Area
Indeks Stain : 0 + 0 = 0
Skor stain adalah jumlah skor intensitas dan skor area pada
perawatan stain.
3. Kunjungan ke – 3
dengan cara yang cermat dan tepat sesuai dengan penyuluhan yang
perawatan.
1) Gigi Indeks
13 12 11 21 22 23 13 12 11 21 22 23
43 42 41 31 32 33 43 42 41 31 32 33
43 42 41 31 32 33 43 42 41 31 32 33
Intensitas Area
2) Penghitungan Skor
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Area
Intensitas
Indeks Stain : 0 + 0 = 0
Skor stain adalah jumlah skor intensitas dan skor area pada
kembali.
G. Evaluasi
stain dan kebiasaan buruk merokok, serta pemeliharaan kesehatan gigi dan
kondisi permukaan giginya menjadi bersih, tidak ada lagi bercak berwarna
coklat dan hitam yang dapat mengganggu estetik gigi, serta terasa halus
PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini yaitu untuk memperoleh gambaran
pada pasien Tn. S dengan kasus stain di Ciumbuleuit Bandung. Penelitian ini
gigi, dan peneliti. Selain itu, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk
terlihat bercak berwarna hitam dan coklat sejak 5 tahun yang lalu.
merokok sudah 32 tahun, yaitu sejak pasien berumur kurang lebih 14 tahun.
terlalu tinggi yaitu merokok setelah makan saja dan berkisar antara 1-2 batang
rokok saja. Tetapi, sejak pasien bekerja sebagai karyawan swasta dimana
Selain dari kebiasaan merokok, pasien juga tidak tepat dalam teknik dan
waktu menggosok gigi, karena pasien menggosok gigi pada saat mandi pagi
dan sore saja, seharusnya yang dianjurkan itu menggosok gigi pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur, pasien menggosok ggi dengan gerakan
horizontal atau maju mundur pada bagian depan dan pasien tidak menggosok
gigi pada bagian gigi dekat lidah dan pada gigi bagian atas atau langit-langit
stain dan oral hygiene menjadi buruk. Sebaiknya, pasien menggosok gigi pada
semua permukaaan atau jangan ada permukaan gigi yang terlewatkan agar sisa
makanan bisa terbersihkan dengan baik dan oral hygiene bisa lebih terjaga.
Hasil pemeriksaan klinis pada pasien didapatkan bahwa pada semua gigi
pasien terdapat stain terutama di bagian bawah lingual dan palatal yang
dari permukaan gigi yang terdapat stain tersebut terlihat adanya plak dan
kalkulus di bagian lingual karena memang plak dan kalkulus mudah melekat
pada permukaan gigi yang kasar dan pasien tidak tepat dalam teknik
yang tepat dan waktu yang benar. Hal ini bisa terlihat pada saat pasien
yaitu pada saat mandi pagi dan pada saat mandi sore, dengan cara yang
kurang tepat yaitu pada bagian depan gerakan maju mundur, pasien tidak
menggosok giginya pada bagian dalam dekat lidah, Sehingga sisa makanan /
Pasien Tn. S
pemolesan bur vineer dan skaling. Stain yang melekat langsung pada
permukaan gigi dan stain yang mengendap pada kalkulus dapat dihilangkan
dengan cara diskaling dan di poles. (Putri, 2013). Pemolesan dengan bur
terdapat persiapan alat dan bahan penunjang (seperti alat diagnostik, alat
skaler, alat poles atau bur vineer), selain itu persiapan alat tulis, kartu status,
tangan dan masker, jas praktikum dan sepatu bersih dan rapi sebagai alat
yaitu daerah sekitar kerja bersih dan rapi, dipersiapkan secara ergonomik.
melakukan persiapan alat dan bahan untuk menunjang tindakan yang akan
dilakukan. Tahap kedua yaitu mengatur posisi pasien dan posisi operator pada
setiap tahap pemolesan dan skeling, agar terciptanya rasa aman dan nyaman
mengetahui bagian gigi mana saja yang masih kotor, bagian gigi yang kotor
pasien bagian gigi yang yang masih kotor dan perlu dibersihkan kembali.
perawatan yaitu dengan mulai menghilangkan stain dan kalkulus yang melekat
erat pada permukaan gigi dengan meraba batas terbawah kalkulus dengan
eksplorer sebagai acuan meletakkan sisi potong (cutting edge) skaler. Tahap
dengan alat yang dipakai. Tahap yang kedelapan adalah dengan memilih alat
skaler yang tepat sesuai letak kalkulus dan stain, pada tahap ini operator
yang fatal, gerakan menarik, retraksi pipi tahap ke tahap supaya kalkulus dan
stain yang menempel pada permukaan gigi dapat dihilangkan dengan baik.
