Anda di halaman 1dari 12

BAB III

ANALISIS KINERJA PELAYANA RSUD TANGGUWISA

RSUD Tangguwisia sebagi Rumah Sakit Pemerintah di Kabupaten Buleleng memiliki peran
penting di dalam tugas yang menjamin kelangsungan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh
masyarakat khususnya masyarakat Buleleng.

Peningkatan pelayanan Kesehatan di RSUD Tangguwisia terus diupayakan sejalan dengan


meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang optimal, bermutu dan professional. Dari
aspek managemen dan pengelolaan, RSUD Tangguwisia telah berhasil mendapatkan predikat
akreditasi tingkat madya (bintang tiga) dari Komisi Akrediatsi Rumah Sakit (KARS). Sebagai predikat
tingkat madya rumah sakit menjadi penyemangat dalam meningkatkan pelayanan bagi pasien. Berikut
analisis kinerja RSUD Tangguwisa dapat dilihat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

A. PELAYANAN RAWAT JALAN

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003


mendefinisikan pelayanan sebagai segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah pusat, di daerah, dan dilingkungan badan usaha milik negara dalam bentuk barang
dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan
pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
menginap (opname). Pelayanan rawat jalan adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran.
Secara sederhana yang dimaksud dengan perawatan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran
yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.66/ Menkes / II / 1987 yang
dimaksud pelayanan rawat jalan adalah pelayanan terhadap orang yang masuk rumah sakit, untuk
keperluaan observasi diagnose, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainya
tanpa tinggal diruang rawat inap dan pelayanan rawat jalan adalah 8 pelayanan yang diberikan di
unit pelaksanaan fungsional rawat jalan terdiri dari poliklinik umum dan poliklinik spesialis serta
unit gawat darurat. Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan kesembuhan dan

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 10


pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung
jawabkan (Standart pelayanan Rumah sakit, Dirjen Yanmed Depkes RI thn 1999).
Unit Rawat Jalan merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang melakukan upaya
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan ( promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan ( rehabilitatif). Oleh
karena itu, tugas instalasi rawat jalan dalam memberikan pelayanan medik dan penunjang medik
tidak dapat dibatasi dengan pendekatan diatas tetapi dengan pelayanan kesehatan terbaikyang
memiliki contact personel cukup tinggi dan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Standar pelayanan rawat jalan berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan Nomor :
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat
jalan adalah sebagai berikut:
1. Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter spesialis.

2. Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik penyakit dalam, klinik
kebidanan, dan klinik bedah.

3. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari Jumat pukul
08.00 – 11.00.

4. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.

5. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.

Indikator serta hal-hal lain yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pelayanan rawat jalan yang
baik adalah Mutu pelayanan unit Rawat Jalan (Poliklinik) dapat memberikan persepsi tingkat mutu
rumah sakit secara keseluruhan bagi pelanggan, karena diasumsikan kontak pertama pelanggan
dengan rumah sakit adalah melalui unit rawat jalan, sehingga mutu unit rawat jalan harus di
desain sedemikian rupa oleh rumah sakit agar mampu mewujudkan kepuasaan pelanggan.
Indikator utama untuk mengetahui mutu pelayanan rumah sakit adalah kepuasan pasien.
Pelayanan yang baik dari suatu rumah sakit akan membuktikan bahwa rumah sakit tersebut
bermutu baik. Kepuasan pasien merupakan penilaian pasien setelah merasakan pelayanan rawat
jalan yang
diberikan oleh petugas kesehatan dibandingkan dengan harapan pasien. Kualitas pelayanan yang
baik merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menciptakan kepuasan konsumen.
Pelayanan berkualitas dalam konteks pelayanan di rumah sakit berarti memberikan pelayanan
kepada pasien dan keluarganya didasarkan pada standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 11


dan keinginannya, sehingga dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan
kepercayaan pasien dan keluarganya terhadap rumah sakit.
Kinerja dan service quality yang tinggi merupakan faktor terpenting tercapainya kepuasan
pasien. Service quality merupakan konsep pengukuran kualitas pelayanan yang terdiri dari lima
dimensi yaitu kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), keyakinan atau jaminan
(assurance), perhatian (empathy) dan tampilan fisik atau berwujud ( tangibles). Berdasarkan lima
dimensi tersebut akan diketahui terjadi atau tidak gap (kesenjangan), ada tidaknya pengaruh dari
lima dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien dan juga dapat diketahui dimensi
kualitas pelayanan yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pasien.
Prinsip prinsip pelayanan rawat jalan yang baik adalah yang mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:

1. Fasilitas fisik rumah sakit yang memadai.

2. Jam praktek yang tepat, terdapat pelayanan 24 jam dan sistem rujukan yang baik.

3. Penjadwalan kunjungan yang efisien, untuk memperpendek waktu tunggu.

4. Tarif yang terjangkau oleh sasaran.

5. Kualitas pelayanan yang oleh pasien biasanya dinilai baik bila pelayanan oleh dokter dan
perawat dilakukan dengan ramah, penuh perhatian terhadap kebutuhan pasien dan
perasaannya.

