Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

LAPORAN INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)


KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM
DI RSUD MAMUJU UTARA
2019

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU UTARA


2019
A. PENDAHULUAN

Infection Control Risk Assesment (ICRA) adalah proses multidisiplin yang berfokus
pada pengurangan infeksi dengan mempertimbangkan populasi pasien, fasilitas dan
program dengan titik fokus pada : pengurangan risiko infeksi, tahapan perencanaan fasilitas,
desain, konstruksi, renovasi, pemeliharaan fasilitas, dan pengetahuan tentang infeksi, agen
infeksi, dan lingkungan perawatan, yang memungkinkan organisasi untuk mengantisipasi
dampak potensial.
ICRA konstruksi merupakan penilaian yang dilakukan terhadap kontrol infeksi oleh
komite PPI bila ada rencana perbaikan, renovasi, dan pembangunan baru atau
pembangunan kembali bangunan yang ada di rumah sakit, yang memungkinkan terjadinya
infeksi bagi pasien, bekerja dan orang yang beraktivitas di rumah sakit. Rekomendasi dari
komite PPI sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya infeksi akibat aktivitas
pembangunan tersebut.
Mengingat bahwa pengaruh dari design & kontruksi terhadap infeksi rumah sakit
merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan evaluasi, maka Komite PPI merasa perlu
terlibat dalam rencana pembangunan/renovasi sebuah bangunan yang ada di RSUD Mamuju
utara melalui analisis dampak lingkungan yang dapat timbul akibat pembangunan/renovasi
bangunan. Analisis yang dilakukan Tim PPI dituangkan dalam bentuk rekomendasi yang
akan diberikan kepada pihak pengembang yang ditunjuk rumah sakit sebagai pelaksana
(Tim Konstruksi).
Apabila Tim konstruksi/renovasi bangunan menyetujui rekomendasi dari Tim PPI,
maka Tim PPI dan Tim Konstruksi/renovasi menandatangani format kesepakatan
pengendalian.

B. TUJUAN

Analisis ICRA konstruksi dilakukan untuk meminimalisasi risiko infeksi rumah sakit
(HAIs) pada pasien yang mungkin bisa terjadi ketika ada penyebaran jamur atau bakteri di
udara dengan debu atau aerosol atau air selama kontruksi dan renovasi di RS.
Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk memastikan dan menjamin keamanan
(bebas dari infeksi) lingkungan rumah sakit bagi pasien, pengunjung, dan petugas yang
bekerja di RSUD Mamuju Utara serta pekerja pada konstruksi/renovasi pada saat sebelum,
selama, dan setelah konstruksi/renovasi dilakukan.
C. Matrix ICRA Pengendalian Infeksi untuk Konstruksi & Renovasi
Dalam telaah ICRA konstruksi/renovasi terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut:

LANGKAH 1
Tipe kegiatan renovasi

Tipe A PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM


Termasuk namun tidak terbatas pada:
• Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual ( terbatas untuk 1 ubin per 5m2);
• pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
• Instalansi penutup dinding
• Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
• Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong dinding
atau akses ke langit-langit, selain untuk pemeriksaan visual.
Tipe B SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG MENGHASILKAN
DEBU SEDIKIT
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada, instalasi pemasangan kabel telepon dan
komputer, akses ke ruang chase, memotong dinding atau langit-langit di mana
migrasi debu dapat dikendalikan.
Termasuk:
 instalasi telepon dan pemasangan kabel computer
 access to chase spaces
 memecah tembok atau atap dimana debu bisa dikendalikan
Tipe C KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU SEDANG HINGGA
TINGGI ATAU MEMERLUKAN PEMINDAHAN BENDA-BENDA YANG
ADA DI GEDUNG
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
• Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in atau rakitan,
• Pengamplasan dinding untuk mengecat atau memasang lapisan dinding atau
menyemen dinding
• Pengangkatan/pemasangan lapisan lantai/wallpaper (mengganti lantai), genteng,
plafon, dan casework
• Konstruksi dinding baru,
• Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
• Kegiatan perkabelan yang banyak.
• Aktifitas yang tidak mungkin diselesaikan dalam satu kali ganti jaga (7 jam)
Tipe PENGHANCURAN BESAR DAN PROYEK KONSTRUKSI
D Termasuk, tetapi tidak terbatas pada, penghancuran berat, penghapusan sistem plafon
yang lengkap, dan konstruksi baru.
LANGKAH 2
IDENTIFIKASI PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI BERDASARKAN LOKASI

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4


RENDAH SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI
- Area kantor - Perawatan pasien dan tidak - UGD - Unit Onkologi
- Tanpa pasien/ tercakup dalam Grup 3 atau 4 - Radiology - Terapi Radiasi
area resiko - Gedung Farmasi - Recovery Rooms - Area klinis
rendah yang - Cafeteria - Ruang Maternitas / - Chemo Infusion
tidak terdaftar - Dietary VK - Transplant
dimanapun - Manajemen Material - High Dependency - Pharmacy Admixture - Ruang
- PT/OT/Speech Unit bersih
- Penerimaan/Pemulangan - Kamar bayi - Kamar Operasi
- MRI - Pediatrik - Departemen Proses Sterilisasi
- Obat-obatan nuklir - Lab Microbiologi - Kateterisasi Jantung
- Echocardiography - Unit sub-akut jangka - Kamar prosedur invasif pasien
- Laboratorium tidak spesifik panjang rawat jalan
seperti Grup 3 - Farmasi - Area Anastessi & pompa jantung
- Koridor Umum (yang - Dialisis - Newborn Intensive Care Unit
dilewati pasien, suplai, dan - Endoskopi (NICU)
linen) - Area Bronchoskopi - Semua Intensive Care Unit

LANGKAH 3
MATRIKS AKTIFITAS KONSTRUKSI

LEVEL RESIKO
AKTIFITAS TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
KONSTRUKSI
GRUP 1 Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV

GRUP 2 Kelas I Kelas II Kelas II Kelas IV

GRUP 3 Kelas I Kelas II Kelas III/IV Kelas IV

GRUP 4 Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV

PATIENT / OFFICIAL RISK TIPE PROYEK KONSTRUKSI


A B C D

LOW KELAS I KELAS II KELAS II KELAS III

MEDIUM KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV

TINGGI KELAS II KELAS II KELAS III KELAS IV

TERTINGGI KELAS II KELAS III KELAS III KELAS IV

KETERANGAN : Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terkena dampak, pilih kelompok
risiko yang lebih tinggi.
REKOMENDASI KOMITE PPI KEPADA PENANGGUNG JAWAB KONTRUKSI
BANGUNAN

Selama Proses Konstruksi Setelah Proses Konstruksi selesai

Kelas 1 1. Minimalkan debu dari konstruksi yang dikerjakan


2. Segera ganti atap jika letaknya sudah tidak sesuai.
Kelas II 1. Cegah infeksi karena udara berdebu 1. Bersihkan permukaan kerja dengan
2. Basahi permukaan kerja dengan air untuk desinfektan
mengendalikan debu saat membongkar gedung 2. Tutup limbah konstruksi sebelum
3. Kunci pintu-pintu yang tidak digunakan dengan duct diangkut dalam wadah yang tertutup
tape. rapat
4. Halangi dan tutup ventilasi udara 3. Pel basah dan atau vakum dengan
5. Letakkan keset debu di pintu masuk dan keluar area HEPA filter sebelum meninggalkan area
kerja kerja
6. Pindahkan atau jauhkan system HVAC dari area kerja 4. Pindahkan system HVAC dari area kerja
Kelas III 1. Pindahkan atau jauhkan system HVAC dari area kerja 1. Jangan pindahkan penghalang debu dari
untuk mencegah kontaminasi sistem duktus area kerja sampai ada petugas yang
2. Pasang penghalang debu seperti sheetrock, berwenang melakukan inspeksi
3. plywood, plastic, untuk menutup area kerja dengan 2. Pindahkan material dengan hati-hati
area non kerja sebelum melakukan konstruksi untuk meminimalkan penyebaran
4. Jaga tekanan udara negative dalam area kerja dengan kotoran dan debu terkait konstruksi
menggunakan HEPA 3. Vacuum area kerja dengan HEPA filter
5. Tutup limbah konstruksi sebelum diangkut dalam 4. Pel basah area kerja dengan desinfektan
wadah yang tertutup rapat 5. Pindahkan system HVAC dari area kerja
6. Tutup troli angkutan dengan rapat
KELAS 1. Jauhkan system HVAC dari area kerja untuk mencegah 1. Pindahkan material dengan hati-hati
IV kontaminasi system duktus untuk meminimalkan penyebaran
2. Pasang penghalang debu seperti sheetrock, kotoran dan debu terkait konstruksi
3. plywood, plastic, untuk menutup area kerja dengan 2. Tutup limbah konstruksi sebelum
area non kerja sebelum melakukan konstruksi diangkut dalam wadah yang tertutup
4. Jaga tekanan udara negative dalam area kerja dengan 3. Tutup troli angkutan dengan rapat
menggunakan HEPA 4. Vacuum area kerja dengan HEPA filter
5. Tutup lubang-lubang, saluran, pipa, celah dengan benar 5. Pel basah area dengan desinfektan
6. Bangun anteroom dan minta semua personil melewati 6. Pindakan system HVAC dari area kerja
anteroom sehingga mereka bisa divakum menggunakan
HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka
dapat memakai baju atau kain kertas yang menutupi
yang dapat diganti setiap mereka meninggalkan area
kerja
7. Semua personil yang memasuki area kerja diminta
menggunakan pelindung sepatu. Pelindung sepatu
harus diganti setiap pekerja keluar area kerja
8. Jangan pindahkan penghalang debu dari area kerja
sampai proses konstruksi diinspeksi oleh Tim dalin

