Disusun Oleh
1. Futri Nabilla
2. Miftah Lisalwa Lubis
3. Muhamad Ifan Fadhil
4. Rinna Dwi Yustika
5. Shelly Novitri
6. Windy Agustina Dewi
7. Ziyyan Rizkya Pratama
Preceptor:
dr. Hermawan Sutanto, Sp.THT-KL
Sumbatan jalan nafas merupakan salah satu penyebab kematian utama walaupun ada
kemungkinan untuk diatasi. Keadaan ini dapat menimbulkan sesak napas dengan segala
akibatnya . Obstruksi jalan napas atas adalah keadaan tersumbatnya jalan napas (SJNA)
mulai nasal sampai laring dan trakea bagian atas.. Keberhasilan managemen harus di
awali dengan evaluasi Jalan napas dengan hatl-hati, teliti dan cepat untuk ldentifikasi
berbagai faktor penyebab. Terdapat perbedaan mendasar dari segi anatomi dan fisiologi
pada anak dan dewasa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
napas mulai dari nasal sampai laring dan trakea bagian atas. Gangguan jalan
nafas atas dapat terjadi secara tiba-tiba dan lengkap atau perlahan. Gangguan
napas dapat berupa sumbatan jalan napas total dan sebagian (parsial). Sumbatan
darah, atau partikel lain yang masuk dan mengobstruksi laring atau trakea.
Penyebab sumbatan jalan napas dapat dikategorikan antara lain seperti infeksi,
kelainan neurologi, sumbatan benda asing, terdapat tumor, trauma dan kelainan
kongenital.
dan sumbatan laring parsial. Sumbatan laring total dapat terjadi karena benda
Keluhan yang timbul biasanya batuk tiba-tiba setelah aspirasi benda asing,
gelisah sehingga memegang leher dengan jari, suara hilang dan sukar bernapas
dan tidak lama kemudian terlihat wajah penderita menjadi biru. Sedangkan pada
sumbatan laring parsial terdapat keluhan tambahan seperti stridor dan tidak ada
Terdapat 4 stadium pada sumbatan jalan napas atas yang disebut dengan
cekungan bertambah dalam, sianosis, sukar bernapas dan akhirnya diam dengan
kesadaran menurun.
tentang riwayat ada tidaknya infeksi, post operasi leher, struma, tersedak benda
asing, sesak progresif, trauma, kelainan sejak lahir. Pemeriksaan fisik yang
dilakukan meliputi tanda vital, kesadaran, stridor inspirasi, sesak napas inspirasi,
sianosis dan gelisah. Penatalaksanaan sumbatan jalan napas atas dapat dilakukan
dengan non bedah dan bedah. Non bedah contohnya yaitu oksigenasi, sedangkan