Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan


kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas
operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut peraturan menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
pada pasal 4 disebutkan bahwasannya Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada pasal 5 Permenkes
RI No. 75 tahun 2014 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat pertama
di wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.

Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8


menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.

Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat


pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu.

Upaya Kesehatan Perseorangan Tingkat Pertama di Puskesmas Cikundul


meliputi:
1. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Umum
2. Pelayanan Pemeriksaan kesehatan Gigi dan Mulut
3. Pelayanan Pemeriksaan KIA-KB
4. Pelayanan Laboratorium
5. Pelayanan Farmasi
6. Pelayanan Konseling Terpadu
a) Asuhan Kesehatan Gizi
b) Konseling Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
c) Konseling Kesehatan Lingkungan
d) Program Kesehatan Peduli Remaja
7. Pelayanan Gawat Darurat

I.2 Tujuan Pedoman

Pedoman pelayanan klinis bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh


aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di Puskesmas Cikundul, sehingga
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya dapat mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).

I.3. Sasaran Pedoman

Sasaran pedoman pelayanan klinis adalah seluruh pelayanan klinis yang


ada di Puskesmas Cikundul mulai dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien
(pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
pemeriksaan KIA-KB, MTBS, pelayanan gawat darurat), pemeriksaan penunjang
(Laboratorium), pelayanan Farmasi, Konseling Terpadu (Asuhan Kesehatan Gizi,
Konseling Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Konseling Kesehatan
Lingkungan, Program Kesehatan Peduli Remaja).

I.4. Ruang Lingkup Pedoman

Ruang Lingkup Pedoman Ruang lingkup pelayanan klinis di Puskesmas


meliputi :
1. Pendaftaran pasien

Sebelum mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau konsultasi


kesehatan, pasien terlebih dahulu mendaftarkan diri di bagian
pendaftaran untuk dicatatkan data identitasnya dan dibuatkan rekam
mediknya. Selanjutnya pasien akan diarahkan ke poli yang dituju.

2. Pemeriksaan pasien

Pemeriksaan pasien dilakukan di Ruang Pelayanan


Pemeriksaan sesuai dengan keluhan dan kondisi pasien. Pemeriksaan
dilakukan di Ruang Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Umum, Ruang
Pelayanan Pemeriksaan Kesehatanan Gigi dan Mulut, Ruang
Pelayanan Pemeriksaan KIA-KB, Ruang Pelayanan Tindakan Gawat
Darurat.

3. Pemeriksaan Penunjang

Apabila dianggap perlu maka dokter yang memeriksa kondisi


pasien dapat merujuk pasien ke unit penunjang (laboratorium) untuk
mendapatkan pemeriksaan penunjang yang sesuai demi mendapatkan
informasi lebih lengkap mengenai kondisi pasien.

4. Pelayanan kefarmasian
Apabila pasien sudah selesai diperiksa membutuhkan obat, maka
pasien akan diberi resep yang akan dibawa kebagian farmasi untuk
mendapatkan obat sesuai dengan yang tertera dalam resep.
5. Konseling Terpadu
Pasien yang membutuhkan penjelasan mengenai kondisi
kesehatan yang lebih rinci akan dirujuk ke unit terkait, misalnya
konsultasi
a) Asuhan Kesehatan Gizi
b) Konseling Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (mis: HIV-
AIDS, TB-DOTS)
c) Konseling Kesehatan Lingkungan
d) Program Kesehatan Peduli Remaja

I.5 Batasan Operasional


1. Pendaftaran adalah proses pelayanan awal bagi pelanggan puskesmas baik
berupa, pencatatan data untuk rekam medis, keterangan informasi jenis
pelayanan yang tersedia di puskesmas, pemintaan pelayanan yang dituju/
diinginkan, pembayaran atas pelayanan yang akan atau sudah diterima.
2. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien
untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.
3. Pelayanan Tindakan Gawat Darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus
diberikan secepatnya untuk mencegah terjadinya kematian, keparahan dan
kecacatan sesuai dengan kemampuan puskesmas.
4. Pasien Rawat Jalan merupakan pengguna pelayanan puskesmas. yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya
dan dapat pulang ke rumah dan kontrol kembali apabila diperlukan.
5. Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan analis laboratorium kesehatan atas instruksi dokter
untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap pasien.
6. Konsultasi/ Konseling adalah upaya memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada pasien mengenai hal-hal yang harus diketahui
berhubungan dengan penyakit yang diderita atau kondisi kesehatannya.
7. Pelayanan Farmasi adalah pelayanan penyediaan dan pemberian obat-obatan
yang diperlukan di puskesmas sesuai resep yang diberikan dokter/ pemeriksa
yang diberikan kewenangan khusus.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

II.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Berikut ini tenaga kesehatan pada pelayanan klinis yang ada di Puskesmas
Cikundul

No Jabatan Kualifikasi Jumlah


1 Dokter Umum Profesi Dokter 2
2 Dokter Gigi Profesi Dokter Gigi 1
3 Perawat S1 Keperawatan 3
D3 Keperawatan 2
4 Bidan S1 Ilmu Terapan 1
D3 Kebidanan 4
5 Apoteker Profesi Apoteker 1
6 Petugas Laboratorium D3 Analis Laboratorium 1
7 Nutrisionist S1 Ilmu Terapan 1
D3 Gizi 1
8 Promkes S1 Kesehatan Masyarakat 2
9 Sanitarian D3 Kesehatan Lingkungan 1
10 Kasir, Pendaftaran, Rekam S1 Akuntansi 1
Medis
11 Administrasi SMA 2

Tabel II.1.1 Klasifikasi Tenaga Kesehatan Pelayanan UKP di Puskesmas Cikundul


II.2 Distribusi Ketenagaan

Puskesmas Cikundul memiliki 2 puskesmas pembantu ( Pustu Sindang sari dan


Pustu Cicadas), pelayanan dalam gedung dilakukan di puskesmas Induk. Kegiatan luar
gedung yang dijadwalkan secara rutin adalah kegiatan posyandu.

1. Dokter Umum
Dokter fungsional di puskemas cikundul berjumlah satu orang, yang setiap
hari bertugas di ruang pelayanan pemeriksaan kesehatan umum, dan ruang
pemeriksaan gawat darurat, dan jika berhalangan atau bila ada pertemuan
yang menyangkut upaya klinis yang menjadi tugas keseharian dokter atau yang
berkaitan dengan tugas integritasinya, maka digantikan oleh petugas
pemeriksa yang sudah diberikan kewenangan khusus sesuai jadwal yang
sudah disepakati.
Dokter melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP Layanan Klinis
sebagai berikut:
NO DIAGNOSA MENURUT KKI LEVEL KODE KODE DIAGNOSA JKN
1. Kejang deman 4A R56 Convulsion, not elsewhere CLA
2. Tetanus 4A A35 Other tetanus
3. HIV-AIDS tanpa komplikasi 4A B20 HIV DIS.RES.IN.INFEC
PARASITIC
4. Tension Headache 4A G44 Other headache syndroms
5. Migren 4A G43 Migraen
6. Belss’ palsy 4A G51 Fascial nerve disordes
7. Vertigo (Benigh Paroxysmal 4A H82 Vertiginous syndrome in dise.
Positional vertigo)
8. Insomnia 4A G47 Sleep diorders
9. Gangguan Somatoform 4A F45 Somatoform disorders
10. Benda asing konjungtiva 4A T15 Foreign body on external eye
11. Konjungtivitis 4A H10 Conjungtivitis
12. Pendarahan sub-konjungtiva 4A H11 Other disordes of conjungtiva
13. Mata kering 4A H04 Disorders of lacrimal system
14. Blefaritis 4A H01 Other inflammation of eye lid
15. Hordeolum 4A H00 Hordeolum and chalazion
16. Trikiasis 4A H02 Other disorder of eye lid
17. Episkleritis 4A H15 Disorders of sclera
18. Hipermetriopia ringan 4A H52 Disorders of refract. and accom.
19. Myopia ringan 4A H52 Disorders of refract. and accom.
20. Astigmatisme ringan 4A H52 Disorders of refract. and accom.
21. Presbiopia 4A H52 Disorders of refract. and accom.
22. Buta senja 4A E50 Vitamin A defisiensy
23. Otitis eksterna 4A H60 Otitis externa
24. Otitis media akut 4A H67 Otitis media in disea.class.E
25. Seruman prop 4A H61 Other disorders of extern ear
26. Mabuk perjalanan 4A T74 Effect other external causes
27. Furunkel pada hidung 4A J34 Other disor.nose nasal sinuses
28. Rhinitis acut 4A J30 Vasomotor and allergic rhinitis
29. Rhinitis vasomotor 4A J30 Vasomotor and allergic rhinitis
30. Rhinitis alergica 4A J30 Vasomotor and allergic rhinitis
31. Benda asing saluran nafas 4A T17 Foreign body in respiratory tract.
32. Epistaksis 4A R04 Haemorrage from respiratory p.
33. Influenza 4A J11 Influenza virus not identified
34. Pertussis 4A A37 Whooping cough
35. Faringitis 4A J02 Acute pharyngitis
36. Tonsillitis 4A J03 Acute tonsillitis
37. Laryngitis 4A J04 Acute laryngitis and trackeitis
38. Asma bronchial 4A J45 Astma
39. Bronchitis acut 4A J20 Acute bronchitis
40. Pneumoni, brochopneumoni 4A J18 Pneumonia, organism
unspesified
41. Tuberculosis tanpa komplikasi 4A A15 Respiratory tuberculosis bact.
42. Hipertensi essential 4A I10 Essential (primary) hypertensi
43. Kandidiasis mulut 4A B37 Candidiasis
44. Ulcus mulut (aptosa, herpes) 4A K12 Stomatitis and related lesions
45. Parotitis 4A B26 Mumps
46. Infeksi pada umbilicus 4A P38 Omphalitis of new born with or
47. Gastritis 4A K29 Gastritis and duodenitis
48. Gastroenteritis (termasuk kolera, 4A A09 Diarrhea and gastroenteritis
giardiasis)
49. Refluks gastroesofagus 4A K21 Gastro-oesophageal refluks dis.
50. Demam tifoid 4A A01 Thypoid and parathypoid fever
51. Intolesransi makanan 4A K90 Intestinal malabsorption
52. Alergi makanan 4A T78 Adverse effect not elsewhere
CL.
53. Keracunan makanan 4A T47 Poison by primer the
gastrointestinal
54. Penyakit cacing tambang 4A B76 Hookworm disease
55. Strongilodiasis 4A B78 Strongyloidiasis
56. Askariasis 4A B77 Ascariasis
57. Skistomoniasis 4A B65 Schistosomiasis (bilharziasis)
58. Taeniasis 4A B68 Taeniasis
59. Hepatitis A 4A B15 Acute hepatitis A
60. Disentri basiler, disentri amoeba 4A A09 Diarrhea and gastroenteritis
61. Haaemproid ½ 4A I84 haemorrhoids
62. Infeksi saluran kemih 4A N39 Other disorders of urinary
system
63. Gonore 4A A54 Gonococcal infection
64. Pielonefritis tanpa komplikasi 4A N14 Tubule intestinal nephritis
65. Fimosis 4A N47 Redunden prepuce, phimosis
an.
66. Parafimosis 4A N47 Redunden prepuce, phimosis
an.
67. Sindrom duh (discharge) genital 4A A54 Gonococcal infection
(gonore, non-gonore)
68. Infeksi saluran kemih bagian 4A N39 Other infection of urinary system
bawah
69. Vulvitis vaginitis 4A N76 Other inlamation of vagina and
