DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BABAKAN
Jl. P.Sutajaya No. 48 Tlp. (0231) 8840040 Hotline sms: 082316515460
e-mail :puskesmasbabakan@yahoo.com
45191
KERANGKA ACUAN
PENANGANAN PENCEGAHAN INFEKSI (PPI)
I. Pendahuluan
Semakin pesatnya ilmu dan teknologi di bidang medis masa kini, maka
semakin kompleks pula pelayanan kesehatan di Puskesmas Babakan, Semakin
pesatnya ilmu dan teknologi di bidang medis masa kini, maka semakin kompleks
pula pelayanan kesehatan di Puskesmas Babakan, ditandai dengan meningkatnya
prosedur-posedur invasive baik untuk terapi maupun untuk pemantauan kondisi
pasien. Keadaan ini akan menimbulkan dampak meningkatnya kejadian infeksi di
pusat pelayanan terutama Puskesmas Babakan yang dikenal dengan infeksi
Puskesmas Babakan/ healthcare associated infections (HAIs).
Infeksi akan berdampak menurunkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien
karena akan meningkatkan angka kematian dan biaya perawatan akibat semakin
lamanya hari rawat serta biaya pengobatan semakin besar. Disamping itu infeksi
juga membahayakan petugas medis sendiri karena mereka beresiko tertular infeksi
di tempat kerja yang penatalaksaan umumnya sulit dan mahal. Keluarga pasien dan
pengunjung juga berpotensi menularkan penyakit dari komunitas kepada pasien
yang sementara dirawat, namun mereka juga berpotensi tertular infeksi.
Dalam rangka mencegah dan mengendalikan infeksi tersebut, maka
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyusun kebijakan dan pedoman
pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus dilaksanakan oleh semua
puskesmas yang ada di Indonesia. Sejalan dengan amanat Puskesmas Plered
Cirebon juga telah membentuk Komite PPI dan K3, menyusun kebijakan serta
pedoman PPI Puskesmas Babakan guna melaksanakan kebijakan dan pedoman
tersebut perlu disusun program PPI untuk jangka waktu 1(satu) tahun yang wajib
dilaksanakan oleh PPI dan K3 lewat Tim PPI dan K3 Puskesmas Babakan serta
seluruh unit pelayanan baik medis maupun non medis di lingkungan Puskesmas
Babakan, ditandai dengan meningkatnya prosedur-posedur invasive baik untuk
terapi maupun untuk pemantauan kondisi pasien. Keadaan ini akan menimbulkan
dampak meningkatnya kejadian infeksi di pusat pelayanan terutama Puskesmas
Babakan yang dikenal dengan infeksi Puskesmas Babakan/healthcare associated
infections (HAIs).
Infeksi akan berdampak menurunkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien
karena akan meningkatkan angka kematian dan biaya perawatan akibat semakin
lamanya hari rawat serta biaya pengobatan semakin besar. Disamping itu infeksi
juga membahayakan petugas medis sendiri karena mereka beresiko tertular infeksi
di tempat kerja yang penatalaksaan umumnya sulit dan mahal.Keluarga pasien dan
pengunjung juga berpotensi menularkan penyakit dari komunitas kepada pasien
yang sementara dirawat, namun mereka juga berpotensi tertular infeksi.
Dalam rangka mencegah dan mengendalikan infeksi tersebut, maka
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyusun kebijakan dan pedoman
pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus dilaksanakan oleh semua
puskesmas yang ada di Indonesia. Sejalan dengan amanat Puskesmas Babakan
juga telah membentuk Komite PPI dan K3, menyusun kebijakan serta pedoman PPI
Puskesmas Babakan Guna melaksanakan kebijakan dan pedoman tersebut perlu
disusun program PPI untuk jangka waktu 1(satu) tahun yang wajib dilaksanakan
oleh PPI dan K3 lewat Tim PPI dan K3 Puskesmas Babakan serta seluruh unit
pelayanan baik medis maupun non medis di lingkungan Puskesmas Babakan.
V. Sasaran
Sasaran program dengan melibatkan
1. Seluruh Staf Puskesmas Babakan
Seluruh staf puskesmas dilibatkan dalam penerapan PPI,K3 dalam
memberikan pelayanan kepada pasien baik secara langsung maupun
tidak langsung di unitnya masing masing.
2. Pasien dan keluarga
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang PPI dengan harapan
ikut serta dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
Edukasi diberikan secara langsung (face to face) ataupun
dikumpulkan dalam suatu pertemuan dalam bentuk penyuluhan
yang berkaitan dengan PPI.
3. Pengunjung
Pengunjung pasien yang datang ke puskesmas diberikan edukasi
tentang PPI dengan harapan ikut pula dalam upaya pencegahan dan
pengendPlered Cirebon infeksi di Puskesmas Babakan terutama
tentang aturan yang harus dipatuhi dan dijauhi ketika mengunjungi
pasien-pasien dengan penyakit menular, immunocompromissed,
maupun tentang upaya lain yang berhubungan dengan PPI.
BULAN penan
ggung
NO KEGIATAN jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Revisi Pedoman PPI Komite
puskesmas PPI
2 Evaluasi SOP dan Komite
revisi bila tidak sesui PPI
dengan prinsip PPI
3 Sosialisasi Program PPI IPCN
4 Sosialisasi Pedoman Anggota
dan SPO Komite
5 Menyusun kebutuhan IPCN
stiker
PPI dan Pemasangan
6 Audit Lingkungan pada Tim PPI
seluruh area pelayanan
7 Surveilans : IPCN
a. ILO,ISK, dan
Phleblitis
b. Audit kepatuhan Anggota
petugas untuk hand Komite
hygiene dan PPI
penggunaan APD
8 Rapat evaluasi Komite
penerapan PPI
kewaspadaan isolasi
dan dan hasil
surveilans setiap 3
bulan
9 Rapat evaluasi setiap Komite
tahun untuk PPI
menilai/mengkaji
ulang pelaksanaan
kebijakan dan
pedoman PPI
Puskesmas Babakan
yang berlaku dan
mendeteksi kesulitan
dan
hambatan-
hambatannya.
10 Melakukan pelatihan Komite
PPI rutin periodik pada PPI
seluruh karyawan
Puskesmas Babakan
11 Melakukan pelatihan Komite
PPI pada peserta didik PPI
yang
melaksanakan praktek
di Puskesmas
Babakan.
12 Sosialisasi/Penyuluhan Anggota
tentang PPI pada Komite
pasien,Keluarga dan PPi
pengunjung
Puskesmas Babakan.
13 Mengikuti pendidikan Direktur
berkelanjutan tentang PUSKES
pengendalian infeksi MAS
bagi
anggota IPCN
14 Lomba kebersihan Anggota
tangan dan penerapan Komite
standar PPI disetiap PPI
ruangan
15 Menyusun KOMIT E
Formularium PPI
16 Menyusun Kebijakan IPCN
tentang pemeriksaan
lengkap pada karyawan
baru sebelum
bekerja di puskesmas
17 Membuat SPO IPCN
penangan
terkena pajanan
18 Mengusulkan agar Tim PPI
semua karyawan
di imunisasi hepatitis
B
19 Kebijakan tentang Komite
pemeriksaan kesehatan ppi
berkala pada petugas
yang beresiko terkena
infeksi
O. Evaluasi