PENGOLAHAN MAKANAN AWETAN DARI BAHAN PANGAN NABATI
A. Bahan Pangan Nabati
1. Pengertian bahan pangan nabati Bahan Makanan Nabati adalah bahan pangan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Indonesia merupakan negara tropis yang dianugrahi bermacam-macam jenis bahan nabati, baik buah-buahan maupun sayuran. Buah-buahan dan sayuran sangat penting sebagai sumber serat, air, vitamin, dan mineral. 2. Macam bahan pangan nabati dan pengolahannya Bahan nabati ada berbagai macam, yaitu sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, kacang- kacangan, dan sebagainya. a. Jenis-jenis sayuran serta teknik pengolahan dan pengawetan sayuran Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tingggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar setelah diolah secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran yaitu sayur-sayuran atau sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak terlebih dahulu, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahuludengan cara direbus, dikukus, digoreng, atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan. Komposisi setiap jenis sayuran berbeda-beda bergantung pada varietas, cara panen, pemeliharaan tanaman, keadaan iklim, tingkat kematangan, kondisi selama pematangan, dan kondisi ruang penyimpanan. Tekstur (kekerasan) sayuran dipengaruhi oleh turgor dari sel-selnya yang masih hidup. Adapun struktur sayuran dapat dibagi menjadi beberapa sistem jaringan kulit, sistem dasar, dan sistem pembuluh. Sayuran yang ditanam bertujuan diambil daun, buah, umbi, atau bunganya. Untuk itu, tanaman sayuran dapat dibedakan berdasarkan bagian yang banyak dimanfaatkan, yaitu sebagai berikut: 1. Sayuran daun Jenis sayuran ini yang paling banyak dimasukkan dalam menu masakan. Andapun dapat dengan mudah menemukannya, seperti: bayam, kangkung, sawi, daun singkong, kubis, kol, kemangi, dan daun melinjo. Kualitas sayuran daun yang baik adalah bagian daun utuh, tidak membusuk, dan tidak berlubang bekas gigitan hama, bagian daun dan batang masih muda dan berwarna segar, serta bagian daun lebar dan kompak. 2. Sayuran batang Batang tanaman merupakan bagian dari tumbuhan yang terdiri buku dan ruas. Buku adalah tempat menempelnya daun. Sayuran batang adalah sayuran yang dimanfaatkan dari batang tanaman. Biasanya sayuran ini banyak diolah oleh tukang masak atau koki restoran, bahkan hotel berbintang. Kualitas sayuran batang yang baik adalah umur batang yang masih muda, warna sayuran muda, cerah, dan bersih, serta tidak ada bagian-bagian yang busuk atau digigit hama. Contoh sayuran batang adalah rebung, asparagus, batang seledri, kalian, adas, dan kecambah. 3. Sayuran bunga Tidak hanya buah yang dimanfaatkan sebagai sayuran, tetapi bunga suatu tanaman juga dapat menjadi sayuran. Sebut saja brokoli, bunga kol, hingga bunga pisang atau yang juga dikenal sebagai ontong. Kualitas sayuran bunga yang baik adalah bunga atau kembang tersusun kompak, warna sayuran segar, tidak ada bagian yang rusak atau digigit hama, dan ukuran bunga besar. Contoh sayuran bunga adalah bunga turi, brokoli, bunga kol, dan bunga pisang. 4. Sayuran buah Sayuran jenis ini dimanfaatkan dari buah yang ada pada suatu tanaman. Kualitas sayuran yang baik adalah tingkat umur cukup (tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua), segar dan berwarna cerah, ukuran besar, dan tidak ada bagian buah yang rusak, busuk, atau bekas gigitan hama. Contoh sayuran buah adalah tomat paprika, cabai, labu siam, mentimun, dan pare. 5. Sayuran umbi Kualitas sayuran umbi yang baik adalah sayuran umbi sudah cukup umur dan berukuran besar, tidak tumbuh tunas, bagian luar tidak ada yang bususk, memar, atau bekas gigitan hama, dan bentuknya lurus dengan diameter yang proporsional. Contoh sayuran umbi adalah kentang, wortel, lobak, singkong, radis, umbi bit, dan talas. 6. Sayuran polong Kualitas sayuran polong yang baik adalah sayuran tidak tua, kulit buah masih lurus dan benjolan biji belum tampak, bentuk buah polos besar dan lurus, warna buah tampak segar, serta tidak ada bagian yang busuk ataupun bekas gigitan hama. Contoh sayuran polong adalah buncis, kacang panjang, kacang merah, dan kedelai. 