SKRIPSI
Oleh :
AGUNG SUPRATMAN
NPM. 141510063
i
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN
HIPERTENSI PADA USIA DEWASA MUDA
(20-44 TAHUN) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAMPUNG DALAM
PONTIANAK TIMUR
SKRIPSI
Oleh :
AGUNG SUPRATMAN
NPM. 141510063
ii
PENGESAHAN
Dewan Penguji :
iii
SKRIPSI
Oleh :
AGUNG SUPRATMAN
NPM. 141510063
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Segala proses dalam
penyusunan skripsi saya jalankan melalui prosedur dan kaidah yang benar serta
Jika di kemudian hari ditemukan kecurangan, maka saya bersedia untuk menerima
sanksi berupa pencabutan hak terhadap ijasah dan gelar yang saya terima.
Agung Supratman
NPM. 141510063
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka
mengubah diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d : 11)
“Maka bersabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar dan
mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbilah seraya memuji Tuhan-Mu pada
waktu pagi dan petang” (QS. Al-Mukmin : 55)
Persembahan:
1. Ayahanda Suryadi Todung Jatan (Alm.) dan Ibunda Hanisah yang sangat
saya cintai dan sayangi yang telah meluangkan begitu banyak doa, waktu,
tenaga, dan biaya dalam hidupnya untuk membesarkan dan mendidik saya
dengan penuh kasih sayangnya.
2. Saudara-saudariku tersayang, Dedi Karsono, Sally Snow, Susana Hanisah,
Vera Wati, Samsudin, dan Maya Kartika Sari yang banyak memberikan
dukungan untuk menyelesaikan penulisan ini.
3. Lastri Novea, seseorang yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Sahabat Hijrah, Luthfi, Bejo, Ali, Edi, Yasir, Maulana, Asih Ika, dan Tiara
yang telah banyak mendoakan kebaikan untuk saya.
5. Teman-teman seluruh angkatan 2014 di Prodi Kesmas dan Team KKN
Pahokng yang selalu memotivasi untuk penyelesaian skripsi ini.
vi
BIODATA PENULIS
1. Nama : Agung Supratman
2. Tempat, Tanggal Lahir : Pontianak, 30 September 1995
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Nama Orang Tua :
a. Ayah : Suryadi T Jatan (Alm.)
b. Ibu : Hanisah
6. Alamat : Jalan Adisucipto Gg. Akcaya No. 17
JENJANG PENDIDIKAN
1. SD : SD Negeri 07 Sungai Raya (Tahun 2001-2007)
2. SMP : MTs. Al-Mustaqim 1 Sungai Raya (Tahun 2007-2010)
3. SMA : SMAN 01 Sungai Raya (Tahun 2010-201)
4. Perguruan Tinggi : Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan
Masyarakat, Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku, Universitas Muhammadiyah Pontianak
(Tahun 2014-2019)
vii
KATA PENGANTAR
viii
8. Rekan-rekan satu angkatan di Prodi Kesmas, yang telah banyak mengisi
waktu bersama dengan penuh keakraban selama menjalani proses belajar di
program studi ini, serta banyak membantu penulis selama masa pendidikan.
Juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
semoga segala amal kebaikannya mendapat imbalan yang tak terhingga dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis berharap untuk dapat memperoleh saran, masukan dan kritikan
yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak demi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan masyarakat.
AGUNG SUPRATMAN
NPM. 141510063
ix
ABSTRAK
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Menurut data WHO, 9,4 juta orang
meninggal setiap tahun akibat hipertensi dan komplikasinya. Salah satu faktor
risiko timbulnya hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat yang banyak
menyerang usia yang masih produktif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda (20-44
tahun) di wilayah kerja Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak
66 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Uji statistik yang
digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asupan
lemak (p value = 0,000; PR = 2,952; 95% CI = 1,675-5,204), asupan natrium (p
value = 0,000; PR = 3,647; 95% CI = 1,983-6,706), aktivitas fisik (p value =
0,000; PR = 4,303; 95% CI = 2,223-8,326), kebiasaan merokok (p value = 0,001;
PR = 2,255; 95% CI = 1,364-3,727) dan kebiasaan istirahat (p value = 0,005; PR
= 2,008; 95% CI =1,187-3,395) dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa
muda (20-44 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Kampung Dalam Pontianak
Timur.
