Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH DASAR BUDIDAYA TANAMAN

PILOT PROJECT TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus Linn)

OLEH :

NAMA MAHASISWA : Yasti Prihadianti Pratiwi


NIM : 19102220014
KELAS : Reguler

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
BLITAR

2020

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian macam-macam tanaman holtikultura dan pangan 2
2.2 Morfologi dan klasifikasi tanaman mentimun 4
2.3 Pemilihan media tanam 6
2.4 Bahan tanam 7
2.5 Tanam 8
2.6 Perawatan 10
2.7 Dosis Pupuk Nutrisi Mentimun Hidroponik 11
2.8 Panen dan pasca panen 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 14
3.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15

ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mentimun atau ketimun atau timun (cucumis sativus L) merupakan salah satu
jenis sayuran dari family Cucurbitales yang sudah populer di seluruh dunia seperti
di Amerika, California, New york, Carolina Selatan, Texas dan Florida.
Pembudidayaan mentimun meluas ke seluruh dunia baik di daerah beriklim
panas(tropis) maupun daerah beriklim sedang(sub-tropis). Di Indonesia tanaman
mentimun banyak di tanam di daerah dataran rendah. Pada tahun 1991, daerah
penyebaran yang menjadi pusat pertanamna mentimun adalah Provinsi Jawa
Barat, Aceh, Bengkulu, Jawa timur, dan Jawa tengah.
Mentimun(Cucuvis sativus l) adalah salah satu sayuran buah yang banyak
dikonsumsi masyarakat Indonesia dalam bentuk segar. Nilai gizi mentimun cukup
baik karena sayuran buah ini merupakan sumber vitamin dan mineral. Habitus
mentimun merupakan tanaman semusim yang setelah berbungan dan berbuah
tanaman langsung mati. Perbungannya berumah satu (monoecious) dengan tipe
bunga jantan dan bunga hermafrodit. Bunga pertama yang dihasilkan biasanya
pada usia 4-5 minggu adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah
bunga hermafrodit apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat
menghasilkan 20 buah, namun budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk
menghasilkan ukuran buah yang baik.
Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan,
semakin buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih.
Bentuk buah memanjang seperti torpedo, daging buahnya berkembang dari bagian
mesokarp,berwarna kucing pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika
masih setengah masak dan biji belum masak fisiolofi, buah yang masak biasanya
mengering dan biji dipanen,warnanya hitam.
1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan Merancang budidaya tanaman holtikultura dan pangan
mulai dari jenis komoditi,pemilihan media tanam,bahan tanam,penananaman
hingga panen dan pasca panen

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian macam-macam tanaman holtikultura dan pangan


A. Pengertian Hortikultura
Hortikultura pada dasarnya berasal dari bahasa Latin yaitu hortus yang
berarti tanaman kebun dan cultura yang artinya budidaya. Jika digabungkan dari
kedua suku kata tersebut, tanaman hortikultura adalah budidaya tanaman
perkebunan. Namun pengertian tersebut belum menggambarkan hortikultura yang
sebenarnya. Oleh karena itu kemudian hortikultura dalam perkembangannya
digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Jadi dapat
diartikan, hortikultura merupakan salah satu cabang dari agronomi namun sedikit
berbeda dengan agronomi, karena hortikultura memfokuskan pada budidaya
tanaman buah, tanaman bunga atau tanaman hias, tanaman sayuran, dan tanaman
obat-obatan. Ciri yang lekat pada tanaman hortikultura adalah produknya yang
bersifat perisabel atau mudah rusak karena segar.
Adapun jenis-jenis dari tanaman hortikultura antara lain sebagai berikut:
1.   Tanaman Buah
Tanaman buah adalah segala bentuk tanaman yang ditanam dan dipanen untuk
diambil buahnya. Tanaman ini merupakan tanaman yang musiman karena tidak
setiap kali berbuah namun pohonnya dapat hidup belasan hingga puluhan tahun
sampai mengalami fase penurunan kualitas dan kuantitas produksi buahnya.
Selain itu juga ada jenis tanaman buah yang hanya dapat berbuah sekali dalam
periode hidup tanaman tersebut seperti semangka dan melon. Jenis-jenis tanaman
buah antara lain seperti jeruk, apel, mangga, durian, kelengkeng, anggur, lemon,
semangka, duku dan lain sebagainya.
2.   Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan komoditi tanaman yang bukan untuk dikonsumsi
hasilnya melainkan untuk diambil keunikan dan keindahannya. Tanaman hias
terbagi menjadi beberapa jenis seperti tanaman hias bunga, tanaman hias daun dan
tanaman hias batang.

