PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dari negara sebagai bentuk amanah konstitusi
pelayanan kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh fasilitas kesehatan dan tenaga
negara sangat membutuhkan peran organisasi profesi tenaga kesehatan yang memiliki
amanah untuk menyusun standar profesi bagi seluruh anggotanya, dimulai dari standar
etik (Kode Etik Kedokteran Indonesia – KODEKI), standar kompetensi yang merupakan
standar minimal yang harus dikuasai oleh setiap dokter ketika selesai menempuh
pendidikan kedokteran, kemudian disusul oleh Standar Pelayanan Kedokteran yang harus
pemberi layanan klinis baik tenaga medis maupun paramedis. Masing-masing tenaga
kesehatan pemberi layanan klinis wajib memberikan pelayanan sesuai dengan standar
profesinya masing-masing.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah petugas pemberi layanan klinis di Klinik Prameswari.
Ruang lingkup pedoman layanan klinis yaitu pelaksanaan layanan klinis terhadap
penyakit yang dijumpai di Klinik Prameswari sesuai dengan standar profesi masing-masing
E. Batasan Operasional
Layanan klinis merupakan proses yang sistematis dan terdokumentasi dalam melakukan
penatalaksanaan penyakit sesuai dengan kondisi pasien.
2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
dokter umum, dokter gigi, perawat, pendaftaran, administrasi, farmasi, dan rekam medis.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
JABATAN JUMLAH
Dokter Umum 4
Dokter Gigi 1
Perawat 1
Apoteker 1
Asisten Apoteker 1
Rekam Medis 1
Administrasi 1
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelayanan dilakukan setiap hari sesuai dengan jam pelayanan yang ada di Klinik
Prameswari
Senin – Sabtu
Shift Pagi jam 08.00 – 12.30
Shift Sore jam 16.00 – 20.30
Hari Minggu dan libur nasional, Klinik Prameswari tutup.
3
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas yang ada pada layanan klinis di Klinik Prameswari meliputi:
3. Pelayanan KIA-KB
4. Pelayanan MTBS
5. Pelayanan Farmasi
4
C. Wilayah kerja
CONTOH PETA LOKASI
5
BAB IV
A. LINGKUP KEGIATAN
- Deteksi dini
- Menerima rujukan
- Pemeriksaan kematian
B. METODE
1. Triase
dengan kebutuhan.
6
2. Anamnesis (Subjective)
pasien dan keluarga. Pengkajian awal ini harus dilakukan oleh tenaga yang
kompeten dan mengacu pada standar profesi dan standar asuhan. Dalam
perlu.
Hasil anamnesis berisi keluhan saat ini baik keluhan utama maupun keluhan penyerta
yang disampaikan oleh pasien dan/atau keluarga pasien disertai penelusuran riwayat
penyakit yang diderita saat ini. Anamnesis juga berisi mengenai riwayat penyakit
dahulu, yaitu penyakit-penyakit yang pernah diderita pasien. Riwayat penyakit keluarga
juga penting untuk digali karena ada penyakit tertentu yang berkaitan erat dengan faktor
keturunan. Pada kasus penyakit tertentu, dibutuhkan kajian sosial untuk menggali
diagnosis penyakit. Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi keadaan umum, tanda-
tanda vital meliputi tekanan darah / nadi / frekuensi napas / temperatur, serta fisik
Klinik Prameswari dan yang dilakukan di klinik hanya untuk screening/gawat darurat.
4. Diagnosis (Assesment)
karena telah menjadi standar algoritma penegakkan diagnosis. Apabila diagnosis belum
7
Penulisan kode penyakit menggunakan kode International Classification of Diseases
Rencana layanan klinis ditetapkan berdasarkan hasil diagnosis dan disusun dengan
tujuan yang jelas dan terkoordinasi. Dalam penyusunannya melibatkan pasien dan/atau
keluarga serta memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual dan nilai-
Rencana layanan klinis dapat berisi tata laksana dengan farmakologi, tindakan medis,
komunikasi informasi dan edukasi (KIE) dan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
Pada kasus gawat darurat, dokter merujuk pasien apabila kondisi pasien telah stabil.
Pada kasus tidak gawat darurat, dokter merujuk pasien apabila memenuhi salah satu
Comobidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat
kondisi pasien.
Selain empat kriteria di atas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapat menjadi dasar bagi
6. Prognosis
8
c. Ad sanationam, menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh total sehingga dapat
1. Sanam : sembuh
2. Bonam : baik
3. Malam : buruk/jelek
Untuk penentuan prognosis sangat ditentukan dengan kondisi pasien saat diagnosis
ditegakkan.
C. LANGKAH KEGIATAN
pasien.
3. Petugas melakukan kajian sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan.
4. Petugas melakukan pencatatan hasil kajian pada rekam medis sesuai dengan standar
profesi meliputi :
- Data anamnesis (data subyektif) yang mencakup keluhan pasien saat ini, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, dan kajian sosial sesuai kondisi pasien.
- Pemeriksaan fisik (data obyektif) yang meliputi keadaan umum, tanda-tanda vital
meliputi tekanan darah / nadi / frekuensi napas / temperatur, fisik diagnostik sesuai
o Data terapi farmakologi yang berupa jenis dan jumlah obat yang diberikan.
o Data rujukan
9
BAB V
LOGISTIK
a. Bahan bahan logistik : poster, leaflet, lembar balik, sebagian Klinik mengadakan
b. Peralatan pemeriksaan antara lain alat medis, tensi, stetoskop, timbangan, di dapat
c. Obat dan bahan habis pakai didapat dari pengadaan swadaya klinik.
10
BAB VI
Keselamatan sasaran kegiatan program adalah segala upaya atau tindakan yang
harus diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja
saat melakukan layanan klinis dipastikan alat-alat dalam kondisi steril, obat dalam kondisi
tidak expired, reagen dalam kondisi tidak expired, sampah dan limbah dalam kondisi
tertutup.
11
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam
rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
menjaga hygiene sanitasi individu, hygienie sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan.
B. Pemakaian alat pelindung diri (APD) diantaranya pemakaian sarung tangan guna
mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain, nurse cap, baju pelindung
12
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
2. Audit klinis
Setiap peralatan harus dioperasionalkan sesuai prosedur tetap yang berlaku dan
13
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Layanan Klinis di Klinik Prameswari ini sebagai acuan bagi petugas pemberi
layanan klinis Klinik Prameswari dalam melaksanakan pelayanan. Demikian Pedoman Layanan
Klinis ini dibuat untuk dijadikan acuan dalam melakukan tindakan dan mengambil keputusan
dalam rangka menjalankan pelayanan klinis serta tugas, tanggung jawab masing-masing
sesuai dengan profesi, kompetensi dan wewenang yang diberikan.
14