Anda di halaman 1dari 17

TATA BOGA

NABATI (BUMBU)
1. Seledri
Seledri adalah salah satu sayuran yng mengandung sumber mineral, yaitu kalsium, zat besi, kalium.
Selain mengandung mineral, seledri juga mengandung vitamin A dan C. Komponen aktif bernama
phthalides dalam seledri berguna untuk menurunkan tekanan darah. Seledri juga memiliki komponen aktif
lain yaitu coumarin dan acetylenics yang bisa mencegah perkembangan sel kanker.
2. Daun Singkong
Daun singkong memiliki kandungan protein dan zat besi yang cukup tinggi. Selain itu terdapat
juga vitamin A dan C. Daun singkong memiliki kandungan zat besi yang setara dengan bayam. Bahkan,
kandungan protein daun singkong empat kali lipat dari bayam dan vitamin A dua kali lipat dari bayam.
3. Pak Choy
Pak choy atau bok choy sering disebut dengan sendok sup, mungkin karena bentuk daunnya yang mirip
seperti sendok sup. Sayuran ini termasuk jenis kubis-kubisan yang kaya vitamin A, C, D dan folat. Tidak
hanya itu, pak coy juga banyak mengandung kalium yang baik untuk keseimbangan cairan di dalam tubuh
dan untuk kesehatan jantung. Kandungan glucosinolates dalam pak choy berfungsi sebagai
antioksidan yang mampu mencegah kanker prostat dan payudara.
4. Buncis
Buncis adalah sayuran yang berasal dari Peru. Buncis merupakan sayuran yang banyak
mengandung vitamin A, C, dan K, serta mengandung folat, zat besi, kalium, mangan, dan serat. Buncis
juga baik untuk kesehatan jantung karena mengandung senyawa antioksidan. Serat yang terdapat pada
buncis diperkirakan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan reaksi inflamasi yang lain.
5. Selada
Terdapat dua macam selada, yaitu selada air yang berwarna hijau dan selada yang berwarna merah
keunguan. Namun kandungan yang terdapat di dalamnya hampir sama, yang berbeda adalah pigmen
pembentuk warna selada. Sayuran yang seringkali dijadikan lalapan ini sangat kaya akan berbagai
vitamin, mulai dari thiamin, riboflavin, niasin, folat, vitamin B-6, A, C, E dan K. Mengonsumsi selada
sangat baik untuk menjaga agar sel-sel otak dapat terhubung dengan baik dan menjaga agar ingatan tetap
baik. Selada juga mampu menurunkan kadar kolesterol sehingga membuat seseorang lebih kecil risikonya
terkena serangan jantung atau stroke.
6. Bawang Merah
Bawang Merah adalah salah satu dari umbi lapis yang banyak digunakan untuk bumbu masakan di
berbagai negara di dunia. Bawang merah berasal dari Iran dan Pakistan serta pegunungan di bagian
utaranya. Selain untuk bumbu masakan bawang merah juga enak di makan mentah, di buat acar serta bisa
juga digunakan untuk obat tradisional. Ternyata juga kulit bawang merah juga dapat digunakan untuk
pewarna dan daunnya dapat dijadikan sayuran.
Bawang merah banyak mengandung vitamin c, serat, kalium, asam folat, zat besi bahkan kalsium. Selain
itu bawang merah mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin.
7. Bawang Putih
Bawang putih adalah salah satu jenis dari umbi lapis yang banyak digunakan untuk bumbu masakan.
Selain untuk bumbu masakan bawang putih digunakan untuk obat penyakit kutil. Bawang putih mentah
mengandung banyak senyawa-senyawa sulfur termasuk alliin sehingga rasa bawang putih getir. Bawang
putih bisa dijadikan antibiotik alami didalam tubuh.
8. Bawang Bombai
Bawang bombai adalah salah satu jenis umbi lapis yang berasal dari asia tengah. Bawang ini terbentuk
dari lapisan daun yang membesar dan bersatu, berakar serabut, daunnya berbentuk seperti pipa namun
pipih dan ukurannya lebih besar dari bawang merah. Bawang bombai biasanya digunakan untuk bumbu
masakan dan tidak hanya itu, bawang bombai bisa di jadikan hiasan pada masakan.
9. Umbi Batang
Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang atau juga bisa disebut bagian dari
batang yang tumbuh dan berkembang dibagian dalam tanah dan menggelembung pada bagian ujungnya,
seperti geragih (stolo) atau rimpang (rhizoma). Contoh umbi batang adalah:

