Anda di halaman 1dari 7

MODUL KELAS X

Minggu kedua

A. Perencanaan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan


Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya
mempunyai mata pencaharian di berbagai bidang pertanian, seperti budi daya tanaman pangan. Kelompok
tanaman yang termasuk komoditas pangan adalah tanaman pangan, tanaman hortikultura nontanaman
hias dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk pangan. Dalam pembelajaran kali ini, kita
akan mempelajari tentang tanaman pangan utama, yaitu tanaman yang menjadi sumber utama bagi
karbohidrat dan protein untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia.
Hasil budi daya tanaman pangan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Hasil
budi daya tanaman pangan juga diperdagangkan sehingga dapat menjadi mata pencaharian. Hal ini
menjadikan tanaman pangan sebagai komoditas pertanian yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman pangan. Keberagaman jenis tanaman pangan yang kita
miliki merupakan anugerah dari Yang Mahakuasa sehingga kita harus bersyukur kepada-Nya. Bentuk
syukur kepada Yang Mahakuasa dapat diwujudkan dengan memanfaatkan produk pangan yang dihasilkan
oleh petani dengan sebaik-baiknya. Pelestarian dan pemanfaatan
sumber daya alam (SDA) yang melimpah ini, bisa dengan menjadikannya sebagai pilihan dalam
berwirausaha, yaitu wirausaha di bidang tanaman pangan.
Tanaman pangan adalah sumber kehidupan bagi manusia. Jadi, keberadaannya akan selalu
dibutuhkan selagi manusia masih hidup. Maka, wirausaha di bidang budi daya tanaman pangan akan terus
menjadi peluang yang baik, selama manusia masih membutuhkan pangan untuk kehidupannya.
Tanaman pangan dikelompokkan berdasarkan umur, yaitu tanaman semusim dan tanaman
tahunan. Tanaman semusim adalah tanaman yang dipanen dalam satu musim tanam, yaitu antara 3-4
bulan, misal jagung dan kedelai atau antara 6-8 bulan, seperti singkong. Tanaman tahunan adalah
tanaman yang terus tumbuh setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka
waktu lebih dari dua tahun, misalnya sukun dan sagu.
Tanaman pangan juga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu serealia, kacangkacangan dan umbi-
umbian. Kelompok serealia dan kacang-kacangan menghasilkan biji sebagai produk hasil budi daya,
sedangkan umbi-umbian menghasilkan umbi batang atau umbi akar sebagai produk hasil budi daya.

B. Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pengertian Tanaman Pangan


Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat karbohidrat dan protein
sebagai sumber energi manusia. Tanaman pangan juga dapat dikatakan sebagai tanaman utama yang
dikonsumsi manusia sebagai makanan untuk memberikan asupan energi bagi tubuh. Umumnya tanaman
pangan adalah tanaman yang tumbuh dalam waktu semusim.
Jenis tanaman pangan
Tanaman pangan memiliki beragam jenis antara lain adalah sebagai berikut:

1. Serealia
Serealia adalah sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen dan dimanfaatkan bijinya atau
sebagai sumber karbohidrat. Sebagian besar serealia termasuk dalam anggota suku padi-padian yang biasa
disebut sebagai serealia sejati. Tanaman serealia yang banyak dikonsumsi manusia antara lain, padi,
jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, dan gandum hitam.
Contoh tanaman pangan yang di golongkan kedalam serealia adalah sbb :

a. Padi ( Oryza sativa)


Padi atau nama latinnya adalah oryza sativa merupakan tanaman pangan yang pokok untuk kita
saat ini dan masih menjadi pilihan yang utama bagi masyarakat indonesia khususnya
b. Gandum ( Triticum spp)

Gandum atau nama latinnya triticum spp merupakan salah satu alternatif dari tanaman yang
berbentuk serealia jika suatu saat nanti dinegara kita kekurangan beras.
c. Sorghum ( Sorghum bicolor )

Selain tanaman gandum untuk saat ini juga telah dikembangkan di berbagai daerah yaitu tanaman
sorghum tanaman ini bentuk daunnya seperti daun jagung dan juga dapat dijadikan alternatif jika suatu
saat nanti kita kekurangan beras.
d. Jagung (Zea mays spp)

Tanaman jagung masih termasuk golongan famili Poaceae, berakar serabut, batang beruas-ruas
berdiri tegak,daun sempurna (pelepah, tangkai, helai daun),berumah satu (monoecious),bunga tersusun
majemuk (bunga jantan berbentuk malai dan bunga betina berbentuk tongkol).