D. HASIL ANALISIS
Berdasarkan matrix konstruksi/renovasi, kontruksi terhadap bangunan Gedung
Farmasi atas RSUD Mamuju Utara termasuk ke dalam Tipe D karena merupakan Konstruksi
Baru.
Berdasarkan matrix pada langkah dua, kegiatan konstruksi Gedung Farmasi
dikelompokkan ke dalam Kelompok 3 berdasarkan identifikasi pengendalian risiko infeksi.
Meskipun kegiatan konstruksi Gedung Farmasi dapat digolongkan sebagai
pengerjaan konstruksi baru dengan Tipe D, namun hasil analisis pada langkah ketiga matrix
konstruksi/renovasi, level risiko aktifitas konstruksi digolongkan kedalam risiko sedang
tinggi dengan langkah pengendalian yang harus dipenuhi pihak Tim konstruksi berada pada
kelas IV.
E. PENUTUP

Demikian laporan infection risk control assessment (ICRA) konstruksi kami buat,
dan kirannya dapat menjadi acuan pelaksanaan konstruksi bangunan pada gedung farmasi
atas dalam pengedalian infeksi terhadap lingkungan yang merupakan dampak dari
pelaksanaan kegiatan konstruksi. Kiranya pula laporan ICRA ini dapat menjadi pegangan
bagi manajemen rumah sakit dalam mengontrol pekerjaan dari pihak Tim konstruksi yang
telah ditunjuk. Bila dalam pelaksanaan, Tim konstruksi tidak dapat menjalankan
rekomendasi dari Tim PPI yang selanjutnya dikeluarkan oleh Komite PPI, maka kegiatan
konstruksi tidak dapat dilanjutkan hingga Tim konstruksi dapat memenuhi poin-poin yang
telah tertuang dalam rekomendasi ini.

Mamuju Tengah, 2019


Ketua Komite PPI

dr. MORIN
NIP. 19810502 201504 2 001
CEKLIST PRA-KONSTRUKSI
Tanggal/Waktu Survey

Area
Proyek

KRITERIA YA TGL Ket


A. Apakah konstruksi dapat mempengaruhi akses keluar dari area perawatan yang berbatasan
dengan lokasi pembangunan?

B. Apakah terdapat salah satu dari bahaya lingkungan dibawah ini?

1) Asbes

2) Bahan kimia berbahaya

3) Ruang sempit

4) Lainnya (misalnyamasalah pengendalian infeksi)

C. Apakah salah satu dari sistem berikut ini dapat berdampak buruk?
1) Alarm Kebakaran

2) Sprinkler/Penyemprot air

3) Listrik

4) Air Domestik

5) Oksigen

6) Limbah
7) Heating Ventilation Air Conditioner ( HVAC )

D. Pengendalian Infeksi

Melakukan edukasi kepada manajer, staf medis, petugas kesehatan lingkungan, dan staf lain
tentang risiko pasien immuno-supresi terhadap debu konstruksi.

1) Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan bahan berbahaya, definisi kode darurat , dan
dokumentasi lainnya yang harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit pada
karyawan.