PENGERTIAN BAHAN MAKANAN NABATI


Bahan makanan nabati adalah bahan pangan yang berasal dari tumbuhan – tumbuhan (bisa berupa akar,
batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya). Bahan
makanan nabati banyak mengandung kabohidrat, vitamin, lemak serta protein yang dapat memenuhi
kebutuhan tubuh.
Klasifikasi Bahan Pangan Nabati Berdasarkan Sifat Fisiknya

 Klasifikasi bahan makanan nabati berdasarkan sifat fisiknya dapat dilihat dari tekstur bahannya.
Bahan makanan nabati berdasarkan sifat fisiknya dapat dibedakan menjadi:
 Bahan pangan yang bertekstur lunak, seperti: sayuran - sayuran dan beberapa jenis buah-buahan.
 Bahan pangan yang bertekstur keras, seperti: berbagai jenis umbi-umbian, bahan-bahan asal
batang, dan beberapa jenis buah-buahan.
 Bahan pangan yang bertekstur ulet, seperti bahan-bahan yang berasal dari batang atau akar.
Bahan-bahan pangan seperti ini biasanya banyak mengandung serat kasar.
 Bahan pangan yang bertekstur rapuh, seperti bahan baku olahan yang sudah dikeringkan seperti
gaplek.
 Bahan pangan yang bertekstur kenyal, lentur dan elastik, seperti beberapa jenis buah-buahan
tertentu.
Klasifikasi Bahan Pangan Nabati Berdasarkan Sifat Kimianya
 Klasifikasi bahan makanan nabati berdasarkan sifat kimianya dapat dilihat dari kandungan gizi
dan mineral didalamnya. Bahan makanan nabati berdasarkan sifat kimianya dapat dibedakan
menjadi:
 Bahan pangan nabati berprotein tinggi, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
 Bahan pangan nabati sumber karbohidrat, contohnya adalah serealia, umbi-umbian.
 Bahan pangan nabati sumber lemak, contohnya adalah kelapa sawit dan avocado
 Bahan pangan nabati sumber mineral, contohnya adalah sayuran hijau dan buah-buahan.
 Bahan pangan nabati sumber vitamin. Contohnya adalah sayuran dan buah-buahan
 Bahan pangan nabati yang mengandung banyak air, contohnya adalah tomat, semangkah, jeruk,
dan lain – lain.
 Bahan pangan nabati yang menandung racun, contohnya adalah umbi gadung (HCN), koro
benguk (HCN dan asam fitat), biji kecipir, jengkol, kluwak dll.
Klasifikasi Bahan Pangan Nabati Berdasarkan Sifat Biologinya

 Klasifikasi bahan makanan nabati berdasarkan sifat biologinya dapat dilihat dari proses
respiratorynya. Bahan makanan nabati berdasarkan sifat biologinya dapat dibedakan menjadi:
 Bahan pangan klimaterik, yaitu bahan pangan yang berasal dari hasil-hasil pertanian yang
menjelang masak aktivitas respirasinya menurun. Contoh: Apel, pir, pisang, avocado, pepaya,
markisa, tomat dll.
 Bahan pangan non-klimaterik, yaitu bahan pangan yang berasal dari hasil-hasil pertanian yang
waktu menjelang masak aktivitas respirasinya meningkat. Contoh: Jeruk, anggur, semangka,
strawbery, ketimun, nenas dll.