Disarankan kepada usia dewasa muda yang mengalami hipertensi untuk menjaga
pola makan, terutama yang mengandung lemak dan natrium, rutin berolahraga
setiap hari, berhenti merokok, mengatur jadwal istirahat dan rutin mengontrol
tekanan darah.
x
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
BIODATA PENULIS ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... xix
xii
II.1.3 Gejala Hipertensi .......................................................... 17
II.1.4 Faktor Risiko Hipertensi .............................................. 17
II.1.5 Penatalaksanaan Hipertensi .......................................... 22
II.1.6 Komplikasi ................................................................... 25
II.2 Usia Dewasa Muda ................................................................ 25
II.3 Gaya Hidup ............................................................................ 26
II.4 Faktor-faktor Gaya Hidup yang Berhubungan dengan
Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa Muda ...................... 27
II.4.1 Pola Konsumsi ............................................................. 27
II.4.2 Aktivitas Fisik .............................................................. 34
II.4.3 Kebiasaan Merokok ..................................................... 38
II.4.4 Kebiasaan Istirahat ....................................................... 40
II.5 Kerangka Teori ...................................................................... 43
xiii
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 58
V.1 Hasil ....................................................................................... 58
V.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................ 58
V.1.2 Gambaran Proses Penelitian ........................................ 62
V.1.3 Karakteristik Responden .............................................. 64
V.1.4 Analisa Univariat ......................................................... 68
V.1.5 Analisa Bivariat ........................................................... 73
V.2 Pembahasan ........................................................................... 78
V.3 Keterbatasan Penelitian ......................................................... 91
BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 92
VI.1 Kesimpulan ............................................................................ 92
VI.2 Saran ...................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 94
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.1 Keaslian Penelitian ..................................................................... 9
Tabel II.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII, 2003 .......................... 16
Tabel II.2 Klasifikasi Hipertensi Menurut ESC, 2007 ................................ 17
Tabel II.3 Angka Kecukupan Lemak Berdasarkan Angka Kecukupan
Gizi yang Dianjurkan (AKG) 2013 Usia 19-49 Tahun .............. 30
Tabel II.4 Angka Kecukupan Natrium Berdasarkan Angka Kecukupan
Gizi yang Dianjurkan (AKG) 2013 Usia 19-49 Tahun .............. 34
Tabel II.5 Kategori Tingkat Aktivitas Fisik Berdasarkan Nilai Physical
Activity Level (PAL) ................................................................... 37
Tabel III.1 Definisi Operasional ................................................................... 45
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 65
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............................. 65
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................... 66
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................... 66
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan .................... 67
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ......... 68
Tabel V.7 Distribusi Frekuensi Asupan Lemak Responden ....................... 68
Tabel V.8 Distribusi Frekuensi Asupan Natrium Responden ..................... 69
Tabel V.9 Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik Responden ........................ 70
Tabel V.10 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Merokok Responden ............... 70
Tabel V.11 Distribusi Frekuensi Item-item Riwayat Merokok Responden .. 71
Tabel V.12 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Istirahat Responden ................. 72
Tabel V.13 Distribusi Frekuensi Item-item Kebiasaan Istirahat Responden.. 72
Tabel V.14 Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi Responden ................ 73
Tabel V.15 Hubungan Asupan Lemak dengan Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur .......................... 73
Tabel V.16 Hubungan Asupan Natrium dengan Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur .......................... 74
Tabel V.17 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur .......................... 75
Tabel V.18 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi
pada Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur .......................... 76
Tabel V.19 Hubungan Kebiasaan Istirahat dengan Kejadian Hipertensi
pada Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur .......................... 77
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Kerangka Teori ..................................................................... 43
Gambar III.1 Kerangka Konsep ................................................................. 44
Gambar V.1 Alur Proses Penelitian .......................................................... 64
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
DAFTAR SINGKATAN
xviii
DAFTAR ISTILAH
xix
BAB I
PENDAHULUAN
2019).
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (stroke), jika tidak dideteksi
2017).
1
2
seluruh dunia. Pada tahun 2015 sekitar 1,13 miliar orang di dunia
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat
RI, 2019).
bahwa kasus hipertensi usia ≥ 18 tahun tertinggi pada tahun 2017 adalah di
dibandingkan tahun 2017 (14.639 kasus), dan 2016 (3.859 kasus). Ini berarti
tahun.
terdapat sebanyak 413 kasus hipertensi meningkat menjadi 2.026 kasus pada
2017 dan pada 2018 turun menjadi 1.644 kasus. Pada tahun 2019 (Januari-
terdapat 425 pasien hipertensi. Pasien usia dewasa muda (20-44 tahun)
termasuk yang tertinggi kedua penderita hipertensi setelah usia 45-54 tahun
yaitu sebesar 22,4%. Alasan peneliti memilih usia dewasa muda (20-44
tahun) adalah karena usia tersebut merupakan usia produktif yang jauh dari
dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Hal-hal yang termasuk gaya
makanan yang kurang bergizi, dan stres. Riwayat keluarga, kebiasan hidup
yang kurang baik, pola diet yang kurang baik dan durasi atau kualitas tidur
(Fatmawati, 2017).
seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan
buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang
aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan dan stres. Data Riskesdas 2018
proporsi masyarakat yang kurang makan sayur dan buah sebesar 95,5%,
kurang aktivitas fisik 35,5%, merokok 29,3%, obesitas sentral 31,0% dan
faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan dan faktor risiko yang dapat
jenis kelamin, ras dan usia. Sedangkan faktor risiko yang dapat dikendalikan
yaitu obesitas, kurang olahraga atau aktivitas fisik, merokok, minum kopi,
5
pola makan kurang baik yang banyak mengandung lemak dan santan, serta
fisik dan berolah raga, 6 orang (60,0%) memiliki kebiasaan merokok yang
Pontianak Timur.
adalah: “Apakah ada hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada
Pontianak Timur.
7
muda.
8
kejadian hipertensi.
2. Bagi Puskesmas
4. Bagi Peneliti
Pontianak
Tabel I.1
Keaslian Penelitian
Tabel I.1
(Lanjutan)
sebagai berikut:
yaitu pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok; dan teknik
istirahat; dan alat analisis data, di mana penelitian ini menggunakan uji
Spearman rho.
fisik; teknik sampling yaitu purposive sampling; teknik analisis data Chi-
menambahkan dua variabel bebas baru yaitu pola makan dan kebiasaan
istirahat.
variabel bebas yang digunakan yaitu pola makan dan aktivitas fisik; dan
alat analisis data yaitu uji Chi-square. Perbedaan penelitian terletak pada
simple random sampling, dan penambahan dua variabel bebas baru yaitu
yaitu aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok; dan alat analisis data yaitu uji
sampling; dan penambahan dua variabel bebas baru yaitu pola makan dan
kebiasaan istirahat.
desain penelitian yaitu cross sectional; variabel bebas yaitu pola makan,
yaitu pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok; dan alat analisis
simple random sampling; dan penambahan satu variabel bebas baru yaitu
kebiasaan istirahat.
yaitu kebiasaan istirahat dan aktivitas fisik; dan alat analisis data yaitu uji
LANDASAN TEORI
II.1 Hipertensi
tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali
2017).
tahap awal sampai terjadi krisis medis yang parah seperti serangan
15
16
tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastoliknya di atas
dicatat sebagai dua angka yang biasanya ditulis satu di atas yang
detak jantung saat otot jantung rileks. Tekanan darah normal orang
berikut:
17
jantung.
b. Hipertensi sekunder
menjadi dua yaitu menurut JNC VII 2013 dan European Society
Tabel II.1
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII, 2003
Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Derajat
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Pre-hipertensi 120 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi derajat I 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi derajat II ≥ 160 atau ≥ 100
Sumber: Wijaya & Putri, 2017
Tabel II.2
Klasifikasi Hipertensi Menurut ESC, 2007
Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Kategori
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 dan < 80
Normal 120 – 129 dan/atau 80 – 84
Normal tinggi 130 – 139 dan/atau 85 – 89
Hipertensi derajat I 140 – 159 dan/atau 90 – 99
Hipertensi derajat II 160 – 179 dan/atau 100 – 109
Hipertensi derajat III ≥ 180 dan/atau ≥ 110
Hipertensi sistolik terisolasi ≥ 190 dan/atau < 90
Sumber: Wijaya & Putri, 2017
kali tekanan darah yang relatif tinggi tidak memiliki tanda-tanda atau
19
a. Umur
b. Jenis kelamin
hormonal.
c. Keturunan (genetik)
anak-anaknya.
a. Kegemukan (obesitas)
(overweight).
b. Merokok
e. Dislipidemia
II.1.6 Komplikasi
dalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri
manusia yang harus dijalani. Masa muda seseorang diawali dengan masa
adulthood) dengan usia antara 40-65 tahun dan dewasa akhir (late
Usia dewasa muda menurut WHO yaitu pada usia 20-44 tahun. Usia
ini disebut juga usia pekerja pada kelompok populasi dengan usia tertentu.
Rentang usia 20-44 tahun merupakan usia dimana manusia sudah matang
secara fisik dan biologisnya. Pada usia ini pula manusia sedang berada pada
puncak aktivitas yang cenderung lebih berat dari usia remaja dan lansia.
Gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk menjaga
penuh tekanan, dan stres yang berkepanjangan merupakan hal yang paling
2010).
dicegah dan diatasi dengan diet sehat, aktivitas fisik teratur, menghindari
serta hidup di lingkungan bebas asap rokok. Yang dimaksud dengan diet
sehat adalah makanan dengan kalori berimbang banyak buah dan sayuran,
produk makanan dan dan susu rendah lemak jenuh, rendah kolesterol,
yang seimbang dan dibutuhkan oleh tubuh. Pola makan yang sehat
bukan hanya menjaga tubuh tetap bugar dan sehat tetapi juga bisa
2010).
1. Asupan Lemak
2010).
berikut:
Tabel II.3
Angka Kecukupan Lemak Berdasarkan Angka Kecukupan
Gizi yang Dianjurkan (AKG) Usia 19-49 Tahun
Lemak (g)
Kelompok Umur
Total n-6 n-3
Laki-laki
19-29 Tahun 91 17,0 1,6
30-49 Tahun 73 17,0 1,6
Perempuan
19-29 Tahun 75 12,0 1,1
30-49 Tahun 60 12,0 1,1
Sumber: Kemenkes RI, 2013
33
2. Asupan Natrium
keluar bersama urin ini juga akan meningkat. Tetapi bila upaya
soda.
seperti daging asap, ham, dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan
kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin, dan telur pindang.
g. Minuman ringan.
hari yang setara dengan 110 mmol natrium atau 2400 mg/hari.
atau hipertensi bagi usia dewasa muda. Bagi usia dewasa muda,
berfungsi baik, serta proses kimiawi dan faal tubuh tetap berjalan
Tabel II.4
Angka Kecukupan Natrium Berdasarkan Angka Kecukupan
Gizi yang Dianjurkan (AKG) Usia 19-49 Tahun
Jenis Kelamin Kelompuk Umur Natrium (mg)
Laki-laki 19-29 Tahun 1500
30-49 Tahun 1500
Perempuan 19-29 Tahun 1500
30-49 Tahun 1500
Sumber: Kemenkes RI, 2013
37
berapa banyak otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering
Aktivitas fisik yang dilakukan rutin selama 30-45 menit setiap hari
cenderung mempunyai fungsi otot dan sendi yang lebih baik, karena
(Hasanudin, 2018).
Keterangan:
Tabel II.5
Kategori Tingkat Aktivitas Fisik Berdasarkan Nilai PAL
Kategori Nilai PAL
Ringan (sedentary lifestyle) 1.40 – 1.69
Sedang (active or moderately active lifestyle) 1.70 – 1.99
Berat (vigorous or vigorously active lifestyle) 2.00 – 2.40
Sumber: FAO/WHO/UNU, 2001
kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43
41
10 batang per hari disebut perokok ringan, 11-20 batang per hari
disebut perokok sedang, dan lebih dari 20 batang per hari disebut
tidur. Jadi apabila salah satu dari ketujuh domain tersebut terganggu
(Magrifah, 2016).
dengan 40 tahun) tidak jauh beda dengan jumlah jam tidur ketika
usia remaja yaitu sekitar 7-8 jam/hari, 20-25% tidur Rapid Eye
seseorang berada pada usia dewasa muda yaitu sekitar 7-8 jam/hari,
faktor risiko tekanan darah tinggi. Orang dengan waktu tidur yang
merasa mudah lelah, serta memiliki mood yang buruk. Kurang tidur
yang dapat berakibat pada naiknya tekanan darah (Chen et al, 2015).
memiliki tekanan darah yang tinggi. Kualitas tidur yang buruk dalam
buruk dan dapat berakibat pada naiknya tekanan darah (Alfi, 2018).
Usia
Jenis kelamin
Faktor yang tidak
dapat diubah
Riwayat keluarga
Genetik
Obesitas
Aktivitas fisik
Hipertensi
Pola makan
(lemak, natrium)
Dislipidemia
Konsumsi alkohol
berlebih
Psikososial dan
stres
Keterangan:
= Diteliti
= Tidak diteliti
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Pola Makan:
- Asupan Lemak
- Asupan Natrium
Pontianak Timur
Kebiasaan Merokok
Kebiasaan Istirahat
47
48
istirahat.
penelitian ini adalah kejadian hipertensi pada usia dewasa muda (20-
Timur.
Tabel III.1
Definisi Operasional
Cara Skala
No Variabel Penelitian Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Pengukuran Ukur
A. Variabel Bebas
1. Pola makan
a. Asupan lemak Jumlah bahan makanan Wawancara FFQ Semi- 1. Lebih: Ordinal
yang dikonsumsi kuantitatif a. Laki-laki, umur
responden yang 19-29 tahun > 91
mengandung zat gizi g, dan umur 30-
lemak. 49 > 73 g.
b. Perempuan, umur
19-29 tahun > 75
g, dan umur 30-
49 > 60 g.
2. Cukup:
a. Laki-laki, umur
19-29 tahun ≤
91 g, dan umur
30-49 ≤ 73 g.
b. Perempuan, umur
19-29 tahun ≤ 75
g, dan umur 30-
49 ≤ 60 g.
