Anda di halaman 1dari 25

Dinda Awalia Amanah, S.

Ked
712022007

PEMBIMBING :
dr.Meilina Wardhani, Sp.THT-KL

Otot-otot ekstrinsik.
a)Otot-otot suprahioid atau elevatorlaring:
1)M. Stilohioideus
2)M. Milohioideus
3)M. Geniohioideus
4)M. Digastrikus
5)M. Genioglo
6)M. Hioglosus
b)Otot-otot infrahioid atau depresorlaring:
1)M. Omohioideus
2)M. Sternokleidomastoideus
3)M. Tirohioideus
otot intrinsik yaitu:
a)Otot-otot adduktor:
1)Mm. Interaritenoideus transversal dan oblik
2)M. Krikotiroideus
3)M. Krikotiroideus lateral
b)Otot-otot abduktor:
1)M. Krikoaritenoideus posterior
c)Otot-otot tensor:
1)Tensor Internus: M. Tiroaritenoideus
2)Tensor Eksternus: M. Krikotiroideus
Tiga fungsi utama
proteksi jalan napas
respirasi
fonasi.
Epiglotitis atau biasa disebutjuga supraglotitis atau
laryngitis supraglotik, adalah keadaan inflamasi akut
pada daerah supraglotis dari laring, yang meliputi
inflamasi pada epiglotis, valekula, aritenoid, dan
lipatan ariepiglotika
Di Amerika Serikat insidensi pada orang dewasa sekitar 1 kasus
per 100.000 penduduk per tahun, dengan rasio pria - wanita
sekitar 3:1, dan terjadi pada usia dekade kelima dengan usia rata -
rata sekitar 45 tahun.
Rasio insidensi antara anak - anak dengan orang dewasa adalah
2,6 : 1
Epiglotitis akut paling sering terjadi pada anak-anak usia 2 - 4
tahun.
Pada orang dewasa organisme terbanyak yang menyebabkan
epiglotitis akut adalah Haemophilus influenza (25%) diikuti oleh H
parainfluenzae, Streptococcus pneumonia dan group A
streptococci.
infeksi mononucleosis, Candida dan Aspergillus (pada pasien
dengan immunocompromised).
Penyebab non-infeksi dari epiglotitis akut dapat berupa
penyebab termal (makanan atau minuman yang panas, rokok,
penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan
mariyuana) dan benda asing yang tertelan.
reaksi dari kemoterapi pada daerah kepala dan leher
Jalan napas laring pada anak-anak sempit.
Pembengkakan yang relatif kecil pada mukosa dapat menyebabkan
penyempitan saluran napas yang signifikan.
biasanya dimulai dengan pembengkakan permukaan lingual epiglotis,
dan kemudian menyebar ke permukaanlaring dan lipatanaryepiglottic.
Invasi bakteri ke mukosa menyebabkan infeksi fulminan.
Haemophilus influenza tipe b (Hib) atau Streptococcus pneumonia
dapat mengkolonisasi faring anak-anak yang dinyatakan sehat melalui
transmisipernapasan dari kontakintim.
Bakteri ini bisamenembus mukosa, menyerang aliran darah dan
menyebabkan bakteremia dan menginfeksi epiglotis dan jaringan
sekitarnya
Onset akut berlangsung dengan cepat.
nyeri tenggorokan
nyeri menelan/sulit menelan
suara menggumam atau “hot potataovoice”
stridor inspirator
saliva yang menggenang
laju pernapasan lebih dari 20x/menit
dispnea
retraksi dindingdada dan posisitubuh yang tegak.
Selain itu, tanda-tanda lain yang dapat ditemukan pada pasien dengan
epiglottitis akut adalah demam, nyeri pada palpasi ringan leher, dan
batuk
Onset akut berlangsung dengan cepat.
nyeri tenggorokan
nyeri menelan/sulit menelan
suara menggumam atau “hot potataovoice”
stridor inspirator
saliva yang menggenang
laju pernapasan lebih dari 20x/menit
dispnea
retraksi dindingdada dan posisitubuh yang tegak.
Selain itu, tanda-tanda lain yang dapat ditemukan pada pasien dengan
epiglottitis akut adalah demam, nyeri pada palpasi ringan leher, dan
batuk
Pada anak-anak, manifestasi klinik yang Nampak akan terlihat lebih
berat dibandingkan pada orang dewasa.
Tiga tanda yang paling seringditemui adalah demam, sulit bernapas,
dan iritabilitas.
Anak-anak akan terlihat toksik, dan terlihat tanda- tanda adanya
obstruksi salurannapas atas. Akan terlihat pernapasan yang dangkal,
stridor inspiratoar, retraksi, dan saliva yang banyak.
Anak-anak biasanyaakan melakukan posisi “tripod”
ditemukan adanya disfagia, sakit tenggorokan dan demam, biasanya
seorang anak akan menolak untuk makan.
Dispnue progresif, suara biasanya tidak parau tetapi menyerupai “hot
potato voice”
tripod position.
laringoskopi indirect, pada inspeksi dapat terlihat epiglotis dan daerah
sekitarnya yang eritematosa, membengkak, dan berwarna merah ceri,
namun pemeriksaan ini jarang dilakukan karena kemungkinan akan
memperparah sumbatan dari saluran napas.
Ataupun jika perlu dilakukan, maka pemeriksaan ini dilakukan di
tempat yang memiliki alat-alat yang lengkap, seperti di ruang
operasi. Dapat juga dilakukan pemeriksaan laringoskopi direk dengan
fiber optik untuk pemeriksaan yang lebih akurat.
1.RADIOLOGI
ditemukan gambaran “thumb sign”, yaitu
bayangan dari epiglotis globular yang
membengkak, terlihat penebalan lipatan
ariepiglotika, dan distensi dari hipofaring.
Terkadang, epiglotis itu sendiri tidak
membengkak, namun daerah supraglotis
masih terlihat tidak jelas dan nampak kabur
akibat edema dari struktur supraglotis yang
lain.
2.LARINGOSKOP

