PENDAHULUAN
Pelayan yang baik adalah pelayan yang mampu mengerti kebutuhan yang dilayani,
cepat dalam memberikan layanan, tepat waktu, dan tanggap akan pemenuhan kebutuhan yang
dilayani. Kualitas pelayanan dalam berbagai aspek menjadi salah satu penghubung utama
kepercayaan masyarakat terhadap instansi penyedia jasa. Untuk itu upaya peningkatan kualitas
pelayanan harus dilaksanakan secara konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
masyarakat, sehingga pelayanan instasi penyedia jasa kepada masyarakat dapat diberikan secara
transparan, cepat, tepat, murah, sederhana dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif.
Pembangunan dibidang rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
efisiensi pelaksanaan rujukan kesehatan terpadu serta meningkatkan dan memantapkan
manajemen rumah sakit merupakan pelayanan yang menyeluruh dan terpadu serta bersifat
peningkatan kesehatan, pencegahan, pengendalian dan penilaian. Pada dasarnya pelayanan
kesehatan di rumah sakit merupakan pelayanan yang menyeluruh dan terpadu, serta bersifat
peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan yang ditujukan kepada semua
lapisan masyarakat.
Pemberian pelayanan kesehatan yang optimal di rumah sakit diperlukan sumber daya
yang berkualitas. Harapan dengan menggunakan sumber daya yang ada, dapat menghasilkan
suatu out put yang maksimal berupa produk atau jasa untuk meningkatkan pelayanan. Masalah-
masalah tersebut haruslah disadari bahwa keberhasilan rumah sakit antara lain disebabkan
sumber daya manusia, sehingga sumber daya manusia dipandang sebagai asset rumah sakit,
bahkan merupakan investasi rumah sakit apabila tenaga tersebut merupakan tenaga yang
terampil.
Pengukuran kepuasan masyarakat merupakan salah satu cara untuk mengukur
penampilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pemantauan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pasien harus terus dilakukan. Kondisi ini
dilakukan sebagai langkah melihat keluar apakah pelayanan yang bermutu telah diberikan
kepada pengguna jasa rumah sakit atau belum.
RSUD Sidoarjo sebagai lembaga jasa pelayanan kesehatan yang banyak pesaingnya.
Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo dituntut untuk selalu menjaga
kepercayaan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan konsumennya
meningkat. Pihak rumah sakit perlu secara cermat menentukan kebutuhan konsumen sebagai
upaya untuk memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan.
Menjalin hubungan dan melakukan penelitian terhadap mereka perlu dilakukan agar pelayanan
yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan.
1
Untuk itu dirasa perlu diteliti bagaimana tingkat kepuasan pelanggan di masing-
masing pelayanan yang ada di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Sidoarjo, maka dari pada itu
penelitian kami bertemakan “ Indeks Kepuasan Masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo”.
1.3 TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh
RSUD Kabupaten Sidoarjo sebagai indikator untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Tujuan Khusus :
1. Mengkaji dan menganalisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang telah diberikan
di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, dan IGD.
2. Mengkaji dan menganalisis keluhan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh rumah sakit.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
karakteristik individu yang diduga menjadi determinan utama atau penentu prioritas indikator
kualitas pelayanan kesehatan, dan penentu prioritas tingkat kepuasan pasien, adalah:
1. Umur, masa hidup pasien, yang dinyatakan dalam satuan tahun sesuai pernyataan pasien
2. Jenis kelamin, yang dapat digunakan untuk membedakan pasien laki-laki atau perempuan
3. Sumber biaya, adalah sumber pembiayaan pasien untuk biaya pelayanan kesehatan rumah
sakit, seperti uang sendiri, asuransi, bantuan sosial, atau kombinasi diantaranya, dan gratis
4. Pendidikan, adalah status resmi tingkat pendidikan akhir pasien
5. Tempat tinggal, adalah alamat rumah pasien, termasuk jarak antara rumah dengan rumah
sakit
6. Preferensi, adalah serangkaian alasan atau sebab mengapa pasien memilih, menetapkan atau
mengutamakan untuk dirawat dirumah sakit tertentu.
