Anda di halaman 1dari 34

TATA LAKSANA DAN IMPLEMENTASI

ICRA KONSTRUKSI
DISAMPAIKAN PADA :
WORKSHOP PPI SESUAI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RS
(SNARS) EDISI 1
3 – 4 JULI 018, SEMARANG
LATAR BELAKANG MENGAPA ICRA DIPERLUKAN
STANDAR NASIONAL AKREDITASI

PEMBONGKARAN
KONTRUKSI
RENOVASI
GEDUNG

MFK 4.1 PPI 7.7


PCRA ICRA
STANDAR MFK 4.1 :
RS melakukan Asesmen Risiko Prakonstruksi (PCRA) pada
waktu merencanakan pembangunan/kontruksi,
pembongkaran atau renovasi

Asesmen Risiko Prakonstruksi (PCRA) meliputi :


a. Kualitas udara
b. Pengendalian infeksi (ICRA)
c. Utilitas
d. Kebisingan
e. Getaran
f. Bahan bahaya
g. Layanan darurat, seperti respon terhadap kode
h. Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan,
pengobatan dan layanan
STANDAR PPI 7.7 : Risiko Konstruksi

Standar 7.7.1 : Rumah sakit menurunkan risiko infeksi


pada saat melakukan pembongkaran, konstruksi
dan renovasi gedung
Akibat pembongkaran, konstruksi, renovasi gedung di
rumah sakit maka akan menghasilkan:

Debu dan kotoran konstruksi :


1. Dapat menjadi sumber infeksi.
2. Potensial bahaya terhadap fungsi paru paru
3. Potensial bahaya pada keamanan staf serta pengunjung.

Komite PPI Rumah sakit menggunakan kriteria risiko


untuk menjaga persyaratan mutu udara serta
pencegahan dan pengendalian infeksi akibat
konstruksi.
Untuk menurunkan risiko infeksi maka RS perlu mempunyai
regulasi tentang penilaian risiko pengendalian infeksi
(infection control risk assesment/ICRA) untuk pembongkaran,
konstruksi serta renovasi gedung di area mana saja di RS
meliputi 6 butir :
1. Identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan
kriteria;
2. Identifikasi kelompok risiko pasien;
3. Matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien
dengan tipe konstruksi kegiatan;
4. Proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi;
5. Tindakan pengendalian infeksi berdasarkan atas
tingkat/kelas infeksi;
6.Monitoring pelaksanaan
SNARS: Regulasi, Dokumentasi, Observasi &
Wawancara
MENGAPA PERLU ICRA

RENOVASI
MELALUI UDARA

ASPERGILLUS SP, FUSARIUM SP,


Scedosporium Sp,
DEBU /SPORA ZYGOMYCETES, DLL
UDARA/TANAH/AIR
Legionella sp

AIR, LEMBAB MENINGKATKAN


Infection Control Risk PERTUMBUHAN JAMUR, SPORA
Assesment ( ICRA ) KECIL YG MUDAH TERHIRUP
(2-3MICRON)
ASPERGILUS sp
Produktif :
• Dalam debu dan udara dalam ruangan dan keluar
• Dapat tumbuh di atas bahan bangunan basah
• spora kecil (2-3 mikron) mudah terhirup
• Dapat meyebabkan infeksi pada pasien immunocompromize
dan sistem organ, tumbuh pada suhu tubuh

 Aspergillosis invasif menyebabkan angka kematian : 30 - 95%


 Pemberian terapi infeksi jamur Amfoterisin B : toksisitas ginjal,
kardiovaskuler.
 Spesies yang resistan terhadap obat : Aspergillus Lentulus

Aspergillosis adalah penyakit infeksi jamur yang mengancam


jiwa terkait dengan konstruksi yang tidak terkendali
LANGKAH – LANGKAH ICRA RENOVASI
1. Aktivitas kontruksi ditentukan berdasarkan dengan :
• Banyaknya debu yang ditimbulkan
• Potensial terjadinya pencemaran udara
• Lama pekerjaan konstruksi
• Jumlah sistem pendingin ruangan dan ventilasi yang terpadu

2. Berdasarkan tipe konstruksi/renovasi :


• Tipe A, Tipe B, Tipe C, Tipe D

3. Berdasarkan Area renovasi/kelompok risiko pasien :


• Kelompok 1 : Rendah
• Kelompok 2 : Sedang
• Kelompok 3 : Tinggi
• Kelompok 4 : Sangat Tinggi

