PENDAHULUAN
khas terjadi pada anak tua (usia 2-7 tahun). Agen penyebabnya terutama bakteri
(H. influenzae tipe b) Imunisasi bayi dan anak terhadap H. influenzae telah
tenggorokan akut pada anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit ini paling
infeksi yang berkembang dengan cepat, dimulai dengan nyeri tenggorokan, diikuti
obstruksi jalan napas. Foto leher lateral mungkin menggam- barkan tanda klasik
1
RS. Angka mortalitasnya dapat 0 % dan angka morbiditas kurang dari 4%.
kulit hitam, kemungkinan karena status imun penduduk kulit hitam. Penelitian
lain menyatakan bahwa tidak ada perbedaan insidens berdasarkan warna kulit.
epiglotitis daripada perempuan. Epiglotitis terjadı pada anak berusia 2-7 tahun
dengan puncak usia 3,5 tahun. Selama 13 tahun terakhir di Amerika Serikat (AS),
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar . Anatomi Laring
4
Gambar . Laringoskopi
5
Epiglotis adalah salah satu kartilago yang membentuk kerangka
lidah, terbentuk tiga lipatan: dua buah lipatan glosoepiglotika lateral dan sebuah
lipatan glosoepiglotika medial. Dua lekukan yang terbentuk dari ketiga lipatan
tersebut disebut dengan valekula (dalam bahasa Latin berarti “lekukan kecil”).
posterior. Permukaan ini memiliki tonjolan kecil yang disebut tuberkel. Di antara
permukaan anterior dan membran tirohioid dan kartilago tiroid terdapat celah pre-
6
epiglotika yang berisi lapisan lemak. Yang melekat secara lateral adalah membran
lipatan ariepiglotika.
Seperti pada aspek lain dari saluran napas pediatrik, epiglotis pada
dibandingkan pada orang dewasa, dan berada pada sudut terbesar dengan
trakea. Epiglotis pada anak juga lebih terkulai dan berbentuk “omega
7
Laring biasanya dianggap sebagai organ penghasil suara, namun
ternyata mempunyai tiga fungsi utama yaitu proteksi jalan napas, respirasi
vokalis palsu, disamping aduksi korda vocalis sejati dan aritenoid yang
pada mukosa daerah supraglotis. Hal ini mencegah inhalasi makanan atau
saliva.
8
B. Definisi
mengakibatkan henti nafas. Reaksi inflamasi dengan edema ini dapat juga
disebabkan oleh trauma mekanik, kimia, atau termal. Kejadian infeksi ini
1 per 100,000 populasi Kasus tersering ialah pada anak laki-laki (60%),
C. Etiologi
9
dan trauma. Pada orang dewasa organisme terbanyak yang menyebabkan
obatan terlarang seperti kokain dan mariyuana) dan benda asing yang
tertelan. Epiglotitis juga dapat terjadi sebagai reaksi dari kemoterapi pada
daerah kepala dan leher. Trauma dapat terjadi akibat trauma langsung atau
D. Patofisiologi
Radang epiglotis
Sepsis
Vasodilatasi
Ekstravasasi ke 10 + kaya
Jaringan longgar
jaringan sekitar pembuluh darah
makin parah
tripod
RR ↑
position
Retraksi
Epiglotis yang mengalami inflamasi dapat menyebabkan gejala air liur atau yang
stridor (bunyi inspirasi bernada tinggi), suara yang tidak jelas dan sekret tubuh
klasik postur yang yaitu duduk dengan membungkukkan badan sementara leher
harus dihindari pada pasien suspek epiglotitis karena dapat menimbulkan spasme
sehingga terjadi penutupan mendadak jalan napas. Anti- biotik digunakan untuk
11
mengobati infeksi. Pasien epiglotitis harus dipantau dengan ketat; intubasi trakeal
E. Manifestasi klinik
nampak dispneu, nyeri tenggorok, demam tinggi, dan dalam beberapa jam anak
menjadi toksik, kesulitan menelan dan bernafas sesak, liur mengalir, leher
anak cepat menjadi sianosis dan koma, akhirnya obstruksi total dan anak
meninggal. Tidak terdapat batuk yang barking seperti pada croup, dan tidak ada