Indikator pelayanan kesehatan yang dapat menjadi prioritas relatif sangat banyak,
diantaranya adalah:
1. Kinerja tenaga dokter, adalah perilaku atau penampilan dokter rumah sakit dalam proses
pelayanan kesehatan pada pasien, yang meliputi ukuran: layanan medis, layanan non medis,
tingkat kunjungan, sikap, dan penyampaian informasi.
2. Kinerja tenaga perawat, adalah perilaku atau penampilan tenaga perawat rumah sakit dalam
proses pemberian pelayanan kesehatan pada pasien, yang meliputi ukuran: layanan medis,
layanan non medis, sikap, penyampaian informasi, dan tingkat kunjungan
3. Kondisi fisik, adalah keadaan sarana rumah sakit dalam bentuk fisik seperti kamar rawat
inap, jendela, pengaturan suhu, tempat tidur, kasur, sprei.
4. Makanan dan menu, adalah kualitas dari jenis atau bahan yang dimakan atau dikonsumsi
pasien setiap harinya, seperti nasi, sayuran, ikan, daging, buah-buahan, dan minuman.
5. Sistem administrasi pelayanan, adalah proses pengaturan atau pengelolaan pasien dirumah
sakit yang harus diikuti oleh pasien (rujukan dan biasa), mulai dari kegiatan pendaftaran
sampai fase rawat inap.
Dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan, perusahaan juga harus mampu
meningkatkan komitmen dan kesadaran serta kemampuan para pekerja, terutama mereka yang
langsung berhubungan dengan konsumen. Walaupun sistem dan tehnik kualitas sudah bagus
tetapi jika orang yang melaksanakan dan alat-alat yang digunakan tidak dengan cara yang benar
maka kualitas pelayanan yang diharapkan tidak akan terwujud. Ada lima dimensi kualitas jasa
(Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Love-lock, 1991:367), yaitu:
1. Jaminan (Assurance) yaitu berkaitan dengan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan staf
dalam menanggani setiap pelayanan yang diberikan sehingga mampu menumbuhkan
kepercayaan dan rasa aman pada pelanggan.
2. Empati (Empathy) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada para pasien dengan berupaya memahami keinginannya.
4
3. Kehandalan (Reliability) yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
4. Daya tanggap (Responsiveness) yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien dengan penyampaian informasi yang sejelas-
jelasnya.
5. Tampilan fisik (Tangible) yaitu berkaitan dengan kemampuan menunjukkan eksistensinya
kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik rumah sakit
dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh
pemberi jasa yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang), perlengkapan dan peralatan
yang dipergunakan (teknologi) serta penampilan pegawainya.
Kepuasan pasien adalah hasil penilaian pasien berdasarkan perasaannya, terhadap
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dirumah sakit yang telah menjadi bagian dari pengalaman
atau yang dirasakan pasien rumah sakit. Atau dapat dinyatakan sebagai cara pasien rumah sakit
mengevaluasi sampai seberapa besar tingkat kualitas pelayanan di rumah sakit, sehingga dapat
menimbulkan tingkat rasa kepuasan.
5
BAB III
METODOLOGI SURVEI
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Derajat kepercayaan (5%)
601.150
n=
1 + 601.150(0.05)2
601.150
=
1 + 1.502,9
601.150
=
1.503,9
Keterangan :
ni : Besar Sampel Ke i
Ni : Besar populasi Ke i
N : Besar populasi
n : Besar sampel
7
Tabel 3.3 Jumlah Sampel pada Tiap Instalasi
Instalasi Ni n ni
Rawat Inap 14395 400 10
Rawat Jalan 144999 400 96
Paviliun 2625 400 2
IGD 29314 400 20
Laboratorium 81433 400 54
Farmasi 306197 400 204
Radiologi 22187 400 15
Jumlah (N) 601150 400
8
Tabel 3.8 Jumlah Sampel pada Instalasi Farmasi
Ruang Ni n ni
Farmasi RJ 43039 204 29
Farmasi IGD 68341 204 46
Farmasi RI 194817 204 130
Jumlah 306197 204
Karena keterbatasan waktu dan tenaga, jumlah sampel yang terambil untuk instalasi
farmasi hanya sebesar 96 responden. Dan sampel lain yang tidak terambil atau tidak sesuai
rencana karena keterbatasan waktu dan tenaga adalah untuk instalasi radiologi, yaitu :
9
34 tahun, 35 – 44 tahun, 45 – 54 tahun, dan ≥ 55 tahun. Penghitungan karakteristik responden
dengan menggunakan metode deskriptif.