7. Sayuran dan umbi lapis Umbi lapis adalah sejenis umbi-umbian yang terbentuk dari tumpukan daun yang rapat dalam format reset. Kualitas sayuran umbi lapis yang baik adalah umbi lapis sudah cukup umur, lapisan umbi tebal, kompak dan tampak berukuran besar, serta tidak ada bagian yang rusak, busuk, atau bekas gigitan hama. Contoh sayuran umbi lapis adalah bawang merah, bawang pitih, dan bawang bombai. Sayuran merupakan bahan makanan yang bisa dikatakan mudah busuk walau ada beberapa sayuran yang memang tahan lama. Berikut adalah Teknik pengawetan sayuran. a. Pengawetan dengan pengeringan Sayuran harus dijemur pada sinar matahari hingga kering. Sayuran yang dapat diawetkan dengan cara ini misalnya cabai dan kacang. b. Pengawetan dengan metode asinan Pengawetan menggunakan larutan garam dapur disebut asinan. Sayuran yang dapat diawetkan dengan cara ini misalnya kubis dan sawi. c. Pengawetan dengtan asam Pengawetan menggunakan asam cuka disebut dengan acar. Sayuran yang dapat diawetkan dengan cara ini misalnya bawang dan mentimun. d. Pengawetan dengan pengolahan Sayuran yang dapat diawetkan dengan cara ini misalnya untuk membuat kecap dan tauco. b. Teknik pengolahan dan pengawetan buah Seperti halnya sayuran dan buah-buahan juga memiliki kekhasan tersendiri. Struktur dan anatomi buah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu system jaringan kulit, system dasar, dan system pembuluh. Penggolongan buah-buahan dapat dilakukan berdasarkan musim berbuah, iklim tempat tumbuh, dan pola respirasinya. Komposisi setiap macam buah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbih, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu dipanen, kondisi selama pemeraman, dan kondisi penyimpanan. Berikut contoh buah untuk diolah menjadi makanan awetan yaitu: pisang dan manga. 1. Pisang Bentuk-bentuk olahan buah pisang agar bisa awe tantara lain tepung pisang, sale pisang, sari buah pisang, keripik pisang, selai pisang, buah pisang dalam sirop, dan dodol pisang. 2. Mangga Dalam upaya pemanfaatan buah manga secara optimal, terutama pada saat musim panen, perlu dilakukan penanganan yang tepat melalui diversifikasi pengolahan berbagai produk olahan. Buah mangga dapat dilakukan pengolahan sirop, sari buah, dodol, selai, asinan, dan manisan. Pada pengolahan dodol manga dengan penambahan tepung ketan dan tepung beras. Hasil analisis kimia terhadap produk olahan tampak bahwa kadar vitamin C relatif tinggi pada produk selai dibandingkan dengan produk yang lain (kadar vitamin C selai pelapisan 150,21 mg/100 g). produk dodol terddapat penambahan santan, rata-rata kadar protein dodol buah sekitar 1,5%. Manga juga dapat diolah menjadi pure yang merupakan konsentrat dari buah-buahan berbentuk pasta. Teknik pembuatan pure adalah pencucian buah, pengupasan, pulper, penyaringan, pencampuran, pasteurisasi, dan pengemasan. c. Teknologi pengolahan dan pengawetan umbi-umbian Umbi-umbian memiliki karakteristik sebagai berikut: • Umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar, kentang, garut, kunyit, gadung, bawang, jahe, kencur, kimpul, talas, gembili, dan ganyongpada umumnya merupakan sumber karbohidrad terutama pati. • Berdasarkan asalnya, umbi-umbian dapat dibedakan sebagai umbi akar dan umbi batang. Umbi akar misalnya umbi kayu dan bengkuang, umbi jalar misalnya kentang, sedangkan gadung merupakan umbi batang. • Ubi kayu atau singkong mempunyai arti ekonomi paling penting dibandingkan umbi lainnya. • Umbi-umbian sebenarnya juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri lain seperti industri penbuatan tapioka (ubi kayu), industri pati lainnya, industry gula (HFS), atau dibuat sebagai bahan setengah jadi seperti gaplek (ubi kayu), tepung umbi, dan mannan (iles-iles). d. Teknik pengolahan dan pengawetan pada jenis biji-bijian Contoh pengolahan dari jenis biji-bijian menjadi makanan awetan adalah jagung. Adapun berbagai produk olahan lain, seperti dodol jagung, pati jagung, tepung jagung, emping jagung, dan keripik jagung. e. Teknik pengolahan dan pengawetan waluh Waluh atau labu kuning saat ini pemanfaatannya sangat sederhana, yaitu sebagai campuran sayur. Bentuk olahan yang mempunyai prospek dalam agroindustri antara lain dodol waluh dan tepung waluh.