vulva
70. Vaginitis 4A N76 Other inlamation of vagina and
vulva
71. Vaginosis bacterialis 4A N76 Other inlamation of vagina and
vulva
72. Salphingytis 4A N70 Salphyngitis and oophoritis
73. Kehamilan normal 4A Z34 Supervision of normal
pregnancy
74. Absorpsi spontan komplit 4A O03 Spontaneous abortion
75. Anemia defisiensi besi pada 4A D52 Folate deficiency anemia
kehamilan
76. Rupture perineum grade 1/2 4A O70 Perineal laceration during
delivery birth
77. Abses folikel rambut atau kelenjar 4A L08 Other local infection of skin and
subcutaneous tissue
sebasea
78. Mastitis 4A O91 Infection of breast assosited
79. Cracked nipple 4A O92 Other disorders of breast and
disorders of lactation associated
with pregnancy and the
puerperium
80. Inverted nipple 4A O92 Other disorders of breast and
disorders of lactation associated
with pregnancy and the
puerperium
81. Diabetes mellitus tipe 1 4A E10 Insulin dependent diabetes
mellitus
82. Diabetes mellitus tipe 2 4A E11 Non-insulin dependent diabetes
mellitus
83. Hipoglikemia ringan 4A R57 Shock not elsewhere classified
84. Malnutrisi energy-protein 4A E44 Protein-calorie malnutrition of
moderate and mild degree
85. Defisiensi vitamin 4A E56 Other vitamin deficiencies
86. Defisiensi mineral 4A E63 Other nutricional deficiencies
87. Dyslipidemia 4A R79 Other abnormal finding of blood
chemistry
88. Hipeurisemia 4A E79 Disorders of purine and
pyrimidine metabolism
89. Obesitas 4A E66 Obecity
90. Anemia defisiensi besi 4A B66 Iron deficiency anemia
91. Limfadenitis 4A D50 Non specific lymphadenitis
92. Demam dengue,DHF 4A I88 Dengue haemorrargic fever
93. Malaria 4A B54 Unspecified malaria
94. Leptospirosis (tanpa komplikasi) 4A A27 leptospirosis
95. Reaksi anafilaktik 4A T78 Adverse effect not elsewhere
classified
96. Ulkus pada tungkai 4A L97 Non-pressure chronic ulcer of
other part lower limb not
elsewhere classified
97. lipoma 4A B17 Benign limpomatous neoplasm
98. Veruka vulgaris 4A B07 Viral wats
99. Moluskum kontangiosum 4A B08 Other viral infection character
100. Herpes zooster tanpa komplikasi 4A B02 Herves zooster
101. Morbili tanpa komplikasi 4A B05 measles
102. Varisela tanpa komplikasi 4A B01 Varicella (chicken pox)
103. Herpes simpleks tanpa komplikasi 4A B00 Herves simpleks (herves viral)
104. Impetigo 4A L01 Impetigo
105. Impetigo ulcerative (ektima) 4A L01.09 Impetigo
106. Folikulitis superfisialis 4A L73 Other follicular infection
107. Furunkel, karbunkel 4A L02 Cutaneous abces, furuncle,
carbuncle
108. Eritrasma 4A L08 Other local infection of skin
109. Erysipelas 4A A46 erysipelas
110. skrofuloderma 4A A18 Tuberculosis of other organ
111. Lepra 4A A30 Interminate leprosy
112. Sifilis stadium 1 dan 2 4A A51 Early syphilis
113. Tinea kapitis 4A B35 dermatophytosis
114. Tinea Barbae 4A B35 dermatophytosis
115. Tinea facialis 4A B35 dermatophytosis
116. Tinea corporis 4A B35 dermatophytosis
117. Tinea Manus 4A B35 dermatophytosis
118. Tinea Unguium 4A B35 dermatophytosis
119. Tinea Kruris 4A B35 dermatophytosis
120. Tinea Pedis 4A B35 dermatophytosis
121. Pitiriais versikolor 4A B36 Tinea versikolor
122. Kandidosis mukokutan ringan 4A B37.9 candidiasis
123. Cutaneous larva migrans 4A B76.9 Hookworm disease
124. Filariasis 4A B74 filariasis
125. Pedikulosis kapitis 4A B85 Pedikulosis and phthiriasis
126. Pedikulosis pubis 4A B85 Pedikulosis and phthiriasis
127. Scabies 4A B86 Scabies
128. Reaksi gigitan serangga 4A L25 Unspecified contact dermatitis
129. Dermatitis iritant 4A L24 Irritant contact dermatits
130. Dermatitis atopic (kesuali 4A L20 Atopic dermatitis
recalcitrant)
131. Dermatitis numularis 4A L20 Atopic dermatitis
132. Napkins eczema 4A L21 Diapers (napkin) dermatitis
133. Dermatitis seboroik 4A L22 Seborhoic dermatitis
134. Ptiriasis rosea 4A L41 Pityriasis rosea
135. Akne vulgaris ringan 4A L70 Acne
136. Hidradenitis supuratif 4A L30 Other dermatitis
137. Dermatitis perioral 4A L30 Other dermatitis
138. Miliaria 4A L30 Other dermatitis
139. Urtikaria acut 4A L50 Urticaria
140. Exantemathous drugs eruption, 4A L27 Dermatitis substance taken I.
fixed drugs eruption
141. Vulnus laceratum, punctum 4A T00 Superficial injuries involving
142. Luka bakar drajat 1 dan 2 4A R12 Heartburn
143. Kekerasan tumpul 4A S09 Other and unspecified injuries
144. Kekerasan tajam 4A S10 Other and unspecified injuries