b. Analisis Data
Analisis data untuk hasil yang diperoleh menggunakan metode deskriptif
kuantitatif, dimana dalam penentuan persentase kepuasan dengan menggunakan
skala likert dan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk jenis kelamin responden
sebesar 58,33 % adalah laki-laki dan sebesar 41,67% adalah perempuan. Untuk
kelompok umur, responden yang mendominasi adalah range usia 45-54 tahun sebesar
33,33%, di tempat kedua adalah range usia 25-34 tahun dan 35-44 tahun masing-masing
11
sebesar 25%, serta sisanya masing-masing sebesar 8,33% adalah kelompok umur 15-24
tahun dan ≥ 55 tahun. Responden dengan tingkat pendidikan terakhir adalah SMA
jumlahnya mendominasi, yaitu sebesar 58,33%, sedangkan untuk tingkat pendidikan
terakhir adalah S1 jumlah respondennya adalah 16,67%%, dan sisanya masing-masing
sebesar 8,33% adalah responden dengan tingkat pendidikan terakhir adalah SD, SMP,
dan Diploma. Untuk status pernikahan, sebagian besar responden statusnya adalah
menikah yaitu sebesar 66,67%, dan responden yang berstatus belum menikahn adalah
sebesar 25%, serta sisanya sebesar 8,33% berstatus janda/duda. Responden di instalasi
rawat inap, sebesar 41,67% melakukan pembayaran dengan menggunakan asuransi
Jamkesmas/Jamkesda, sebesar 25% responden dengan menggunakan Askes, sebesar
16,67 menggunakan asuransi lainnya seperti In Health, dan untuk pasien yang
melakukan pembayaran dengan biaya sendiri dan Jamsostek masing-masing adalah
sebesar 8,33%. Untuk jumlah kunjungan ke RSUD Kab. Sidoarjo, sebesar 58,33%
responden sudah melakukan lebih dari satu kali kunjungan, sedangkan sisanya yaitu
sebesar 41,67% responden baru pertama kali berkunjung.
b. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan di Instalasi Rawat Inap
Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan skala likert,
dimana penentuan kriteria nilai kepuasan pelanggan untuk instalasi rawat inap adalah
sebagai berikut :
Jumlah responden instalasi rawat inap = 12 orang
Hasil perhitungan untuk masing-masing dimensi dan indikator di instalasi rawat inap
adalah sebagai berikut :
12
2 Perawat 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
3 Petugas Administrasi 0 0 4 33,3 8 66,7 0 0 12 32
4 Penunjang 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
Pelayanan tanpa memandang status
C
sosial
1 Dokter 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
2 Perawat 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
3 Petugas Administrasi 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
4 Penunjang 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
Hasil perhitungan survey di instalasi rawat inap dengan skala Likert menunjukkan
bahwa keseluruhan aspek kepuasan pelanggan yang dinilai berdasarkan indikator
ketepatan jam pelayanan, prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, dan pelayanan tanpa
memandang status sosial yang tergabung dalam dimensi Reliability termasuk dalam
kriteria penilaian PUAS, sebab untuk keseluruhan aspek diperoleh nilai akhir skala likert
yang berada pada interval 30 – 39.
Hal ini harus dipertahankan, lebih baik jika lebih ditingkatkan dengan cara
mengevaluasi prosedur pelayanan supaya lebih efektif dan efisiensi, terutama dalam
prosedur pelayanannya, diharapkan dibuat seefisien dan sesederhana mungkin, sehingga
pasien dan keluarganya tidak akan merasa dibelit-belitkan.
