Anda di halaman 1dari 7

Presentasi Kasus

MASSA KANALIS AUDITORIUS


EKSTERNUS

Presentator : dr. Muhammad Wildan Albi


Moderator : dr. Melysa Fitriana, Sp. T.H.T.K.L

Departemen Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher


Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/ RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta
2018
PENDAHULUAN Nervus sensori kutaneus yang dilapisi
sel schwann, dimana schwannoma
Neoplasma kanalis auditorius
mungkin berasal, menginervasi
eksternus (KAE) dapat berupa
meatus auditorius eksternus dan
maligna dan benigna tergantung dari
KAE.2,3
asal selnya. Maligna dapat berupa
basal sel karsinoma, squamous sel
Hanya sedikit kasus yang
carcinoma. Malignansi dengan
dilaporkan dalam literatur, rentang
metastasis hematogen dapat
usia pada kasus schwannoma adalah
menyebar sampai ke tulang
18-59 tahun dan kebanyakan pasien
1
temporal.
mengeluh adanya massa pada KAE
dengan atau tanpa penurunan
Lesi benigna pada KAE antara
pendengaran yang semakin
lain kolesteatoma, hemangioma,
memberat.2
adenoma, eksostosis, osteoma dan
schwannoma (jarang). Schwannoma
Gejala yang timbul dari
merupakan lesi jinak yang tumbuh
schwannoma biasanya timbulnya
dari sel schwann.. Walaupun
massa yang asimptomatik. Pada KAE
schwannoma bisa terjadi di hampir
biasanya tampak sebagai otitis
seluruh regio tubuh, sekitar 25-45%
eksterna rekuren dan tuli konduktif
lesi ini ditemukan di regio kepala
ringan karena sumbatan massa pada
leher. Biasanya schwannoma berada
kanal. Gejala neurogenik seperti nyeri
pada meatus akustikus internus yang
atau parestesia sangatlah jarang
tumbuh dari nervus vestibularis.
ditemukan.2,3,5
Schwannoma jarang terdapat pada
KAE. Hanya ada 10 kasus Diagnosis banding antara lain
schwannoma KAE yang dilaporkan fibroma, kondroma, dan leiomyoma.
dalam jurnal internasioal.1,2,3,4 Diagnosis pasti hanya bisa ditegakkan
berdasarkan dari pemeriksaan
Sebagian besar schwannoma
histopatologi.2,3,6
ekstrakranial pada kepala leher
berasal dari cabang kutaneus atau Pada pemeriksaan histologi,
cabang muskular dari pleksus tumor terdapat sel spindel yang
servicalis atau pleksus brakhialis. memanjang dengan pemanjangan

2
nukleus seringkali dengan pola jaringan lunak. T2 : Tumor tebatas di
palisade. Schwannoma dibedakan KAE dengan erosi tulang (tidak pada
dengan tumor spindel lainnya seperti seluruh lapisan) atau adanya
neurofibroma. Pada neurofibroma sel keterlibatan jaringan lunak minimal
tumor tanpa kapsul.2,3,6 (< 0,5 cm). T3 : Tumor mengerosi
tulang KAE (pada seluruh lapisan)
Pada pemeriksaan radiologi
dengan keterlibatan jaringan lunak
CT Scan tampak lesi yang isodens
minimal (< 0,5 cm) atau tumor
dengan batas tegas, homogen, lebih
mengenai telinga tengah dan atau
jelas dengan kontras. Pemeriksaan
mastoid. T4 : Tumor mengerosi
CT Scan juga dapat menampakkan
koklea, apeks petrosa, dinding medial
penyebaran schwannoma dari daerah
telinga tengah, kanalis karotikus,
lain seperti telinga tengah, mastoid
foramen jugulare, atau dura atau
atau kanalis auditorius internus.2,3,6
tumor dengan keterlibatan jaringan
lunak yang ekstensif (> 5 cm), seperti
Tidak ada konsensus saat ini
keterlibatan temporomandibular joint
tentang sistem staging TNM untuk
atau prosesus stiloideus atau adanya
tumor ini oleh Union Internationale
bukti parese nervus fasialis. N0 :
Contre Le Cancer (UICC) atau
Tidak teridentifikasi adanya nodus
American Joint Committee on Cancer
regional. N1 : Nodus regional
(AJCC). Namun, sejak permulaan
ipsilateral tunggal dengan ukuran < 3
1990 an, Pittsburgh mengeluarkan
cm. N2a : Nodus regional ipsilateral
klasifikasi karsinoma KAE
tunggal dengan ukuran 3 – 6 cm. N2b
berdasarkan gambaran radioklinis
: Nodus ipsilateral multipel. N2c :
dan sudah digunakan secara luas di
Nodus kontralateral atau bilateral. N3
literatur internasional dan telah
: Nodus > 3 cm. Stadium tumor,
dibuktikan reliabel dan reprodusibel.7
Stadium I : T1 N0, Stadium II : T2
Sistem staging berdasarkan N0, Stadium III : T3 N0, Stadium IV
Pittsburgh yang telah dimodifikasi : T4 N0 dan T1 – T4 N1 - N3.7
adalah sebagai berikut, T1 : Tumor
Schwannoma merupakan lesi
terbatas di KAE tanpa erosi tulang
berkapsul, dan oleh sebab itu dapat
dan tidak ada bukti keterlibatan
dengan mudah diangkat dari jaringan