CIRI – CIRI BAHAN MAKANAN NABATI


Bahan makanan nabati yang sehat dan segar tentu mempunyai ciri – ciri terendiri. Dari jenis – jenis bahan
makanan nabati ada beberapa ciri – ciri untuk lebih mempermudah dalam memilih bahan makanan yang
segar dan layak untuk dimakan, ciri – ciri tersebut diantaranya adalah:
a. Beras
Beras merupakan bahan makanan pokok sebagian besar bangsa Indonesia. Beras yang bagaimana yang
baik untuk kesehatan? Agar badan kita sehat, kita harus memilih beras yang banyak mengandung vitamin.
Ada beberapa
ciri – ciri beras yang layak untuk dimakan:

 Warna beras tidak terlalu putih


 Banyak mengandung bekatul
 Biasanya berupa beras tumbuk, bukan beras giling.
b. Buah – buahan
Buah-buahan banyak mengadung vitamin dan sangat dianjurkan agar selalu memakan buah setelah kita
selesai makan. Ciri – ciri buah yang baik adalah :

 Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh , tidak rusak atau kotor
 Isi masih terbungkus kulit dengan baik
 Pilihlah buah yang masak di pohon
 Jangan memilih buah yang sudah terlalu masak (busuk) ataupun yang masih muda
 Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna buatan (karbitan) dan warna
lain selain warna buah
 Tidak berbau busuk, bau asam/basi atau bau yang tidak segar lainnya
 Tidak ada cairan lain selain getah aslinya
 Terdapat lapisan pelindung alam
 Bebas residu pestisida
c. Sayur – sayuran
Sayur mayur banyak mengandung vitamin dan mineral, sayur mayur diperlukan setiap hari oleh tubuh
supaya tubuh selalu berenergi. Ciri – ciri sayur – sayuran yang masih layak dimakan adalah:

 Warnanya hijau dan segar seperti baru dipetik


 Daun, buah atau umbi dalam keadaan segar, utuh dan tidak layu
 Tidak berbau busuk dan tidak berlendi
 Kulit buah atau umbi utuh dan tidak rusak/pecah
 Tidak berwarna kuning karena layu
 Tidak ada bekas gigitan hewan, serangga atau manusia
 Tidak ada bagian tubuh buah yang ternoda atau berubah warnanya
 Bebas dari tanah atau kotoran lainnya
 Bebas residu pestisida
d. Biji – bijian
Ciri – ciri biji – bijian yang layak untuk dikonsumsi adalah:

 Kering, isi penuh ( tidak keriput dan warna mengkilap)


 Permukaannya baik, tidak ada noda karena rusak, jamur atau kotoran selain warna aslinya
 Biji tidak berlubang-lubang
 Tidak tercium bau lain selain bau khas biji yang bersangkutan
 Tidak tumbuh kecambah, tunas kecuali dikehendaki untuk itu (touge)
 Biji yang masih baik akan tenggelam bila dimasukkan ke dalam air
 Tidak tercemar oleh bahan kimia yang dilarang baik dalam proses maupun buat diedarkan
(chlorine)
JENIS TEPUNG
Tepung banyak dijumpai jenisnya seperti tepung beras, tepung gandum/ terigu, tepung singkong/tapioca,
tepung jagung/maizena, sagu, telur, ikan dan sebagainya. Tepung yang disimpan terlalu lama akan terjadi
perubahan warna dari warna aslinya yang disebabkan akibat mikroba ataau jamur. Maka ciri-ciri tepung
yang baik adalah:

 Butiran kering dan tidak lembab/basah


 Warna aslinya tidak berubah karena jamur atau kapang
 Tidak mengandung kutu atau serangga
 Masih dalam kemasan pabrik
Sayuran Berlapis
Sayuran berlapis ini seperti bawang, kol, sawi, jagung muda, bunga tebu dilapisi lapisan kulit luar yang
berfungsi melindungi bagian dalamnya. Lapisan ini sangat menguntungkan waktu panen dan
pengangkutan karena akan mencegah pencemaran. Ciri-ciri dari makanan jenis ini yang perlu
diperhatikan :

 Lapisan luar masih menempel dengan baik


 Lapisan luar telah dalam keadaan bersih
 Lapisan dalam masih tertutup
 Tidak mengandung residu pestisida

CARA PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN NABATI


Bahan makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan tentunya hanya tahan beberapa hari saja. Tetapi
dewasa ini banyak petani yang menggunakan bahan pengawet untuk membuatnya tahan lama. Tentu hal
tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh, karena banyak mengandung zat kimia. Ada beberapa cara
untuk menyimpan bahan makanan nabati supaya tidak cepat busuk, diantaranya:
Bahan Makanan Nabati dalam Bentuk Daun

 Simpan didalam beg politerina yang berlubang karena peredaran udara dapat mengeringkan
kelembaban
 Simpan dibagian khas untuk sayur didalam peti sejuk (refigerator)
 Suhu yang betul untuk menyimpan sayur sayuran adalah 7o-10o C
 Contoh: sawi, kangkung, kol, bayam, dan lain – lain.
Bahan Makanan Nabati dalam Bentuk Bunga

 Simpan di dalam bag politena yang berlubang atau bag kertas supaya senantiasa kering
 Simpan dibagian khas sayuran dalam refigerator
 Contoh: brokoli, bunga kol, dan lain – lain.
Bahan Makanan Nabati dalam Bentuk Batang dan Pucuk

 Pucuk paku jika disimpan lama akan bertukar warna menjadi hitam
 Sayuran batang disimpan didalam bag politena dan disimpan khas di tempat sayuran di dalam
refigerator
 Contoh: asparagus, seledri, batang keladi, pucuk rebung, tauge
Bahan Makanan Nabati dalam Bentuk Ubi

 Jeni sayuran seperti ini sebaiknya disimpan di rak yang mempunyai pengedaran udara yang baik,
di tempat yang sejuk, gelap dan kering
 Jauhkan sayuran ini dari makanan yang berbau kuat karena sayuran ubi kentang dapat mudah
menyerap bau makanan lain
 Contoh: ketela pohon, ubi jalar, dan kentang
Bahan Makanan Nabati dalam Bentuk Buah
Hard Fruit

 Simpan di dalam bag politena yang berlubang


 Disimpan khas di tempat buah di dalam refigerator
 Contoh: apel dan salak
Berry Fruit

 Simpan di dalam bag politena yang berlubang


 Disimpan khas di tempat buah di dalam refigerator
 Contoh: leci, langsat, anggur, dan rambutan
Stone fruit ( biji yang menggumpal)

 Simpan di dalam bag politena yang berlubang


 Disimpan khas di tempat buah di dalam refigerator
 Contoh: jambu biji
Citrus Fruit

 Simpan di dalam bag politena yang berlubang


 Pisahkan buah yang segar dan yang agak layu, agar yang layu dapat digunakan terlebih dahulu
 Disimpan khas di tempat buah di dalam refigerator
 Contoh: jeruk Bali, jeruk siam, lime, dan lain – lain.
Tropical Fruit

 Simpan di dalam bag politena yang berlubang


 Disimpan khas di tempat buah di dalam refigerator
 Untuk pisang biarkan tetap diluar ruangan yang mempunyai pengedaran udara, mkarena jika
dimasukka dalam refigerator akan merusak warna pisang yang kuning akan menjadi kecoklatan
dan bila dikupas kulitnya akan menempel pada bagian dagingnya sehingga membuat rasa agak
pahit
 Contoh: pisang, sawo, pepaya, belimbing, mangga, semangka, nanas, dan lain – lain.
Nuts (menpunyai cangkang keras)

 Disimpan di rak yang mempunyai pengedaran udara yang baik, di tempat yang sejuk
 Contoh: kelapa dan kenari.

HEWANI
Unggas
Unggas (Inggris: poultry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging
dan telurnya. Umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun) dan
Anseriformes (seperti bebek).
Pengertian lain juga menyebutkan bahwa unggas adalah hewan bersayap, berkaki dua, berparuh dan
berbulu, yang mencakupi segala jenis burung, dapat dipelihara dan diternakan sebagai penghasil pangan
(daging dan telur).
Ciri2 ayam :
Warna daging umumnya putih pucat
Serat daging halus
Konsistensi kurang padat
Diantara serat daging tidak terdapat lemak
Warna lemak ke kuning-kuningan dengan konsistensi lunak
Bau agak amis sampai tidak berbau.
Ayam merupakan keturunan langsung dari salah satu subspecies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam
hutan merah (Gallus gallus) dan ayam bangkiwa (Bankiva fowl).
Ayam dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1) Menurut Fungsinya
- Ayam pedaging atau ayam potong (broiler), untuk dimanfaatkan dagingnya;
- Ayam petelur (layer), untuk dimanfaatkan telurnya;
- Ayam hias atau ayam timangan
- Ayam sabung
B. Standar/Persyaratan Mutu Unggas
Daging berasal dari unggas yang masih muda
Tulang dada mudah ditekan/masih lentur
Bulu-bulu tidak dalam/jika membeli unggas hidup, sisik pada kaki masih lunak
Keadaan fisik unggas utuh, tidak ada koreng atau luka atau luka berbau segar
Warna kulit dan daging kemerahan
Khusus unggas air, selaput jari-jarinya mudah dirobek

A. METODE MEMASAK DENGAN CAIRAN


1. Merebus / boiling : memasak bahan makanan dalam dalam cairan sampai mendidih. Merebus
dibagi 2, yaitu :
 Simmering : Memasak bahan makanan sampai mendidih kemudian api dikecilkan. contohnya
: memasak kaldu
 Poaching : Merebus bahan makanan dalam air sedikit dgn api kecil, agar tekstur bahan
makanan tidak rusak. contohnya : Poached Egg
2. Menyetup / Stewing : Memasak bahan makanan didalam cairan dengan jumlah yang hampir
sama. contohnya buah-buahan, sayuran, daging/ayam. unutuk buah-buahan dapat ditampah
dengan gula, penambah aroma, dan juga warna
3. Mengukus / Steaming : Memasak bahan makanan dengan menggunakan uap air. Alat-alat nya
ialah : klakat, langsang, risopan, kukusan, dandang
4. Mengetim / Au bain Marie : Memasak bahan makanan dengan mnggunakan 2 panci/ panci tim.
untuk mengetim coklat digunakan api yang kecil
5. Memblasir/ Blanching : Merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih dengan tujuan
untuk mengurangi rasa atau bau yang tidak sedap. misalnya : danging kambing

B. Metode memasak tanpa cairan


1. Memanggang : memasak bahan makanan dengan menggunakan alat pemanggang. baik yang
terbuka maupun tertutup. Memanggan ada 2 macam, yaitu :


Gridlling : Memanggang diatas griddle atau lempengan besi rata. Istilah Griddle berasal dari
Inggris. Di Inggris digunakan untuk membuat crepes. kalo di Indonesia untuk martabak.
atau Pan Broiling yaitu memanggang dengan menggunakan wajan datar. istilah ini dari
Amerika. Di amerika untuk membuat pancake tapi kalo di Indonesia buat martabak
 Roasting : Memasak bahan makanan didalam oven khusus untuk daging, ayam, atau kalkun
2. Mengoven / Baking : Memasak bahan makanan di dalam oven yang khusus untuk kue dan roti.
3. Mengoseng / Sangrai : Memasak bahan makanan/ Menggoreng tanpa minyak . contohnya : kacang
C. Metode memasak dengan menggunakan minyak
1. Menggoreng : Memasak bahan makanan didalam minyak. Menggoreng ada 2 cara yaitu :

 Pan Frying : Menggoreng dengan menggunakan sedikit minyak


 Deep Frying : Menggoreng dengan menggunakan minyak sampai terendam

TEKNIK PENYIMPANAN UNGGAS


Untuk menjaga kualitas unggas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu penyimpanan,
antara lain:
Lama waktu penyimpanan:

 Daging ayam yang segar adalah daging dari ayam yang telah dipotong selama kurang dari 6 jam.
Sebaiknya langsung diolah.
 Dalam lemari pendingin, dapat tahan selama 24 jam.
 Dalam lemari pembeku (freezer), daging ayam dapat bertahan selama 1 minggu atau lebih.
Cara penyimpanan yang baik

 Unggas perlu dibersihkan dan dicuci sebelum disimpan.


 Simpan unggas dalam ruang pendingin (refrigerator) bila masa simpan tidak lama dan akan
segera digunakan.
 Simpan unggas dalam ruang pembeku (frezeer) jika belum digunakan dan akan disimpan untuk
waktu yang lama.
Menyimpan daging ayam utuh:

 Pisahkan bagian jeroan dengan daging ayam.


 Keringkan daging ayam, lap dengan tissue dapur yang bersih.
 Buang lemak pada ayam (bila ada).
 Bungkus dengan plastik (plastic wrap atau plastik kiloan) atau tempatkan di wadah tertutup rapat.
 Berikan label dan tanggal penyimpanan.

Menyimpan ayam potong


Ayam yang sudah dipotong-potong , atau ayam yang tidak bertulang dan sudah dikuliti (fillet atau
boneless) sebaiknya dibagi-bagi menjadi 1 paket yang sesuai dengan porsi masakan untuk keluarga.
Dengan cara pembagian ini selain menghindari porsi masak yang berlebihan tentu akan mempermudah
persiapan bila hendak memasak, jadi tidak perlu mencairkan/melumerkan (defrost) semua persediaan
daging ayam.
Bagian Potongan Ayam

1. Chicken Leg

Potongan ini merupakan potongan ayam yang dipotong menjadi 4 bagian. Biasanya digunakan untuk
olahan dengan teknik ditim dan casseroles.

2. Drumstick

Potongan ini paling cocok untuk membuat masakan fast food, ayam bakar.

3. Thigh
Jenis potongan ini digunakan untuk membuat olahan dengan menggunakan cairan lebih banyak seperti
stuffing dan braising.

4 . Chicken Breast

Potongan ini adalah bagian dari potongan ayam yang dibagi menjadi 4 bagian. Potongan ini merupakan
gabungan dari dada dan sayap. Biasanya digunakan pada olahan casseroles, stewing dan roasting.

Setelah mengetahui bagian bagian ayam kita lanjut dengan macam - macam potongannya
1. Whole Chikcen (Ayam Utuh)
Meliputi semua bagian tubuh ayam tanpa terkecuali. Hanya saja untuk ayam kampung termasuk leher,
kepala, hingga ceker ikut dikemas.

2. Halves (Separuh Bagian)


Ayam dipotong menjadi setengah bagian mulai dari pundak atas hingga ekor menjadi 2 (simetris)

3. Breast Quarters (Separuh Dada dan sayap)


Potongan seperempat termasuk dada dan sayap

4. Split Breast (Dada Terpisah)


Seperempat dada dengan sayap dipotong

5. Split Breast Without Back (Dada Terpisah Tanpa Punggung)


Seperempat dada dengan sayap dipotong, ditambah dengan bagian punggung dipotong pula

6. Bonneles, Skinless Breast (Dada Ayam Tanpa Kulit dan Tulang)


Ayam pada bagian dada dengan tanpa kulit serta tulang dada dihilangkan

7. 8-Piece (8 Potong bagian)


Ayam dipotong menjadi 8 bagian yaitu 2 dada, 2 sayap, 2 paha dan 2 punggung.