Tabel 4.3 Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan Dimensi Responsiveness
dengan Skala Likert
STP TP P PS TOTAL NILAI
NO INDIKATOR 1 2 3 4 RESPON SKALA
f % f % f % f % DEN LIKERT
A Kecepatan dalam memperoleh pelayanan
1 Dokter 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
2 Perawat 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
3 Petugas Administrasi 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
4 Penunjang 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
B Cara merespon keluhan pasien
1 Dokter 0 0 0 0 11 91,7 1 8,33 12 37
2 Perawat 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
3 Petugas Administrasi 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
4 Penunjang 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
Kejelasan informasi yang diberikan pada
C pasien & keluarga
1 Dokter (diagnosis pasien) 0 0 2 16,7 9 75 1 8,33 12 35
2 Perawat 0 0 3 25 9 75 0 0 12 33
3 Petugas Administrasi 0 0 3 25 9 75 0 0 12 33
4 Penunjang 0 0 4 33,3 8 66,7 0 0 12 32
5 Petugas keamanan 0 0 3 25 9 75 0 0 12 33
13
kriteria penilaian PUAS, , sebab untuk keseluruhan aspek diperoleh nilai akhir skala likert
yang berada pada interval 30 – 39.
Tabel 4.4 Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan Dimensi Assurance
dengan Skala Likert
STP TP P PS TOTAL NILAI
NO INDIKATOR 1 2 3 4 RESPON SKALA
f % f % f % f % DEN LIKERT
A Kemampuan dan ketrampilan petugas
1 Dokter 0 0 0 0 10 83,3 2 16,7 12 38
2 Perawat 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
3 Petugas Administrasi 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
4 Penunjang 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
14
Hasil perhitungan dengan skala Likert menunjukkan bahwa keseluruhan aspek
kepuasan pelanggan yang dinilai berdasarkan indikator perhatian khusus pada kondisi
pasien dan keramahan petugas yang tergabung dalam dimensi Emphaty termasuk dalam
kriteria penilaian PUAS, sebab untuk keseluruhan aspek diperoleh nilai akhir skala likert
yang berada pada interval 30 – 39.
Hal ini harus dipertahankan, lebih baik apabila lebih ditingkatkan dengan cara
pelatihan customer service, berlatih terus menerus dalam bekerja untuk kepekaan petugas
pada kondisi pasien dengan menanyakan kondisi pasien setiap hari apakah ada perbaikan
menuju kesembuhan, jika belum kenapa (mencari penyebab dan solusinya),
mendengarkan penjelasan kondisi pasien dari pasien dan keluarga yang mengetahuinya
sehingga pasien dan keluarganya merasa benar-benar diperhatikan oleh petugas.
Tabel 4.6 Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan Dimensi Tangible
dengan Skala Likert
STP TP P PS TOTAL NILAI
NO INDIKATOR 1 2 3 4 RESPON SKALA
f % f % f % f % DEN LIKERT
1 Kondisi bangunan 1 8,33 0 0 11 91,7 0 0 12 34
2 Ketersediaan dan kondisi toilet 1 8,33 3 25 8 66,7 0 0 12 31
3 Ketersediaan dan kenyamanan ruang tunggu 1 8,33 11 91,7 0 0 0 0 12 23
Ketersediaan, kebersihan, kerapian, dan
4 0 0 2 16,7 10 83,3 0 0 12 34
kenyamanan ruang periksa
5 Kondisi tempat parkir 0 0 1 8,33 10 83,3 1 8,33 12 36
6 Kelengkapan dan kesiapan peralatan medis 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
7 penampilan petugas
a Dokter 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
b Perawat 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
c Petugas Administrasi 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
d Penunjang 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
8 Pelayanan Gizi
a Sikap Petugas 0 0 0 0 12 100 0 0 12 36
b Variasi menu 0 0 7 58,3 5 41,7 0 0 12 29
c cita rasa 0 0 4 33,3 8 66,7 0 0 12 32
d kebersihan 0 0 1 8,33 11 91,7 0 0 12 35
15
4.2 Instalasi Rawat Jalan
Responden yang diteliti di instalasi rawat jalan adalah sebanyak 96 orang, dimana
diambil dari 17 poli yang telah dihitung secara merata sebarannya. Hasil penilaian kepuasan
pelanggan pada RSUD Sidoarjo tahun 2014 di instalasi rawat jalan yang dilaksanakan pada
bulan Januari - Juni diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Karakteristik Responden
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Rawat Jalan RSUD Kabupaten Sidoarjo
No. Karakteristik Persentase
Jenis
1 Laki-laki 30,53%
Kelamin
Perempuan 69,47%
Kelompok
2 15 - 24 6,32%
Umur
25 - 34 20,00%
35 - 44 21,05%
45 - 54 23,16%
≥ 55 29,47%
3 Pendidikan Tidak Sekolah 1,05%
SD 21,05%
SMP 21,05%
SMA 33,68%
Diploma 6,32%
S1 15,79%
S2 - S3 1,05%
4 Status Menikah 65,26%
Belum Menikah 27,37%
Duda / Janda 7,37%
5 Cara Bayar Bayar Sendiri 22,11%
ASKES 64,21%
JAMSOSTEK 10,53%
JAMKESMAS /
3,16%
JAMKESDA
Lainnya 0,00%
6 Kunjungan Pertama kali 24,21%
Lebih dari sekali 75,79%
Berdasarkan tabel karakteristik responden, dapat diketahui bahwa responden
perempuan jumlahnya mendominasi yaitu sebesar 69,47%, sedangkan untuk jenis
kelamin laki-laki jumlahnya adalah sebesar 30,53%. Untuk kelompok umur,
responden yang mendominasi adalah range usia ≥ 55 tahun yaitu sebesar 29,47%,
di tempat kedua adalah range usia 45-54 tahun sebesar 23,36%, di tempat ketiga
adalah range usia 35-44 tahun sebesar 21,05%, sedangkan range usia 25-34 tahun di
tempat keempat sebesar 20%, dan terakhir adalah range usia 15-24 tahun sebesar
6,32%. Responden dengan tingkat pendidikan terakhir adalah SMA jumlahnya
mendominasi, yaitu sebesar 33,68%, terbesar kedua adalah responden dengan
tingkat pendidikan terakhir adalah SD dan SMP dimana jumlahnya masing-masing
adalah sebesar 21,05%, di tempat ketiga adalah responden dengan tingkat
16
pendidikan terakhir S1 adalah sebesar 15,79%, dan di tempat terakhir adalah
responden yang tidak sekolah dan berpendidikan terakhir S2/S3 masing-masing
sebesar 1,05%. Untuk status pernikahan, sebagian besar responden statusnya adalah
menikah yaitu sebesar 65,26%, dan responden yang berstatus belum menikah
adalah sebesar 27,37%, serta sisanya sebesar 7,37% berstatus janda/duda.
Responden di instalasi rawat jalan, sebesar 64,21% melakukan pembayaran dengan
menggunakan Askes, sebesar 22,11% responden melakukan pembayaran dengan
biaya sendiri, sebesar 20,53% responden menggunakan Jamsostek, dan untuk
pasien yang melakukan pembayaran Jamkesmas/Jamkesda adalah sebesar 3,16%.
Untuk jumlah kunjungan ke RSUD Kab. Sidoarjo, sebesar 75,79% responden sudah
melakukan lebih dari satu kali kunjungan, sedangkan sisanya yaitu sebesar 24,21%
responden baru pertama kali berkunjung.
17
Dokter 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 100 0
Perawat 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 100 0
8 Gigi 2
Petugas Administrasi 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 100 0
Penunjang 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 100 0
Dokter 0 100 0 0 0 0 100 0 0 0 100 0
Perawat 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 100 0
9 Gizi 1
Petugas Administrasi 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 100 0
Penunjang 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 100 0
Dokter 0 0 85,7 14,3 0 28,6 57,1 14,3 0 28,6 71,4 0
Perawat 0 57,1 42,9 0 0 28,6 57,1 14,3 0 42,9 57,1 0
10 Kulit Kelamin 7
Petugas Administrasi 0 42,9 57,1 0 0 57,1 42,9 0 0 14,3 71,4 14,3
Penunjang 0 42,9 42,9 14,2 0 42,9 57,1 0 0 57,1 42,9 0
Dokter 0 25 68,8 6,2 0 6,3 93,7 0 0 0 100 0
Perawat 0 6,3 12,5 81,2 0 12,5 75 12,5 0 6,3 87,5 6,2
11 Rehab Medis 16
Petugas Administrasi 0 0 100 0 0 6,3 93,7 0 0 0 81,3 18,7
Penunjang 0 0 93,8 6,2 0 0 93,8 6,2 6,3 6,3 87,4 0
Dokter 0 62,5 37,5 0 0 37,5 62,5 0 0 25 75 0
Perawat 0 37,5 62,5 0 0 25 75 0 0 37,5 62,5 0
12 Bedah Ortho 8
Petugas Administrasi 0 37,5 62,5 0 0 37,5 62,5 0 0 37,5 62,5 0
Penunjang 0 50 50 0 0 25 75 0 0 37,5 62,5 0
Dokter 0 0 44,4 55,6 0 22,2 77,8 0 0 11,1 88,9 0
Bedah Perawat 0 11,1 88,9 0 0 0 100 0 0 0 100 0
13 9
Umum Petugas Administrasi 0 11,1 88,9 0 0 11,1 88,9 0 0 0 88,9 11,1
Penunjang 0 0 88,9 11,1 0 0 88,9 11,1 0 0 88,9 11,1
Dokter 0 20 80 0 0 20 80 0 0 60 40 0
Perawat 0 60 40 0 0 0 100 0 0 20 80 0
14 Paru 5
Petugas Administrasi 0 40 60 0 0 40 60 0 0 20 80 0
Penunjang 0 20 80 0 0 40 60 0 0 40 60 0
18
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa responden dari poli mata dan poli
kulit kelamin menunjukkan bahwa mereka merasa tidak puas dengan petugas perawat
dalam indikator kecepatan dalam memperoleh pelayanan/tindakan, juga dengan petugas
administrasi dalam hal cara merespon keluhan pasien, serta dengan petugas penunjang
untuk indikator kejelasan informasi yang diberikan kepada keluarga. Responden dari poli
anak menunjukkan ketidak puasan dengan petugas dokter dalam hal kecepatan dalam
memperoleh pelayanan. Sedangkan dari poli gizi, pasien merasa tidak puas dengan
petugas perawat untuk kecepatan dalam memperoleh pelayanan. Responden dari poli
bedah ortho merasa tidak puas dengan petugas penunjang dalam indikator kecepatan
dalam memperoleh pelayanan/tindakan. Dan untuk poli paru, ketidak puasan dirasakan
pasien untuk petugas perawat dan penunjang dalam hal kecepatan dalam memperoleh
pelayanan/tindakan serta untuk petugas dokter pada indikator kejelasan informasi yang
diberikan pada pasien/keluarga.
19
Tabel 4.10 Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan Dimensi Assurance
dengan Skala Likert
20
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa untuk poli kulit kelamin responden
merasa tidak puas dengan petugas perwat dalam indikator adanya jaminan dan
kepercayaan dalam pelayanan, untuk poli bedah ortho responden merasa tidak puas
dengan petugas dokter dan perawat dalam indikator adanya jaminan dan kepercayaan
dalam pelayanan, sedangklan untuk poli paru ketidakpuasan dirasakan pada petugas
dokter dan penunjang dalam indikator kemapuan dan keterampilan petugas. Selebihnya,
keseluruhan aspek kepuasan pelanggan yang dinilai berdasarkan indikator kemampuan
dan keterampilan petugas, serta indikator adanya jaminan pelayanan dan kepercayaan
terhadap pelayanan yang tergabung dalam dimensi Assurance sudah termasuk dalam
kriteria penilaian PUAS.