2. Biji-bijian
Biji-bijian adalah segala tanaman penghasil biji-bijian yang didalamnya terkandung karbohidrat
dan protein. Tanaman biji-bijian yang sering kita konsumsi antara lain seperti kedelai, kacang tanah dan
kacang hijau.
Contoh tanaman pangan yang di golongkan kedalam tanaman biji bijian adalah :
a. Kacang tanah ( Arashis hypogeae )

b. Kedelai ( Glycine max )


c. Kacang hijau ( Phaseolus vulgaris )

3. Umbi-umbian
Tanaman pangan selanjutnya berasal dari jenis umbi-umbian. Tanaman umbi-umbian adalah
tanaman yang ditanam untuk dipanen umbinya karena di dalam umbi terdapat kandungan karbohidrat
untuk sumber nutrisi bagi tubuh. Tanaman umbi-umbian yang biasa dimanfaatkan manusia antara lain
seperti ubi kayu (singkong), ubi jalar (muntul), talas, wortel, kentang, ganyong dan sebagainya.
Contoh tanaman pangan yang dapat digunakan sebagai alternatif lainnya yaitu dari tanaman yang
di golongkan kedalam jenis tanaman umbi umbian adalah sbb :
a. Ubi jalar ( Ipomae batatas )

b. Talas ( Colocasia esculenta )

c. Sinkong ( Manihot esculenta )

d. Kentang ( Solanum tuberasum )


e. Ganyong ( Cansa edulis )

4. Jenis tanaman lainnya


Selain ketiga jenis tanaman pangan yang telah disebutkan diatas. Tanaman pangan juga ternyata
ada yang terdapat diluar ketiga jenis tersebut seperti sagu yang diambil batangnya dan sukun yang
merupakan buah. Berikut adalah contoh tanamannya yang dapat dijadikan sebagai tanaman pangan.
a. Tanaman sukun ( Artocarpus altilis )

b. Tanaman sagu ( Metroxylon sp.)

Pengertian Hortikultura
Hortikultura pada dasarnya berasal dari bahasa Latin yaitu hortus yang berarti tanaman kebun dan
cultura yang artinya budidaya. Jika digabungkan dari kedua suku kata tersebut, tanaman hortikultura
adalah budidaya tanaman perkebunan. Namun pengertian tersebut belum menggambarkan hortikultura
yang sebenarnya. Oleh karena itu kemudian hortikultura dalam perkembangannya digunakan secara lebih
luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Jadi dapat diartikan, hortikultura merupakan salah satu
cabang dari agronomi namun sedikit berbeda dengan agronomi, karena hortikultura memfokuskan pada
budidaya tanaman buah, tanaman bunga atau tanaman hias, tanaman sayuran, dan tanaman obat-obatan.
Ciri yang lekat pada tanaman hortikultura adalah produknya yang bersifat perisabel atau mudah rusak
karena segar.
Ciri-ciri tanaman hortikultura
 Lebih cepat mengalami pembusukan dan tidak tahan lama
 Memerlukan tempat yang luas untuk media tanam
 Wilayah tanamnya spesifik didaerah tertentu
 Masa panennya musiman tidak sepanjang tahun
 Naik turunnya harga tida setabil tergantung langka atau tidaknya hasil panen

Jenis-jenis tanaman hortikultura


Adapun jenis-jenis dari tanaman hortikultura antara lain sebagai berikut:
1. Tanaman Buah (Pomologi/Frutikultur)
Tanaman buah adalah segala bentuk tanaman yang ditanam dan dipanen untuk diambil buahnya.
Tanaman ini merupakan tanaman yang musiman karena tidak setiap kali berbuah namun pohonnya dapat
hidup belasan hingga puluhan tahun sampai mengalami fase penurunan kualitas dan kuantitas produksi
buahnya. Selain itu juga ada jenis tanaman buah yang hanya dapat berbuah sekali dalam periode hidup
tanaman tersebut seperti semangka dan melon. Jenis-jenis tanaman buah antara lain seperti jeruk, apel,
mangga, durian, kelengkeng, anggur, lemon, semangka, duku dan lain sebagainya.
 Buah musiman. Contoh : semangka, melon, blewah, strowbery
 Buah tahunan. Contoh : salak, jambu, durian, apel, nlimbing, sawo, dll
2. Tanaman Sayuran (Olerikultura)
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang sebagian besar mengandung
kadar air yang tinggi dan dikonsumsi baik dalam keadaan segar maupun setelah diolah secara minimal.
Jenis-jenis sayuran antara lain seperti kangkung, sawi, bayam, tomat, seledri, dan sebagainya.
 Sayur Musiman. Tidak tumbuh sepanjang tahun.
Contoh : bayam, kubis, kangkung, wortel, bawang merah dan putih, dll
 Sayut tahunan. Dapat tumbuh sepanjang tahun.
Contoh ; jengkol, petai, melinjo
3. Tanaman Hias (Florikultura)
Tanaman hias merupakan komoditi tanaman yang bukan untuk dikonsumsi hasilnya melainkan
untuk diambil keunikan dan keindahannya. Tanaman hias terbagi menjadi beberapa jenis seperti tanaman
hias bunga, tanaman hias daun dan tanaman hias batang.
a. Tanaman hias bunga
Tanaman hias bunga adalah tanaman hias yang memiliki keindahan ataupun keunikan
pada bunganya. Tanaman hias bunga antara lain mawar, anggrek, melati, kamboja dan
sebagainya.
b. Tanaman hias daun
Tanaman hias daun adalah tanaman hias yang keindahannya terdapat pada bentuk daun
yang unik dan indah baik ditinjau dari segi warna, corak maupun bentuknya. Tanaman
hias daun antara lain adalah anthurium, aglonema, puring, bougenville dan sebagainya.
c. Tanaman hias batang
Tanaman hias batang adalah tanaman hias yang nilai estetikanya terdapat pada
batangnya yang unik serta berbeda dari tanaman jenis lainnya. Tanaman hias batang
antara lain seperti bonsai, kaktus mini, beberapa jenis bambu dan sebagainya.
4. Tanaman Obat-Obatan (Biofarmaka)
Tanaman obat-obatan adalah segala tanaman baik berupa umbi, biji, daun dan sebagainya yang
dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit maupun menjaga stamina tubuh. Tanaman obat saat ini
telah berkembang di masyarakat dengan banyaknya dibangun tanaman obat keluarga atau biasa disingkat
dengan TOGA. Terdapat banyak jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat antara lain seperti jahe,
kunyit, daun dewa, daun sirsak, daun sirih dan sebagainya.
 Obat rimpang. Memanfaatkan bagian umbi/rimpang sebagai obat
Contoh : jahe, kencur, kunyit, lengkuas, temulawak, dll
 Obat non rimpang. Memanfaatkan bagian bunga, buah, daun, batang, akar sebagai
obat.
Contoh : kumis kucing, lidah buaya, mahkota dewa, buah naga, kulit manggis, jeruk
nipis, mahoni, brotowali, dll.

KETAHANAN PANGAN
Ketahanan pangan dalam tingkat nasional dapat dipahami sebagai kemampuan suatu
bangsa/negara untuk dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya secara aman, mutu yang baik,
dan memaksimalkan keragaman sumber daya yang ada negara tersebut untuk menjadi bahan pangan yang
baik bagi warganya.
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang Pangan. Disebutkan
dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan adalah "kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan".
Ada 4 macam komponen utama dalam ketahanan pangan yang perlu menjadi perhatian khusus:
1. Kebutuhan pangan yang terpenuhi.
2. Kestabilan persediaan pangan dari musim ke musim tanpa terjadinya fluktuasi/penaikan
ataupun bahkan penurunan.
3. Harga pangan yang dapat dijangkau setiap lapisan masyarakat agar tersebar secara
merata.
4. Kualitas dan keamanan mutu pangan yang baik serta dapat dikonsumsi.

Cara mempertahankan ketahanan pangan nasional :


A. Program jangka pendek (sampai dengan 5 tahun)
Program jangka pendek ditujukan untuk peningkatan kapasitas produksi pangan nasional dengan
menggunakan sumberdaya yang telah ada dan teknologi yang telah teruji. Komponen utama program ini
adalah:
1. Ekstensifikasi atau perluasan lahan pertanian (140.000 Ha/tahun)
Ekstensifikasi lahan pertanian ditujukan untuk memperluas lahan produksi pertanian,
sehingga produksi pangan secara nasional yang sekarang dapat ditingkatkan.
2. Intensifikasi
Program ini diarahkan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktifitas
pertanian. Intensifikasi ditujukan pada lahan-lahan pertanian subur dan produktif yang
sudah merupakan daerah lumbung pangan seperti Kerawang, Subang dan daerah pantura
lainya di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan propinsi lainnya.
3. Diversifikasi/Keragaman Pangan
Kegiatan diversifikasi ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan pokok alternatif
selain beras, penurunan konsumsi beras dan peningkatan konsumsi pangan pokok
alternatif yang berimbang dan bergizi serta berbasis pada pangan lokal.
4. Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengolahan Pangan/ Mengembangkan teknologi
pengolahan dan produk pertanian
Revitalisasi/restrukturisasi industri pasca panen dan pengolahan pangan diarahkan pada 1)
penekanan kehilangan hasil dan penurunan mutu karena teknologi penanganan pasca
panen yang kurang baik, 2) pencegahan bahan baku dari kerusakan dan 3) pengolahan
bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan produk pangan.
5. Revitalisasi dan Restrukturisasi Kelembagaan Pangan
Keberadaan, peran dan fungsi lembaga pangan seperti kelompok tani, UKM, Koperasi perlu
direvitalisasi dan restrukturisasi untuk mendukung pembangunan kemandirian pangan.
6. Kebijakan Makro
Kebijakan dalam bidang pangan perlu ditelaah dan dikaji kembali khususnya yang
mendorong tercapainya ketahanan pangan dalam waktu 1-5 tahun. Beberapa hal yang
perlu dikaji seperti pajak produk pangan, retribusi, tarif bea masuk, iklim investasi, dan
penggunaan produksi dalam negeri serta kredit usaha.

B. Program jangka menengah (5-10 tahun)


Beberapa program yang relevan untuk dilakukan adalah:
1. Perbaikan undang-undang tanah pertanian termasuk didalamnya pengaturan luasan
lahan pertanian yang dimiliki petani, pemilikan lahan pertanian oleh bukan petani.
Sistem bawon atau pembagian keuntungan pemilik dan penggarap, dsb.
2. Modernisasi pertanian dengan lebih mendekatkan pada pada peningkatan efisiensi dan
produktivitas lahan pertanian, penggunaan bibit unggul, alat dan mesin pertanian dan
pengendalian hama terpadu dan pasca panen dan pengolahan pangan.
3. Pengembangan jaringan dan sistem informasi antar instansi, lembaga yang terkait dalam
bidang pangan serta pola kemitraan bisnis pangan yang berkeadilan.
4. Pengembangan prasarana dan sarana jalan di pertanian agar aktivitas kegiatan pertanian
lebih dinamis.

C. Program jangka panjang (> 10 tahun)


1. Konsolidasi lahan agar lahan pertanian dapat dikelola lebih efisien dan efektip, karena
masuknya peralatan dan mesin dan menggiatkan aktivitas ekonomi dan pedesaan.
2. Perluasan pemilikan lahan pertanian oleh petani.

Anda mungkin juga menyukai