Laringoskop fiberoptik
merupakan pemeriksaan terbaik
yang dianjurkan untuk melihat
epiglotis secara langsung.
3.LABORATORIUM
tidak spesifik pada pasien dengan epiglotitis dan
dilakukan ketika saluran napas pasien telah
diamankan.
Jumlah leukosit dapat meningkat dari 15.000 hingga
45.000 sel/μL.4 Kultur darah dapat diambil, terutama jika
pasien terlihat tidak baik secara sistemik. Kultur biasanya
memberikan hasil yang positif pada 25% kasus.
mengurangi obstruksi saluran napas dan menjaganya agar tetap
terbuka, serta mengeradikasi agen penyebab.
vocal rest
antibiotik
steroid
intubasi atau trakeostomi bila obstruksi jalan napas
Epiglotitis akut dapat mengancamjiwa dan dapat terjadi infeksilain
secara bersamaan, yang paling sering terjadi adalah pneumonia.
meningitis, adenitis servikal, pericarditisdan otitis media.
abses epiglottis dan uvulitis.
Pasien dengan obstruksi jalan napas menyeluruh dan pasien dengan
keadaan henti napas dapat mengalami hipoksikdari sistem saraf pusat
dan sistem organ lain
Pada pasien dewasa prognosis baik jika ditangani dengan pengobatan
yang tepat dan cepat.
Sebagian besar pasien dapat diekubasi dalam beberapa hari. Namun
jika epiglotitis tidak dikenali dapat dengan cepat menyebabkan
kematian.
Pada pasien anak mortalitas menurun dari 7,1% menjadi 0,9% sejak
dilakukan tindakan pencegahan. Sedangkan Pada pasien dewasa
mortalitas sekitar 1-7%, namun jika ada obstruksi mortalitas menjadi
17,6%.
1. Epiglotitis atau biasa disebut juga supraglotitis atau laryngitis supraglotik, adalah keadaan inflamasi
akut pada daerah supraglotis dari laring, yang meliputi inflamasi pada epiglotis, valekula, aritenoid,
dan lipatan ariepiglotika
2. Organisme terbanyak yang menyebabkan epiglotitis akut adalah Haemophilus influenza (25%) diikuti
oleh H parainfluenzae, Streptococcus pneumonia dan group A streptococci.
3. Biasanya pasien datang dengan keluhan nyeri tenggorokan, nyeri menelan/sulit menelan, dan suara
menggumam atau “hot potatao voice”, demam, nyeri pada palpasi ringan leher, dan batuk .
4. Epiglotitis bisa didiagnosis dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
5. Penatalaksanaan pada pasien dengan epiglotitis diarahkan kepada mengurangi obstruksi saluran
napasdan menjaganya agar tetap terbuka, serta mengeradikasi agen penyebab.

Anda mungkin juga menyukai