8. Whole Chicken Wing (Sayap Utuh Ayam)

Semua bagian sayap mulai dari pangkal sayap hingga ujung sayap.

9. Wing Drummettes (Pangkal Sayap)


Ini bukan paha melainkan bagian bahu dan siku dari sayap tersebut.

10. Wing Mid Section With Tip (Tengah dan Ujung Sayap)
2 Potong sayap tengah dan ujung sayap

11. Wing Mid Section (Tengah Sayap)


Hanya bagian sayap tengah saja.

12. Whole Chicken Leg (Paha dan Bagian Atas)


Seluruh bagian paha dan bagian atas

13. Boneless, Chicken Leg (Paha Tanpa Tulang)


Paha tanpa kulit dan tulang yang sudah dihilangkan.

14. Thigh (Ujung Ekor)


Hanya bagian ujung ekor saja

15. Boneless, Skinless Thigh (Ekor Tanpa Tulang)


Bagian ujung ekor yang sudah dihilangkan kulit dan tulangnya

16. Drummstick (Paha)


Hanya bagian paha saja

17. Giblets (Jerohan)


Beberapa jerohan seperti ampla, jantung, hati dan leher dikemas menjadi 1 kemasan.
RESEP LASAGNA
Bahan:
200 gr lasagna
Filling:
2 siung bawang putih
1/2 bh bawang bombay di chop
200 gr daging giling
3 bh tomat
8 sdm sauce tomat
garam secukupnya
black pepper
2 sdt gula pasir
2 sdt oregano
1/2 sdt basil
2 sdm minyak goreng untuk menumis
Topping(cheese sauce)
2 sdm margarine
2 sdm tepung terigu
300 ml susu cair
1/2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
50 gr keju cheddar diparut
25 gr keju cheddar diparut untuk taburan
Cara membuat:
1. Didihkan air,lalu tambahkan garam dan 1sdm minyak goreng.masukkan
lasagna,rebus sampai setengah matang,angkat dan tiriskan
2. Isi: rebus tomat dalam 400 ml air sampai layu,angkat,buang biji dan
kulitnya,blender halus,ukur 350 ml air tomat
3. Panaskan minyak,tumis bawang putih dan bawang bombai sampai
harum.tambahkan daging giling,aduk sampai berubah warna
4. Masukkan air tomat,sauce tomat,garam,black pepper,dan gula
pasir,masak sampai kental.tambahkan basil dan oregano aduk rata.
5. Sauce keju:panaskan margarin tambahkan terigu,aduk sampai
berbutir,tuang susu cair sedikit demi sedikit,sambil diaduk sampai licin
6. Masukkan garam,merica bubuk dan keju parut,aduk sampai kental
7. Tata lasagna diatas pinggan tahan panas,yg dioles margarine
8. Tuang bahan isi diatas lasagna,tata lasagna,berlapis dengan isi,,pada
bagian paling atas disiram dengan sauce keju
9. Taburi dengan keju parut,dan panggang hingga kuning kecoklata

Jardiniere / balok

Potongan ini biasanya digunakan dalam hidangan steak / maincourse yang berukuran 3cm x 1cm x 1cm.
Juliene

Potongan ini biasanya digunakan dalam hidangan salad / appetizer yang berukuran 4cm x 2mm x 2mm.
Brunoise
Potongan ini biasanya digunakan dalam isian roughut yang berukuran 2mm x 2mm x 2mm.
Macedoine

Potongan ini biasanya digunakan dalam isian soup yang berukuran 1cm x 1cm x 1cm.
Allumate

Potongan ini seperti batang korek api tetapi lebih besar dari juliene yang berukuran 3cm x 3mm x 3mm.
Paysane
Potongan ini biasanya digunakan untuk isian soup dengan ukuran 1cm x 1cm.
Chiffonade

Potongan halus pada sayuran seperti kol, sawi, lettuce.