B. PELAYANAN RAWAT INAP

Rawat inap adalah adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit yang menempatkan
penderita sedikitnya satu hari tinggal/mondok di rumah sakit berdasarkan rujukan dari pelaksana
pelayanan rumah sakit atau pelaksana pelayanan kesehatan lainnya.

Rawat Inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa,
pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana
kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin
yang mengharuskan penderita menginap karena penyakitnya.

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 12


Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang
menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi medik
dan atau pelayanan medik lainnya.

 Tujuan pelayanan rawat inap


Adapun tujuan pelayanan rawat inap yaitu:

1. Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari-hari sehubungan dengan penyembuhan


penyakitnya.

2. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik antara unit maupun antara profesi.

3. Menyediakan tempat/ latihan/ praktek bagi siswa perawat.

4. Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk meningkatkan keterampilannya dalam


hal keperawatan.

5. Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan berkembangnya gagasan yang kreatif.

6. Mengandalkan evaluasi yang terus menerus mengenai metode keperawatan yang


dipergunakan untuk usaha peningkatan.

7. Memanfaatkan hasil evaluasi tersebut sebagai alat peningkatan atau perbaikan praktek
keperawatan dipergunakan.

 Standar pelayanan rawat inap


Menurut Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat inap di rumah sakit adalah sebagai
berikut:

1. Pemberi pelayanan di Rawat Inap adalah Dokter spesialis, dan perawat dengan minimal
pendidikan D3.

2. Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100 % adalah dokter

3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap terdiri dari anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah.

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 13


4. Jam Visite Dokter Spesialis adalah pukul 08.00 – 14.00 setiap hari kerja.

5. Kejadian infeksi pasca operasi kurang dari 1,5 %.

6. Kejadian Infeksi Nosokomial kurang dari 1,5 %.

7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan / kematian  100% terpenuhi

8. Kematian pasien > 48 jam kurang dari 0,24 %.

9. Kejadian pulang paksa kurang dari 5 %.

10. Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.

11. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB lebih dari 60% dan
terlaksanana kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di Rumah Sakit  juga lebih dari 60%

12. Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan pelayanan jiwa   terdiri
dari NAPZA, Gangguan Psikotik, Gangguan Nerotik,  dan Gangguan Mental Organik

13. Tidak adanya kejadian  kematian pasien gangguan  jiwa karena bunuh diri 100%

14. Kejadian re-admission pasien gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan adalah 100%

15. Lama hari perawatan  pasien gangguan jiwa kurang dari 6 minggu.

 Indikator Mutu Pelayanan Rawat Inap


Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber
dari sensus harian rawat inap :

1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)


Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI,
2005).

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 14


Rumus

BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu
periode)) X 100%

2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)


AVLOS menurut Huffman (1994) adalah “ The average hospitalization stay of inpatient
discharged during the period under consideration ”. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah
rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat
efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum
nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Rumus:

AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)


3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari
telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus:

TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)

4. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)


BTO menurut Huffman (1994) adalah “ …the net effect of changed in occupancy rate and length
of stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam
satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Rumus:

BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur


5. NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 15


Rumus:

NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X           1000 ‰
6. GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar.

Rumus:

GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 ‰

 Prosedur dan prinsip Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit


Menurut Revans (1986) bahwa pasien yang masuk pada pelayanan rawat inap akan
mengalami tingkat proses transformasi, yaitu:

1. Tahap Admission, yaitu pasien dengan penuh kesabaran dan keyakinan dirawat  tinggal di
rumah sakit.

2. Tahap Diagnosis, yaitu pasien diperiksa dan ditegakan diagnosisnya. Tahap Treatment,yaitu
berdasarkan diagnosis pasien dimasukan dalam program perawatan dan therapi.

3. Tahap Inspection, yaitu secara continue diobservasi dan dibandingkan pengaruh serta respon
pasien atas pengobatan.

4. Tahap Control, yaitu setelah dianalisa kondisinya, pasien dipulangkan. pengobatan diubah
atau diteruskan, namun dapat juga kembali ke proses untuk didiagnosa ulang.

Prinsip Pelayanan Rawat Inap

Kegiatan Pelayanan Rawat Inap

 Penerimaan Pasien ( Admission )

 Pelayanan Medik

 Pelayanan Penunjang Medik

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 16


 Pelayanan Perawatan

 Pelayanan Obat

 Pelayanan Makanan

 Pelayanan Administrasi Keuangan

Prosedur Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit

Alur proses pelayanan pasien unit rawat inap akan mengikuti alur sebagai berikut :

1. Bagian Penerimaan Pasien ( Admission Departement )

2. Ruang Perawatan

3. Bagian Administrasi dan Keuangan

Prosedur Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit

1. Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas sesuai indikasi medis akan mendapatkan
surat perintah rawat inap dari dokter spesialis RS atau dari UGD.

2. Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian pendaftaran untuk
konfirmasi ruangan sesuai hak peserta dengan membawa KPK asli dan fotocopy sehingga
peserta bisa langsung dirawat

3. Bila ruang perawatan sesuai hak peserta penuh, maka ybs berhak dirawat 1 (satu) kelas
diatas/dibawah haknya. Selanjutnya peserta dapat pindah menempati kamar sesuai haknya
dan bila terdapat selisih biaya yang timbul maka peserta membayar selisih biaya perawatan.

4. Bagian Pendaftaran rawat inap di RS akan menerbitkan Surat Keterangan Perawatan RS dan
selanjutnya akan diteruskan ke Kantor Cabang PT Jamsostek (Persero) dapat melalui faksimil
agar segera dapat diterbitkan surat jaminan rawat inap.

5. Bidang Pelayanan atau Bidang Pelayanan JPK Kantor Cabang PT Jamsostek akan
menerbitkan Surat Jaminan Rawat Inap berdasarkan Surat Keterangan Perawatan RS dan

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 17


akan dikirim melalui faksimil ke RS. Surat jaminan harus sudah diurus selambat-lambatnya
2×24 jam terhitung peserta rawat inap di rumah sakit.

6. Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan atau tindakan medis,
maka yang bersangkutan harus menandatangani Surat Bukti Pemeriksaan dan Tindakan
setiap kali dilakukan.

7. Setiap selesai rawat inap, peserta/orangtua peserta bersangkutan harus menandatangani


Surat Bukti Rawat Inap dan pasien akan mendapatkan perintah untuk kontrol kembali ke
spesialis yang bersangkutan.

8. Pasien akan membawa surat perintah kontrol kembali dari dokter spesialis ke dokter PPK I
untuk mendapatkan Surat Rujukan  PPK I ke dokter spesialis di RS yang ditunjuk.

9. Selanjutnya berlaku prosedur rawat jalan dokter spesialis di RS.

10. Jawaban rujukan dari dokter spesialis dapat diberikan kembali kepada dokter keluarga di PPK I

Dokter menganjurkan pasien untuk rawat inap :

1. Atas persetujuan pasien/keluarga/penanggungjawab pasien, perawat IGD/POLI memberitahu


receptionist bahwa pasien akan dirawat inap.

2. Perawat mengarahkan keluarga / penanggungjawab pasien untuk mendaftarkan pasien rawat


inap ke receptionist.

3. Untuk pasien yang masuk melalui IGD, receptionist menanyakan Kartu Berobat pasien (untuk
pasien lama) atau mencatat data / identitas pasien  dengan lengkap (untuk pasien baru).

Untuk Pasien Umum/ Non Asuransi

1. Receptionist menawarkan tarif jasa Rawat Inap secara jelas kepada pasien.

2. Apabila sudah ada kesepakatan dari keluarga / penanggungjawab pasien, maka receptionist
memberikan form “Surat Pernyataan Pembayaran” kepada keluarga / penanggung-jawab
pasien untuk diisi dan ditanda tangani

3. Receptionist meminta jaminan rawat inap kepada keluarga / penanggungjawab pasien berupa
KTP/SIM atau tanda pengenal lainnya.

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 18


4. Setelah form “Surat Pernyataan Pembayaran“ diisi dan ditanda tangani oleh pasien, berikan
form tersebut ke bagian Rekam Medis untuk dicarikan berkas Status Pasien Rawat Inap sesuai
dengan Nomor Rekam Medik  dan selanjutnya Status Pasien Rawat Inap diantarkan oleh
petugas Rekam Medis ke IGD/POLI yang dituju.

Untuk Pasien dengan Menggunakan Asuransi

1. Menanyakan kepemilikan asuransi kesehatan yang dimiliki pasien

2. Bila pasien masuk pada jam kerja, minta pasien untuk mengambil jaminan yang dikeluarkan
oleh Perusahaan / Asuransi terkait. Bila pasien masuk diluar jam kerja, jaminan diambil
keesokan harinya, pada saat jam kerja.

3. Meminta lembar jaminan, photo copy kartu asuransi, dan surat rujukan dari Puskesmas
(kecuali kasus emergency) sebagai pelengkap tagihan.

4. Meminta pasien melengkapi persyaratan lainnya yang berhubungan dengan tagihan asuransi
yang dimiliki.

5. Bila syarat adiminstrasi belum lengkap, keluarga / penanggung-jawab pasien diberi waktu
maksimal 2×24 jam untuk memenuhi persyaratannya (selama pasien rawat inap). Jika tidak
dipenuhi, pasien dianggap UMUM.