2
a.   Tanaman hias bunga
Tanaman hias bunga adalah tanaman hias yang memiliki keindahan ataupun
keunikan pada bunganya. Tanaman hias bunga antara lain mawar, anggrek,
melati, kamboja dan sebagainya.
b.   Tanaman hias daun
Tanaman hias daun adalah tanaman hias yang keindahannya terdapat pada bentuk
daun yang unik dan indah baik ditinjau dari segi warna, corak maupun bentuknya.
Tanaman hias daun antara lain adalah anthurium, aglonema, puring, bougenville
dan sebagainya.
c.   Tanaman hias batang
Tanaman hias batang adalah tanaman hias yang nilai estetikanya terdapat pada
batangnya yang unik serta berbeda dari tanaman jenis lainnya. Tanaman hias
batang antara lain seperti bonsai, kaktus mini, beberapa jenis bambu dan
sebagainya.
3.   Tanaman Sayuran
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang sebagian
besar mengandung kadar air yang tinggi dan dikonsumsi baik dalam keadaan
segar maupun setelah diolah secara minimal. Jenis-jenis sayuran antara lain
seperti kangkung, sawi, bayam, tomat, seledri, dan sebagainya.
4.   Tanaman Obat-Obatan
Tanaman obat-obatan adalah segala tanaman baik berupa umbi, biji, daun dan
sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit maupun menjaga
stamina tubuh. Tanaman obat saat ini telah berkembang di masyarakat dengan
banyaknya dibangun tanaman obat keluarga atau biasa disingkat dengan TOGA.
Terdapat banyak jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat antara lain
seperti jahe, kunyit, daun dewa, daun sirsak, daun sirih dan sebagainya.
B. Pengertian Tanaman Pangan
Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat
karbohidrat dan protein sebagai sumber energi manusia. Tanaman pangan juga
dapat dikatakan sebagai tanaman utama yang dikonsumsi manusia sebagai maka-

3
nan untuk memberikan asupan energi bagi tubuh. Umumnya tanaman pangan
adalah tanaman yang tumbuh dalam waktu semusim.
Tanaman pangan memiliki beragam jenis antara lain adalah sebagai berikut:
1.   Serealia
Serealia adalah sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen dan
dimanfaatkan bijinya atau sebagai sumber karbohidrat. Sebagian besar serealia
termasuk dalam anggota suku padi-padian yang biasa disebut sebagai serealia
sejati. Tanaman serealia yang banyak dikonsumsi manusia antara lain, padi,
jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, dan gandum hitam. 
2.   Biji-bijian
Biji-bijian adalah segala tanaman penghasil biji-bijian yang didalamnya
terkandung karbohidrat dan protein. Tanaman biji-bijian yang sering kita
konsumsi antara lain seperti kedelai, kacang tanah dan kacang hijau.
3.   Umbi-umbian
Tanaman pangan selanjutnya berasal dari jenis umbi-umbian. Tanaman umbi-
umbian adalah tanaman yang ditanam untuk dipanen umbinya karena di dalam
umbi terdapat kandungan karbohidrat untuk sumber nutrisi bagi tubuh. Tanaman
umbi-umbian yang biasa dimanfaatkan manusia antara lain seperti ubi kayu
(singkong), ubi jalar (muntul), talas, wortel, kentang, ganyong dan sebagainya.
4.   Jenis tanaman lainnya
Selain ketiga jenis tanaman pangan yang telah disebutkan diatas. Tanaman pangan
juga ternyata ada yang terdapat diluar ketiga jenis tersebut seperti sagu yang
diambil batangnya dan sukun yang merupakan buah.
2.2 Morfologi dan klasifikasi tanaman mentimun
Mentimun (Cucumis sativus L) merupakan tanaman semusim yang
bersifat menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat pemegang berbentuk
pilin atau spiral. Bagian yang dimakan dari sayuran ini adalah buahnya. Biasanya
buah mentimun dimakan mentah sebagai lalap dalam hidangan makanan dan juga
di sajikan dalam bentuk buah segar (Sumadi, 2002).
Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini merupakan
sumber mineral dan vitamin. Kandungan nutrisi per 100 g mentimun terdiri dari

4
15 kalori, 0,8 g protein, 0,1 g pati, 3 g karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi,
0,02 thianine, 0,01 riboflavin, 14 mg asam, 0,45 vitamin A, 0,3 vitamin B1 dan
0,2 vitamin B2 (Sumpena, 2001).
A. Klasifikasi tanaman Timun
Kingdom         : Plantae
Divisi              : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Curcubitales
Famili              : Curcubitaceae
Genus              : Cucumis
Spesies            : Cucumis sativus L
B. Morfologi tanaman timun
1. Akar
Tanaman mentimun berakar tunggang dan berakar serabut. Akar
tunggangnya tumbuh lurus ke dalam sampai kedalaman sekitar 20 cm, sedangkan
akar serabutnya tumbuh menyebar secara horizontal dan dangkal Oleh sebab itu,
tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan kelebihan air.
(Cahyono, 2006).
2. Batang
Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, berbulu dengan
panjang yang bisa mencapai 1,5 m dan umumnya batang mentimun mengandung
air dan lunak. Mentimun mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di
sisi tangkai daun. Sulur mentimun adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya
peka sentuhan. Bila menyentuh galah sulur akan mulai melingkarinya. Dalam 14
jam sulur itu telah melekat kuat pada galah/ajir (Sumadi, 2002).
3. Daun
Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda,
berwarna hijau muda sampai hijau tua. Selain itu daun bergerigi, berbulu sangat
halus, memiliki tulang daun menyirip dan bercabang-cabang, kedudukan daun
pada batang tanaman berselang seling antara satu daun dengan daun diatasnya
(Cahyono, 2006).

5
4. Bunga
Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk terompet, tanaman ini
berumah satu artinya, bunga jantan dan bunga betina terpisah, tetapi masih dalam
satu pohon. Bunga betina mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang 3
membengkok, sedangkan pada bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang
membengkok. Letak bakal buah tersebut di bawah mahkota bunga (Kalie, 2001).
5. Buah dan Biji
Buah mentimun menggantung dari ketiak antara daun dan batang. Bentuk
ukuranya bermacam-macam antara 8-25 cm dan diameter 2,3-7 cm, tergantung
varietasnya. Kulit buah mentimun ada yang berbintik-bintik, ada pula yang halus.
Warna kulit buah antara hijau keputih-putihan, hijau muda dan hijau gelap sesuai
dengan varietas. Biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau
putih kekuning-kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat
perbanyakan tanaman (Sumadi, 2002).

2.2 gambar buah mentimun


2.3 Pemilihan media tanam
Budidaya tanaman merupakan salah satu inovasi dalam dunia
agroteknologi untuk mengatasi ketersediaan lahan tanam yang semakin terbatas.
Budidaya hidroponik merupakan budidaya tanaman menggunakan media selain
tanah, misalnya menggunakan air. Teknik hidroponik ini dapat dilakukan untuk
membudidayakan berbagai jenis tanaman, termasuk salah satunya adalah timun.
Teknik hidroponik ini dapat dilakukan dengan mudah. Selain dapat menghemat
tempat, teknik ini dapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat.

6
Langkah penanaman ini dilakukan pada media tanam yang terdiri dari beberapa
pilihan yaitu arang sekam (padi kering yang dibakar), gambut, pasir, dan gambus.
Pilihlah salah satu media tersebut, namun media yang paling disarankan yaitu
arang sekam. Dan juga harus rajin memberikan nutrisi yang telah dilarutkan
dengan air, untuk cara pemberian nutrisi ini adalah dengan dimasukkan pada
lubang pralon ketika benih padi sudah selesai disemai(sekitar umur 8 hari)
Nah, terhitung sejak bibit ditanam sampai hari ke tujuh air yang digunakan adalah
air biasa (air tanpa nutrisi). Hari kedelapan atau hari pertama bibit mentimun
diletakkan pada tandon, isi tandon dengan larutan nutrisi hidroponik dengan dosis
rendah. Setiap 1 minggu dosis nutrisi dinaikkan sedikit demi sedikit.