Tabel II.2.1 DAFTAR NAMA PENYAKIT YANG DAPAT DITANGANI DI LAYANAN PRIMER
MENURUT KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TAHUN 2012

2. Dokter Gigi
Setiap hari bertugas di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, serta
pelayanan kesehatan gigi dan mulut sekolah (UKGS) dengan jadwal yang telah
disepakati, sehingga apabila berhalangan hadir karena kunjungan ke sekolah
pelayanan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ditiadakan karena tidak
adanya perawat gigi dan jumlah dokter gigi hanya 1 (satu).
Dokter gigi melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP Layanan Klinis
sebagai berikut :

No Diagnosis
1. Karies dini / karies email tanpa kavitas
2. Karies email / karies dentin / karies sememtum/ akar
3. Karies terhenti / arrested caries
4. Demineralisasi permukaan halus / aproksimal
5. Fraktur mahkota gigi yang tidak merusak pulpa
6. Dentin hipersensitif
7. Atrisi, Abrasi, Erosi
8. Karies mencapai pulpa vital gigi sulung
9. Periodontitis kronis dengan kehilangan jaringan periodontal ringan-sedang
10. Ginggivitis akibat plak microbial
11. Primary herpetic gingiva stomatitis
12. Oral Hygiene buruk
13. Stomatitis aftosa
14. Angular cheilitis
15. Pulpitis reversible
16. Nekrotis pulpa / gangrene pulpa ( akar tunggal, akar jamak yang lurus dengan sudut
pandang kerja ke orifice tidak terhalang)

17. Nekrotis pulpa / gangrene pulpa gigi tinggal akar (gigi sisa sudah tidak mendukung
untuk dilakukan tumpatan)
18. Pulpitis Irreversible ( akar tunggal, akar jamak yang lurus dengan panjang kerja pada
orifice tidak terhalang )
19. Iritasi pulpa gigi tetap muda
20. Hyperemia pulpa gigi tetap muda
21. Nyeri orifisial
22. Persistensi gigi sulung
23. Akar gigi tertinggal / Facial fenestrasi / ulkus decubitus
24. Abses periapikal
25. Abses periodontal

Tabel II.2.2. DAFTAR NAMA PENYAKIT GIGI YANG DAPAT DITANGANI DI LAYANAN
PRIMER

3. Perawat
Setiap hari melakukan pelayanan di ruangan pelayanan KIA-KB, dengan
jumlah bidan 4 orang terdiri dari 1 orang bidan koordinator dan 3 orang bidan
wilayah. Masing-masing bidan mempunyai spesifikasi penugasan yang
berbeda, dimana bidan wilayah memiliki jadwal posyandu di wilayah masing-
masing dan bidan koordinator sebagai bidan puskesmas, apabila bidan wilayah
tidak ada jadwal kelapangan maka melakukan pelayanan di ruang pelayanan
KIA-KB. Apabila terdapat bidan yang berhalangan hadir di puskesmas atau
posyandu maka bidan koordinator mengkoordinasikan penugasan kepada
bidan lainnya bila memungkinkan sesuai beban kerja masing-masing.
Bidan melaksanakan tugasnya sesuai SOP sebagai berikut :
No Diagnosis
1. Antenatal / kehamilan normal
2. BBLR/ Berat Badan Lahir Rendah
3. Hiperemesis
4. Kehamilan ResikoTinggi ( Resti )
5. Kehamilan Ektopik ( KET )
6. Metode Kangguru
7. Manual Plasenta
8. Pemeriksaan Nifas
9. Perawatan BBLR
10. Ruptur Perineum tingkat ½
11. Persalinan Sungsang
12. PraRujukan
13. Plasenta Previa
14. Vaccum
15. Abortus
16. Anemia Defisiensi Besi Pada Kehamilan
17. Penanganan Ketuban Pecah Dini ( KPD )
18. Penanganan Asfixia
19. Pre Elkampsia
20. Retensio Plasenta
21. Mastitis

