Anda di halaman 1dari 14

BUDI DAYA

TANAMAN
SAYURAN
Dipresentasikan oleh :
Eli Triana, M.pd
Pendahuluan
Budi daya tanaman sayuran adalah usaha untuk menanam
dan merawat tanaman yang biasa dijadikan sumber
makanan dari tanaman agar dapat dipanen dengan hasil
baik sebagai sumber makanan maupun diperjualbelikan.
Sayuran sendiri merupakan bahan pangan asal tumbuhan
yang mempunyai kadar air dan serat tinggi, serta banyak
mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 168).
Jenis-Jenis Tanaman
Sayuran
Tomat
Sayuran dikelompokkan Buah
berdasarkan bagian yang dapat
dimakan atau dimanfaatkan.
Bagian tanaman yang dapat
dimakan atau dimanfaatkan
meliputi:
1. daun,
Bayam
Daun
2. tangkai daun,
3. umbi,
4. batang,
5. akar,
Kentang
6. bunga,
Umbi
7. buah, dan
8. biji.
Jenis-Jenis Tanaman
Sayuran
Asparagus
Sayuran dikelompokkan batang
berdasarkan bagian yang dapat
dimakan atau dimanfaatkan.
Bagian tanaman yang dapat
dimakan atau dimanfaatkan
meliputi:
1. daun,
kacang merah
Biji
2. tangkai daun,
3. umbi,
4. batang,
5. akar,
Kembang kol
6. bunga,
Bunga
7. buah, dan
8. biji.
Tomat
Tomat atau dalam bahasa Latin disebut sebagai
Lycopersicon esculentum adalah tanaman perdu
semusim, berbatang lemah, dan basah. Daunnya
berbentuk segitiga. Buahnya hijau waktu muda dan
kuning atau merah waktu tua. Perbanyakan
tanaman ini umumnya dengan biji dan biasa
dibudidayakan pada lahan kering. Umur panen
tanaman tomat lebih kurang 55- 61 hari setelah
tanam (HST).
Tomat termasuk sayuran buah yang digemari.
Tomat mempunyai berbagai manfaat antara lain
sebagai bumbu, lalap, makanan yang diawetkan
(saus tomat), buah segar atau minuman (juice).
Buah tomat banyak mengandung vitamin A dan C.
Kangkung
Tanaman Kangkung atau dalam bahasa latin Ipomoea reptans
termasuk sayuran daun yang mudah dibudidayakan dan terhitung
sangat populer di Indonesia. Hampir semua penjual sayuran
menjual tanaman ini, dan masyarakat luas banyak yang
menyukainya.

Kangkung dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.


Terdapat dua jenis kangkung yang biasa dibudidayakan yaitu
kangkung darat dan kangkung air. Kangkung air memiliki daun
dan batang yang lebih besar dibandingkan dengan kangkung
darat. Kangkung dapat dipanen pada hari ke-27 setelah tanam.
Pemanenan dapat dicabut langsung atau dipotong dengan
menyisakan buku batang. Setelah dipotong, kangkung dapat
tumbuh dan dipanen kembali.
Bayam
Bayam atau Amaranthus sp. Merupakan sayuran dataran
tinggi, namun tetap dapat hidup di dataran rendah. Di
Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan
ditemukan pada ketinggian 5-2.000 m dpl di daerah panas
dan dingin. Tumbuhan Bayam dapat tumbuh subur di dataran
rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas.

Bayam merupakan tanaman dikotil yang memiliki sifat batang


basah (herbaceus) dengan bentuk batang bersegi. Sifat
permukaan batang pada bayam, licin beralur dengan arah
tumbuh batang yaitu tegak keatas. Berdasarkan panjang
umur batang, bayam termasuk tanaman muda (annuus).
Bayam cabut bisa dipanen pada hari ke 25, 30 dan
seterusnya hingga semua selesai panen.
Bayam
Bayam atau Amaranthus sp. Merupakan sayuran dataran
tinggi, namun tetap dapat hidup di dataran rendah. Di
Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan
ditemukan pada ketinggian 5-2.000 m dpl di daerah panas
dan dingin. Tumbuhan Bayam dapat tumbuh subur di dataran
rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas.

Bayam merupakan tanaman dikotil yang memiliki sifat batang


basah (herbaceus) dengan bentuk batang bersegi. Sifat
permukaan batang pada bayam, licin beralur dengan arah
tumbuh batang yaitu tegak keatas. Berdasarkan panjang
umur batang, bayam termasuk tanaman muda (annuus).
Bayam cabut bisa dipanen pada hari ke 25, 30 dan
seterusnya hingga semua selesai panen.
Daya tumbuh besar
Benih atau
Bibit murni,
Benih berbentuk biji, sedangkan bibit sudah
berbentuk tanaman yang masih kecil.
tidak mengandung
Kualitas benih harus diperhatikan, dalam
artian harus mempunyai kualitas tinggi, baik kotoran
mutu genetik, fisik, maupun fisiologinya. Benih
atau bibit unggul juga harus berasal dari
varietas unggul yang memiliki ciri-ciri: tidak tercemar hama dan
penyakit
Pupuk
Pupuk digunakan untuk menambah dan melengkapi kandungan unsur hara yang
kurang dari tanah. Hal tersebut penting karena tanaman membutuhkan unsur
hara tersebut agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik dan cepat.
Pupuk dapat berupa pupuk organik atau anorganik. Pupuk organik meliputi
pupuk kandang dari kotoran hewan (sapi, ayam, kambing) dan pupuk hijau
dari tumbuhan (biasanya sisa panen) yang dikomposkan. Salah satu opsi
baik dari pupuk adalah pupuk kandang, karena pupuk ini memiliki kandungan
unsur hara lengkap seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya yang sudah matang yang
ditandai dengan warna hitam pekat dan tidak berbau. Hal itu bertujuan
untuk mencegah munculnya bakteri dan cendawan yang dapat merusak
tanaman. Sementara itu pupuk anorganik adalah pupuk buatan yang
contohnya adalah NPK, Urea, KCL, dan ZA.
Pestisida

Pestisida berguna untuk mengendalikan serangan


organisme pengganggu tanaman (OPT).
Terdapat dua pilihan pestisida, yakni pestisida
alami dan buatan. Pestisida alami bisa
memanfaatkan tanaman sebagai bahan bakunya.
Contoh tanaman yang dapat digunakan untuk
membuat pestisida adalah daun nimba.
Media tanam
Media tanam berfungsi sebagai tempat
tumbuhnya tanaman. Komposisi media tanam
perlu disesuaikan dengan jenis tanaman yang
dibudidayakan. Media tanam umumnya berupa
tanah. Berbagai alternatif media tanam
lainnya meliputi sekam padi, humus, sabut
kelapa, arang, batang pakis, kompos, moss,
pupuk kandang.
Pembibitan Pengolahan
Tanah/Persiapan
Media Tanam

Tahapan Penanaman
Budi Daya
Tanaman Pascapanen
Sayuran

Pemeliharaan
Pemanenan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai