Pemeriksaan radiologis pada pasien dengan Meskipun epiglottitis merupakan penyakit yang
epiglottitis akut masih kontroversial. Meskipun dapat mengancam jiwa, infeksi lain dapat terjadi
diketahui bahwa epiglottitis dapat didiagnosis secara bersamaan. Komplikasi yang pali g sering
dari radiografi lateral leher, masih dipertanyakan terjadi adalah pneumonia. Infeksi konkomitan
apakah prosedur ini aman dan memang dengan Haemophilus Influenzae yang lain
diperlukan. Dari hasil pemeriksaan radiografi termasuk meningitis, adenitis servical,
ditemukan gambaran “thumb sign”, yaitu pericarditis, dan otitis media. Selain itu, dapat
bayangan dari epiglottis globular yang juga terjadiabses epiglottitis dan uvulitis.
membengkak. Terliihat penebalan lipatan
Komplikasi non-infeksi juga dapat terjadi pada
eriepiglotika, dan distensi dari hipofaring.
pasien dengan epiglottitis. Pasien dengan
Epiglotitis dapat menjadi fatal jika terdiagnosis obstruksi saluran nafas yang menyeluruh dan
terlambat. Diagnosis dapat ditegakkan dari Respiratory arrest dapat mengalami kerusakan
riwayat perjalanan penyakit dan temuan klinis, hipoksik dari system saraf pusat dan system
serta pemeriksaan radiografi jika organ yang lain. Bahkan pasien yang telah
memungkinkan. mendapat tatalaksana yang cukup dapat
menjadi hipoksik.
Pada anak –anak, croup dapat merupakan
diagnosis banding dari epiglottitis. Usia pasien, Mortalitas pada pasien anak-anak telah
gejala prodromal, adanya batuk, dan tingkat menurun dari 7,1% menjadi 0,9% sejak
toksisitas dapat membantu membedakan digunakannya intervensi saluran nafas
epiglottitis dari croup. Biasanya croup dapat profilaksis. Mortalitasa pada orang dewasa
terjadi pada anak yang lebih muda, terdapat sekitar 1-7%, namun jika terjadi obstruksi,
barking cough, dan jarang terlihat toksik. Kondisi mortalitas menjadi 17,6%.
lain yang menyerupai epiglottitis adalah
LAPORAN KASUS
angioedema akut, obstruksi saluran nafas karena
penyebab lain, fraktur atau stenosis laring, Seorang pasien perempuan datang ke IGD RSUP
aspirasi benda asing, difteri laryngeal, laringitis, dr. Sardjito dengan keluhan utama nyeri
abses peritonsilar, abses retrofaring, dan sepsis. menelan. Keluhan dirasakan sejak 2 hari yang
lalu. Pasien juga mengeluh sulit menelan
Penatalaksanaan pada pasien dengan epiglottitis
makanan dan minum karena nyeri. Keluhan
diarahkan kepada mengurangi obstruksi saluran
disertai dengan suara menggumam , dan
nafas dan menjaganya agar tetap terbuka, serta
demam.
mengeradikasi agen penyebab. Pada anak-anak,
hindari prosedur yang dapat meningkatkan DISKUSI
kegelisahan sampai saluran nafas anak tersebut
telah diamankan. Epiglotitis merupakan suatu keadaan inflamasi
akut yang terjadi pada daerah suproglotis dari
Antibiotik intravena dapat dimulai sesegera laring, meliputi epiglottis, valekula, arytenoid
mungkin dan harus mencakup Haemophilus dan lipatan ariepiglotika, sehingga sering juga
influenza, Staphylococcus aureus, Streptococcus disebut dengan supraglotitis atau laryngitis
dan Pneumococcus, seperti amoksisilin asam supraglotik.
klavulanat atau sefalosporin generaasi kedua
atau ketiga, seperti sefuroksim, sefotaksim, atau
Pada kasus ini pasien didiagnosa sebagai
epiglottitis akut. Pada anamnesis ditemukan
adanya disfagia, sakit tenggorokan, suara
menggimam, demam, dan pasien menolak untuk
makan dikarenakan sulit untuk menelan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan