THT-KL(K)
NOT 2019
Proses impedansi : daya tahan terhadap perubahan
frekuensi
Menghantar bunyi ke organ sensoris
Perbandingan besar membrana timpani dan tingkap
lonjong
Bentuk membrana timpani
Tulang pendengaran
Maleus – Inkus – Stapes – Stapedial Footplate → keuntungan
untuk densitas tinggi
Tekanan udara = lingkungan luar
Regulasi oleh tuba Eustachius
Respon bunyi intensitas tinggi :
Otot dan tendon >>
Atenuator bunyi
Acoustic Immittance = istilah untuk menggambarkan
Acoustic Admittance (Ya) dan Acoustic Impedance (Za)
2. REFLEKS AKUSTIK
3. REFLEKS AKUSTIK
DECAY
Normal (ASHA) :
ADULT
0,37 – 1,66
CHILDREN
0,35 – 1,25
INFANT
0,26 – 0,92
PUMP SPEED ADULTS CHILDREN
( 3 – 5 TH )
SLOW
< 50 DaPa/dtk 0.50 – 1.75 0.35 - 0.90
FAST
200 DaPa/dtk 0.57 – 2.0 0.40 – 1,03
Volume udara antara ujung probe dan MT
Satuan = ml
Pada MT perforasi, Vec akan lebih besar dari
normal
Nilai normal Margolis & Heller 1987 :
- Anak-anak : 0,4 – 0,9 ml
- Dewasa : 0,6 – 1,46 ml
Y
V
TPP : pengukuran tekanan telinga tengah berhubungan
dengan fungsi tuba Eustachius
Puncak timpanogram/compliance/SAA terjadi bila tekanan
di dalam telinga tengah = tekanan di luar
Nilai Normal :
- Anak-anak : -150 daPa s/d +50 daPa
- Dewasa : -100 daPa s/d +100 daPa
A B
Abnormal negatif TPP dihubungkan dengan gg fungsi
tuba dan OME
Cut off bawah TPP → - 100 daPa
Positif TPP → otitis media akut, nose blowing, menangis
TW = lebar garis axis
Pressure (daPa) yang
ditentukan pada titik ½
Ytm atau a (lihat
gambar)
TW sensitif untuk
menentukan efusi
telinga tengah pada
anak
Diagnosis efusi telinga
tengah : > 275 daPa
Gradient ditentukan
dari perbandingan
compliance pada saat
di puncak dan dimana
SAA pada 50 daPa
kedua sisi dari garis
Pressure (= 100
daPa)
Gradient < 0,2 →
OME (Bluestone dkk)
High frequency timpanometri → memakai frek.
678 Hz atau 660 Hz
Timpanogram terdiri dari susceptance (B) dan
conductance (G)
Yang dinilai → bentuk dan konfigurasi
timpanogram
Ada 4 tipe normal tipanogram :
1. lebar < 75 daPa utk 3B3G dan < 100 daPa utk
5B3G
2. timpanogram G lebih sempit dari B
Tidak memenuhi
kriteria normal :
1. Terlalu banyak
puncak
2. Timpanogram
terlalu lebar
diskontinuitas tulang
→
M.STAPEDIUS M.TENSOR TIMPANI
Panjang 6 mm Panjang 25 mm
Origo : kanalis N.VII , Origo : kanalis tuba
insersio kaput stapes Eustachius ,
insersio : pars superior
Inervasi N.VII
manubrium malei
Diaktivasi oleh akustik Inervasi N. V
( refleks akustik ) dan Diaktivasi → startle
nonakustik response dan
stimulasi taktil area
sekitar mata
STIMULUS
REFLEKS STAPEDIUS • Akustik → refleks akustik
• Non akustik :
➢ kornea – stapedial
REFLEKS STAPEDIUS ➢ kutaneus –stapedial
NONAKUSTIK
Kontra lateral :
stimulasi dilakukan
pada sisi yang lain
dari telinga yang akan
dinilai respons nya.
• Ambang dengar telinga yang diberi stimulus
bunyi min. 60 -70 dB SL
• Kondisi liang telinga dengan probe baik
• Lengkung refleks akustik baik
• Stapes, m. stapedius, n. stapedius normal
Indikasi : kecurigaan
gangguan retrokoklea
pada SNHL unilateral
Muskular
Tes Fungsi
Tuba Eustachius