Gambar 2.3 penyemaian benih timun


2.4 Bahan tanam
Pemilihan bibit disini merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan
demi memperoleh hasil panen yang maksimal. Bibit yang dipilih harus merupakan
jenis bibit yang sehat, bebas dari penyakit, pertumbuhannya cepat, dan berasal
dari indukan yang banyak menghasilkan buah. Bibit harus disemai terlebih dahulu
sebelum ditanam pada media hidroponik. Persemaian dilakukan hingga tumbuh
kecambah dan langsung dapat dipindahkan ke dalam media hidroponik. Proses
pemindahan tanaman perlu dilakukan lebih baik agar akar tanaman tidak busuk
dan rusak. Setelah melalui beberapa hari proses persemaian, tanaman dapat
langsung ditanam di media hidroponik
Varietas unggul tanaman diperoleh melalui serangkaian penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan varietas dengan sifat-sifat yang diingikan, seperti

7
potensi hasil tinggi, tahan terhadap tekanan biotik dan anbiotik tertentu sesuai
dengan selera konsumen dan lain-lain. Macam-macam varietas unggul antara lain:
a. Varietas Mars
b. Varietas Pluto
c. Varietas Saturnus

2.4 varietas saturnus, varietas pluto, varietas mars


2.5 Tanam
Timun adalah salah satu tanaman yang banyak ditanam menggunakan
metode penanam hidroponik. Selain karena perawatannya yang mudah, buah
timun yang ditanam dengan metode hidroponik juga bisa berpotensi memiliki
kandungan air lebih banyak dan berukuran lebih besar.
Lalu sebenarnya apa itu metode penanaman hidroponik? Metode menanam
secara hidroponik adalah metode budidaya tanaman yang tidak menggunakan
media tanah, melainkan menggunakan unsur air. Itulah sebabnya mengapa timun
yang ditanam dengan metode ini dapat memiliki kandungan air lebih banyak
mengingat media penanamannya sendiri merupakan air. Meskipun begitu, namun
tanaman timun juga tetap membutuhkan media penanam lain.
A. Pengelolaan Media Tanam
Dalam pengolahan media tanam, ada baiknya jika petani mengetahui
terlebih dahulu beberapa jenis media tanam yang dapat digunakan untuk timun
hidroponik, antara lain arang sekam, gambut, pasir, gabus, atau bisa juga
menggunakan media lain tergantung sistem hidroponik mana yang akan
digunakan. tetapi, akan lebih mudah jika petani menggunakan media arang sekam
untuk media tanam timun hidroponik. Pembuatan media ini memerlukan beberapa
bahan dan beberapa langkah yang yang harus dikerjakan.

8
Bahan-bahan:
1. Pot plastik kecil
2. Pipa paralon
3. Air secukupnya untuk larutan nutrisi
4. Kertas untuk mengganjal
5. Gunting atau pembolong
6. Ajir untuk penyokong
Cara Kerja:
1. Siapkan pot plastik kecil, dan lubangi bagian ujungnya sekitar 1-3 mm.
2. Masukkan arang sekam sebagai media tanam ke dalam pot plastik kecil, dan
ganjal dengan kertas yang mudah larut agar arang sekam tidak tumpah.
3. Selanjutnya, siapkan pipa paralon dan lubangi di setiap bagian dengan jarak antara
10-15 cm. Lebar lubang disesuaikan dengan ukuran pot plastik kecil.
4. Tutup ujung kanan dan ujung kiri pipa paralon, dan beri larutan nutrisi yang telah
disiapkan.
5. Kemudian, pembuatan ajir dapat dilakukan menggunakan besi, alumunium,
maupun bambu. Hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan petani timun. Bentuk
ajir juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan, bisa dibuat vertikal maupun
horizontal.
Penanaman Tanaman
Langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan saat proses penanaman adalah:
1. Pilih bibit yang berkualitas, dan usahakan memiliki akar banyak, dari bibit-bibit
yang telah Anda semaikan.
2. Bibit dimasukkan dalam pot plastik kecil yang sudah berisi abu sekam. Cara
memasukkannya adalah dengan melubangi abu sekam kurang lebih sedalam 1-2
cm, masukkan bibit ke dalam lubang masing-masing satu bibit untuk satu lubang.
3. Setelah itu, letakkan pot plastic kecil ke dalam lubang yang telah disiapkan pada
paralon.
4. Saat meletakkan pot ke dalam lubang paralon, sebaiknya ujung bawah pot terkena
air atau larutan nutrisi yang telah dimasukkan dalam paralon sebelumnya.

9
5. Lakukan perawatan dan pemeliharaan media ini dengan baik

2.5 gambar tanaman timun hidroponik

2.6 Perawatan
Berikut ini beberapa tips pemeliharaan mentimun hydroponik :
1. Penambahan larutan nutrisi, cek selalu ketersediaan nutrisi didalam tandon.
Tambahkan jika nutrisi berkurang, semakin bertambah umur tanaman maka
semakin banyak pula tanaman mentimun menyerap nutrisi. Jika tanaman sudah
mulai berbunga pengecekan harus dilakukan sesering mungkin agar tanaman tidak
sampai kekeringan.
2. Penambahan dosis larutan nutrisi, penambahan dosis larutan nutrisi dilakukan
setiap 1 minggu sekali. Dosis larutan nutrisi disesuaikan dengan umur tanaman.
Perhatikan pucuk tanaman, jika terlihat mengecil artinya dosis nutrisi (PPM atau
EC) terlalu rendah dan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman.
3. Pengecekan pH larutan nutrisi, pH ideal untuk tanaman umumnya adalah 5,5 –
6,5. Cek pH larutan nutrisisi setidaknya setiap 1 minggu sekali, tambahkan PH UP
jika pH dibawah 5.5 dan tambahkan PH DOWN jika pH larutan nutrisi lebih dari
7.
4. Perhatikan suhu larutan nutrisi, suhu larutan nutrisi hidroponik berpengaruh
terhadap daya serap akar tanaman. Suhu larutan nutrisi yng terlalu tinggi akan
menurunan daya absorbsi akar tanaman, sehingga menyebabkan tanaman layu dan
mati. Suhu ideal larutan nutrisi hidroponik berkisar antara 25 – 30 C.
5. Pengendalian hama dan penyakit, mentimun hidroponik juga tidak lepas dari
gangguan hama dan penykit. Untuk skala hobi hama maupun penyakit bisa
dikendalikan secara manual, yaitu dengan cara membuang bagian tanaman yang
terserang atau mengambil hama lalu memusnahkannya. Namun jika memang
diperlukan, semprotkan pestisida sesuai dosis yang dianjurkan.

10
6. Penyemprotan pupuk daun, untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dan
agar tanaman tumbuh dengan optimal, semprotkan pupuk daun setiap 7 – 10 hari
sekali.
2.7 Dosis Pupuk Nutrisi Mentimun Hidroponik
Nutrisi hidroponik langsung diberikan pada hari penanaman atau hari pertama
diletakkannya bibit pada tandon. Berikut ini dosis nutrisi tanaman mentimun
hidroponik ;
a. Minggu I (umur 0 – 7 hari) : Dosis nutrisi mentimun hidroponik adalah 600 ppm
atau 3 ml larutan A + 3 ml larutan B perliter air

2.7 Mentimun hidroponik umur 8 hari


b. Minggu II (umur 8 – 14 hari) :  Dosis nutrisi mentimun hidroponik adalah 800
ppm atau 4 ml larutan A + 4 ml larutan B perliter air

2.7 Mentimun hidroponik umur 15 hari


c. Minggu III (umur 15 – 21 hari) :  Dosis nutrisi mentimun hidroponik adalah 1000
ppm atau 5 ml larutan A + 5 ml larutan B perliter air

2.7 Mentimun hidroponik umur 22 hari

11
d. Minggu IV (umur 22 – 28 hari) :  Dosis nutrisi mentimun hidroponik adalah 1200
ppm atau 6 ml larutan A + 6 ml larutan B perliter air

2.7 Mentimun hidroponik umur 29 hari


e. Minggu V (umur 29 – 35 hari) :  Dosis nutrisi mentimun hidroponik adalah 1400
ppm atau 7 ml larutan A + 7 ml larutan B perliter air

2.7 hidroponik sudah sebesar ini dan bisa dinikmati


f. Minggu VI (umur 36 – 42 hari) :  Dosis nutrisi mentimun hidroponik adalah 1600
ppm atau 8 ml larutan A + 8 ml larutan B perliter air
g.  Minggu VII (umur 43 hari dan seterusnya) :  Dosis nutrisi mentimun hidroponik
adalah 1800 ppm atau 9 ml larutan A + 9 ml larutan B perliter air

2.8 Panen dan pasca panen


A. Panen
1. Buah mentimun muda dipanen pada umur 30 – 50 HST. Internal panen
dilakukan 1 -2 hari
2. Ciri – ciri buah siap dipanen; ukuran cukup besar, panjang buah antara 10
– 30 cm.
3. Cara panen dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting.
B. Pasca panen
1. Sortasi; dilakukan untuk mengelompokan keseragaman buah dalam
ukuran, bentuk, warna dan mutu

12
2. Setelah dicuci dengan air bersih, mentimun direndam dalam larutan 2 cc
natural cleaner/ 10 liter air selama 30 menit, lalu angin –anginkan.
3. Buah mentimun disimpan ditempat yang teduh sebelum dipasarkan.
4. Pengemasan dilakukan untuk menjaga penampilan dan mutu ketika
dipasarkan.
Contoh hasil olahan timun: Salad, Rujak buah dll

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mentimun (Cucumis sativus L) merupakan tanaman semusim yang
bersifat menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat pemegang berbentuk
pilin atau spiral. Bagian yang dimakan dari sayuran ini adalah buahnya. Biasanya
buah mentimun dimakan mentah sebagai lalap dalam hidangan makanan dan juga
di sajikan dalam bentuk buah segar (Sumadi, 2002).
Budidaya tanaman merupakan salah satu inovasi dalam dunia
agroteknologi untuk mengatasi ketersediaan lahan tanam yang semakin terbatas.
Budidaya hidroponik merupakan budidaya tanaman menggunakan media selain
tanah, misalnya menggunakan air. Teknik hidroponik ini dapat dilakukan untuk
membudidayakan berbagai jenis tanaman, termasuk salah satunya adalah timun.
Teknik hidroponik ini dapat dilakukan dengan mudah. Selain dapat menghemat
tempat, teknik ini dapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat.
3.2 Saran
Perlu dikaji ulang mengenai biaya peralatan untuk menanam tanaman
timun hidroponik sehingga memudahkan para petani menyiapkan biaya untuk
menanam tanaman timun melalui media air/hidroponik

14
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.ub.ac.id/devykumalasari/2012/04/26/dasar-budidaya-tanaman-dasar-
budidaya-mentimun/
file:///C:/Users/user/Downloads/31-42-1-SM.pdf
https://bibitonline.com/artikel/cara-menanam-timun-hidroponik-dengan-sederhana
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/82230/BUDIDAYA-TANAMAN-
TIMUN/
https://mitalom.com/cara-sederhana-menanam-mentimun-hidroponik-sistem-
sumbu-di-box-styrofoam/
https://slosa.blogspot.com/2016/05/cara-menanam-timun-secara-hidroponik.html
https://bibitbunga.com/cara-menanam-timun-hidroponik/
https://www.google.com/search?
q=gambar+timun+hidroponik&safe=strict&rlz=1C1AWUC_enID857ID896&sxsr
f=ALeKk0257uYTYuFkbooNtXNhewXpEi4taQ:1589979793560&tbm=isch&so
urce=iu&ictx=1&fir=M9FK5JN_hLRv_M%253A%252CHRk9H_sg_r8kmM
%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kTk693FUW7k_1eNVej91qMuQr8AMQ&sa=X&ved=2ahUKEwjp9a2mwMLpA
hVsILcAHZCLDT0Q9QEwAHoECAgQGQ#imgrc=SOzIRbDX3u_vkM

15

Anda mungkin juga menyukai