Anda di halaman 1dari 3

Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA)

BERA (95.46)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
……. 0 1/3
RSUP Dr. SARDJITO
Disusun Oleh Diperiksa Oleh :
KSM THT-KL Direktur Medik dan
Keperawatan
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
PANDUAN PRAKTIS
2019 Direktur Utama
KLINIS TINDAKAN

Dr. dr. Darwito, SH., Sp.B(K) Onk


NIP. 19600203198831003
1. Pengertian Merupakan suatu alat elektroakustik yang bersifat obyektif, tidak dipengaruhi
sedasi ataupun anastesi umum untuk mengetahui adanya kelainan pada N.VIII
dan batang otak dengan merekam dan memperbesar potensial listrik yang
dilontarkan oleh koklea akibat ransangan bunyi di telinga dan mengikuti
perjalanan impuls auditori melalui nervus auditorius dan vestibularis ke inti-
inti tertentu di batang otak.1

2. Indikasi Mengetahui fungsi dan adanya kelainan pada N.VIII dan batang otak3

3. Persiapan Pasien 1. Pasien diberi penjelasan tentang apa yang dilakukan


2. Alat-alat dari logam sebaiknya dilepas (jam tangan, cincin, kalung, dll)
3. Bagi penderita usia anak-anak atau dewasa yang tidak kooperatif diberi
obat sedative terlebih dahulu supaya tidur dengan menggunakan
kloralhidrat 10-50mg/kgBB2,4

4. Persiapan alat 1. Periksa semua kabel penghubung dan perhatikan kabel-kabel dari mesin
BERA
2. Ground untuk mesin terpasang dengan baik sebelum mesin dihidupkan
3. Persiapan electrode-elektrode, headphone
4. Siapkan alat-alat yang digunakan: kapas, pasta electrode, perekat, dan air
5. Alat printer, kertas printer, tinta printer1,2

5. Petugas pelaksana 1. Dokter Spesialis THT-KL


2. PPDS Sp.1 THT-KL
3. Perawat THT-KL
6. Prosedur 1. Hubungkan kabel daya yang tersedia di soket sumber arus AC dengan
instrument dan colokan kaberl ke dalam outlet AC
2. Tekan tombol ON pada monitor
3. Tekan tombol menu untuk memperlihatkan layar menu5,6
Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA)
BERA (95.46)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
……. 0 2/3
RSUP Dr. SARDJITO

PANDUAN PRAKTIS
KLINIS TINDAKAN
6. Prosedur 1. Pilihlah menu yang diinginkan dari layar menu di bagian atas layer/
audiometric
2. Bersihkan kotoran dan minyak di kulit dengan air, usapkan dengan tissue
3. Berikan jelly pada electrode
4. Eratkan electrode dengan kulit menggunakan perekat
5. Letakkan electrode di vertex dan mastoid kanan kiri, dengan electrode
ground di dahi pasien
6. Letakkan headphone menutup telinga
7. Tekan impedance untuk memastikan seluruh elektroda terpasang dengan
benar yang ditandai oleh warna hijau, apabila masih ada yang berwarna
merah maka cek ulang elektroda yang terpasang
8. Tekan tombol monitor lampu tombol STIM/ SWEEP, ANALYSIS,
STORE
9. Pilihlah telinga mana yang ingin diperiksa terlebih dahulu dengan
menekan tombol R/L dengan memberikan masking (M) pada sisi yang
tidaj diperiksa, pemberian stimulus akan menimbulkan suara : klik pada
sisi yang diperiksa
10. Naikkan intensitas dengan memutar searah jarum jam sampai gelombang
suara yang diinginkan, dimulai dengan 90dB, 60dB, 45dB, dan 30dB
pada penderita anak untuk menilai ambang batas dengarnya. Bila
stimulasi pada 90dB tidak muncul gelombang maka naikkan menjadi
105dB
11. Ulangi hal yang sama pada telinga satunya
12. Untuk mencetak tekan tombol RECORD 6

8. Evaluasi/ Hasil Penilaian BERA didasarkan atas masa laten yaitu masa dari mulainya
ransangan diberikan (stimulus “click”) sampai tercatatnya suatu respons
dalam bilangan mildetik. Umumnya setiap gelombang memilki masa laten
yang telah ditentukan berdasarkan hasil penelitian standarisasi.
Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA)
BERA (95.46)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
……. 0 3/3
RSUP Dr. SARDJITO

PANDUAN PRAKTIS
KLINIS TINDAKAN

9. Penelaah Kritis Kelompok studi THT-komunitas dan Neurootologi Perhati-KL

10. Daftar Pustaka 1. Byron J Bailey : head and Neck Surgery Otolaryngology, J P Lippincot,
Philadelphia, 2014
2. Katz J, Chasin M, English K, Hood LJ, Tillery KL. Handbook of Clinical
Audiology. Edisi 7. Wolter Kluwer: Philadelphia; 2015.
3. Jackler RK, Brackmann DE. Neurotology. Edisi 2.Elsevier Mosby.
United States of America; 2005
4. Lee K.J : Essential Otolaryngology Head and Neck Surgery, 8th ed, Mac
Graw Hill, 2003
5. Efiaty Soepardy, Nurbaiti Iskandar : Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, Ed
7, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012.
6. Adam GL, Boies Lr and Higler Peter A. : Fundamentals of
Otolaryngology, (Buku Ajar Penyakit THT), Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 1997.

Ketua Komite Medik Ketua KSM THT-KL

dr. Rachmat Andi Hartanto Sp. BS (K) Dr. dr. Luh Putu Lusy I., M.Kes., Sp.THTKL (K)
NIP. 195201161979011002 NIP. 196704301996022001

Anda mungkin juga menyukai