Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter spesialis.
Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik
penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari
Jumat pukul 08.00 – 11.00.
Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatanpasien oleh
tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di
suatu ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat.
Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien dirawat dan
tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien dirawat, rumah
sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien (Posma 2001 yang
dikutip dari Anggraini (2008).
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit
yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi,
rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes RI 1997 yang dikutip
dari Suryanti (2002).
a)Pemberian layanan rawat inap adalah Dokter spesialis, dan perawat dengan minimal
pendidikan D3.
c)Ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan, dan
bedah.
d)Jam kunjung dokter spesialis adalah pukul 08.00 – 14.00 setiap hari kerja.
Tujuan
Sebagai penjabaran dari visi, maka tujuan yang akan dicapai adalah
terselenggaranya pelayanan laboratorium kesehatan secara berhasil guna dan berdaya
guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pelayanan laboratorium kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna dapat dicapai
melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta pemantapan fungsi-fungsi
administrasi kesehatan yang didukung oleh SIK (Sistem Informasi Kesehatan) serta
hukum kesehatan. Pelayanan laboratorium kesehatan diarahkan untuk mencapai
sasaran, yaitu :
-
Terpenuhinya akreditasi lembaga laboratorium kesehatan
-
Tercapainya sertifikasi personil UPTD LABKESDA
-
Terpenuhinya persyaratan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan
-
Terpenuhinya standar pelayanan penunjang diagnostik lainnya
-
Menjadikan UPTD LABKESDA sebagai Fasilitas Pelatihan Teknis
Kelaboratoriuman
5) PELAYANAN RUTIN FARMASI
1. PENGERTIAN
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit
yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit
yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Tuntutan
pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan adanya
perubahan pelayanan dari paradigma lama.
a.Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun
dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang
tersedia;
e.Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi
pelayanan;
f. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi
pelayanan;
c.Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan;
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang
membutuhkan keadaan suci hama (steril).
Layanan publik dengan kualitas prima telah menjadi tuntutan masyarakat dan
menjadi kewajiban bagi setiap instansi yang memberikan layanan publik untuk
meresponnya. Mengingat tingkat kepuasan bersifat individual dan dinamis berubah
setiap waktu, diperlukan alat ukur untuk mengetahuinya. Tuntutan kepuasan yang
dinamis memerlukan antisipasi setiap satuan kerja sehingga mutu layanan yang
disediakan selalu disesuaikan dengan perkembangan tuntutan masyarakat. Untuk
mengetahui tingkat apresiasi mutu layanan oleh pelanggan (pasien), gugus kendali
mutu malaksanakan survei kepuasan konsumen.
Kepuasan pasien merupakan cerminan kualitas pelayanan kesehatan yang
mereka terima. Menurut Azwar (1994), mutu pelayanan kesehatan menunjuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri
setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan
kesehatan.
Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang dikenakan
kepada seorang pasien. Rekam Medis tersebut dibuat bertujuan agar tidak terjadi
kesalahan tindakan oleh dokter karena dokter tidak mengetahui riwayat penyakit yang
pernah dialami oleh pasien, rekam medis juga dapat menyelamatkan pasien maupun
pihak pelayanan kesehatan jika terjadi sesuatu pada pasien karena di dalam berkas
rekam medis terdapat catatan-catatan tentang tindakan-tindakan yang dilakukan dan
catatan-catatan tentang perkembangan kesehatan pasien serta terdapat catatan
persetujuan tindakan dan penolakan tindakan.
Permenkes tahun 2008 telah mengatur bahwa setiap dokter wajib membuat rekam
medis.
Materi
Sistem rekam medis tersebut meliputi klasifikasi dan kodifikasi penyakit, dan
tindakan medis yang akan dikenakan pada pasien. seorang profesi perekam
medis dan informasi kesehatn harus mampu menetapkan Kode Penyakit dan
Tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia
(ICD-10) tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan
manajemen kesehatan.
Kualitas SOP dalam pelayanan rekam medis akan berpengaruh pula terhadap
mutu dokumen rekam medis. Dokumen tersebut selanjutnya akan menjadi
dasar bagi pelayanan kesehatan dan pengobatan, dasar pembuktian hukum,
dasar pembiayaan yankes, dasar penyusunan statistik kesehatan.
Praktek ini terbagi dalam dua hal, yaitu audit rekam medis dan SPM; serta
praktek audit kasus khusus kematian dan ICD 10
Secara khusus tujuan dari Training Peran dan Fungsi Tenaga Laboran di
Laboratorium ini adalah untuk menghasilkan tenaga laboran yang handal dan
mempunyai kualifikasi mampu:
Mempersiapkan kebutuhan alat, reagen, dan bahan praktikum Kimia, Fisika,
Biologi dan semisalnya
Merawat, menata, dan memelihara laboratorium.
Membantu dalam pelaksanaan kegiatan analisa/praktik di laboratorium.
Mengelola administrasi laboratorium
Penanganan bahan dan limbah laboratorium
1. pengertian radiologi
2. tujuan umum
tercapainya standarlisasi pelayanan radiologi diagnotik di seluruh Indonesia sesuai
dengan jenis dan kelas sarana pelayanan kesehatan
3. tujuan khusus
a. sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatan untuk melaksanakan pelayanan radiologi
diagnotik.
b. sebagai tolak ukur dalam menilai penampilan sarana pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan radiologi.
c. sebagai pedoman dalam upaya pengembangan lebih lanjut yang arahnya di sesuaikan
dengan tingkat pelayanan radiologi yang telah di capai dan proyeksi kebutuhan pelayanan
di masa depan.