Minggu kedua
1. Serealia
Serealia adalah sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen dan dimanfaatkan bijinya atau
sebagai sumber karbohidrat. Sebagian besar serealia termasuk dalam anggota suku padi-padian yang biasa
disebut sebagai serealia sejati. Tanaman serealia yang banyak dikonsumsi manusia antara lain, padi,
jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, dan gandum hitam.
Contoh tanaman pangan yang di golongkan kedalam serealia adalah sbb :
Gandum atau nama latinnya triticum spp merupakan salah satu alternatif dari tanaman yang
berbentuk serealia jika suatu saat nanti dinegara kita kekurangan beras.
c. Sorghum ( Sorghum bicolor )
Selain tanaman gandum untuk saat ini juga telah dikembangkan di berbagai daerah yaitu tanaman
sorghum tanaman ini bentuk daunnya seperti daun jagung dan juga dapat dijadikan alternatif jika suatu
saat nanti kita kekurangan beras.
d. Jagung (Zea mays spp)
Tanaman jagung masih termasuk golongan famili Poaceae, berakar serabut, batang beruas-ruas
berdiri tegak,daun sempurna (pelepah, tangkai, helai daun),berumah satu (monoecious),bunga tersusun
majemuk (bunga jantan berbentuk malai dan bunga betina berbentuk tongkol).
2. Biji-bijian
Biji-bijian adalah segala tanaman penghasil biji-bijian yang didalamnya terkandung karbohidrat
dan protein. Tanaman biji-bijian yang sering kita konsumsi antara lain seperti kedelai, kacang tanah dan
kacang hijau.
Contoh tanaman pangan yang di golongkan kedalam tanaman biji bijian adalah :
a. Kacang tanah ( Arashis hypogeae )
3. Umbi-umbian
Tanaman pangan selanjutnya berasal dari jenis umbi-umbian. Tanaman umbi-umbian adalah
tanaman yang ditanam untuk dipanen umbinya karena di dalam umbi terdapat kandungan karbohidrat
untuk sumber nutrisi bagi tubuh. Tanaman umbi-umbian yang biasa dimanfaatkan manusia antara lain
seperti ubi kayu (singkong), ubi jalar (muntul), talas, wortel, kentang, ganyong dan sebagainya.
Contoh tanaman pangan yang dapat digunakan sebagai alternatif lainnya yaitu dari tanaman yang
di golongkan kedalam jenis tanaman umbi umbian adalah sbb :
a. Ubi jalar ( Ipomae batatas )
Pengertian Hortikultura
Hortikultura pada dasarnya berasal dari bahasa Latin yaitu hortus yang berarti tanaman kebun dan
cultura yang artinya budidaya. Jika digabungkan dari kedua suku kata tersebut, tanaman hortikultura
adalah budidaya tanaman perkebunan. Namun pengertian tersebut belum menggambarkan hortikultura
yang sebenarnya. Oleh karena itu kemudian hortikultura dalam perkembangannya digunakan secara lebih
luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Jadi dapat diartikan, hortikultura merupakan salah satu
cabang dari agronomi namun sedikit berbeda dengan agronomi, karena hortikultura memfokuskan pada
budidaya tanaman buah, tanaman bunga atau tanaman hias, tanaman sayuran, dan tanaman obat-obatan.
Ciri yang lekat pada tanaman hortikultura adalah produknya yang bersifat perisabel atau mudah rusak
karena segar.
Ciri-ciri tanaman hortikultura
Lebih cepat mengalami pembusukan dan tidak tahan lama
Memerlukan tempat yang luas untuk media tanam
Wilayah tanamnya spesifik didaerah tertentu
Masa panennya musiman tidak sepanjang tahun
Naik turunnya harga tida setabil tergantung langka atau tidaknya hasil panen
KETAHANAN PANGAN
Ketahanan pangan dalam tingkat nasional dapat dipahami sebagai kemampuan suatu
bangsa/negara untuk dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya secara aman, mutu yang baik,
dan memaksimalkan keragaman sumber daya yang ada negara tersebut untuk menjadi bahan pangan yang
baik bagi warganya.
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan. Disebutkan
dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah "kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan".
Ada 4 macam komponen utama dalam ketahanan pangan yang perlu menjadi perhatian khusus:
1. Kebutuhan pangan yang terpenuhi.
2. Kestabilan persediaan pangan dari musim ke musim tanpa terjadinya fluktuasi/penaikan
ataupun bahkan penurunan.
3. Harga pangan yang dapat dijangkau setiap lapisan masyarakat agar tersebar secara
merata.
4. Kualitas dan keamanan mutu pangan yang baik serta dapat dikonsumsi.