keluarga yang mengalami gejala pernafasan atas. Onset dan perkembangan gejala
yang terjadi pada pasien epiglotitis akut berlangsung dengan cepat. Biasanya
pasien datang dengan keluhan nyeri tenggorok, nyeri menelan / sulit menelan, dan
suara menggumam atau ”hot potato voice”, suara seperti seseorang berusaha
obstruksi saluran napas adalah perkembangan yang cepat dalam 8 jam setelah
onset gejala, terdapat stridor inspiratoar, saliva yang menggenang, laju pernapasan
lebih dari 20 kali permenit, dispnea, retraksi dinding dada dan posisi tubuh yang
tegak.2 Selain itu, tanda-tanda lain yang dapat ditemukan pada pasien dengan
epiglotitis akut adalah demam, nyeri pada palpasi ringan leher, dan batuk.7
F. Diagnosis
12
Anamnesis
demam, biasanya seorang anak akan menolak untuk makan. Dispnue progresif,
suara biasanya tidak parau tetapi menyerupai “hot potato voice”, penderita lebih
suka posisi duduk tegak atau bersandar ke depan (kadang dengan siku yang
Pemeriksaan Fisis
merah ceri, namun pemeriksaan ini jarang dilakukan karena kemungkinan akan
memperparah sumbatan dari saluran napas. Ataupun jika perlu dilakukan, maka
pemeriksaan ini dilakukan di tempat yang memiliki alat-alat yang lengkap, seperti
Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi
radiografi lateral leher, masih dipertanyakan apakah prosedur ini aman dan
“thumb sign”, yaitu bayangan dari epiglotis globular yang membengkak, terlihat
13
penebalan lipatan ariepiglotika, dan distensi dari hipofaring. Terkadang, epiglotis
itu sendiri tidak membengkak, namun daerah supraglotis masih terlihat tidak jelas
dan nampak kabur akibat edema dari struktur supraglotis yang lain. Pada kasus
yang berat, terapi tidak boleh ditunda untuk melakukan pemeriksaan radiografi.
personil yang dapat mengintubasi pasien secara cepat ketika obstruksi saluran
napas memberat atau telah tertutup seluruhnya. Radiografi leher lateral dapat
membantu jika tampilan klinis tidak jelas, tetapi pada sebagian besar kasus
14
2. Laringoskop
Pada laringoskopi terlihat radang epiglotis yang berat dan kadang kadang
dapat terlihat gambaran thumb sign.3 Apabila anak diduga menderita epiglotitis,
refleks laringospasme dan obstruksi total akut, aspirasi sekret, serta henti
3. Pemeriksaan Laboratorium
15
Pemeriksaan laboratorium tidak spesifik pada pasien dengan epiglottitis
dan dilakukan ketika saluran napas pasien telah diamankan. Jumlah leukosit dapat
7
meningkat dari 15.000 hingga 45.000 sel/μL terutama bentuk batang. Kultur
darah dapat diambil,terutama jika pasien terlihat tidak baik secara sistemik. Kultur
biasanya memberikan hasil yang positif pada 25% kasus biakan dari sekresi
G. Diagnosis Banding
Laringitis Tuberculosis
Laringotrakeobronkitis (croup)
16
Penyakit ini cenderung sangat sering terjadi pada musim gugur, dan
mula hidung beringus kemudian diikuti kesulitan bernapas yang timbul mendadak
disertai suara stridor. Obstruksi jalan napas sering lebih berat pada bayi, yang
secara alamiah cenderung mengalami kolaps jalan napas pada saat inspirasi dan
hal ini menambah stridor dan derajat obstruksi. Kecemasan memperparah keadaan
peningkatan usaha bernapas, dan anak hendaknya diawasi secara cermat terhadap
namun sebagian besar kasus membaik dalam suasana yang santai dan hangat.8
Pada anak-anak yang lebih besar obstruksi jalan napas lebih jarang terjadi
dan ditandai dengan sakit tenggorok, batuk menggonggong, dan hilangnya suara.
Infeksi ini cenderung menyebar ke saluran napas bawah dan menyebabkan batuk
serta mengi.8
Abses retrofaring
agak sulit ditegakkan karena angka kejadiannya rendah, gejalanya bervariasi dan
sedikit temuan dari pemeriksaan fisik. Sebanyak dua per tiga pasien adalah laki
laki, usia <6 tahun, lebih sering dijumpai pada musim dingin. Kebanyakan
17
dan gejalanya biasanya dijumpai pascainfeksi saluran napas atas atu faringitis.
kekakuan leher.7
H. Penatalaksanaan
Antibiotik
seperti sefotaksim atau seftriakson. Sefotaksim diberikan selama 7-10 har dan
anak bebas demam 2 hari, sedangkan seftriakson dosis tunggal sehari dapat
antiradang. Uji klinis menunjukkan adanya perbaikan pada pasien infeksi saluran
napas atas ringan-sedang yang diobati dengan steroid oral atau parenteral
mg/kgbb per oral/intamuskuler sebanyak satu kali, dan dapat diulang dalam 6-24
jam. Efek klinis akan tampak 2-3 jam setelah pengobatan. Keuntungan pemakaian
18
Tatalaksana kedaruratannya adalah dilakukan Intubasi atau Trakeostomi
menunjukkan bahwa angka kematian pada anak dengan epiglotitis yang tidak
diberikan jalan napas buatan adalah 6%, sedangkan jika dilakukan intubası atau
trakeostomi adalah kurang darı 1% Lama intubasi adalah 2-3 hari, yaitu hingga
tampak perbaikan inflamasi. Jika dari anamnesis dicurigai terdapat kelainan ini,
anak sebaiknya tidak boleh menunggu secara berlebihan. Usaha untuk melihat
faring secara langsung dapat menimbulkan obstruksi lengkap jalan rapas dan henti
pernapasan. Foto rontgen leher lateral sebaiknya dilakukan jika dokter dan staf
perawat siap untuk melakukan intubasi atau trakeostomi segera. Ciri khas berupa
epiglotis yang sebesar ibu jari bersifat diagnostik. Kultur darah yang dilakukan
adalah jalan napas dapat dikontrol dan membantu menentukan bakteri penyebab.
pada keadaan yang tidak terkontrol, sebaiknya hubungi staf yang paling
berpengalaman untuk membuat jalan napas buatan. Jika intubasi trakea tidak
I. Prognosis
19
BAB III
KESIMPULAN
epiglotitis dan inspirasi yang semakin sulit. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh
H. influenzae tipe b dan memerlukan pengobatan dini dan agresif. Pemakaian luas
vaskin hemofilus b telah mengurangi insidens penyakit ini, tetapi tetap harus
dipikirkan pada setiap anak dengan gejala mirip croup yang akut. Anak dengan
epiglotitis akut biasanya di atas umur tiga tahun. Awitannya akut, dengan stridor
inspirasi, mengeluarkan air liur, dan agitasi yang meningkat. Penyakit memburuk
selama periode 4-12 jam sampai obstruksi jalan napas total. Biasanya ada demam
20
laringotrakeobronkitis viral, jarang ada riwayat infeksi saluran napas atas yang
Bila obstruksi berat, terjadi pertukaran udara yang buruk pada lapangan
paru. Anak cenderung menetap pada posisi duduk dengan dagu diekstensikan dan
posterior yang cermat (hati-hati jangan menyentuh dinding faring dengan spatel
lidah) akan menunjukkan edema epiglotis yang berat. Pembengkakan epiglotis ini
ujung epiglotis yang bengkak tampak, pemeriksaan faring harus dihentikan; setiap
laring total. Penting bahwa peralatan yang sesuai dan personil yang terlatih untuk
melakukan intubasi endotrakea dan trakeostomi ada bila memeriksa anak dengan
darurat atau unit perawatan intensif. Diagnosis epiglotitis juga dapat diperkirakan
dengan mengidentifikasi epiglotis yang bengkak dan bulat pada rontgen lateral
leher.
mm lebih kecil daripada biasanya yang cocok untuk umur anak harus dipilih.
21
Rata-rata lama intubasi endotrakea, sesudah mulai antibiotik adalah 2-4
epiglotitis akut maupun croup virus, dan dapat menyebabkan hipoksemia dan
infiltrat paru yang terlihat pada rontgen dada. Sesudah diambil darah untuk
22