(Kemenkes RI, 2013)
b. Asupan natrium Jumlah bahan makanan Wawancara FFQ Semi- 1. Lebih, jika asupan Ordinal
yang dikonsumsi kuantitatif natrium > 1500 mg.
responden yang 2. Cukup, jika asupan
mengandung zat gizi natrium ≤ 1500 mg.
49
4. Kebiasaan istirahat Kebiasaan tidur Wawancara Kusioner 1. Tidak cukup, jika < Ordinal
responden yang 6-8 jam.
dilakukan sehari 2. Cukup, jika ≥ 6-8
semalam jam.
B. Variabel Terikat
5. Kejadian hipertensi Kondisi dimana tekanan Mengukur Tensimeter 1. Hipertensi, jika Ordinal
pada usia dewasa darah seseorang tekanan darah Digital sistole ≥ 140 mmHg
muda (20-44 tahun) melebihi batas normal responden dan diastole ≥ 90
dengan sistole ≥ 140 mmHg.
mmHg dan diastole ≥ 2. Tidak hipertensi, jika
90 mmHg. sistole < 140 mmHg
dan diastole < 90
mmHg.
IV.4 Hipotesis
METODE PENELITIAN
(kejadian hipertensi pada usia dewasa muda (20-44 tahun)) yang dilakukan
IV.3.1 Populasi
adalah semua pasien usia dewasa muda (20-44 tahun) yang datang
51
52
IV.3.2 Sampel
Z²1-α/2 p(1-p)N
n=
d²(N-1) + Z²1-α/2 p(1-p)
(1,96)² x 0,224(1-0,224)3.572
n=
(0,10)²(3.572-1) + (1,96)² 0,224(1-0,224)
2.384,25
n=
35,71 + 0,67
53
2,384,25
n=
36,38
n = 65,56 ≈ 66 responden
Keterangan:
2013)
1. Kriteria inklusi
Pontianak Timur.
2. Kriteria eksklusi
dilakukan.
1. Data primer
a. Wawancara
b. Observasi
sekitar 5 menit.
2. Data sekunder
masalah penelitian.
1. Editing
peneliti.
2. Coding
≥ 90 mmHg.
diastole
< 90 mmHg.
1) Asupan lemak:
2) Asupan natrium:
3) Aktivitas fisik
4) Kebiasaan merokok
Kode 1 = Merokok.
5) Kebiasaan istirahat
3. Scoring
4. Tabulating
5. Processing
6. Cleaning
7. Analiting
sebagai berikut:
terikat.
berikut:
62
risiko.
pencegah.
BAB V
V.1 Hasil
dengan 0° 05’ 37” Lintang Selatan, dan 109° 16’ 25” Bujur Timur
63
64
dan HIV-AIDS.
Administrasi Umum.
67
kondisi baik.
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
25 Agustus 2019.
3. Tahap akhir
1. Menyiapkan kuesioner.
Tahap 2. Menyiapkan tensimeter.
3. Menyiapkan alat dokumentasi
Persiapan 4. Mengurus Surat Izin Penelitian.
Mengajukan permohonan
hasil penelitian
1. Jenis kelamin
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin n %
Laki-laki 37 56,1
Perempuan 29 43,9
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
2. Umur
ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu 18-24 tahun, 25-34 tahun,
V.2.
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur n %
18-24 Tahun 9 13,6
25-34 Tahun 23 34,9
35-44 Tahun 34 51,5
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
3. Pendidikan
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan n %
SD 21 31,8
SMP 15 22,7
SMA 25 37,9
Perguruan Tinggi 5 7,6
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
4. Pekerjaan
Tabel V.4.
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan n %
PNS 3 4,5
Karyawan swasta 22 33,3
Mengurus rumah tangga 19 28,8
Pedagang 7 10,6
Buruh harian 11 16,7
Tidak bekerja 4 6,1
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
5. Pendapatan
penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu ada dan tidak
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan n %
Pendapatan tidak tetap 23 34,8
Pendapatan tetap 43 65,2
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
6. Status perkawinan
pada penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu kawin dan
Tabel V.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Status Perkawinan n %
Kawin 47 71,2
Belum kawin 19 28,8
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
1. Asupan Lemak
Perempuan, umur 19-29 tahun > 75 g, dan umur 30-49 > 60 g),
Tabel V.7
Distribusi Frekuensi Asupan Lemak Responden
Asupan Lemak n %
Lebih 35 53,0
Cukup 31 47,0
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
2. Asupan Natrium
asupan natrium > 1500 mg, dan Cukup, jika asupan natrium ≤
Tabel V.8
Distribusi Frekuensi Asupan Natrium Responden
Asupan Natrium n %
Lebih 34 51,5
Cukup 32 48,5
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
responden yaitu mie instan, ikan asin, telur asin, kecap, MSG
ini dibagi menjadi dua kategori yaitu Kurang jika PAL < 1,70 dan
Tabel V.9
Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik Responden
Aktivitas Fisik n %
Kurang 34 51,5
Cukup 32 48,5
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu Merokok dan Tidak
Tabel V.10
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Merokok Responden
Kebiasaan Merokok n %
Merokok 35 53,0
Tidak merokok 31 47,0
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
Tabel V.11
Distribusi Frekuensi Item-item Riwayat Merokok Responden
Indikator n %
Usia Pertama Kali Merokok
12-15 Tahun 27 77,1
16-18Tahun 8 22,9
Jumlah Rokok yang Dihisap Setiap Hari
10 batang 6 17,2
12 batang 18 51,4
16 batang 11 31,4
Jenis Rokok yang Dihisap
Filter 30 85,7
Kretek 5 14,3
Berhenti Merokok
Tidak pernah 35 100,0
Pernah 0 0,0
Sumber: Data Primer, 2019
besar responden merokok pada usia yang masih sangat muda 12-15
menjadi dua kategori yaitu Tidak cukup, jika < 6-8 jam, dan
Tabel V.12
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Istirahat Responden
Kebiasaan Istirahat n %
Tidak cukup 39 59,1
Cukup 27 40,9
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
cukup (40,9%).
Tabel V.13
Distribusi Frekuensi Item-item Kebiasaan Istirahat Responden
Ya Tidak
No Indikator
n % n %
1 Apakah Anda istirahat/tidur siang
25 37,9 41 62,1
1-2 jam sehari dalam seminggu?
2 Apakah Anda terbangun pada
39 59,1 27 40,9
waktu tidur malam?
3 Apakah Anda tidur secara teratur
dalam seminggu 6-8 jam pada 27 40,9 39 59,1
malam hari?
Sumber: Data Primer, 2019
malam.
< 140 mmHg dan diastole < 90 mmHg, yang disajikan pada Tabel
V.14.
Tabel V.14
Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi Responden
Kejadian Hipertensi n %
Hipertensi 39 59,1
Tidak hipertensi 27 40,9
Jumlah 66 100,0
Sumber: Data Primer, 2019
Tabel V.15
Hubungan Asupan Lemak dengan Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur
Kejadian Hipertensi
PR
Asupan Tidak Jumlah p value
Hipertensi (CI 95%)
Lemak Hipertensi
n % n % N %
Lebih 30 85,7 5 14,3 35 100 2,952
0,000
Cukup 9 29,0 22 71,0 31 100 (1,675-5,204)
Jumlah 39 59,1 27 40,9 66 100
Sumber: Data Primer, 2019
82
(29,0%).
Tabel V.16
Hubungan Asupan Natrium dengan Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur
Kejadian Hipertensi
PR
Asupan Tidak Jumlah p value
Hipertensi (CI 95%)
Natrium Hipertensi
n % n % N %
Lebih 31 91,2 3 8,8 34 100 3,647
0,000
Cukup 8 25,0 24 75,0 32 100 (1,983-6,706)
Jumlah 39 59,1 27 40,9 66 100
Sumber: Data Primer, 2019
83
(25,0%).
Tabel V.17
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur
Kejadian Hipertensi
PR
Aktivitas Tidak Jumlah p value
Hipertensi (CI 95%)
Fisik Hipertensi
n % n % N %
Kurang 32 94,1 2 5,9 34 100 4,303
0,000
Cukup 7 21,9 25 78,1 32 100 (2,223-8,326)
Jumlah 39 59,1 27 40,9 66 100
Sumber: Data Primer, 2019
84
(21,9%).
Tabel V.18
Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur
Kejadian Hipertensi
PR
Kebiasaan Tidak Jumlah p value
Hipertensi (CI 95%)
Merokok Hipertensi
n % n % N %
Merokok 28 80,0 7 20,0 35 100 2,255
0,001
Tidak merokok 11 35,5 20 64,5 31 100 (1,364-3,727)
Jumlah 39 59,1 27 40,9 66 100
Sumber: Data Primer, 2019
85
(35,5%).
Tabel V.19
Hubungan Kebiasaan Istirahat dengan Kejadian Hipertensi pada
Usia Dewasa Muda (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur
Kejadian Hipertensi
PR
Kebiasaan Tidak Jumlah p value
Hipertensi (CI 95%)
Istirahat Hipertensi
n % n % N %
Tidak cukup 29 74,4 10 25,6 39 100 2,008
0,005
Cukup 10 37,0 17 63,0 27 100 (1,187-3,395)
Jumlah 39 59,1 27 40,9 66 100
Sumber: Data Primer, 2019
86
V.2 Pembahasan
tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastoliknya di atas 90
hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda
Timur dengan faktor yang diteliti yaitu pola makan (lemak dan natrium),
sumber lemak jenuh tinggi seperti mie instan, daging ayam dan sapi,
kolesterol darah.
yang mengandung natrium tinggi, seperti ikan asin, telur asin, mie
90
mengandung natrium.