3
disekitarnya. Terapi terbaik untuk cukup. Tanda vital pasien tekanan
schwannoma KAE adalah eksisi baik darah: 110/70 mmHg, nadi: 78x/m,
dengan pendekatan transmeatal suhu: 36,5 0C, Pernapasan 18 x/m.
ataupun retroaurikular. Pilihan
Pada pemeriksaan fisik
pendekatan berdasarkan pada ukuran
telinga kiri didapatkan KAE tampak
tumor, lokasi dan hubungan terhadap
massa menutupi liang telinga
daerah sekitar. Jika eksisi komplit
sehingga membran timpani telinga
telah dilakukan, kekambuhan yang
kiri tidak bisa dinilai. Pemeriksaan
terjadi sangatlah jarang.3,6,8
telinga kanan dalam batas normal dan
LAPORAN KASUS membran timpani intak. Pada
pemeriksaan rhinoskopi anterior
Pasien perempuan 19 tahun
didapatkan mukosa hidung dalam
datang ke Poli THT RS Sardjito
batas normal. Pada rhinoskopi
dengan keluhan utama benjolan pada
posterior juga didapatkan mukosa
liang telinga kiri. Benjolan pada liang
hidung dalam batas normal,
telinga kiri dirasakan sudah kurang
pemeriksaan orofaring dalam batas
lebih 3 bulan. Pasien juga
normal. Pemeriksaan laringoskopi
mengeluhkan adanya penurunan
indirek dalam batas normal.
pendengaran telinga kiri yang
Pemeriksaan leher tidak teraba
semakin lama semakin memberat.
adanya massa.
Keluhan telinga berdenging, nyeri
telinga, keluar cairan,keluar darah
Hasil pemeriksaan garpu tala
dari telinga kiri, telinga gatal, pusing
yang dikonfirmasi dengan audiometri
berputar, wajah perot disangkal.
didapatkan hasil Auris Dextra normal
Keluhan hidung dan tenggorok pasien
hearing dan Auris Sinistra conductive
disangkal. Pasien juga belum pernah
hearing loss sedang. Hasil CT Scan
merasakan keluhan serupa
menunjukkan adanya massa di KAE
sebelumnya. Tidak ada keluarga
sinistra.
dengan riwayat penyakit yang sama.
Dari anamnesis, pemeriksaan
Pada pemeriksaan fisik
fisik, dan pemeriksaan penunjang
keadaan umum pasien baik,
pasien didiagnosis dengan Massa
kesadaran compos mentis dan gizi