2) Dokumen tersebut dikaji bersama kontraktor beserta pertanyaan dan jawabannya.

3) Pengkajian lokasi dan metode pemasangan barrier debu sementara

4) Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan penghambat debu (dust barriers) terhadap
pencegahan keluarnya partikulat udara.

5) Menilai efektifitas ventilasi aliran udaranegatif dan sistem filtrasi

6) Terdapat peralatan untuk menangkap partikulat seperti vakum dan peralatan HEPA yang sesuai
dengan urutan kerja.

7) Evaluasi rencana pembersihan dan pengendalian

8) Pengkajian dan evaluasi pola kontrol sirkulasi dan lalu lintas

9) Pengkajian pembatasan / larangan untuk kegiatan konstruksi / pembongkaran dengan kontraktor.

10) Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan baik.

11) Terdapat unit filtrasi HEPA di daerah perawatan pasien yang berdekatan dengan area konstruksi
dan berfungsi dengan baik.

12) Tersedianya ruang isolasi yang memadai.

13) Pembahasan permasalahan rumah tangga

14) Matras rekat yang tersedia di lokasi.


KRITERIA YA TGL Ket
E. Keselamatan Jiwa
1) Apakah ada jalan keluar yang disetujui diblokir?

2) Apakah lalu lintas ke Emergency Room diblokir? Jika ya, apakah itu kembali dialihkan?
3) Apakah renovasi mempengaruhi area yang digunakan?

4) Apakah modifikasi signifikan terjadi untuk asap atau api dinding penghalang?

5) Apakah proyek menambahkan selain struktur yang ada?

Ka. Gedung Farmasi : ………………………… Tanggal : ……………………………………………..

Ka. KPPI : ……………………………… Tanggal : ……………………………………………..

Kontraktor : ……………………………. Tanggal : ……………………………………………..

Petugas K3 : ……………………………… Tanggal : ……………………………………………..


FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN
Area Renovasi : Gedung Farmasi
Tanggal pemantauan :
Kelas IV

N KEGIATAN YA TIDAK NA KETERANGAN


O
1 Isolasi Sistem HVAC pada lokasi tempat
berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi system saluran
2 Lengkapi semua barier kontruksi sebelum
kontruksi dimulai
3 Pertahankan tekanan udara negative di lokasi
kerja menggunakan unit ventilasi dengan filter
HEPA
4 Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan untuk
mencegah migrasi debu
5 Buat runag serambi/ anteroom dan pastikan
semua personil untuk melewati ruangan ini.
6 Pel basah atau vacuum dengan HEPA setiap hari
7 Selama pembongkaran, untuk kerja yang
menghasilkan debu atau pekerjaan di langit-
langit, sepatu sekali pakai dan baju harus dipakai
dan dibuang di serambi/anteroom ketika
meninggalkan area kerja
8 Jangan menghilangkan barier dari area kerja
sampai proyek selesai dibersihkan secara
menyeluruh
9 Buang material barier dengan hati-hati untuk
meminimalkan penyebaran kotoran dan debris
yang terkait dengan kontruksi
10 Material barier harus diseka, divakum dengan
HEPA atau disemprot air sebelum dibuang
11 Tempatkan sampah kontruksi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dipindahkan
12 Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari
area kerja, dan diganti atau dibersihkan ketika
sudah tidak efektif
13 Pertahankan lokasi kerja tetap bersih dengan
menyapu dan membersihkan debris setiap hari
14 Pel basah seluruh area keras dengan disinfektan
setelah proyek selesai
15 Vacuum seluruh area berkarpet dengan HEPA
setelah proyek
16 Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal
pada penyelesaian proyek
Petugas yang mengobservasi

