Anda di halaman 1dari 43

TEORI DAN PRAKTIK SENI LUKIS

TEKNIK AQUAREL

Tim :
Nanang Yulianto, S.Pd., M.Ds
Endang Sri Handayani, S.Sn
Drs. Edy Tri Sulistyo, M.Pd

Disampaikan Pada Workshop Seni Lukis Teknik Aquarel


Bagi Guru-Guru (MGMP) Seni Budaya SMP Kabupaten Sukoharjo
Di SMPN 1 Sukoharjo
Rabu, 5 Oktober 2011
B. KLASIFIKASI SAYURAN
Klasifikasi sayuran dapat ditinjau berdasarkan bagian tanaman yang dapat dimakan pigmen
yang dikandung
1. Berdasarkan Bagian Tanaman yang Dimakan
Berdasarkan Perkembangbiaknya, organ tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua bagian
yaitu bagian vegetatif (daun, batang akar) dan bagian generatif (buah, bunga, biji). Berikut ini
sayuran berdasarkan bagian tanaman yang dapat dimakan

a. Sayuran daun (leaf vegetables)


Sayuran daun merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi pada bagian daunnya
Sayuran dau dengan kualitan bagus adalah jika bagian daun utuh tidak berlubang dan tidak
busuk serta bantang dan daun berwarna segar, Contoh sayuran daun antara lain bayam
kangkung sawi kubis daun kemangi daun melinjo daun singkong pokcoy pohpohan dan
lettuce/selada.

b. Sayuran batang (stem vegetables)


Sayuran batang yang dimanfaankan adalah bagian batang dari tumbuhan yang terdiri dari
buku dan ruas. Buku merupakan tempat menempelnya daun. Memilih sayuran batang yang
baik biasanya batang yang masih muda, berwarna cerah, muda dan bersih, serta tidak busuk.
Contoh sayuran batang yaitu asparagus rebung paku, dan seledri.
c. Sayuran akar (root vegebles)
Sayuran akar berupa umbi-umbian, karena umbi merupakan akar menggembung. Sayuran
akar banyak mengandung karbohidrat dan berbagai nutrisi sehat lainya. Sayuran akar yang
baik adalah yang sudah berumur cukup, ukurannya besar, tidak tumbuh tuntas dan tidak ada
bagian yang membusuk. Calon sayuran akar yaitu kentang, wortel, lobak, bit talas, ubi kayu,
ubi jalar.
d. Sayuran Polong
Sayuran polong yang dimanfaatkan tidak hanya pada bagian
polongnya tetapi kulitnya bisa ikut dimakan juga.. Kualitas
sayuran polong yang baik biasanya yang muda, biji sayuran
tidak menonjol dan kulitnya masih lurus. Warna buah
keliatan masih segar dan tidak ada bagian yang rusak.
Yang termasuk sayuran polong antara lain buncis, kacang
merah dan kedelai.

e. Sayuran bunga (flower vetables)


Tanaman sayuran yang berasal dari organ generatif dan yang
dimanfaatkan pada bagian bunganya .Sayuran bunga
dikatakan memiliki kualitan baik jika bunga/kembang
tersusun secara kompak, ukurannya besar, berwarna cerah
dan tidak ada bagian yang digigit hama. Contoh sayuran
bunga yaitu brokoli, kembang kol, kecombrang, dan bunga
turi
 f. Sayuran buah (fruit vegetables)
Sayuran buah dihasilkan dari penyerbukan pertumbuhan yang terjadi
pada organ bunga, sehingga yang dimanfaatkan bagian buahnya.
Sayuran buah yang memiliki kualitas baik biasanya dengan tingkat umur
yang cukup (tidak terlalu muda tidak terlalu tua), berukuran besar dan
sayuran buahnya berwarna cerah segar serta tidak ada bagian yang
busuk. Contohnya tomat cabai paprika, timun, terong, pare, labu siam,
jagung dan oyong.