Selanjutnya tahap yang ke sepuluh adalah apabila kalkulus dan stain yang
bur vineer untuk menghilangkan stain yang masih melekat pada permukaan
serta tahap yang terakhir adalah tahap penyelesaian dimana didalamnya yaitu
dengan memberikan intruksi dan harapan terhadap pasien agar kasus tersebut
tidak tumbuh lagi setelah dilakukan perawatan dan membereskan kembali alat
pengukuran skor stain indeks untuk mengetahui kriteria indeks stain yang
stain dengan pemolesan pada permukaan gigi, dan pembersihan stain yang
mengendap pada kalkulus dengan bur vineer dan ultrasonic scaler, dan
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan penyuluhan tentang stain dan
selanjutnya, untuk melihat adanya perubahan yang lebih baik lagi pada
C. Analisa Teoritis
Kasus stain pada Tn. S terjadi pada semua gigi terutama di bagiam
dan perubahan warna gigi. Hal ini di dukung bahwa oral hygiene yang buruk
plak menempel pada permukaan yang kasar tersebut, hal ini di dukung menurut
teori bahwa penumpukan plak akan berlangsung pada permukaan gigi yang
kasar termasuk stain. (Nurjannah, 2014). Stain lebih banyak terdapat di bagian
lingual, sehingga plak dan kalkulus juga terdapat di bagian lingual terutama
gigi posterior, hal ini diakibatkan karena tidak tepatnya cara menggosok gigi
yaitu tidak menggosok gigi pada bagian lingual. Hal ini di dukung oleh teori
bahwa teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua bagian gigi
untuk membersihkan gigi dari deposit lunak atau plak. (Putri, 2013)
kontrol selama dua minggu sekali yaitu pada tanggal 31 Mei dan 13 Juni 2016,
didapatkan kondisi gigi yang berangsur baik yaitu permukaan gigi terlihat
bersih dan tidak ada lagi bercak berwarna hitam dan coklat, sehingga kondisi
menurut teori bahwa efek yang tampak di dalam mulut dari kebiasaan
merokok adalah bau nafas dan perubahan warna gigi menjadi kurang baik atau
dalam kehidupan sehari harinya guna mencegah terjadinya oral hygiene yang
buruk, dan kontrol kesehatan gigi selama 6 bulan sekali. Boedihardjo (2014)
telah diberikan oleh peneliti tentang stain dan cara memelihara kesehatan
gigi dan mulut, selain itu pasien juga mampu memberikan kontribusi yang
positif pada saat operator melakukan perawatan pemolesan bur vineer
kasus stain yang dikeluhkan oleh Tn. S dapat terselesaikan dengan baik,
sehingga pasien dapat merasa nyaman terutama dalam hal estetik giginya
karena sudah tidak ada lagi bercak berwarna coklat atau hitam pada
proses tindakan asuhan keperawatan gigi dan mulut yang telah diberikan
kepada pasien.
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kasus yang diderita Tn. S adalah stain atau perubahan warna pada gigi,
stain tersebut terjadi pada semua gigi terutama di bagian lingual. Hal ini
disebabkan karena kebiasaan merokok, dan tidak tepatnya cara dan waktu
menggosok gigi.
serta tindakan pembersihan stain yaitu pemolesan dengan bur vineer pada
yang dianjurkan.
ada lagi bercak berwarna coklat dan hitam sehingga pasien merasa lebih
B. Saran
http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-menteri-
kesehatan-nomor-587-tahun-2012-tentang-penyelenggaraan-pekerjaan-
perawat-gigi.pdf
Proskin, HM, dkk. 2005. Advanced Oral Antibacterial/ Anti-inflammatory
Technology: A Compreshensive Review of the Clinical Benefits of a
Tricloosan/Copolymer/Fluoride Dentifrice. USA: The Journal of Clinical
Dentistry.
Putri, Megananda Hiranya, dkk. 2013. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras
dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC
Sinaga, CH Putri Amin, dkk. 2014.Gambaran Pengetahuan Stain Gigi Pada
Perokok.Jurnal e-GiGi.( 20 Februari 2016, Pukul 18 : 10 ).
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&articl
e=262494
Trihono.2013. Riset Kesehatan Dasar 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. ( 16 Februari 2016, pukul : 15:05 )
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf
LAMPIRAN
FM-2-4.2.3-132.42.00.0-01-VI
1. TUJUAN
Mahasiswa mampu mendeteksi adanya kalkulus dan stain di rongga mulut,
mampu mengenal kelainan gusi yang mengalami radang akibat adanya plak,
kalkulus, dan stain dan mampu melakukan skeling dan pemolesan stain dengan
prosedur yang benar.
2. RUANG LINGKUP
Penerapan standar prosedur praktikum ini dikerjakan oleh mahasiswa di
semester 4 (preklinik) dan pada semester 5 dan 6 yaitu pada kegiatan
pelayanan asuhan.
3. ACUAN
3.1 Buku petunjuk Praktikum untuk mahasiswa JKG Poltekkes Bandung
3.2 Anna Matsuishi Pattison & Gordon L. Pattison, 1992, Periodontal
nd
Instrumentation, 2 ed, Prentice-Hall International Inc, California
3.3 Esther M. Wilkins, 2005, Clinical Practice Of the Dental Hygienist, 9 th ed,
Lippincot Williams & Wilkins.
3.4 Ireland, R. 2006. Clinical Textbook Of Dental Hygienist and Therapy. Blak
Munksgaard, UK
4. URAIAN UMUM
4.1 Kalkulus adalah penumpukan plak yang menjadi keras karena mengalami
mineralisasi atau pengendapan garam-garam mineral. Penumpukan plak
tersebut akan terus berlangsung pada permukaan gigi yang kasar termasuk
stain.
4.2 Skeling adalah upaya menghilangkan kalkulus dengan skaler . ada dua jenis
skaler yaitu makro skaler dan mikro skaler.
4.3 Pekerjaan skeling di awali dengan deteksi kalkulus dengan eksplorer,
memilih alat skaleryang tepat sesuai jenis dan letak kalkulus, melakukan
skeling dengan tumpuan dan tata cara yang benar dan diakhiri dengan
memoles gigi yang telah di skeling. Gusi disekitar gigi yang di skeling
diberi antiseptik.
4.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan skeling adalah : posisi
pasien dan operator, tumpuan, iluminasi (pencahayaan), retraksi pipi,
pemilihan skaler dan bahan poles, pemberian antiseptik pada jaringan
lunak pasca skeling dan intruksi sesuai kasus.
5. PROSEDUR (procedure)
5.1 Persiapan
5.1.1 Persiapan alat diagnostik dan bahan penunjang
5.1.2 Persiapan alat tulis dan kartu status, pa dan informed consent
5.1.3 Persiapan kebersihan pribadi terdiri dari : cuci tangan sebelum
pemeriksaan, memakai sarung tangan dan masker, jas praktikum
dan sepatu bersih dan rapi.
5.1.4 Persiapan kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja, yaitu daerah
sekitar kerja bersih dan rapi, dipersiapkan secara ergonomik.
5.2 Pelaksanaan
5.2.1 Lakukan persiapan alat, bahan dan operator pada pengerjaan
skeling
5.2.2 Atur posisi pasien dan posisi operator pada tiap tahap skeling
5.2.3 Teteskan larutan disklosing dengan benar
5.2.4 Bimbing pasien untuk menyikat gigi
5.2.5 Tunjukkan pada pasien bagian gigi / mulut yang masih kotor
5.2.6 Raba batas terbawah kalkulus dengan eksplorer sebagai acuan
meletakkan sisi potong (cutting edge) skaler
5.2.7 Bedakan kalkulus supra dan subgingival dengan melihat warna
letak dan kekerasannya.
5.2.8 Pilih alat skaler yang tepat untuk tiap letak / regio kalkulus.
5.2.9 Lakukan teknik skeling dengan benar dengan memperhatikan
prinsip : cara tumpuan, gerakan menarik, retraksi pipi, tahap per
tahap.
5.2.10 Lakukan pemolesan gigi pasca skeling dengan alat bur veneer
untuk menghilangkan stain dengan bahan dan teknik yang benar
5.2.11 Aplikasikan larutan antiseptik pada jaringan lunak
5.2.12 Lakukan intruksi sesuai kasus yang ditemukan pada pasien
5.2.13 Lakukan rujukan pada kasus-kasus gingivitis / periodontitis lanjut.
5.3 Penyelesaian
5.3.1 Menutup rangkaian pelaksanaan skeling. Selesai perawatan
lakukanlah pemberian intruksi pada pasien.
5.3.2 Membereskan kembali peralatan skeling dan merapihkan daerah
tempat kerja.
6. ALAT DAN BAHAN YANG DI PAKAI
6.1 Alat
1. Dental Unit
2. Alat diagnostik (sonde, pinset, kacamulut, ekskavator)
3. Skaler : Sickle, wing shape kiri-kanan, currete, hoe
4. Baki instrumen alumunium
5. Dappen disk (2 buah)
6. Tempat cotton roll, cotton pellet dan tampon
7. Alat pelindung diri (sarung tangan, masker, jas lab)
8. Taplak meja
9. Papan nama dental unit
6.2 Bahan
1. Larutan disklosing
2. Sikat gigi
3. Pasta gigi
4. Bristle brush
5. Vineer bundar, fissure
6. Cotton pellet, cotton roll, tampon
7. Larutan betadine 10%
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Kartu Status
7.2 Performance Assessment (PA)
7.3 Lembar Informed Consent
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Nama : Tn. S
Umur : 47 tahun
prosedur, dan manfaat dari penelitian yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gigi
Oleh karena itu dengan rasa kesadaran, tanpa adanya paksaan dan
dalam penelitian ini dan bersedia untuk melaksanakan prosedur penelitian yang
Peneliti Responden
(Selviana Merliyanti) ( )
LAMPIRAN 4: SEBELUM DILAKUKAN PEMOLESAN BUR VINEER