Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN

PERALATAN MEDIK

RSIA HUSADA BUNDA

TAHUN 2023

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


HUSADA BUNDA
2

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


“HUSADA BUNDA”
Jl. Prof. M. Yamin, SH (Simp. Terang Bulan) Salo-Bangkinang
Hp. 085265913882 E-mail : husadabunda.rsia@gmail.com

PERATURAN DIREKTUR RSIA HUSADA BUNDA


NOMOR : 044/SEK/RSIA-HB/2023/067

TENTANG
PANDUAN PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN PERALATAN
MEDIK

DIREKTUR RSIA HUSADA BUNDA

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 Ayat (1)


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat K3RS adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi
sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit;
b. bahwa untuk tersedianya fasilitas yang aman di rumah
sakit, fasilitas fisik, peralatan medis, dan peralatan lainnya
harus dikelola dengan manajemen yang efektif dan
melibatkan multi disiplin dalam perencanaan, pendidikan,
dan pemantauan;
c. bahwa berdasarkan berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud huruf a, dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Direktur tentang Pedoman
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140);
3

2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang
Organisasi Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1197)
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
38);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 296);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 21);
9. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020
Tentang Akreditasi Rumah Sakit (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 586
4

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 18 Tahun 2020


Tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 804);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 32);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Bidang Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 49);
14. Keputusan Yayasan Husada Bunda Nomor:
01/YHB/X/2018, tanggal 01 Oktober 2018 tentang
Pengangkatan Direktur RSIA Husada Bunda

Ditetapkan di : Bangkinang
Pada tanggal : 13 Januari 2023
Direktur RSIA Husada Bunda

dr. DELFAN SYUKRI


NIK. 201815081978
5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan Dan Pengawasan peralatan medik merupakan


suatu kegiatan penunjang pelayanan medis yang bertujuan untuk
menyediakan kemampuan dan sarana-sarana/peralatan medis
untuk membantu fungsi- fungsi vital pelayanan dengan
menggunakan ketrampilan staf medik, perawat dan staf lain yang
terlatih dalam pengelolaan peralatan medik.
Pemeliharaan peralatan medic tidak hanya menyangkut
perbaikan alat medic, tapi lebih dari cara pemakaian alat, pengujian
alat, kalibrasi alat dan penarikan alat medic. Untuk dapat mencapai
fungsi tersebut maka baik dari pemakai alat atau perawat dan
tenaga medic serta tenaga elektromedik harus mengetahui cara
pemakaian alat, pengujian dan kalibrasi alat.

B. Tujuan
1. Memberikan acuan pelaksanaan pemeliharaan alat medik di
RSIA Husada Bunda
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan
pasien dan petugas di RSIA Husada Bunda

C. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup pelayanan pemeliharaan alat medis di seluruh unit di


RSIA Husada Bunda meliputi :

1. Inventarisasi peralatan medis


2. Uji coba alat medis sebelum alat digunakan
3. Pemeliharaan rutin peralatan medis
4. Kalibrasi peralatan medis
5. Proses penarikan alat medis dari unit dan proses pemusnahan alat
6

BAB II
DEFINISI

A. Pengertian
1. Peralatan medis atau alat kesehatan adalah instrument,
apparatus, mesin, implant yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan
kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur
memperbaiki fungsi tubuh
2. Teknisi elektromedis adalah teknisi di bidang elektromedis yang
melaksanakan tugas berdasarkan ilmu kompetensi yang telah
diperolah melalui pendidikan berjenjang dan kode etik yang
bersifat melayani masyarakat.
3. Paramedis adalah adalah tenaga kesehatan dengan pendidikan
minimal D3 baik paramedic keperawatan maupun non
keperawatan yang menggunakan peralatan medis dalam
melaksanakan tugasnya
4. Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025 adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran,
atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam
kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan
untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan
alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap
standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional
untuk satuan ukuran dan/atau internasional
B. Sarana dan Prasarana
1. Lokasi
Ruang pemeliharaan peralatan medis bergabung dengan ruang
pemeliharaan alat non medis
2. Tempat penyimpanan peralatan medis yang telah rusak
berada di ruangan pemeliharaan alat/engenering
7

BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Inventarisasi Peralatan Medis

Setiap unit yang menggunakan peralatan medis wajib


melakukan inventarisasi peralatan medis setiap 6 bulan sekali
dan melaporkannya kepada Bagian Sarana dan Prasarana.
Bagian Sarana dan prasarana merekapitulasi semua peralatan
medis di semua Unit di RSIA Husada Bunda.

B. Uji Coba Alat Medis

Proses pengadaan peralatan medis baru mengikuti alur


pengadaan alat secara umum. Setiap pengadaan alat medis
akan dilakukan uji coba terhadap alat tersebut dan dilakukan
pelatihan penggunaan alat oleh rekanan kepada pengguna alat.
Untuk menjaga kualitas alat medis maka setiap pagi
dilakukan kegiatan uji coba terbadap semua alat medis di
masing- masing unit. Kepala Ruangan atau Kepala Unit
melakukan kegiatan uji coba tersebut. Jika kepala Ruangan
atau Kepala Unit berhalangan, ditunjuk petugas lain oleh
Kepala Ruangan atau Kepala Unit atau structural Keperawatan
di atasnya.
Hasil uji coba dicatat dalam Buku uji coba alat beserta
paraf petugas yang melakukan uji coba. Jika hasil uji coba
meragukan, maka dikirimkan ke bagian Logistik untuk
diperbaiki oleh teknisi elektromedik. Pengiriman inipun dicatat
dalam keterangan buku uji coba alat tersebut.
8