(…………………………………….)
CEKLIST POST KONSTRUKSI
Tangga/Time of Survey

Facility Engineer

Area supervisi

Proyek

Kegiatan YA TGL Ket


A. Penyelesaian Proyek

1) Pembilasan sistem air utama untuk membersihkan debu pada pipa


2) Pembersihan zona konstruksi sebelum memindahkan barrier konstruksi .
3) Pemeriksaan jamur dan lumut. Bila ditemukan lakukan pembersihan.
4) Verifikasi parameter ventilasi pada area baru sesuai kebutuhan.
5) Jangan menerima apabila terdapat kekurangan ventilasi terutama di daerah
perawatan khusus.
6) Bersihkan atau ganti filter HVAC sesuai prosedur penahanan debu yang tepat.
7) Pindahkan barrier dan bersihkan daerah dari semua debu yang dihasilkan selama
pekerjaan / proyek.
B. Apakah system berikut ini diuji dan berfungsi baik?
1) Alarm kebakaran – lepaskan penutup detektor & lakukan pengujian dari panel
kontrol
2) Sprinkler/Penyemprot air - terhubung ke saluran utama dan betekanan cukup
3) Listrik – pengujian switch/tombol dan pengontrolan
4) Sumber air buka, dan cek suhu
5) Gas Medis
6) Limbah – hilangkan sumbatan
7) HVAC - pemasangan filter, menghilangkan penyumbatan, uji keseimbangan
tekanan
C. Lingkungan
1) Bersihkan puing-puing, peralatan, perlengkapan,& bahan-bahan bangunan

2) Vacuum &bersihkan permukaan di semua area konstruksi untuk menghilangkan


debu
D. Isolation barriers

1) Pelindung harus di lap basah, disedot dengan hepa, atau diberi uap air sebelum dibongkar

2) Pelindung harus dipindahkan dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran &
puing-puing

E. Pengendalian infeksi

Tinjau indikasi untuk melakukan kultur lingkungan dengan satker terkait.

Periksa daerah konstruksi setelah pembersihan akhir danmenyetujui penggunaannya

F. Keamanan Kebakaran
Kegiatan YA TGL Ket
Tersedianya peralatan pemadam kebakaran

G. Keselamatan Jiwa

1) Pintukeluar & rute ke POLIKLINIK dibuat kembali

2) Penempatan tanda pintu keluar dengan tepat

Ka. Gedung Farmasi : ………………………………… Tanggal : …………………………

Petugas K3 : ………………………………………… Tanggal : …………………………


Izin Konstruksi Pengendalian Infeksi
No Izin:
Lokasi Konstruksi: Gedung Gedung Farmasi Tanggal Mulai Proyek:
Koordinator Proyek: Perkiraan Durasi:
Kontraktor Kerja Tanggal Izin Kadaluarsa:
Supervisor: Telepon:
YA TIDAK AKTIVITAS KONSTRUKSI YA TIDAK KELOMPOK RISIKO
PENGENDALIAN INFEKSI
TIPE A: Inspeksi, aktivitas non- KELOMPOK 1: Risiko Rendah
invasif
TIPE B: Skala kecil, durasi singkat, KELOMPOK 2: Risiko Sedang
tingkat sedang sampai tinggi
TIPE C: Aktivitas menghasilkan GROUP 3: Risiko Medium /
debu tingkat sedang sampai tinggi, Tinggi
memerlukan lebih dari 1 shift kerja
untuk penyelesaian
TIPE D: Durasi lama dan aktivitas GROUP 4: Risiko Paling Tinggi
konstruksi membutuhkan shift kerja
yang berturutan.
KELAS I 1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin.
3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang.

KELAS II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer.


2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan.
3. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
4. Tutup dan segel ventilasi udara.
5. Seka permukaan dengan pembersih/disinfektan.
6. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
7. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan
area kerja.
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja.
9. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan; kembalikan seperti
semula saat pekerjaan selesai.

KELAS 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai.


III 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi sistem saluran.
Tanggal 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum
konstruksi dimulai.
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan
filter HEPA.
Paraf 5. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan
Lingkungan.
6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA.
7. Pel basah dengan pembersih/disinfektan.
8. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris
yang terkait dengan konstruksi.
9. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
10. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya.
11. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.
KELAS 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai.
IV 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi sistem saluran.
3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum
konstruksi dimulai.
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan
filter HEPA.
5. Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan dengan benar.
Tanggal
6. Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini
sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum
meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang
dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja.
7. Semua personil yang memasukki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu.
8. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan
Paraf
Lingkungan.
9. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA.
10. Pel basah dengan disinfektan.
11. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris
yang terkait dengan konstruksi.
12. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
13. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya.
14. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.

Persyaratan Tambahan:

Pimpinan Proyek Dibuat Oleh IPCN

Ratna Yunita, S.Kep.,Ns.

Tanggal : Tanggal :
Izin diminta oleh: Izin disahkan oleh: dr. Linda Febrianna Imelcha
Tanggal: Tanggal:

Anda mungkin juga menyukai