6. Tentukan dan beritahu keluarga / penanggung-jawab pasien tentang kamar yang akan
ditempati oleh pasien sesuai dengan jatah yang telah ditentukan asuransi yang terkait, dengan
mengelompokan Dewasa ( Pria / Wanita ) dan atau Anak.

7. Bila pasien meminta untuk naik kelas perawatan (kecuali JAMKESMAS dan JAMKESDA),
berikan “Surat Pernyataan Kesediaan Pembayaran Selisih Biaya” untuk diisi dan
ditandatangani oleh pasien/keluarga pasien.

8. Receptionist meminta jaminan rawat inap kepada keluarga / penanggungjawab pasien (khusus
kepada pasien yang minta naik kelas perawatan) berupa KTP/SIM atau tanda pengenal
lainnya

9. Setelah form “Surat Pernyataan kesediaan Pembayaran Selisih Biaya“ diisi dan ditanda
tangani oleh keluarga / penanggungjawab pasien (khusus pasien yang minta naik kelas
perawatan), berikan form tersebut ke bagian Rekam Medis.

10. Seluruh berkas administrasi rawat inap yang telah rampung diberikan ke bagian rekam medik
untuk dicarikan berkas Status Pasien Rawat Inap sesuai dengan Nomor Rekam Medik   dan

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 19


selanjutnya Status Pasien Rawat Inap diantarkan oleh petugas Rekam Medis ke IGD/POLI
yang dituju.

11. Petugas Rekam Medik mencatat di buku kunjungan pasien dan memberi tanda Rawat Inap.

12. Receptionist menginformasikan ke bagian rawat inap mengenai kamar yang akan
dipergunakan pasien guna mempersiapkan segala kelengkapan dan fasilitasnya.

13. Perawat mempersiapkan ruangan pasien baru.

14. Setelah ruang rawat inap siap, perawat memberitahu receptionist bahwa ruangan telah siap
untuk ditempati.

15. Receptionist memberitahu perawat POLI/IGD ruangan yang telah dipersiapkan.

16. Perawat POLI/IGD mengantar pasien ke ruangan rawat inap.

C. PENCAPAIAN SPM
Pencapaian Indikator Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit ini dilihat dari hasil pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Tabel 1.
Standar Pelayanan Minimal Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008

JENIS
NO IDIKATOR STANDAR PENCAPAIAN
PELAYANAN
Gawat Kemampuan menangani live saving anak dan
1 Darurat 1 dewasa 100% 100%
    2 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24 jam
Pemberi pelayanan gawat darurat yang
bersertifikat yang masih berlaku
    3 BLS/PPGD/GELS/ALS 100% 100%
    4 Ketersediaan tim penanggulangan bencana Satu Tim Satu Tim
≤ lima menit lima menit
Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat terlayani, setelah terlayani, setelah
    5 Darurat pasien datang pasien datang
    6 Kepuasan Pelanggan ≥ 70 % 70%
≤ dua per seribu
(pindah ke ≤ dua per seribu
pelayanan rawat (pindah ke
inap setelah 8 pelayanan rawat
    7 Kematian pasien< 24 Jam jam) inap setelah 8 jam
Tidak adanya pasien yang diharuskan
    8 membayar uang muka 100% 100%

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 20


           
Dokter pemberi Pelayanan di Poliklinik 100 % Dokter 100 % Dokter
2 Rawat Jalan 1 Spesialis Spesialis Spesialis
Klinik Anak, Klinik Klinik Anak, Klinik
Penyakit dalam, Penyakit dalam,
Klinik Kebidanan, Klinik Kebidanan,
    2 Ketersediaan Pelayanan Klinik Bedah Klinik Bedah
08.00 s/d 13.00 08.00 s/d 13.00
Setiap hari kerja Setiap hari kerja
kecuali Jumat : kecuali Jumat :
    3 Jam buka pelayanan 08.00 - 11.00 08.00 - 11.00
    4 Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit 60 menit
    5 Kepuasan Pelanggan ≥ 90 % 75%
           
Dr. Spesialis b. Dr. Spesialis b.
Perawat minimal Perawat minimal
3 Rawat Inap 1 Pemberi pelayanan di Rawat Inap pendidikan D3 pendidikan D3
    2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100%
Anak, Penyakit Anak, Penyakit
Dalam, Kebidan, Dalam, Kebidan,
    3 Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap Bedah Bedah
08.00 s/d 14.0 08.00 s/d 14.0
    4 Jam Visite Dokter Spesialis setiap hari kerja setiap hari kerja
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
    5 berakibat kecacatan / kematian 100% 100%
      Kepuasan Pelanggan ≥ 90 % 75%

PROFIL RSUD TANGGUWISIA 21

Anda mungkin juga menyukai