4
Kanalis Auditorius Eksternus. ditandai adanya telinga kiri tuli
Tindakan yang dilakukan adalah konduktif sedang.
reseksi massa dengan pendekatan
Pada pemeriksaan penunjang
retroaurikular dan retrograde
CT scan, tampak adanya lesi isodens
mastoidektomi.
dengan batas. Pada kasus ini tampak
DISKUSI adanya lesi isodens pada KAE dengan
destruksi dinding posterior kanal.
Schwannoma KAE
Dalam literature baru ada 1 kasus
merupakan kasus yang sangat jarang
schwannoma KAE yang sampai
terjadi. Dilaporkan bahwa baru ada 10
merusak dinding KAE.Berdasarkan
jurnal internasional yang melaporkan
letak tumor, kemungkinan besar
adanya kasus schwannoma KAE.
berasal dari n. VII atau n X. hal ini
Rentang usia kasus sesuai dengan teori bahwa
schannoma KAE yang terdapat dalam Schwannoma KAE bias berasal dari
literature adalah usia 18-59 tahun. n. V, n. VII, . IX, n. X.
Pada kasus ini, pasien berusia 19
Pada pemeriksaan histologi,
tahun.
tumor terdapat sel spindle yang
Gejala umum yang dialami memanjang dengan pemanjangan
pada pasien dengan schwannoma nukleus seringkali dengan pola
KAE adalah adanya massa atau palisade, pada kasus ini terdapat
benjolan pada KAE dengan atau tanpa jaringan tumor mesenkimal yang
penurunan pendengaran. Sangat berbatas tegas, tersusun seluler terdiri
jarang ditemukan gejala neurogenik atas area hiperseluler yang terdiri dari
seperti nyeri dan paresthesia. Pada sel-sel relatif monomorf, spindle,
kasus ini, pasien mengeluh adanya bergelombang, kromafin halus
benjolan pada telinga kiri yang sudah dengan kesan schwannoma.
dirasakan 3 bulan dengan penurunan
Terapi definitif adalah dengan
pendengaran telinga kiri yang
eksisi tumor. Pada pasien ini
dikonfirmasi dengan pemeriksaan
dilakukan reseksi massa dengan
garputala dan audiometri dengan
pendekatan retroaurikula dan

5
retrograde mastoidektomi karena Medical Case Report 2018;
letak massa yang berada pada dinding 12: 66
posterior KAE dan telah meluas ke 3. D.H. Lee, et al. Schwannoma
mastoid. of external auditory canal.
Auris Nasus Larynx 2018;
4:630-632
RINGKASAN
4. Lesi Jinak Telinga. Modul
Telah dilaporkan seorang
otology. 2015. Kolegium
perempuan 19 tahun utama benjolan
PERHATI
pada liang telinga kiri. Pasien kami
5. Thompson LD, et al. Update
diagnosis dengan schwannoma KAE
from the 4th Edition of the
Sinistra dan telah dilakukan Reseksi
World Health Organization
massa dengan pendekatan
Classification of Head and
retroaurikular dan retrograde
Neck Tumours : Tumor of the
mastoidektomi.
ear. Head and neck pathol
2017; 11:78-87
DAFTAR PUSTAKA
6. McNulty BN, et al. Facial
1. Pickett BP, Crawley BK.
nerve schwannoma
Neoplasms of the ear and
mimicking as vestibular
lateral skull base. Dalam
schwannomas. J Neurol Surg
Bailey BJ, Johnson JT. Head
B 2017; 78: 283-7
& Neck Surgery-
7. Ouaz K, et al. Cancer of the
Otorhinolaryngology. 5th ed.
external auditory canal.
Philadelphia: Williams &
European Annals of
Wilkins 2014. P: 2358-83
Otorhinolaryngology, Head
2. Bennani A H, Karich N,
and Neck diseases 2013; 130 :
Kamaoui I, Chraibi M,
175-82
Abbaoui S. Schwannoma with
8. Karakawa R, et al. Free
chondroid metaplasia of
anterolateral thigh full-
external auditory canal – a
thickness skin flap with
rare finding in a rare location :
vascularized lateral femoral
a case report. Journal of
cutaneous nerve for the

6
reconstruction of the facial
nerve and external auditory
canal after the resection of
facial nerve schwannoma.
SAGE Open medical case
reports 2017; 5: 1-4

Anda mungkin juga menyukai