Chopped

Dicincang halus / kasar pada umbi lapis seperti onion, garlic, shallot.
Slice

Potongan ini berbentuk irisan, baik itu tebal maupun tipis. Biasanya potongan ini digunakan untuk
tomato, sucini, carrot.
Turning
Potongan turning biasa digunakan untuk soup contohnya potato, labu siam.
Vichy

Potongan ini hampir sama dengan slice yaiyu potongan asli dari bentuk sayuran tersebut contohnya carrot
vichy.
Hidangan pembuka ( Appetizer )
Makanan pembuka (appetizer) adalah Makanan atau minuman yang merangsang selera (biasanya dilayani
sebelum makan atau sebagai yang pertama saja).
Hidangan pembuka atau dalam bahasa inggris disebut appetizer dan dalam bahasa Perancis dikenal
dengan istilah Hor’s D’oeuver. Appetizer atau hidangan pembuka di sajikan dengan porsi kecil/satu atau
dua gigitan (bit size). Sebagai hidangan pembuka appetizer berfungsi merangsang nafsu makan dan
disajikan sebagai hidangan pertama sebelum menikmati hidangan yang lainnya. Komposisinya sebanyak
50 – 75 gram
Makanan utama(main course)
Makanan utama(main course)adalah hidangan pokok, Main course adalah Hidangan pada waktu lunch
atau dinner, ukuran porsinya lebih besar dari appetizer. Main course disebut juga main dish atau groce
piece. Komposisi Makanan Utama (main course)
Komposisi hewani 175 – 225 gr, Sayuran 75 gr, dan garniture atau kentang 75 gr, saus 50-95 cc
Hidangan penutup ( dessert )
Makanan penutup merupakan makanan yang disajikan pada akhir penyajian., yang merupakan bagian
standar dari makanan Barat, merupakan perkembangan yang relatif baru. Sebelum kebangkitan orang
kelas biasa pada abad 19 dan penggunaan mesin pada industri permen, permen lebih merupakan prioritas
dari kaum aristrokat atau makanan musim liburan yang sangat jarang. Ketika gula menjadi lebih murah
dan lebih dapat diperoleh, perkembangan dan popularitas dari hidangan penutup. Kata hidangan penutup
sendiri merupakan pengalih bahasaan dari kata dessert di bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Perancis
Kuno desservir yang artinya “untuk membersihkan meja”. Kata dessert sering digunakan pada Inggris-
Hiberno, American English, Canadian English, Australian English dan bahasa Perancis.
FRUIT CARVING
Inilah Fruit Carving, sebuah seni dalam menghidangkan makanan dengan keindahan, biasanya
media yang digunakan adalah buah-buahanan yang berbentuk bulat serta memiliki tekstur yang
lunak. Dalam seni Fruit Carving, seseorang akan memahat dan mengukir sebuah buah
menggunakan alat-alat yang cukup sederhana yaitu, cutter, pisau bergerigi dan tusuk gigi jika
diperlukan. Berikut beberapa hasil seni Fruit Carving yang mempesona:

Fruit Carving adalah seni mengukir buah yang ditujukan untuk keindahan. Buah yang
digunakan biasanya adalah buah yang berbentuk bulat dan bertekstur lunak seperti semangka
dan melon.

Fruit carving ditemukan pertama kali di Thailand pada tahun 1364. Pada saat itu, seorang
decorator bernama Nang Nopamas membuat dekorasi lampu perahu pada festival royal
yang rutin diadakan setiap bulan purnama setiap tahun di bulan Desember. Namg
Nopamas mengukur buah dan sayuran hingga rangkaian ukirannya terlihat seperti
rangkaian bunga Lili yang indah.

Alat yang dgunakan untuk mengukir buah sangat sederhana. Kita hanya
membutuhkanpisau kecil, cutter, pisau bergerigi dan tusuk gigi jika diperlukan. Selain
itu ada juga pisau khusus untuk membuat fruit carving. Contohnya adalah seperti gambar
di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai