PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
yang mempunyai kesan sampingan. Meskipun demikian, masih banyak di kalangan
kita kurang mengetahui khasiat yang diperoleh akibat pengamalan sayur-sayuran dan
ini, kerana kurangnya pemdedahan yang diberikan. Disini terdapat beberapa jenis
sayur-sayuran dan yang telah dikenal pasti mempunyai khasiat dari segi perobatan.
Sayuran merupakan tanaman hortikultural yang pada umumnya mempunyai umur
relatif pendek (kurang dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Setiap jenis
dan varietas sayuran mempunyai warna, rasa, aroma, dan kekerasan yang berbeda-
beda sehingga sebagian bahan pangan sayuran dapat menambah variasi makanan.
Ditinjau dari segi nilai gizinya, sayuran mempunyai arti penting sebagai sumber
mineral dan vitamin yang antara lain vitamin A dan C.
Tekstur (kekerasan) sayur-sayuran sama halnya dengan tekstur tanaman lain yaitu
dipengaruhi oleh turgor sdari sel-sel yang masih hidup. Peranan warna sebagai salah
satu indeks mutu bahan pangan perlu diperhatikan, karena pada umumnya konsumen
sebelum maupun timbangkan parameter lain (rasa, nilai gizi, dan ain-lain), pertama
akan tertarik dengan keadaan warna sayuran, khusunya kalau mengkosumsi sayuran
daun. Warna sayu-ran yang masih sehat akan berwarna hijau/ warnanya akan
mengkilap, tidak kusam ataupun keriput.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka pokok masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari Sayur-Sayuran ?
2. Bagaimana pengelompokan Sayur-Sayuran ?
3. Bagaimana ciri-ciri sayuran yang baik di konsumsi dan bagaimana cara
memasak Sayuran yang benar ?
4. Bagaimana cara memasak sayuran agar vitamin tidak rusak ?
2
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sayur-Sayuran
B. Pengelompokan/Penggolongan Sayur-sayuran
Sayur adalah bagian tanaman yang dimakan bukan sebagai makanan pencuci
mulut. Pada umumnya dimasak dahulu (kecuali dimakan untuk lalapan) dan dimakan
4
bersama makanan pokok dan lauk-pauk lainnya. Adapun penggolongan sayuran
beradasarkan morfologi diantaranya adalah sebagai berikut:
5
Rebung Jantung Pisang
Tauge
b) Sayuran Daun
Sayuran daun merupakan bagian tumbuhan yang hanya terdapat pada
bagian batang. Contohnya: kangkung, sawi hijau, daun singkong dan lain-
lain.
Kualitas sayuran daun yang baik adalah:
6
1) Bagian daun utuh, tidak membukus dan tidak berlubang bekas gigitan
hama
2) Bagian daun dan batang masih muda dan berwarna segar
3) Bagian daun lebar dan kompak
Hasil olahan dari sayuran daun seperti: tumis kangkung, capcay, sayur
bayam dan sebagainnya. Contoh sayuran daun seperti: sawi, bayam,
kangkung dan daun singkong.
c) Sayuran Bunga
Sayuran bunga merupakan alat perkembangbiakan generative. Kualitas
sayuran bunga yang baik adalah:
1) Bunga atau kembang tersususn kompak
7
2) Warna sayuran segar
3) Tidak ada bagian yang rusak/digigit hama
4) Ukuran bunga besar
d) Sayuran Buah
Sayuran bunga merupakan hasil dari penyerbukan dan pertumbuhan yang
terjadi pada organ bunga. Contohnya seperti: tomat, terong, timun, labu
siang, labu kuning, paprika, pare dan lain-lain.
Pare Paprika
8
Kualitas syuran buah yang baik adalah:
1) Tingkat umur cukup (tidak terlalu mudah dan tidak terlalu dewasa/tua)
2) Sayuran buah segar dan berwarna cerah
3) Ukuran besar
4) Tidak ada bagian buah yang rusak, busuk atau bekas gigitan hama.
e) Sayuran Biji
Sayuran biji adalah bagian dari buah setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Contoh: kacang polong, petai, kacang merah,
jagung, kacang panjang dan lain-lain.
9
3) Warna buah tampak segar
4) Tidak ada bagian yang busuk dan bekas gigitan hama
f) Sayuran dari Jamur/Mashroom
Sayuran dari jamur bwemacam-macam baik dalam keadaan segar maupun
yang sudah di keringkan/dikalengkan. Contoh: jamur kuping, jamur
merang, jamur kancing, jamur tiram dan lain-lain.
Jamur
Kualitas sayuran jamur yang baik adalah:
1) Sayuran jamur masih muda hingga cukup umur
2) Bersih dan tidak ada bagian yang busuk atau rusak karena hama.
3. Cara Penyimpana Sayur-sayuran
a) Sayuran disimpan pada temperature ruangan yang sejuk, suhunya berkisar 5-
10 derajat Celcius.
b) Sayuran berwarna hijau disimpan pada keranjang atau weadah yang besih
c) Gunakan plastic yang berlubang, karena sayuran membutuhkan pergantian
uadara
d) Sayuran yang berasal dari umbi lapis atau akar disimpan pada tempat yang
terbuka pada temperatur suhu ruangan
e) Lama penyimpanan sayuran sekitar 3-6 hari jika disimpan didalam lemari
pendingin
10
4. Cara Mengolah Sayuran
Untuk mempertahankan nilai gizinya, perlu diperhatikan:
a) Memilih sayuran yang utuh, tidak cacat dan segar
b) Di cuci sebelum dipotong atau di iris
c) Masak dengan air secukupnya dan airnya didihkan terlebih dahulu
d) Masak dalam keadaan tertutup
e) Merebus sayuran jangan terlalu matang.
C. Ciri-Ciri Sayuran Yang Baik Di Konsumsi Dan Bagaimana Cara Memasak
Sayuran Yang Benar
Cirri-ciri sayuran yang baik adalah sebagai berikut:
1) Permukaan dalam keadaan segar, utuh dan tidak layu
2) Tidak busuk
3) Tidak ada bagian tubuh buah yang ternoda atau berubah warnanya
4) Terdapat bekas gigitan ulat (menandakan pemakaian pestisida tidak
berlebihan
5) Bebas dari tanah atau kotoran lainnya.
Cara memasak sayuran yang benar adalah:
1) Cuci sayuran yang akan direbus atau dimasak dengan air keran yang
mengalir
2) Potong-potong menurut ukuran yang sesuai
3) Masak sayuran dalam porsi sekali makan, agar tidak perlu di panaskan
berkali-kali, masak dengan suhu maksimum 77 derajat Celcius
4) Bila akan direbus, buka tutup panci selama perebusan da dilakukan
perebusan dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga sayur tidak
menjadi terlalu lunak dan tidak pudar warnannya.
5) Bila akan ditumis atau dikukus, gunakan waktu secukupnya
Sayuran akan dihidangkan dalam keadaan mentah seperti untuk salad atau
lalapan harus di cuci bersih dengan air kran mengalir dan dicelup dalam air panas.
11
Nilai gizi dan warna sayuran hijau dapat dipertahankan secara maksimum
ketika waktu memasak diminimalis dan api diperbesar. Panas yang tinggi selama
proses perebusan dapat membuat sayuran cepat matang meskipun waktu memasak
hanya sebentar.
Pengolahan sayuran dapat dilakukan dengan cara perebusan, pengukusan,
pentumisan, pengovenan dan lain-lain. Banyak atau tidaknya nilai gizi yang akan
hilang dapat diminimalisir dengan proses pengolahan sayuran yang benar.
Walaupun pada akhirnya setiap pengolahan pasti akan menghilangkan beberapa
kandungan gizi yang bermanfaat untuk tubuh, namun setidaknya dengan proses
pengolahan yang benar dapat meminimalisir hilangnya kandungan nutrisi dalam
sayuran sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
12
makanan segar lebih baik ketimbang yang dibekukan, tetapi gizi makanan
bekumasih lebih baik dibanding makanan kalengan. Sayuran yang dibekukan
sesaat setelah dipanen berisi lebih banyak vitamin dari pada sayuran segar yang
langsung diangkut melintasi wilayah untuk dipasarkan. Ada sejumlah pertukaran
zat gizi saat kita memilih sayuran yang dikemas dan diproses. Contohnya,
sayuran kalengan dan beku mengandung lebih banyak sodium. Satu porsi brokoli
beku bisa mengandung lebih banyak betakaroten karena batangnya sudah
dibuang, hanya menyisakan kuntumnya saja. Namun, brokoli ini hanya
mengandung sedikit kalsium dan lebih banyak sodium. Jadi sesering mungkin,
hidangkan sayuran segar bagi keluarga, sehingga mereka terbiasa terhadap rasa
yang lebih bervariasi dan lebih kuat.
Berikut cara mengolah makanan sayuran agar kandungan vitamin gizi nutrisi
tidak hilang adalah sebagai berikut :
1) Untuk vitamin yang dikemas berbentuk suplemen oleh pabrik dipastikan
terjamin kualitas karena dikemas dengan baik, sehingga tidak mudah
rusak. Meski begitu, saat kemasan vitamin itu berpindah tempat ke rumah
kita tetap harus menjaganya. Hindari menyimpan vitamin di tempat yang
terpapar suhu ekstrem seperti di atas pesawat teve, diatas kulkas atau pun
di dalamnya juga lokasi yang terkena sinar matahari langsung atau di
dekat jendela. Simpan kemasan vitamin di tempat tertutup yang tidak
mengalami perubahan suhu secara dratis.
2) Cara Memasak Yang Benar agar vitamin tidak rusak yaitu dengan cara :
Memasak makanan sayuran yang mengadung Vitamin A, E, D. Masaklah
makanan yang mengandung vitamin ini dengan sedikit minyak. Contoh:
panggang atau kukuslah hati sapi yang kaya vitamin A dari pada
menggorengnya.
3) Vitamin B, Rebus makanan yang mengandung vitamin ini seperti ikan dan
biarkan sari patinya tetap dikonsumsi dalam bentuk sup. Panggang kue
13
dan roti tak terlalu lama, maksimal sampai warnanya agak kecoklatan.Ini
dimaksudkan untuk melindungi vitamin B yang sensitif terhadap panas.
4) Vitamin C. Khusus untuk vitamin C kita lakukan cara-cara sebagai
berikut: Untuk mengurangi hilangnya vitamin C yang larut dalam air dan
oksigen, olah buah dan sayuran dalam jumlah air sedikit mungkin.
Contoh, ketika memasak satu gelas kubis dengan empat gelas air, daun
kubisnya kehilangan 90% vitamin C. Sebaliknya, ketika memasak empat
gelas kubis dengan segelas air, vitamin C bisa bertahan lebih dari 50%.
Saat hendak memasak sayuran biarkanlah air mendidih selama beberapa
menit lalu baru masukkan sayuran. Membiarkan air sampai mendidih akan
membuat air kehilangan sejumlah oksigen. Air dengan kandungan oksigen
tinggi ini yang dapat menghilankan vitamin C. Memasak sayuran dengan
air dingin hingga mendidih bisa membuat sayuran kehilangan hingga 12
kali kandungan vitamin C-nya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sayuran adalah semua jenis tanaman yang dapat dimakan baik yang diambil
dari akar, batang, daun dan bunga. Sayuran merupakan sebutan umum bagi
bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan
dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal.
2. Sayur adalah bagian tanaman yang dimakan bukan sebagai makanan pencuci
mulut. Pada umumnya dimasak dahulu (kecuali dimakan untuk lalapan) dan
dimakan bersama makanan pokok dan lauk-pauk lainnya. Adapun
penggolongan sayuran beradasarkan morfologi diantaranya adalah:
a) Sayur dari Akar dan Umbi
b) Sayuran hijau seperti: sayuran batang, sayuran daun, sayuran bunga,
sayuran buah, sayuran biji dan sayuran jamur/mushroom.
3. a) Ciri-ciri sayuran yang baik adalah sebagai berikut:
- Permukaan dalam keadaan segar, utuh dan tidak layu
- Tidak busuk
- Tidak ada bagian tubuh buah yang ternoda atau berubah warnanya
- Terdapat bekas gigitan ulat (menandakan pemakaian pestisida tidak
berlebihan
- Bebas dari tanah atau kotoran lainnya.
c) Cara memasak sayuran yang benar adalah:
- Cuci sayuran yang akan direbus atau dimasak dengan air keran yang
mengalir
- Potong-potong menurut ukuran yang sesuai
15
- Masak sayuran dalam porsi sekali makan, agar tidak perlu di panaskan
berkali-kali, masak dengan suhu maksimum 77 derajat Celcius
- Bila akan direbus, buka tutup panci selama perebusan da dilakukan
perebusan dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga sayur tidak
menjadi terlalu lunak dan tidak pudar warnannya.
- Bila akan ditumis atau dikukus, gunakan waktu secukupnya
4. Proses pengolahan dan penyimpanan bisa membuat gizi pada bahan makanan
hilang atau rusak. Karena itu, perlakukan bahan makanan sebaik mungkin,
jangan asal memasukkannya ke lemari pendingin. Cara mengolah makanan
berpengaruh terhadap kualitas nutrisinya.
B. Saran
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami dari penyusun
makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari pembaca dan
dosen pebimbing agar makalah ini jadi lebih sempurna.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Fitri Dwi. 2013. Sayuran Daun dan Olahannya. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya. Malang. Di akses pada tanggal 21 Oktober 2017.
Estiasih, Teti dan Kgs Ahmadi, 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara.
Malang.
17