Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PENGELOLAAN

PELAYANAN KLINIS

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


UPTD PUSKESMAS SEDATI
Jl. Senopati 3-7, Betro, Sedati SIDOARJO
Tlp. (031) 8917452
Email : pelayananpkmsedati@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
profesi yang telah ditetapkan.
Sebelum pelayanan klinis dilaksanakan perlu ditetapkan adanya pedoman yang
menjadi dasar tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan klinis klinis di puskesmas.

B. Tujuan Pedoman
Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan pelayanan klinis di puskesmas

C. Sasaran Pedoman
Seluruh petugas yang memberikan pelayanan klinis di Puskesmas Sedati

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pelayanan klinis ini meliputi pedoman penyakit yang dijumpai dalam
pelayanan di puskesmas sedati

E. Batasan Operasional
Berdasarkan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 445/ /437.52.55/205 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis di Puskesmas Sedati, pedoman pelayanan klinis adalah
prosedur yang dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan layanan klinis.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Pelayanan Klinis adalah :
1. Dokter Umum
2. Dokter Gigi
3. Perawat
4. Bidan
5. Perawat Gigi
6. Petugas Gizi

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Pelayanan Klinis yaitu :
1. Poli Umum dan lansia : dokter, perawat
2. Poli Gigi : dokter gigi, perawat gigi
3. UGD : dokter, perawat
4. VK : dokter, bidan
5. Poli KIA/KB/Imunisasi/MTBS :dokter, Bidan
6. Laboratorium : analis medis
7. Unit Layanan Obat : ahli madya farmasi
8. Poli Gizi : nutrisionis

C. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Pelayanan Klinis Rawat Jalan dilaksanakan setiap hari kerja.
Senin sampai dengan kamis : jam 07.00 – 12.00
Jumat : jam 07.00 – 10.30
Sabtu : jam 07.00 - 12.00
UGD / VK : 24 jam
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang

poli. anak poli. umum

Bed pasien
B
e
meja d

pintu
pintu

B. Standar Fasilitas
Pemeriksaan pasien umum dan tidak gawat kriteria ruangan :
1. Arah angin harus dari belakang petugas
2. Mempunyai cross ventilation (ventilasi cukup dan terbuka)
3. Mempunyai fasilitas dengan air mengalir untuk cuci tangan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan di dalam pelayanan klinis di Puskesmas Sedati adalah poli rawat jalan,
UGD/ VK, dan rawat inap

B. Metode
Pelayanan dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan di
puskesmas sedati

C. Langkah Kegiatan
1. Setiap pasien dilayani sesuai dengan urutan dari unit pendaftaran
2. Pelayanan dilaksanakan setiap hari kerja sesuai dengan jam buka unit pendaftaran
3. Pelayanan diluar jam kerja dilayani di UGD/ VK
4. Penatalaksanaan pasien sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah
ditetapkan di masing masing unit pelayanan.
5. Pengkajian klinis meliputi :
a. Anamnesis
Adalah suatu teknis pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara
seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang
mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserat
permasalahan medisnya.
Sebelum anamnesis dilakukan sebaiknya konfirmasi dahulu identifas pasien. Saat
anamnesis dilakukan berikan perhatian dan dorongan agar pasien dapat dengan
leluasa menceritakan apa saja keluhannya. Biarkan pasien bercerita dengan
bahasanya sendiri. Ikuti cerita pasein jangan memotong, tetapi arahkan bila
melantur.
b. Keluhan utama
Adalah keluhan yang paling dirasakan atau yang paling berat sehingga mendorong
pasien datang berobat atau mencari pertolongan medis.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Adalah perjalanan penyakit dimulai saat pertama kali pasien merasakan
munculnya keluhan atau gejala penyakitnya atau dengan kata lain mulai dari akhir
masa sehat. Setelah itu ditanyakan bagaimana perkembangan penyakitnya apakah
cenderung menetap, berfluktuasi atau bertambah lama bertambah berat sampai
akhirnya datang mencari pertolongan medis.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Merupakan informasi tentang riwayat penyakit dahulu ini secara lengkap, karena
seringkali atau penyakit riwayat pengobatan yang pernah diterimanya.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Merupakan penyakit yang berhubungan dengan faktor keturunan seperti misalnya
diabetes melitus, hipertensi. Menanyakan riwayat penyakit orangtua, kakek nenek
dan lain lain.
f. Riwayat kebiasaan/sosial
Kebiasaan yang biasa dilakukan oleh pasien yang bisa mempengaruhi kondisi
kesehatannya. Seperti kebiasaan merokok, atau minum alkohol, dan lain lain
g. Kesadaran
Penentuan tingkat kesadaran dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara
kualitatif : compos mentis, apati bila individu sedikit mengantuk dan acuh tak
acuh. Sedangkan secara kuantitatif dengan glasgow coma scale
h. Tanda tanda vital
Pemeriksaan tanda tanda vital meliputi tekanan darah, denyut nadi, pernafasan dan
suhu.
i. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
Dilakukan mulai dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang spesifik,
mengarah kepada diagnosa penyakit. Meskipun tidak memuat rangkaian
pemeriksaan fisik lainnya, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik
menyeluruh tetap harus dilakukan.
j. Penegakan diagnosis (assesment)
Berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Beberapa penyakit memerlukan penunjang untuk memastikan
diagnosis. Selain itu bagian ini juga memuat klasifikasi penyakit, diagnosis
banding, dan komplikasi penyakit
k. Rencana penatalaksanaan komprehensif (plan)
Bagian ini berisi tatalaksana yang akan dilakukan pada pasien, meliputi terapi
medikamentosa dan non-medikamentosa, konseling, serta edukasi atau penyuluhan
pada pasien. Bila diperlukan, pasien dapat dikonsultasikan ke pelayanan lain,
dilakukan kunjungan rumah/ Home Care jika diperlukan, atau dapat juga
dilakukan rujukan ke sarana kesehatan yang lain tergantung dari kondisi pasien..
6. Pengisian rekam medis
Harus diisi secara lengkap oleh petugas yang melaksanakan layanan klinis mulai dari
anamnesa, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi,
konseling pasien, diagnosa pasien, kode diagnosa pasien, serta penatalaksanaan yang
diberikan.
BAB V
LOGISTIK
Setiap Kepala Unit pelayanan memastikan logistik proses pelayanan di poli rawat
jalan, rawat inap, dan UGD/ VK terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan kebutuhan,
pengecekan secara berkala dan segera membuat permintaan kebutuhan logistik yang
diperlukan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
Proses Pelayanan poli rawat jalan, UGD/VK, dan rawat inap di Puskesmas Sedati
diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan keselamatan pasien. Kompetensi dan
perilaku tenaga kesehatan yang mengacu kepada program keselamatan pasien Perorangan.
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan Komunikasi efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)
4. Kepastian tepat lokasi (sisi), tepat prosedur dan tepat pasien tindakan.
5. Pengurangan risiko infeksi melalui 6 langkah cuci tangan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.
Pemantauan keselamatan pasien di Puskesmas Sedati dilakukan secara berkala dan
sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh Tim Mutu dan Keselamatan Pasien Puskesmas
Sedati.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Proses pelayanan klinis di Puskesmas Sedati diselenggarakan dengan senantiasa
memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga
prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :
1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
2. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak
dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
Pemantauan keselamatan kerja di Puskesmas Sedati dilakukan secara berkala dan
sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh Tim Mutu dan Keselamatan Pasien Puskesmas
Sedati.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu layanan klinis ditetapkan oleh Tim Mutu Puskesmas dan dipantau
melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian Indikator mutu layanan klinis
dibahas dalam rapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
BAB IX
PENUTUP
Proses Pelayanan klinis yang baik merupakan salah satu tolok ukur kinerja puskesmas
yang diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan klinis di Puskesmas Sedati.

Anda mungkin juga menyukai