(p value = 0,016).
kejadian hipertensi pada usia dewasa muda. Usia dewasa muda (20-
setiap hari.
berapa banyak otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat
jantung bekerja lebih keras pada tiap kontraksi. Makin keras dan
jogging, bersepeda, atau aerobik yang dilakukan rutin 3-4 kali dalam
senam.
pada usia yang relatif muda dengan konsumsi rokok setiap hari
(77,1%) merokok pada usia relatif muda yaitu 12-15 tahun. Ini
berat yang merokok lebih dari 10 batang tiap harinya akan lebih
banyak jumah rokok yang dihisap maka semakin banyak juga zat
kejadian hipertensi.
tekanan darah tinggi atau hipertensi. Salah satu zat beracun tersebut
komplikasi dan melakukan terapi minum air putih 6-12 gelas per hari
(59,1%) memiliki kebiasaan istirahat tidak cukup (< 6-8 jam sehari),
(48,5%).
kurang baik. Hal ini disebabkan karena selalu terbangun pada waktu
tidur malam karena ingin buang air atau terbangun karena keadaan
teratur dalam seminggu 6-8 jam pada malam hari. Hal ini disebabkan
< 0,05). Responden yang memiliki kebiasaan istirahat tidak baik (<
6-8 jam setiap hari), berisiko 2 kali lebih besar mengalami kejadian
(Alfi, 2018).
faktor risiko tekanan darah tinggi. Orang dengan waktu tidur yang
merasa mudah lelah, serta memiliki mood yang buruk. Kurang tidur
Salah satu faktor dari kualitas tidur yang buruk yaitu kebiasaan
durasi tidur malam 6-8 jam dan menghindarkan diri kebiasaan buruk
tidur.
dewasa muda (20-44 tahun), oleh karena itu untuk hasil yang lebih baik
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
5,204).
6,706).
8,326).
3,727).
101
Dalam Pontianak Timur (p value = 0,005; PR = 2,008; 95% CI =1,187-
3,395).
VI.2 Saran
terapi minum air putih 6-12 gelas per hari untuk membantu
d. Mengatur pola tidur dengan durasi tidur malam 6-8 jam sehari.
kebiasaan minum kopi, tingkat stres, diet rendah serat dan sebagainya.
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
BPS Kota Pontianak. (2019). Kota Pontianak dalam Angka 2019. Pontianak:
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak.
Chen, X., Wang, R., Zee, P., Lutsey, P. L., Javaheri, S., Alcantara, C., . . .
Redline, S. (2015). Racial/Ethnic Differences in Sleep Disturbances: The
Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA). Sleep, 38 (6) : 877-888.
[serial online] [disitasi pada tanggal 05 Juli 2019]. Diakses dari URL :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25409106.
Fatmawati, S. (2017). Hubungan Life Style dengan Kejadian Hipertensi pada Usia
Dewasa (20-44 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota
Kendari. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (JIMKESMAS),
2 (6) : 1-10. [serial online] [disitasi pada tanggal 29 Juni 2019]. Diakses
dari URL : http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMAS/article/view/2895/
2158.
Hinderliter, A. L., Babyak, M. A., Sherwod, A., & Blumenthal, J. A. (2011). The
DASH Diet and Insulin Sensitivity. Curr Hypertens Rep, 13 (1) : 67–73.
[serial online] [disitasi pada tanggal 04 Juli 2019]. Diakses dari URL :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21058045.
Liu, T., Tyndale, R., David, S., Wang, H., Yu, Q.-X., Chen , W., . . . Chen, W.-Q.
(2013). Association Between Daily Cigarette Consumption and
Hypertension Moderated by CYP2A6 Genotypes in Chinese Male Current
Smokers. J Hum Hypertens, 27 (1) : 24-30. [serial online] [disitasi pada
tanggal 12 Juli 2019]. Diakses dari URL : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/22217675.
Lu, K., Chen, J., Wu , S., Chen, J., & Hu, D. (2015). Interaction of Sleep Duration
and Sleep Quality on Hypertension Prevalence in Adult Chinese Males. J
Epidemiol, 25 (6) : 415-422. [serial online] [disitasi pada tanggal 05 Juli
2019]. Diakses dari URL : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
25912096.
Mahmudah, S. (2015). Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan dengan Kejadian
Hipertensi pada Lansia di Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok.
Biomedika, 7 (1) : 43-51. [serial online] [disitasi pada tanggal 05
September 2019]. Diakses dari URL :
http://journals.ums.ac.id/index.php/biomedika/ article/view/1899/1343.
Mardalena, I. (2017). Dasar-dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Rihiantoro, T., & Widodo, M. (2017). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik
dengan Kejadian Hipertensi di Kabupaten Tulang Bawang. Jurnal
Keperawatan, 3 (2) : 159-167. [serial online] [disitasi pada tanggal 06 Juli
2019]. Diakses dari URL : http://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.
php/JKEP/article/view/924.
Roshifanni, S. (2016). Risiko Hipertensi pada Orang dengan Pola Tidur Buruk
(Studi di Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya). Jurnal Berkala
Epidemiologi, 4 (3) : 408-419. [serial online] [disitasi pada tanggal 01 Juli
2019]. Diakses dari URL : https://media.neliti.com/media/publications/
76416-ID-none.pdf.
Singh, S., Shankar, R., & Singh, G. P. (2017). Prevalence and Associated Risk
Factors of Hypertension: A Cross-Sectional Study in Urban Varanasi.
International Journal of Hypertension, 1-10. [serial online] [disitasi pada
tanggal 29 Juni 2019]. Diakses dari URL : https://www.hindawi.com/
journals/ijhy/2017/5491838/.
Sriani, K. I. (2016). Hubungan antara Perilaku Merokok dan Kebiasaan Olah Raga
dengan Kejadian Hipertensi pada Laki-laki Usia 18-44 Tahun. Jurnal
Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3 (1) : 1-6. [serial online]
[disitasi pada tanggal 29 Juni 2019]. Diakses dari URL : https://ppjp.ulm.
ac.id/journal/index.php/JPKMI/article/view/2729.
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pontianak, 2019
Peneliti, Responden,
Lokasi Wawancara :
A. DATA RESPONDEN
1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
4. Umur : ……….. Tahun
5. Pendidikan : 1. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Perguruan Tinggi
6. Lainnya, sebutkan: ………………………………
6. Pekerjaan : 1. PNS/Pensiunan
2. POLRI/TNI/Pensiunan
3. Karyawan Swasta
4. Mengurus rumah tangga
5. Pedagang
6. Tidak bekerja
7. Lainnya, sebutkan: ………………………………
7. Pendapatan : Rp. …………………..…… Perbulan
8. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum kawin
B. FORMULIR FOOD FREQUENCY QUESTIONAIRE (FFQ)
Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Umur :
Hari/tanggal wawancara :
Lokasi Wawancara :
Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Umur :
Hari/tanggal wawancara :
Lokasi Wawancara :
Frekuensi Durasi
No Jenis Aktivitas Fisik
(Kali) (Menit)
1. Tidur
2. Mandi
3. Berpakaian
4. Shalat
5. Mengobrol
6. Makan
7. Berdiri
8. Menulis
9. Duduk
10. Baring
11. Nonton TV
12. Cuci baju
13. Menyetrika
14. Cuci piring
15. Berkebun
16. Mengepel
17. Menyapu
18. Memasak
19. Bermotor
20. Jalan kaki
21. Jogging
22. Naik turun tangga
23. Bersepeda
24. Aktivitas lain-lain:
a.
b.
c.
d.
e.
D. KEBIASAAN MEROKOK
1. Apakah Anda merokok?
a. Ya
b. Tidak (Stop)
2. Jika ya, sejak usia berapa Anda pertama kali merokok? ……..… tahun
3. Berapa batang yang anda hisap setiap hari? ………..… batang/hari.
4. Jenis rokok apa yang Anda konsumsi?
a. Filter
b. Kretek
c. Lainnya, sebutkan: …………………………
5. Apakah Anda pernah berhenti merokok sebelumnya?
a. Pernah
b. Tidak Pernah (Stop)
6. Jika pernah, sejak kapan Anda berhenti merokok?
……………………………………………………………………………..
7. Apakah alasan Anda berhenti merokok?
……………………………………..………………………………………
…………………………..…………………………………………………
……………………………………………………………………………..
E. KEBIASAAN ISTIRAHAT
1. Apakah Anda istirahat/tidur siang 1-2 jam sehari dalam seminggu?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika tidak, apakah yang menyebabkan Anda tidak bisa istirahat tidur
siang 1-2 jam sehari dalam seminggu?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
Lokasi observasi :
Hari/tanggal observasi :
Waktu Pengukuran :
SURAT-SURAT PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
Responden Hipertensi
Responden menandatangani Inform Consent
Responden Hipertensi
Peneliti melakukan wawancara dengan Responden
Responden Hipertensi
Peneliti mengukur tekanan darah responden