4. Risk matriks konstruksi/renovasi :


• Kelas I
• Kelas II
• Kelas III
• Kelas IV
KRITERIA TYPE A KRITERIA TYPE B
PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA
UMUM : PENDEK, YANG MENGHASILKAN DEBU
• Mengganti ubin, langit-2 (plafon) untuk SEDIKIT :

inspeksi visual saja. Misalnya : terbatas


• Instalasi telepon dan
pada 1 genting/plafon per 50 meter
persegi.
perkabelan komputer.
• Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan) • Akses ke ruang terbuka.
• Wall covering, pekerjaan listrik, pipa kecil, • Pemotongan dinding atau
dan kegiatan yang tidak menghasilkan
langit-2 dimana migrasi debu
debu atau memerlukan pemotongan
dapat di kontrol
dinding atau akses ke langit-langit selain
untuk pemeriksaan yg kelihatan
KRITERIA TYPE C KRITERIA TYPE D
Pekerjaan yang menghasilkan debu PEMBONGKARAN & KONSTRUKSI
tingkat sedang hingga tingkat tinggi PROYEK-PROYEK BESAR
atau memerlukan pembongkaran atau • Kegiatan yg membutuhkan shift
pemindahan/penghapusan & kerja berturut-turut
pembersihan komponen bangunan • Penghancuran mayor dari proyek
tetap atau rakitan : bangunan
• Pengamplasan dinding untuk • Memerlukan pembongkaran
pengecatan atau pelapisan dinding berat atau
• pemindahan/penghapusan/pembersi pemindahan/penghapusan sistem
han penutup lantai, plafon langit-2 perkabelan lengkap.
dan pekerjaan khusus. • Kontruksi baru.
• Kontruksi dinding baru.
• Pekerjaan saluran kecil atau
pekerjaan listrik di atas langit-langit
• Kegiatan kabel utama
• Kegiatan apapun yg tdk dpt
diselesaikan dlm shift kerja tunggal.
IDENTIFIKASI AREA PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI / LOKASI
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI
- Area kantor - Perawatan pasien dan - UGD - Unit Onkologi
- Tanpa pasien/ area tidak tercakup dalam Grup 3 - Radiology - Terapi Radiasi
resiko rendah yang /4 - Recovery Rooms - Area klinis
tidak terdaftar - Laundry - Ruang Maternitas / VK - Chemo Infusion
dimanapun - Cafeteria - High Dependency Unit - Transplant
- Dietary - Kamar bayi - Pharmacy Admixture - Ruang
- Manajemen Material - Pediatrics (kecuali yang bersih
- PT/OT/Speech tertulis di Grup 4) - Kamar Operasi
- Penerimaan/Pemulangan - Lab Microbiologi - Departemen Proses Sterilisasi
- MRI - Long term sub-acute units - Kateterisasi Jantung
- Obat-obatan nuklir - Farmasi - Kamar prosedur invasif pasien
- Echocardiography - Dialisis rawat jalan
- Laboratorium tidak spesifik - Endoskopi - Area Anastessi & pompa
seperti Grup 3 - Area Bronchoskopi jantung
- Koridor Umum (yang - Newborn Intensive Care Unit
dilewati pasien, suplai, dan (NICU)
linen) - Semua Intensive Care Unit
(kecuali yang tertulis di Grup 4)
MATRIK ICRA RENOVASI
Ditentukan berdasarkan tabel matrik dari hasil kajian Tipe Pekerjaan
Konstrusi dan Kelompok Risiko Bangunan

Level risiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D


konstruksi
Risiko rendah Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV

Risiko sedang Kelas I Kelas II Kelas II Kelas IV

Risiko tinggi Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Risiko sangat Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV


tinggi
MATRIKS ICRA KONSTRUKSI
Ditentukan berdasarkan tabel antara Tipe Pekerjaan Konstrusi dan
Kelompok Risiko Bangunan
Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group
LOW Risk Group I II II III / IV

MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV

Class of Precautions
DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI
BERDASARKAN KELAS
15

Selama pembangunan Setelah selesai proyek


proyek
KELAS I 1. Laksanakan pekerjaan dengan 1. Bersihkan area kerja setelah
metode meminimalisasi menyelesaikan tugas.
timbulnya debu dari
pelaksanaan kegiatan
kontruksi.
2. Segera meletakan kembali ke
tempat semula plafon atap yg
diganti.
Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group
LOW Risk Group I II II III / IV

MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV

Class of Precautions
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

KELAS II 1. Menyediakan sarana aktif utk 1. Lap permukaan kerja dengan


mencegah debu udara dari pembersih/desinfektan.
penyebaran ke atmosfer. 2. Wadah yg berisi limbah kontruksi
2. Semprot dng air pada sebelum di transportasi harus
permukaan kerja utk tertutup rapat.
mengendalikan debu pada waktu 3. Pel basah dan/atau vakum
pemotongan. dengan HEPA filter, vakum
3. Seal pintu yang tidak terpakai sebelum meninggalkan area kerja.
dengan lakban. 4. Setelah selesai, mengembalikan
4. Blokir dan tutup ventilasi udara. sistem HVAC di mana pekerjaan
5. Tempatkan keset debu di pintu dilakukan.
masuk dan keluar area kerja.
6. Hilangkan atau isolasi sistem HVAC
("heating, ventilation, and air-
conditioning) yang sedang
dilaksanakan.
Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group
LOW Risk Group I II III / IV
II
MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV

Class of Precautions
Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
proyek
KELAS 1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier
III dari sistem saluran maka dari area kerja sampai proyek
hilangkan/lepaskan atau isolasi selesai diperiksa oleh Komite
sistem HVAC di area, dimana PPIRS dan Dibersihkan oleh
pekerjaan sedang dilakukan.
bagin kebersihan RS
2. Lengkapi semua barier penting
yaitu triplek, plastic untuk
2. Hilangkan barier material
menutup area dari area yg tdk dengan hati-2 untuk
untuk kerja atau menerapkan meminimalisasi penyebaran dari
metode pengendalian kubus ( kotoran dan puing-2 yg terkait
koneksi disegel ke tempat dng kontruksi.
bekerja dng HEPA vakum utk
menyedot debu sebelum keluar)
sebelum kontruksi dimulai.
Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
Proyek
3. Menjaga tekanan udara negatif 3. Vacuum area kerja area dng
di dalam tempat kerja dengan HEPA filtered vacuums.
menggunakan HEPA unit yang 4. Area untuk lap basah dng
dilengkapi dengan penyaringan pembersih/disinfeksi/cleaner
udara. 5. Setelah selesai, mengembalikan
4. Menggunakan wadah tertutup sistem HVAC ).
rapat untuk transportasi tempat
limbah kontruksi.
5. Tutup wadah transportasi atau
gerobak saat pengangkutan
puing.

luwi icra 12062013


Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group
LOW Risk Group I II II III / IV

MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV

Class of Precautions
Selama pembangunan Setelah penyelesaian
proyek proyek
KELAS 1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier
IV sistem saluran, gunakan isolasi dari area kerja sampai proyek
sistem HVAC di area, dimana selesai diperiksa oleh
pekerjaan sedang dilakukan. Komite/Panitia PPIRS.
Dibersihkan oleh bagian
2. Lengkapi semua barier penting
kebersihan RS.
yaitu teriplek, plastic untuk
menutup area dari area yg tdk 2. Hilangkan barier material
untuk kerja atau menerapkan dengan hati-2 untuk
metode pengendalian kubus meminimalisasi penyebaran
(koneksi disegel ke tempat dari kotoran dan puing-2 yg
bekerja dng HEPA vakum untuk terkait dng kontruksi.
menyedot debu sebelum
keluar) sebelum kontruksi
dimulai.
Selama pembangunan Setelah penyelesaian
proyek proyek
3. Menjaga tekanan udara 3. Wadah untuk limbah kontruksi
negatif di dalam tempat kerja harus ditutup rapat sebelum
dengan menggunakan HEPA kontruksi.
unit yang dilengkapi dengan 4. Wadah transportasi atau
penyaringan udara. gerobak agar ditutup rapat.
4. Segel lubang, pipa, saluran &
lubang-2 kecil yg bisa
menyebabkan kebocoran
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian
proyek
5. Membangun serambi/ruangan 5. Vakum area kerja dengan
dan semua personil melewati vakum HEPA filter.
ruangan ini sehingga dapat 6. Area di pel dengan pel
disedot debunya dengan vakum basah dengan
cleaner HEPA sebelum pembersih/desinfektan.
meninggalkan tempat kerja atau 7. Setelah selesai
mereka bisa memakai kain atau mengembalikan sistem
baju kertas yg di lepas setiap kali HVAC dimana pekerjaan
mereka meninggalkan tempat dilakukan.
kerja
6. Semua personil memasuki tempat
kerja diwajibkan untuk
mengenakan penutup sepatu.
Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari area
kerja
Bagian yang terlibat

KPPRS

IPSRS

Komite PPI

K3RS

Unit/Dept

Unit sanitasi

vendor
Izin Konstruksi Pengendalian Infeksi
No Izin:
Lokasi Konstruksi: Tanggal Mulai Proyek:
Koordinator Proyek: Perkiraan Durasi:
Kontraktor Kerja : Tanggal Izin Kadaluarsa:
Supervisor: Telepon:
YA TDK AKTIVITAS KONSTRUKSI YA TDK KELOMPOK RISIKO
PENGENDALIAN INFEKSI
TIPE A: Inspeksi, aktivitas non- KELOMPOK 1: Risiko
invasif Rendah
TIPE B: Skala kecil, durasi singkat, KELOMPOK 2: Risiko
tingkat sedang sampai tinggi Sedang
TIPE C: Aktivitas menghasilkan GROUP 3: Risiko Tinggi
debu tingkat sedang sampai tinggi,
memerlukan lebih dari 1 shift kerja
untuk penyelesaian
TIPE D: Durasi lama dan aktivitas GROUP 4: Risiko Sangat
konstruksi membutuhkan shift kerja Tinggi
yang berturutan.
KELAS I 1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin.
3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang.
KELAS II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer.
2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan.
3. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
4. Tutup dan segel ventilasi udara.
5. Seka permukaan dengan pembersih/disinfektan.
6. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
7. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan
area kerja.
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja.
9. Isolasi sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air-Conditioning) pada lokasi tempat
berlangsungnya pekerjaan; kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai.

KELAS 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai.


III 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
Tanggal kontaminasi sistem saluran.
3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum
konstruksi dimulai.
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan
Paraf filter HEPA.
5. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan
Lingkungan.
6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA.
7. Pel basah dengan pembersih/disinfektan.
8. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan
Checklist Pra-Konstruksi

Tanggal/W aktu Survey


Lokasi Renovasi
Koordinator Proyek

KRITERIA YA Tdk Ket


A. Apakah konstruksi dapat mempengaruhi akses keluar dari area perawatan yang
berbatasan dengan lokasi pembangunan?

B. Apakah terdapat salah satu dari bahaya lingkungan di bawah ini?

1) Asbes

2) Bahan kimia berbahaya


3) Ruang sempit

4) Lainnya (misalnya masalah pengendalian infeksi)


C. Apakah salah satu dari sistem berikut ini dapat berdampak buruk?
1) Alarm Kebakaran
2) Sprinkler/Penyemprot air

3) Listrik
4) Air Domestik

5) Oksigen
6) Limbah

7) Heating Ventilation Air Conditioner ( HVAC )

D. Pengendalian Infeksi

Melakukan edukasi kepada bagian terkait, staf medis, petugas kesehatan lingkungan,
dan staf lain tentang risiko pasien immuno-supresi terhadap debu konstruksi.

1) Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan bahan berbahaya, definisi kode darurat , dan
dokumentasi lainnya yang harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit
pada karyawan.

2) Dokumen tersebut dikaji bersama kontraktor beserta pertanyaan dan jawabannya.

3) Pengkajian lokasi dan metode pemasangan barrier debu sementara

4) Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan penghambat debu (dust barriers)
terhadap pencegahan keluarnya partikulat udara.

5) Menilai efektifitas ventilasi aliran udara negatif dan sistem filtrasi

6) Terdapat peralatan untuk menangkap partikulat seperti vakum dan peralatan HEPA
yang sesuai dengan urutan kerja.

7) Evaluasi rencana pembersihan dan pengendalian

8) Pengkajian dan evaluasi pola kontrol sirkulasi dan lalu lintas


9) Pengkajian pembatasan / larangan untuk kegiatan konstruksi / pembongkaran dengan
kontraktor.
10) Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan baik.

11) Terdapat unit filtrasi HEPA di daerah perawatan pasien yang berdekatan dengan area
konstruksi dan berfungsi dengan baik.

12) Tersedianya ruang isolasi yang memadai.


FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN

Area Renovasi :

Tanggal pemantauan :

KELAS III

NO KEGIATAN YA TDK NA KETERANGAN

1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk


mencegah kontaminasi sistem saluran.
2 Siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode
kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik dan
menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot debu
keluar) sebelum konstruksi dimulai.
3 Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja
dengan menggunakan unit penyaringan udara HEPA.
4 Letakkan limbah kontruksi dalam wadah yang tertutup
rapat sebelum dibuang.
5 Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah.

KELAS IV

NO KEGIATAN YA TIDAK NA KETERANGAN

1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk


mencegah kontaminasi sistem saluran.
2 Siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode
kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik dan
menyegel dengan vakum HEPA untuk menyedot
debu keluar) sebelum konstruksi dimulai.
3 Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja
dengan menggunakan unit penyaringan udara HEPA.
4 Menyegel lubang, pipa, dan saluran.