Tabel II.2.3 DAFTAR SOP ASUHAN KEBIDANAN DI PELAYANAN PRIMER

4. Perawat
Setiap hari bertugas di ruang kajian klinis dan ruang pelayanan gawat darurat,
konseling P2P sesuai penanggung jawab program. Jumlah perawat yang bertugas di
ruang kajian klinis 1 orang setiap hari sesuai jadwal yang disepakati, untuk pelayanan
asuhan keperawatan dan kajian awal klinis serta MTBS dan 1 orang di ruang konseling
P2P (ruang pelayanan TB-DOTS).
Perawat melaksanakan tugasnya sesuai SOP sebagai berikut :
No SOP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Mengukur tingg ibadan
2. Mencuci tangan
3. Menimbang BB
4. Menghitung nadi
5. Pemeriksaan Fisik
6. Mengukur suhu tubuh
7. Penanganan kejang demam
8. Pemberian Oksigen
9. Observasi penderita gawat
10. Penanganan Syok Anafilaktik
11. Pengukuran Tekanan Darah
12. Menghitung Pernafasan
13. Melakukan Anamnesis
14. Asuhan keperawatan
15. Penangan Luka Bakar
16. Pemeriksaan Rumple Leed
17. Ekstraksi Kuku
18. Insisi Abses
19. Menghitung Jumlah Nadi dan Pernafasan
20. Menjahit Luka
21. Pemasangan Infus
22. Pemberian Injeksi Intra Muskular
23. Pemasangan Kateter
24. Pemberian Suntikan Intra Cutan
25. Pemberian Suntikan Intra Vena
26. Pemberian Suntikan Sub Cutan
27. Perawatan Luka
28. Penanganan Cedera Kepala
29. Triase
30. Sirkumsisi
31. Prinsip Pemberian Obat
32. Memberikan Obat Pada Mata
33. Memberikan Obat Tetes Telinga
34. Pemberian Obat Per Rectal
35. Irigasi Mata
36. IrigasiTelinga
37. Menyuapi Pasien
38. Menolong Pasien BAK
39. Menolong Pasien BAB
40. Mengambil Sampel Darah
41. Mengambil sampel Urin
42. Memindahkan pasien dari brangkar ke tempat tidur
43. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda
44. Melakukan Uji Torniquet
45. Memasang Bidai
46. Membersihkan Lendir dengan suction
47. Penanganan Fraktur
48. Penanganan Syok Hipovolemi
49. Menerima Pasien Baru
50. Informasi Kepada Pasien
51. Mengambil Benda Asing Di Hidung
52. Mengambil Benda Asing Di Telinga
53. Penanganan Resusitasi Jantung Paru
54. Penanganan Asma
55. Tindakan Nebulizer
56. Pemasangan neck coller
57. Pemasangan Bidai
58. Pemasangan NGT
59. Anestesi Lokal
60. Mengangkat Jahitan
61. Memasang dan melepas Kateter
62. Mengangkat Jahitan
63. Memasang dan melepas Infus
64. Skin Test
65. Mempersiapkan pasien prarujukan
66. Serah terima pasien rujukan UGD
67. Memberikan Penyuluhan Secara Individual

Tabel II.2.4. DAFTAR SOP ASUHAN KEPERAWATAN DI LAYANAN PRIMER

5. Analis Laboratorium
Setiap hari bertugas di ruang laboratorium, dengan jumlah petugas
laboratorium 1 orang D3 analis kesehatan. Bilamana ada tugas lapangan yang
memerlukan petugas analis laboratorium untuk pelayanan luar gedung seperti
kegiatan PTM maka diberlakukan jadwal pelayanan laboratorium dana tau
pelayanan laboratorium dibeban tugaskan kepada perawat yang telah
diberikan pelatihan langsung oleh petugas laboratorium untuk pelayanan
laboratorium dasar seperti pemeriksaan Gula Darah Sewaktu, Cholesterol,
Asam urat.
6. Apoteker
Setiap hari bertugas dipelayanan farmasi. Jumlah petugas farmasi ada 1
(satu) orang Apoteker, dan dibantu oleh 1 (satu) orang petugas administrasi.
7. Nutrisionist
Bertugas di pelayanan konseling asuhan kesehatan gizi klinik dan
pelayanan luar gedung asuhan kesehatan gizi masyarakat. Petugas berjumlah
2 orang dengan satu orang D3 gizi dan satu orang S1 ilmu terapan, Pelayanan
dalam gedung berupa konseling asuhan gizi kinik.
Dengan SOP pelayanan kesehatan gizi sebagai berikut :

No SOP ASUHAN KESEHATAN GIZI


1. Asuhan Gizi Klinik
2. Asuhan gizi ibu hamil
3. Asuhan balita gizi kurang

Tabel II.2.5 DAFTAR SOP ASUHAN GIZI DALAM GEDUNG


8. Sanitarian
Petugas sanitarian di puskemas cikundul berjumlah satu orang merupakan
D3 Kesehatan Lingkungan dengan pelayanan dalam gedung berupa klinik
konseling penyakit berbasis higine lingkungan.
9. Petugas Pendaftaran

Petugas pendaftaran berjumlah 1 orang merupakan S1 Akuntansi yang


merangkap sebagai kasir pelayanan, juga sebagai pemberi informasi awal
dengan SOP pelayanan sebagai berikut:

No SOP PENDAFTARAN
1. Alur pelayanan
2. Pendaftaran
3. Customer servis (penyampaian semua informasi pelayanan
puskesmas)

Table II.2.6. SOP PETUGAS PENDAFTARAN

10. Petugas Rekam Medis


Petugas berjumlah satu orang yang merupakan petugas administrasi SMA,
bertugas setiap hari di ruangan rekam medis sebagai penanggung jawab rekam
medis, dengan SOP sebagai berikut:

No SOP REKAM MEDIS


1. Akses terhadap rekam medis
2. Penomeran rekam medis
3. Penyimpanan rekam medis
4. Retensi rekam medis
5. Menilai kelengkapan rekam medis
6. Pengelolaan kerahasiaan rekam medis
II.3. Jadwal Kegiatan

JADWAL PELAYANAN YANG ADA DI UPT PUSKESMAS CIKUNDUL


1. Pendaftaran
a. Senin s/d Kamis : Jam 07.30 – 11.00 WIB
b. Jum’at : Jam 07.30 – 10.00 WIB
c. Sabtu : Jam 07.30 – 11.00 WIB
(Apabila ada pasien gawat darurat di luar jam pendaftaran tetap dilayani
di Ruang Pelayanan Gawat Darurat)
2. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan
Umum : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB
3. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan
TB-DOTS : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB
4. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan
Gigi dan Mulut : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB

5. Pelayanan Pemeriksaan KIA & KB

a. Pelayanan Imunisasi : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB


Imunisasi BCG & Campak : Selasa jam 08.00 – 14.45 WIB
b. Pelayanan Ibu Hamil : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB
c. Pelayanan KB : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB
KB Implan & IUD : Jum’at jam 08.00 – 14.45 WIB
d. Pelayanan Iva Test : Jum’at jam 08.00 – 14.45 WIB
6. Pelayanan Konseling Terpadu
a. Pelayanan Konseling Gizi : Senin & Kamis jam 08.00 – 14.45 WIB
b. Pelayanan Konseling Kesling : Selasa jam 08.00 – 14.45 WIB
c. Pelayanan Konseling P2P : Rabu jam 08.00 – 14.45 WIB

d. Pelayanan Konseling PKPR : Jum’at jam 08.00 – 14.45 WIB

7. Pelayanan Gawat Darurat : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB
8. Pelayanan Laboratorium : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB
9. Pelayanan Farmasi : Senin s/d Sabtu jam 08.00 – 14.45 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS

III.1 Denah ruang


III.2 Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan pasien bertempat di lantai satu gedung utama dan
gedung samping, sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses.
Ruang pendaftaran berada paling depan disebelah kiri pintu masuk
puskesmas berupa ruangan dengan meja loket pendaftaran. Ruang pendaftaran
dilengkapi 1 meja administrasi, dengan seperangkat komputer untuk entry data
kunjungan pasien puskesmas. Di belakangnya terdapat ruangan rekam medis
dengan lemari-lemari rekam medis yang tersusun secara alfabeth.
Pintu pertama sebelah kanan pintu masuk terdapat ruang konseling
terpadu dengan meja konsultasi dan lemari untuk menyimpan buku pedoman
konsultasi, register kunjungan ruang konseling terpadu dan berbagai buku
pedoman untuk referensi
Pintu kedua sebelah kanan dari pintu masuk adalah ruang pelayanan
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terdiri dari dental chair sesuai standar
FKTP, meja konsultasi dan lemari peralatan.
Pintu ketiga sebelah kanan ruang kajian klinis awal dilengkapi dengan bed
dan meja periksa, merupakan tempat kajian awal/ timbang tensi dan asuhan
keperawatan.
Selanjutnya pintu keempat sebelah kanan pintu masuk terdapat ruang
pemeriksaan kesehatan umum dengan 1 ruang pemeriksaan dokter, termasuk
di dalamnya terdapat bed/tempat tidur pasien. Ruangan ini memiliki wastafel
sebagai sarana cuci tangan bagi petugas.
Ruang KIA-KB merupakan ruang paling ujung sisi sebelah kanan dari pintu
masuk puskesmas yang terdiri dari ruang pelayanan pemeriksaan KIA dimana
dilaksanakan pemeriksaan seperti pemeriksaan ibu hamil, dan konsultasi bagi
calon akseptor KB ataupun CATIN, sementara untuk tindakannya dilaksanakan
di ruang tindakan/ bersalin, dimana pada ruang tindakan dilakukan tindakan
KB/Imunisasi, atau persalinan. Hanya karena tindakan persalinan jarang
digunakan kecuali untuk kasus darurat karena tidak terdapat PONED dan dekat
dengan fasilitas kesehatan Rumah sakit tipe D. Ruangan KIA juga dilengkapi
dengan AC, meja administrasi, bed pemeriksaan, bed ginekologi, wastafel, dan
lemari peralatan.
Ruang pelayanan Gawat Darurat terdapat di gedung terpisah di sebelah kiri
dari jalan masuk puskesmas terdiri dari 2 tempat tidur yang dibedakan
berdasarkan triase, troli tindakan, lemari obat, lampu tindakan, dan meja
administrasi, dan kamar mandi.
Disebelah kanan pintu masuk ruang pelayanan gawat darurat terdapat
Ruang Pelayanan Laboratorium dengan pintu sambung dari ruang pelayanan
gawat darurat dan juga pintu dari depan ruang pelayanan laboratorium, dalam
ruang pelayanan laboratorium terdapat tempat penerimaan/administrasi pasien
dilengkapi dengan meja kerja dan kursi, 1 ruangan sampling darah dilengkapi
dengan kursi sampling, lemari alat dan reagent, lemari es 2 pintu, wastafel,
peralatan dan mesin pemeriksaan laboratorium, dan 1 ruangan tempat
penyimpanan alat dan bahan laboratorium, dengan pojok dahak dibagian luar
terkena sinar matahari langsung dilengkapai wastafel dan meja pewarnaan
BTA.
Ruang farmasi terdapat di sebelah kiri ruang pelayanan gawat darurat yang
terdiri dari 3 ruangan, yaitu ruang untuk pelayanan obat (Apotek), ruang
peracikan obat dan ruangan tertutup untuk penyimpanan obat (Gudang obat).
Ruang pelayanan obat (Apotek) dilengkapi dengan meja administrasi dengan
seperangkat komputer, lemari arsip. Ruang peracik dilengkapi dengan meja
peracik, alat meracik, alat laminating, rak obat, lemari obat psikotropika,
wastafel, mortar obat, dispenser air mineral, sedangkan ruang penyimpanan
obat (Gudang obat) dilengkapi dengan lemari obat, rak penyimpanan obat, palet,
lemari es.
III.3 Peralatan

1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Hammer refleks
5. Senter
6. Otoskop
7. Timbangan
Ruang pelayanan pemeriksaan 8. Pengukur tinggi badan
kesehatan umum 9. Lemari arsip
10. Bed pasien
11. Meja kerja
12. kursi pemeriksa
13. kursi pasien
14. Lup pemeriksaan kulit
15. Tangga kecil untuk bed pasien
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
Ruang kajian awal klinis 4. Senter
(Anamesa,Timbang/ tensi,Asuhan 5. Alat ukur Tinggi badan
keperawatan, Pemeriksaan MTBS) 6. Timbangan
7. Buku MTBS
8.Register ruang pelayanan pemeriksaan
umum
1. Dental unit
2. Tensimeter
3. Sterilisator
4. Ultra sonic scaler
5. Light curing
6. Stetoskop
7. Micromotor
8. Pincet
9. Sonde
10. Kaca mulut
11. Exavator
12. Plastic instrumen
13. Spatel
Ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan 14. Spatel plastik
mulut 15. Scaler manual
16. Gunting verban
17. Handle scalpel
18. Korentang
19. Tang molar atas kiri
20. Tang molar atas kanan
21. Tang pre molar atas
22. Tang radix atas belakang
23. Tang mahkota atas depan
24. Tang radix atas depan
25. Tang molar bawah
26. Tang pre molar bawah
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Stetoskop laennec
5. Dopler
6. Partus set
Ruang pelayanan KIA-KB
7. KB set
8. Spuit
9. Pita pengukur
10. Bed periksa
11. Senter
12. Tinggi badan
13. Timbangan
14. Register pasien
15. Kohor Ibu
16. Kohort bayi
17. Kohort KB
1. Mikroskop
2. Alat Hematologi Analyzer
3. Alat fotometer 5010
4. Alat urine analyzer
5. Rotator
6. Centrifuge
7. Lampu spirtus
8. Spuit / jarum suntik
9. Tabung
Ruang Pelayanan Laboratorium 10. Objek glass
11. Deck glass
12. Box fiksasi
13. Rak pengecatan
14. Rak pengering slide
15. Alat Nesco Cholesterol
16. Alat UA Sure asam urat
17. Alat Gluco-DR
18. Alat Easytouch Hb
19. Mikropipet
20. Blue tip
21. Yellow tip
1. Blender obat
2. Lamnator
3. Plastik obat
4. Kalkulator
5. Mesin puyer
6. Kertas puyer
Ruang Pelayanan Farmasi
7. Kulkas obat/vaksin
8. Lemari obat
9. Palet
10. Label obat
11. Sendok obat
12. Copy resep
13. Rak obat
14. Komputer dn printer
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Hammer refleks
5. Senter
6. Diagnostik set
7. Timbangan
8. Pengukur tinggi badan
9. Alat THT
10. CFR
Ruang Pelayanan Gawat Darurat 11. Tensi digital
12. Nebulezer
13. Tabung O2
14. Solesen
15. Oksigen konsentrat
16. Register
17. Status pasien
18. Family folder
19. Lemari obat
20. Lemari Arsip
1. Meja
2. Kursi
3. Buku register
4. Rak status
Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis 5. Monitor nomer antrian
6. Komputer dan printer
7. Alat tulis
8. Lemari folder
9.kartu berobat
10.buku status baru
11.Lembar SOAP
12.Rak buku rekam medis
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

IV.1 Ruang Pelayanan Pemeriksaan Umum

1. Petugas penanggung jawab


a. Dokter
2. Perangkat kerja
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Hammer
e. Senter
f. Diagnostik set
g. Timbangan
h. Pengukur tinggi badan
i. Timer
j. Lemari arsip
k. Box fail
l. Lampu Rontgn
m. Meja kerja n. Kursi
n. Buku register

3. Tatalaksana

a. Petugas melakukan pemanggilan pasien


b. Petugas melakukan anamnese untuk mengetahui keluhan dan kondisi
pasien lebih lanjut dan memeriksa tanda vital pasien, kemudian
mencatatannya direkam medis. Pasien dipersilahkan menuju meja dokter.
c. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatatkannya
direkam medis. Bila dokter merasa pasien perlu mendapatkan pemeriksaan
lebih lanjut, maka dokter akan membuat surat rujukan baik internal atau
eksternal dan memberikannya kepada pasien. Bila tidak, maka pasien
mendapatkan resep sesuai kondisi penyakitnya.

IV.2 Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

1. Petugas penanggung jawab


a. Dokter gigi
2. Perangkat kerja
a. Dental unit
b. Tensimeter
c. Sterilisator
d. Ultra sonic scaler
e. Light curing
f. Stetoskop
g. Micromotor
h. Pincet
i. Sonde
j. Kaca mulut
k. Exavator
l. Plastic instrumen
m. Spatel
n. Spatel plastik
o. Scaler manual
p. Gunting verban
q. Handle scalpel
r. Korentang
s. Tang molar atas kiri
t. Tang molar atas kanan
u. Tang pre molar atas
v. Tang radix atas belakang
w. Tang mahkota atas depan
x. Tang radix atas depan
y. Tang molar bawah
z. Tang pre molar bawah
3. Tatalaksana
a. Petugas melakukan pemanggilan pasien
b. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien dan
mencatatkannya direkam medis. Pasien disiapkan dikursi gigi untuk
diperiksa dokter.
c. Dokter memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien dan mencatatkannya
direkaaammm medis. Bila pasien memerlukan tindakan perawatan gigi,
maka dokter gigi akan melakukan tindakan. Bila tidak dan pasien
membutuhkan obat, maka dokter akan menuliskan resep untuk
pengambilan obat di farmasi.

C. Poli KIA 1. Petugas penanggung jawab a. 2. Perangkat kerja b. 3. Tatalaksana


c. D. Poli MTBS 1. Petugas penanggung jawab a. Dokter b. Bidan c. Perawat 2.
Perangkat kerja a. Buku MTBS b. Tensimeter c. Stetoskop d. Termometer e. Tinggi
badan f. Timbangan g. Timer

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 21

h. Senter

3. Tatalaksana a. Petugas memanggil pasien b. Petugas akan melakukan


anamnese dan pemeriksaan tanda vital serta mencatatkannya direkam medis c.
Pasien dipersilahkan naik ke bed untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil
pemeriksaan akan dicatat direkam medis. d. Bila memerlukan pemeriksaan
penunjang yang lain, pasien akan dirujuk internal. Bila memerlukan imunisasi
akan diberi imunisasi. e. Bila sudah selesai diberikan penyuluhan sesuai dengan
kebutuhan f. Pasien bayi yang akan imunisasi akan diperiksa dulu apakah cukup
sehat untuk mendapatkan imunisasi hari ini g. Bila kondisi bayi sehat, maka bayi
akan diberi jenis imunisasi sesuai jadwalnya. Untuk jenis imunisasi yang dapat
menimbulkan demam, kepada orang tuanbayi akan diberi resep pengambilan obat
penurun panas E. Laboratorium 1. Petugas penanggung jawab a. Analis
kesehatan 2. Perangkat kerja a. Centrifuge b. Mikroskop c. Alat pelindung diri d.
Hematologi analyzer e. Fotometer 5010 f. Rotator g. Urinalisa analyzer h. Nesco i.
UA Sure j. Easytouch k. Gluco DR l. Spuit 3. Tatalaksana a. Petugas memanggil
pasien sesuai dengan nomor urutnya dan menerima surat permintaan
laboratorium yang dibawa dari perujuk. b. Petugas menyiapkan peralatan dan
bahan reagen yang sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan. c. Petugas
menerima spesimen yang akan diperiksa, atau petugas sendiri yang melakukan
pengambilan spesimen dari pasien. d. Petugas mempersilahkan pasien
menunggu di luar sementara petugas melakukan pmeriksaan terhadap spesimen.
e. Bila hasil pemeriksaan sudah keluar, petugas memanggil pasien dan
menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium untuk diserahkan ke unit perujuk.

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 22

F. Farmasi 1. Petugas penanggung jawab a. Apoteker b. Asisten Apoteker 2.


Perangkat kerja a. Alat tulis b. Blender obat c. Lamnator d. Plastik obat e.
Kalkulator f. Mesin puyer g. Kertas puyer h. Kulkas obat/vaksin i. Lemari obat j.
Palet k. Label obat l. Sendok obat m. Copy resep n. Rak obat o. Komputer+printer
3. Tatalaksana a. Pasien meletakkan lembar resep di keranjang yang telah
disediakan dan menunggu obat disiapkan b. Petugas mengambil lembar resep
dan membacanya untuk memastikan resep dapat dibaca dengan jelas dan obat-
obat yang tertulis di dalam lembar resep tersedia c. Apabila ada keraguan atau
kekurang jelasan, maka petugas akan menanyakan kepada petugas yang menulis
resep d. Petugas kemudian menyiapkan obat yang tertera di resep dan
memasukkannya ke dalam bungkus plastik, menuliskan informasi penggunaan
obat di bungkusnya dan kemudian menyerahkannya kepada pasien e. Sambil
menyerahkan obat, petugas juga menyampaikan informasi yang perlu diketahui
pasien atau keluarganya sehubungan dengan penggunaan obat.

Anda mungkin juga menyukai