g. Sayuran umbi batang


Sayuran umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung
batang membengkak membentuk umbi karena penimbunan makanan.
Pada pemukaan tanaman umbi batang terdapat danu yang berubah
menjadi sisik dan pada ketiak sisisk terdapat mata tunas sebagai calon
tumbuhan baru. Dalam memilih umbi batang yang baik adalah sayuran
sudah cukup umur, berukuran besar tidak tumbuh tunas dan bagian luar
tidak tidak ada yang busuk. Contoh sayuran umbi batang diantaranya
singkong, talas ubi jalar, gadung, gambili, dan umbi bit
h. Sayuran umbi lapis (bulb yegetables)
Sayuran umbi lapis sayuran yang tumbuh d bawah permukaan
tanah dan menghasilkan lapisan umbi tebal, sudah berumur
cukup dan menembak di atas tanah. Misalnya bawang merah
bawang putih, bawang bombay, daun bawang//bawang perai
dan ades.

i. Sayuran jamur (mushroom)


Sayuran jamur secara ilmiah bukanlah tumbuhan, tetapi
bagian cendawan dapat dimakan sehingga digolongkan
sebagai sayuran. Sayuran jamur yang baik adalah yang masih
muda bersih dan tidak ada bagian yang rusak terkena hama
atau busuk. Contoh jamur merang, jamur kancing jamur tiram
dan jamur kuping.
2.Berdasarkan Pigmen Yang Dikandung
a. Sayuran berwarna hijau.
Sayuran berwarna hijau terbentuk oleh klorofil. Kandungan
klorofil pada sayuran hijau dalam suasana asam akan berubah
menjadi hijau tua dan dalam suasana basa menjadi hijau terang.
Sayuran hijau kaya akan karetenoid yang dapat mengatasi radikal
bebas,mengandung berbagai vitamin yaitu A,C dan K yang
bermanfaat bagi pembekuan darah dan pembentukan tulang. Selain
itu juga mengandung unsur mineral diantaranya zat besi,zat
kapur,magnesium dan fosfor.Sayuran berwarna hijau antara lain daun
singkong,bayam,kangkung,sayur katuk,seledri,daun melinjo, daun
singkong, daun kemangi,daun selada,genjer dan sebagainya.

b. Sayuran berwarna ungu


Sayuran berwarna ungu seperti terong, bawang, bayam ungu,
dan paprika ungu mengandung vitamin A, dan kalsium yang tinggi.
Sayuran berwarna ungu juga mengandung antosianin, resveratrol dan
asam elagik yang bisa menangkap radikal bebas yang mencegah
terserang penyakit kanker, diabetes dan serangan jantung.
c. Klasifikasi sayuran berwarna merah/biru
Klasifikasi sayuran berwarna merah/biru karena adanya zat
anthocyanin yang sensitif terhadap perubahan pH dan dapat larut
dalam air. Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen berwarna ungu,
ketika dalam keadaan asam, pigmen berwarna merah, sedangkan
saat terdapat basa, pigmen berwarna biru. Contoh sayuran berwarna
merah/biru yaitu kubis merah, bit, tomat, cabe dan paprika.

d. Warna kuning/oranye
Warna kuning/oranye pada sayuran berasal dari kandungan beta
dan alfa karoten yang tidak akan berubah dengan pengolahan atau
pH. Zat tersebut dapat berfungsi sebagai penghambat proses
penuaan sel-sel dalam tubuh, membantu meremajakan sel-sel tubuh,
dan memberikan sistem kekebalan agar tidak mudah terserang
penyakit. Sayuran berwarna kuning/oranye adalah ubi jalar, wortel,
biji melinjo, dan labu kuning
1.Asparagus
Asparagus (Asparagus offcinalis) satu keluarga dengan bawang putih,
yaitu Liliaceae. Bagian yang dimanfaatkan adalah rebungnya. Kandungan
zat aspergine yang terdapat pada rebungnya ternyata sangat berguna untuk
memperbaiki pencernaan dan melancarkan air seni. Asparagus yang
dimasak atau jus dapat digunakan untuk membantu meningkatkan
pengeluaran faeces, dan sangat baik membantu menghilangkan timbunan
asam urat pada penderita ginjal-asparagus berperan sebagai stimulan.
Namun bila dikonsumsi terlalu banyak iritasi ginjal akan terjadi. Fungsi lain
dalam tubuh adalah digunakan sebagai pencuci muka.

2. Bawang Putih
Jenis sayuran yang digunakan sebagai bumbu ini mempunyai nama
ilmiah Allium sativum dari keluarga Liliacae. Baunya yang tak sedap namun
penambah rasa dalam masakan ini tergolong jenis sayuran yang bermanfaat
bagi kesehatan tubuh. Sebab bawang putih dapat menurunkan kadar
kolesterol dan menurunkan tekanan darah tinggi. Pengaruh bawang putih
terhadap terapi untuk kesehatan adalah bawang putih mengandung mineral
yang tinggi seperti selenium dan germanium, glucosinolate serta enzim.
Kandungan yodiumnya yang tinggi, jika diracik dengan seledri dapat
menurunkan tekanan darah tinggi dan pencegah gondok sulfur yang terdapat
pada umbi bawang putih mengandung substansi alicin (diallylsulfide)-
penyebab bau tak sedap – dan allyl propyl di sulfide. Kedua substansi sulfur
berguna sebagai zat anti infeksi dan antibakteri. Untuk memperoleh khasiat
disulfida yang utuh seperti pada umbinya, maka cara memakannya ialah
bawang tersebut diiris tipis dicampur dengan masakan, namun bawang tetap
dalam keadaan segar. Namun bila tahan terhadap baunya akan lebih baik
dimakan mentah.
3. Brokoli
Brokoli (Brassica oleracea var, botrytis) dikenal dengan sayuran
sub-tropis yang termasuk anggota kubis-kubisan (Cruciferae). Yang
dikonsumsi adalah bunga (curd) yang berwarna hijau gelap atau hijau
kebiru-biruan, disebut sprouting broccoli.
Ternyata keluarga Cruciferae ini mempunyai peran sangat
penting dalam terapi untuk kesehatan. Brokoli bersama anggota
lainnya seperti kubis, bunga kol dan lobak dapat menurunkan resiko
terkena kanker usus besar, dan kanker pencernaan.
Bunganya yang hijau pekat ini mempunyai bau yang khas,
disebabkan adanya senyawa indol.Sebuah teori mengatakan, di
dalam tubuh senyawa ini dapat meningkatkan ekskresi estrogen,
senyawa yang dapat merangsang pembiakan sel kanker yang
bersarang dalam rahim dan payudara. Itulah sebabnya akhir-akhir ini
sangat dianjurkan pada wanita agar lebih banyak mengkonsumsu
brokoli pasalnya penyakit ini cenderung lebih banyak menyerang
kaum hawa. Sayuran yang biasa dihidangkan sebagai brokoli setup
ini, sebaiknya dimasak tidak terlalu matang karena zat-zat yang
terkandung di dalamnya akan rusak dan tidak berfungsi lagi.
4. Paprika
Cabai yang berbentuk lonceng ini berasal dari daerah tropis amerika,
dikenal dengan nama paprika (capsicum annuum var, grossum) masih satu
keluarga dengan kentang Solanaceae. Genus capsiun ino terkenal
mengandung zat casaicine (C18H27O3N) yang memberi rasa pedas, pada
paprika dikenal dengan zat capsanthin (C40H58O3) yang memberi rasa manis
pada kulitnya yang tebal.
Menurut Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc dalam bukunya Buah dan
Sayur Untuk Terapi, paprika beberapa saat setelah dimakan dapat
menurunkan tingkat gula dalam darah. Penyebabnya adalah indeks glicemia
pada paprika yang rendah. Dengan demikian, paprika dapat digunakan untuk
mengobati diabetes. Bagi yang ingin menjaga kesehatan rambut,kuku,kulit
dan gigi, paprika juga bisa dimanfaatkan, karena mengandung silikon yang
tinggi.

5. Wortel
Sayuran yang mempunyai nama latin Ducus carota ini terkenal sebagai
sumber vitamin A karena mengandung Provitamin A. Bagian yang dimakan itu
sebenarnya adalah akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsinya
menjadi umbi. Anggota famili Umbelliferae ini sosok tanamannya berupa terna
dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi.
a
Tekstur Raba
Warna
 Peran warna: menyatakan gerak, jarak, tegangan (tension),
deskripsi alam (naturalisme), ruang, bentuk, ekspresi
ataupun makna simbolik

a. Sifat Optis Warna


Humar Sahman (64) : 3 sifat optis (optical properties):
1. Hue: Warna dalam arti terbatas: merah, merah oranye,
kuning, kuning kehijauan, biru, biru keunguan.
2. Value: Warna dlm berbagai nilai (value)/nada (key):
rendah, tinggi, cenderung gelap, terang.
3. Saturation: Intensitas (intensity) warna: warna yg
menyala, warna yg kusam
b. Notasi Warna
 Color notation : sistem klasifikasi/identifikasi warna menurut sifat-
sifat optisnya.

 Tatanan warna pd circle color : primer (primary color), sekunder


(secondary colors) & komplementer (complementary color).

 Pada lingkaran warna: warna hangat (the warm color) pd paruh


lingkaran antara merah dan kuning, warna sejuk (the cool colors)
pd paruh lingkaran yg mengandung hijau dan ungu.

 Jika lingkaran warna diputar, maka keseluruhan warna spektrum


akan kelihatan putih, krn perangai adiktif warna-warna tersebut.

 Warna khromatik (chromatic colors) : merah, kuning, biru, ungu,


oranye, dll. Warna akhromatik (achromatic colors): hitam, putih
dan abu-abu
c. Warna Objek dan Warna Cat

1. Warna objek: warna pada objek yg terkena sinar matahari


yg mengandung semua warna spektrum, shg yg mengenai
mata mrpkn warna-warna spektrum dg panjang gelombang
tertentu yg dipantulkan objek sesuai warnanya.

Jika objek berwarna biru, maka warna spektrum biru atau


panjang gelombang birulah yg dicerap mata / yg
dipantulkan objek adalah panjang gelombang biru, sedang
sisanya diserap/diabsorsi permukaannya (permukaan
objek).

2. Warna cat : warna yg ditentukan pigmen / bahan pewarna


(coloring material) berupa: bubuk halus, yg disatukan dg
binder (zat pengikat)/ paint vehicle (pembawa pigmen).
d. Emphasis Warna

1. Dedy Suardi (2000: 20-21): penonjolan pd tataan rupa, baik


pada karya rupa hitam putih ataupun karya berwarna. Pada
karya seni rupa berwarna (lukisan), maka warna akan
menjadi emphasis yg mampu mengundang perhatian.

2. Dedy Suardi (2000: 23): Dalam mewujudkan warna-warna


yang harmonis pada lukisan diperlukan warna kunci atau
penetralisir.

Warna kunci :warna yg hadir pada keseluruhan objek dalam


lukisan namun dg kadar yang berbeda-beda
Emphasis Warna
e. Simbolis Warna

Warna-warna yg disusun secara artistik sbg gubahan murni


pelukis tanpa merujuk warna-warna objek dialam bisa jg
dikategorikan sbg lukisan abstrak yg mampu memberikan
rangsangan kejiwaan.

1. Merah : kesan ceria /galak.


2. Biru : kesan jauh dan damai,
3. Abu-abu : mampu menggetarkan batin yg tenang.
4. Kuning : menciptakan suasana yg agung dan terkemuka.
5. Putih : kesan kesucian batin.
6. Hijau : kesan kesuburan & kenyamanan nurani.
7. Hitam : kesan kekosongan & kesepian batin, keburukan.
8. Pertemuan Hitam-Putih senantiasa menyimbolkan dua sisi
kehidupan manusia, sisi keburukan dg jiwa yg pekat serta
sisi kebaikan dg jiwa yg putih bersih (Dedy Suardi,18-20)
Simbolis Warna
Subject Matter atau Tema Pokok

Dharsono (2007, 31-32): rangsang cipta seniman dlm


menciptakan bentuk-bentuk yg menyenangkan:
memberikan konsumsi / kepuasan batin manusia secara
utuh. Perasaan dan cita rasa keindahan kita mampu
menangkap harmoni bentuk yg disajikan serta mampu
merasakannya melalui sensitivitasnya. Pada dasarnya
merupakan stimulus/rangsangan yang ditimbulkan objek.

Bentuk-bentuk yg terdapat dalam ruang ide pelukis sbg


bentuk yg belum dituangkan/divisualisasikan kedalam
bentuk fisik. Lukisan merupakan pengejawantahan atau
manifestasi atas dunia ide pelukis.
Subject Matter /Tema Pokok
Medium, Alat dan Teknik dalam Seni Lukis

Medium, alat dan teknik dlm seni lukis saling berkaitan &
mempengaruhi. Penerapan teknik mempengaruhi
pemilihan alat dan medium, demikian juga sebaliknya, satu
kesatuan yg saling berintegrasi dan melengkapi dlm
perwujudan karya seni lukis.

The Liang Gie (2004:90): medium seni lukis: permukaan


datar yg dapat terbuat dari: kanvas, sutra, papan, kertas,
kaca dll.

Medium: bahan cat dan sebangsanya dlm bentuk air, cat


atau benda misalnya pastel. Karakteristik setiap medium
pd dasarnya berbeda-beda shgg membutuhkan perlakuan
yg berbeda-beda pula.
Seni Lukis Cat Air Diatas Kertas

Medium
1) Kertas, kertas yang bebas kayu (hanya terdiri dari
selulosa), dibuat dari bahan dasar kain bekas/ kain
perca. Kertas jenis ini tidak mudah berubah warnanya
menjadi kuning, shg sesuai untuk teknik aquarelleren
yg memanfaatkan keenceran cat air shg hasilnya
menjadi transparan.
2) Cat Air.
3) Larutan pengencer (air).

Alat berupa kuas (kuas yg bulunya halus/lembut), palet.


Cat Air dan Kuas
Seni Lukis Cat Akrilik Diatas Kanvas

Medium
1) Kain kanvas
2) Cat akrilik, cat akrilik kedua dapat menutup
lapisan cat pertama, yang dilakukan dengan
menguaskan cat kedua setelah cat yang pertama
kering.

Alat (Kuas jenis dan karakternya tidak jauh berbeda


dengan kuas untuk melukis cat minyak)
Peralatan Pendukung (Palet, pisau palet & easel)
Teknik – teknik dalam Seni Lukis

1. Brushstroke : Melukis dg menerapkan sapuan kuas


(tegas/ keras, lembut/halus dll)
2. Aquarelleren, melukis dg cat air scr transparan shg lapisan
cat yg dikuaskan sebelumnya/kertasnya masih terlihat. Warna
putih tube tidak digunakan tetapi putih warna kertas. Tingkat
transparan lukisan tergantung keenceran cat air.
3. Grattage, teknik menggores cat yg masih basah dg alat
seperti: sisir, garpu, pena, pecahan kaca. Teknik ini
memanfaatkan sifat plastik cat yg masih basah dan yg
sudah dikuaskan pada permukaan kanvas.
4. Decalcomania, melukis dg menekan cat yg masih basah
diantara dua permukaan kanvas / kertas. Selembar kertas dikuasi
cat, kertas kedua ditekankan pd lapisan cat di kertas tersebut dg
kekuatan yg berbeda. Kertas yg kedua dilepaskan, menghasilkan
efek-efek visual yg menyerupai objek nyata/abstrak.
5. Collage, teknik melukis dg menempelkan objek tertentu pada
kertas / kanvas dg perekat, biasanya lem fox/kayu. Bahan apa
saja yg dapat ditempelkan pada kanvas dapat dimanfaatkannya.
6. Drip Technique, teknik ciprat/cipratan dg memanfaatkan
keenceran cat
Penerapan teknik aquarel dengan kuas dan pisau palet
Tahap-tahap Seni Lukis Cat Air diatas Kertas

Anda mungkin juga menyukai