5 Membuat anteroom dan mewajibkan semua personel


untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat
disedot menggunakan vacuum cleaner HEPA
sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka
bisa memakai pakaian kerja yang lepas setiap kali
mereka meninggalkan tempat kerja.
6 Semua personil memasuki tempat kerja diwajibkan
untuk memakai penutup sepatu. Sepatu harus diganti
setiap kali keluar dari area kerja.

Petugas yang mengobservasi

(…………………………………….)
Checklist Post-Konstruksi
Tangga/jam Survey
Lokasi renovasi
Koordinator Proyek

Kegiatan Ya Tdk Ket


A. Penyelesaian Proyek
1) Pembersihan debu dari udara dengan sistem penyedotan pipa/vacum
2) Pembersihan zona konstruksi sebelum memindahkan barrier konstruksi .
3) Pemeriksaan jamur dan lumut. Bila ditemukan lakukan pembersihan.
4) Verifikasi parameter ventilasi pada area baru sesuai kebutuhan.
5) Jangan menerima apabila terdapat kekurangan ventilasi terutama di daerah perawatan
khusus.
6) Bersihkan atau ganti filter sesuai prosedur penyedotan debu.
7) Pindahkan barrier & bersihkan daerah dr semua debu yg dihasilkan selama pekerjaan /
proyek.
8) Pastikan bahwa keseimbangan tekanan udara di kamar operasi dan lingkungan sekitarnya
dapat dicapai sebelum ruangan digunakan.
9) Kondisi ruang sesuai indikasi terutama di kamar operasi dan lingkungan sekitarnya,
pastikan bahwa spesifikasi teknis sesuai yang disyaratkan.
B. Apakah system berikut ini diuji dan berfungsi baik?
1) Alarm kebakaran – lepaskan penutup detektor & lakukan pengujian dari panel kontrol
2) Sprinkler/Penyemprot air - terhubung ke saluran utama dan betekanan cukup
3) Listrik – pengujian switch/tombol dan pengontrolan
4) Sumber air buka, dan cek suhu
5) Gas Medis
6) Limbah – hilangkan sumbatan
7) Pemasangan filter, menghilangkan penyumbatan, uji keseimbangan tekanan
C. Lingkungan
1) Bersihkan puing-puing, peralatan, perlengkapan, & bahan-bahan bangunan
2) Vacuum & bersihkan permukaan di semua area konstruksi untuk menghilangkan debu
D. Isolation barriers

1) Pelindung harus di lap basah, disedot dengan hepa, atau diberi uap air sebelum dibongkar

2) Pelindung harus dipindahkan dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran & puing2
E. Pengendalian infeksi
Tinjau indikasi untuk melakukan kultur lingkungan
Periksa daerah konstruksi setelah pembersihan akhir dan menyetujui penggunaannya

F. Keamanan Kebakaran
Tersedianya peralatan pemadam kebakaran
G. Keselamatan Jiwa
1) Pintu keluar & rute ke UGD dibuat kembali
2) Penempatan tanda pintu keluar dengan tepat

IPCN _______________________________________________________ Tanggal ____________________


Supervisor K3 _______________________________________________________ Tanggal ____________________
Project Renovation RS X
TAHUN 2017
NO KONTRAKTOR AREA RENOVASI LOKASI PERIODE
Rekapitulasi Hasil Audit Renovasi

AREA Audit 1 Audit 2 Audit 3


RENO KULTU HASIL SELESA KONTR
No VASI LOKASI MULAI Date % Ya % Tidak Date % Ya % Tidak Date % Ya % Tidak R RAPAT I AKTOR
KESIMPULAN
1. ICRA renovasi dilakukan setiap ada pekerjaan konstruksi/
renovasi di RS dan fasilitas pelayanan kesehatan
2. ICRA melibatkan bagian yang terkait komite PPIRS, K3RS,
KKPRS, IPSRS, Sanitasi RS
3. Kajian risiko (matriks grading) dilakukan sebelum
konstruksi/renovasi
4. Pemantauan dilakukan sebelum, selama dan sesudah
renovasi
5. Buat pelaporan ICRA renovasi triwulan / semester /
tahunan
32
REFERENSI
1. Environment of Care Risk Assessment, 2nd edition,
The Joint Commission 2016
2. Infection Control Risk Assessment Guidelines
3. Infection Control Principles for the Management of
Construction, Repairs and Maintenance within
HealthCare Facility,2nd edition
4. Infection Control During Construction Manual 2nd
edition. Wayne Hansen, PE,REA,CEM
5. ASHRAE

Anda mungkin juga menyukai