PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tugas dan tanggung jawab dari negara sebagai bentuk amanah konstitusi Undang-
amanah untuk menyusun standar profesi bagi seluruh anggotanya, dimulai dari
yang merupakan standar minimal yang harus dikuasai oleh setiap dokter ketika
kesehatan pemberi layanan klinis baik tenaga medis maupun paramedis. Masing-
B. Tujuan
Tujuan Umum
1
Tujuan Khusus
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah petugas pemberi layanan klinis di Klinik
terhadap penyakit yang dijumpai di Klinik Pratama Sartika 36 sesuai dengan standar
E. Batasan Operasional
2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
diantaranya: dokter umum, dokter gigi, perawat/perawat gigi, pendaftaran, farmasi, gizi,
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
JABATAN JUMLAH
Dokter Umum 4
Dokter Gigi 2
Perawat 5
Apoteker 1
Asisten Apoteker 0
Gizi 0
Laborat 1
Rekam Medis 1
Asisten Paramedis 0
C. JADWAL KEGIATAN
1. Jadwal pelayanan dalam gedung dilakukan setiap hari sesuai dengan jam
pelayanan yang ada di Klinik Pratama Sartika 36.
Senin – Kamis jam 07.00 – 20.00 WIB
Jumat jam 07.00 – 20.00 WIB
Sabtu jam 07.00 – 20.00 WIB
2. Jadwal jaga sore dilakukan setiap hari Senin - Jumat dengan jam pelayanan
sesuai dengan jam pelayanan sore.
Senin – Jumat jam 14.30 – 17.30 WIB
3
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas yang ada pada layanan klinis di Klinik Pratama Sartika 36
meliputi:
3. Pelayanan KIA-KB
4. Pelayanan MTBS/DDTK
5. Pelayanan Farmasi
6. Pelayanan Laboratorium
10.Pelayanan TB
11.Pelayanan Paliatif
12.Pelayanan Kusta
4
C. Wilayah kerja
CONTOH PETA LOKASI
5
BAB IV
A. LINGKUP KEGIATAN
- Deteksi dini
- Menerima rujukan
- Pemeriksaan kematian
B. METODE
1. Triase
2. Anamnesis (Subjective)
6
Anamnesis dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan
harapan pasien dan keluarga. Pengkajian awal ini harus dilakukan oleh
tenaga yang kompeten dan mengacu pada standar profesi dan standar
Hasil anamnesis berisi keluhan saat ini baik keluhan utama maupun keluhan
penelusuran riwayat penyakit yang diderita saat ini. Anamnesis juga berisi
pasien. Riwayat penyakit keluarga juga penting untuk digali karena ada penyakit
tertentu yang berkaitan erat dengan faktor keturunan. Pada kasus penyakit
banding.
4. Diagnosis (Assesment)
7
diagnosis belum dapat ditegakkan secara pasti maka dapat mencantumkan
diagnosis banding.
Rencana layanan klinis dapat berisi tata laksana dengan farmakologi, tindakan
Pada kasus gawat darurat, dokter merujuk pasien apabila kondisi pasien telah
stabil. Pada kasus tidak gawat darurat, dokter merujuk pasien apabila memenuhi
berikut:
kronis.
terberat.
Comobidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat
kondisi pasien.
Selain empat kriteria di atas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapat menjadi
8
6. Prognosis
1. Sanam : sembuh
2. Bonam : baik
3. Malam : buruk/jelek
diagnosis ditegakkan.
C. LANGKAH KEGIATAN
kebutuhan pasien.
3. Petugas melakukan kajian sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan.
4. Petugas melakukan pencatatan hasil kajian pada rekam medis sesuai dengan
- Data anamnesis (data subyektif) yang mencakup keluhan pasien saat ini, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, dan kajian sosial sesuai kondisi
pasien.
9
- Pemeriksaan fisik (data obyektif) yang meliputi keadaan umum, tanda-tanda vital
o Data terapi farmakologi yang berupa jenis dan jumlah obat yang
diberikan.
o Data rujukan
10
BAB V
LOGISTIK
Surabaya.
c. Obat, bahan habis pakai dan reagen laboratorium didapat dari pengadaan
swadaya klinik.
11
BAB VI
yang harus diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat
atau program. Pada saat melakukan layanan klinis dipastikan alat-alat dalam kondisi
steril, obat dalam kondisi tidak expired, reagen dalam kondisi tidak expired, sampah
12
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan
dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas
adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygienie sanitasi ruangan dan sterilisasi
peralatan. Ketiga prinsip tersebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu:
B. Pemakaian alat pelindung diri (APD) diantaranya pemakaian sarung tangan guna
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain, dan face shield bila
diperlukan.
13
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
2. Audit klinis
Setiap peralatan harus dioperasionalkan sesuai prosedur tetap yang berlaku dan
14
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Layanan Klinis di Klinik Pratama Sartika 36 ini sebagai acuan bagi
petugas pemberi layanan klinis Klinik Pratama Sartika 36 dalam melaksanakan
pelayanan. Demikian Pedoman Layanan Klinis ini dibuat untuk dijadikan acuan dalam
melakukan tindakan dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan pelayanan
klinis serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai dengan profesi, kompetensi
dan wewenang yang diberikan.
15
16