C. Pemeliharaan Rutin Peralatan Medis

Pemeliharaan rutin peralatan medis dilakukan setiap


sebulan sekali oleh tenaga elektromedis yang mempunyai
kompetensi di bidang pemeliharaan peralatan medis. Petugas
elektromedis akan mendatangi unit- unit pelayanan untuk
melakukan pemeliharaan peralatan medis.
.Untuk jenis alat tertentu, pemeliharaan dilakukan juga oleh
rekanan pemasok alat sebagai program purna jual rekanan
tersebut. Hasil dari pemeliharaan tersebut dilaporkan kepada
unit yang bersangkutan dan ke bagian Logistik.

D. Kalibrasi Peralatan Medis

Petugas elektromedis melakukan kalibrasi bersamaan


pada saat melakukan pemeliharaan peralatan medis. Untuk
kalibrasi yang dilakukan oleh Instansi yang berwenang
dilakukan tiap setahun sekali sesuai dengan kemampuan
rumah sakit.

E. Penarikan dan Pemusnahan Peralatan Medis

Untuk penarikan dan pemusnahan peralatan medis, semua unit


disimpan di gudang.
9

BAB IV
SUMBER KETENAGAAN

A. Kualifikasi sumber daya manusia


Ketenagaan di Unit Pemeliharaan Medis RSIA Husada Bunda

B. Distribusi ketenagaan
Pemeliharaan peralatan medis dilaksanakan setiap hari Senin-
Sabtu.

C. Pelatihan
Pelatihan pengunaan alat dilakukan penyegaran secara rutin
tiap tahunnya untuk mengingatkan kembali tentang alat yang
biasa digunakan. Selain itu, pembelian alat medis baru diikuti
dengan pelatihan penggunaan alat tersebut.

BAB V
STANDAR FASILITAS

A. Standar fasilitas
Fasilitas dan alat untuk Unit Pemeliharaan alat medis
antara lain :
1. Meja dan kursi
2. Toolkit elektro
3. Tensimeter standar
BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. PENCATATAN , PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan dilakukan oleh semua Petugas yang berhubungan


dengan alat medis sebagai berikut :
a. Pencatatan inventaris alat medis dilakukan oleh staff
elektromedis
b. Pencatatan pemeliharaan alat dilakukan oleh teknisi
yang melakukan kegiatan pemeliharaan alat medis
c. Pencatatan pemusnahan alat medis dilakukan oleh staff
elektromedis
10

BAB VII
LOGISTIK

A. Prosedur penyediaan Alat Kesehatan

Untuk memenuhi ketersediaan alat-alat Medis


menggunakan sistem pengamprahan dari masing-masing Unit. Unit
yang bersangkutan melaporkan kerusakan alatnya dan sudah tidak
bisa diperbaiki. Unit membuat amprahan alat yang disetujui oleh
atasannya. Selanjutnya amprahan di bawa di gudang rumah tangga
dan dilanjutkan sesuai prosedur pengamprahan barang medis
yang berlaku di RSIA Husada Bunda. Bagian pengadaan melakukan
pengadaan barang dan diterima oleh gudang rumah tangga untuk
kemudian didistribusikan kepada unit yang membutuhkan.

B. Perencanaan peralatan / peremajaan

Perencanaan alat-alat dilakukan atau dievaluasi sesuai


dengan perkembangan atau penambahan jumlah kapasitas
bed/tempat tidur, sedangkan peremajaan dilakukan sesuai dengan
spek dari masing-masing alat yang biasanya antara 5 - 10 tahun.BAB
VIII KESELAMATAN KERJA

Pelaksanaan program K3 di Unit Pemeliharaan Medis telah


terintegrasi dengan program K3 di rumah sakit. Untuk setiap ruangan
pelayanan dengan banyak alat-alat elektromedis selalu disediakan APAR
(alat pemadam api ringan), disamping itu juga alur evakuasi pasien dan
tenaga medis apabila terjadi darurat bencana sudah diatur sesuai
dengan kebutuhan. Di Ruang unit Pemeliharaan Medis juga telah
disediakan APAR.
11

BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

A. Kalibrasi Alat Medis


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan
cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur
(traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional. Melakukan kalibrasi merupakan kegiatan untuk
pengendalian mutu alat medis. Semakin sedikit alat yang dinyatakan
tidak laik pakai, maka semakin baik program pemeliharaan peralatan
medis yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Bangkinang.

BAB X
PENUTUP

Pemeliharaan peralatan medic tidak hanya menyangkut perbaikan


alat medic, tapi lebih dari cara pemakaian alat, pengujian alat, kalibrasi
alat dan penarikan alat medic. Unit Pemeliharaan Peralatan Medis adalah
suatu bagian dari rumah sakit yang khusus yang ditujukan untuk
perawatan peralatan medis.
Untuk dapat mengetahui kualitas peralatan medis maka dilakukan
kalibrasi oleh instansi yang berkompeten dan mengikuti kegiatan Program
Nasional Pemantapan Mutu Eksternal.

Ditetapkan di Bangkinang
pada tanggal 13 Januari 2023
DIREKTUR RSIA HUSADA
BUNDA

dr. DELFAN SYUKRI


201815081978

Anda mungkin juga menyukai