Tabel 4.11 Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan Dimensi Emphaty
dengan Skala Likert
21
Hasil perhitungan prosentase kepuasan pelanggan dengan menggunakan software
SPSS, menunjukkan bahwa responden dari poli kulit kelamn merasa tidak puas dengan
petugas administrasi untuk indikator perhatian khusus pada kondisi pasien, pada poli
bedah ortho responden merasa tidak puas dengan petugas penunjang untuk indikator
keramahan petugas, dan untuk poli paru responden merasa tidak puas dengan petugas
penunjang untuk semua indikator dalam dimensi Emphaty. Selebihnya untuk keseluruhan
aspek yang dinilai berdasarkan indikator perhatian khusus pada kondisi pasien dan
keramahan petugas yang tergabung dalam dimensi Emphaty termasuk dalam kriteria
penilaian PUAS.
6 Kelengkapan dan kesiapan peralatan medis 0 0,0 13 13,7 78 82,1 4 4,2 95 276
7 Penampilan petugas
a Dokter 0 0,0 6 6,3 75 78,9 14 14,7 95 293
22
c Petugas Administrasi 0 0,0 11 11,6 74 77,9 10 10,5 95 284
d Penunjang 0 0,0 0 0,0 90 94,7 5 5,3 95 290
Penentuan kriteria nilai kepuasan pelanggan untuk poli rawat jalan adalah sebagai berikut :
Jumlah responden Poli Rawat Jalan = 95 orang
23
JAMSOSTEK 0,00%
JAMKESMAS /
15,79%
JAMKESDA
Lainnya 0,00%
6 Kunjungan Pertama kali 78,95%
Lebih dari sekali 21,05%
Hasil perhitungan untuk masing-masing dimensi dan indikator di IGD adalah sebagai
berikut :
24
Tabel 4.14 Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan Dimensi Realibility
dengan Skala Likert
STP TP P PS TOTAL NILAI
NO INDIKATOR 1 2 3 4 RESPON SKALA
f % f % f % f % DEN LIKERT
A Ketepatan jam pelayanan
1 Dokter 0 0 3 15,8 16 84,2 0 0 19 54
2 Perawat 0 0 2 10,5 17 89,5 0 0 19 55
3 Petugas Administrasi 0 0 2 10,5 17 89,5 0 0 19 55
4 Penunjang 0 0 3 15,8 16 84,2 0 0 19 54
B Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
1 Dokter 0 0 1 5,26 18 94,7 0 0 19 56
2 Perawat 0 0 3 15,8 16 84,2 0 0 19 54
3 Petugas Administrasi 0 0 1 5,26 18 94,7 0 0 19 56
4 Penunjang 0 0 2 10,5 17 89,5 0 0 19 55
Pelayanan tanpa memandang status
C
sosial
1 Dokter 0 0 0 0 19 100 0 0 19 57
2 Perawat 0 0 1 5,26 18 94,7 0 0 19 56
3 Petugas Administrasi 0 0 2 10,5 17 89,5 0 0 19 55
4 Penunjang 0 0 3 15,8 15 78,9 1 5,26 19 55
25
Hasil perhitungan dengan skala Likert menunjukkan bahwa keseluruhan aspek
kepuasan pelanggan yang dinilai berdasarkan indikator kecepatan dalam memperoleh
pelayanan, cara merespon keluhan pasien, dan kejelasan informasi yang diberikan pada
pasien dan keluarganya yang tergabung dalam dimensi Responsiveness termasuk dalam
kriteria penilaian PUAS, sebab diperoleh nilai akhir yang termasuk dalam range 47,5 –
61,75 untuk seluruh aspek.
Nilai ini harus dipertahankan, lebih baik lagi jika lebih ditingkatkan, yaitu bisa
dengan cara melatih masing-masing bagian/petugas agar bisa terus bersikap ramah, tegas,
jelas, dan sopan dalam melayani dan menjelaskan informasi yang diberikan pada pasien
& keluarga. Dan hal ini bisa diperkuat dengan sidak dari pimpinan lebih atas di masing-
masing bagian, melakukan monitoring, evaluasi dan pembinaan.
Hasil perhitungan dengan skala Likert menunjukkan bahwa keseluruhan aspek kepuasan
pelanggan yang dinilai berdasarkan indikator kemampuan dan keterampilan petugas, serta
indikator adanya jaminan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan yang tergabung
dalam dimensi Assurance termasuk dalam kriteria penilaian PUAS, sebab untuk seluruh
aspek diperoleh nilai akhir yang termasuk dalam range 47,5 – 61,75.
26
B Keramahan petugas
1 Dokter 0 0 0 0 19 100 0 0 19 57
2 Perawat 0 0 0 0 19 100 0 0 19 57
3 Petugas Administrasi 0 0 0 0 19 100 0 0 19 57
4 Penunjang 0 0 0 0 19 100 0 0 19 57
5 petugas keamanan 0 0 2 10,5 17 89,5 0 0 19 55
27
35 - 44 32,29%
45 - 54 19,79%
≥ 55 11,46%
3 Pendidikan Tidak Sekolah 1,04%
SD 16,67%
SMP 16,67%
SMA 47,92%
Diploma 6,25%
S1 11,46%
S2 - S3 0,00%
4 Status Menikah 75,00%
Belum Menikah 18,75%
Duda / Janda 6,25%
5 Cara Bayar Bayar Sendiri 17,71%
ASKES 15,63%
JAMSOSTEK 23,96%
JAMKESMAS /
20,83%
JAMKESDA
Lainnya 21,88%
6 Kunjungan Pertama kali 20,83%
Lebih dari sekali 79,17%
28
Sidoarjo, sebesar 79,17% responden sudah melakukan kunjungan lebih dari sekali, dan
sebesar 20,83% responden baru melakukan kunjungan untuk pertama kali.
29
Tabel 4.21 Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan Dimensi Responsiveness
dengan Skala Likert
STP TP P PS TOTAL NILAI
NO INDIKATOR 1 2 3 4 RESPO SKALA
f % f % f % f % NDEN LIKERT
A Kecepatan dalam memperoleh pelayanan
1 Petugas Administrasi 1 1,04 23 24 64 66,7 8 8,33 96 271
2 Penunjang 2 2,08 28 29,2 59 61,5 7 7,29 96 263
B Cara merespon keluhan pasien
1 Petugas Administrasi 2 2,08 18 18,8 68 70,8 8 8,33 96 274
2 Penunjang 2 2,08 14 14,6 74 77,1 6 6,25 96 276
Kejelasan informasi yang diberikan pada
C pasien & keluarga
1 Petugas Administrasi 3 3,13 14 14,6 71 74 8 8,33 96 276
2 Penunjang 2 2,08 15 15,6 72 75 7 7,29 96 276
3 Petugas keamanan 2 2,08 10 10,4 77 80,2 7 7,29 96 281
30
Hal ini harus dipertahankan, lebih baik jika ditingkatkan kemampuan dan
keterampilan petugas misalnya dengan diikutkan pelatihan atau seminar sehingga
kinerjanya akan lebih baik lagi. Karena menurut keterangan salah satu responden pernah
terjadi nama pasien tertukar, sehingga diharapkan kedepannya kejadian seperti itu tidak
akan terulang kembali.
3 Ketersediaan dan kenyamanan ruang tunggu 4 4,49 18 20,2 67 75,3 7 7,87 96 269
Ketersediaan, kebersihan, kerapian, dan
96 288
4 kenyamanan ruang periksa 2 2,25 10 11,2 70 78,7 14 15,7
5 Kondisi tempat parkir 1 1,12 19 21,3 70 78,7 6 6,74 96 273
6 Kelengkapan dan kesiapan peralatan medis 1 1,12 9 10,1 77 86,5 9 10,1 96 286
7 penampilan petugas
a Dokter 2 2,25 5 5,62 76 85,4 13 14,6 96 292
33
2 Penunjang 0 0 5 9,8 43 84,3 3 5,88 51 151
34
2 Penunjang 0 0 6 11,8 44 86 1 2 51 148
7 penampilan petugas
a Dokter 0 0 5 9,8 43 84,3 3 5,882 51 151
35
Hasil perhitungan dengan skala Likert menunjukkan bahwa keseluruhan aspek
kepuasan pelanggan, yang dinilai berdasarkan indikator-indikator yang tergabung dalam
dimensi Tangible berada dalam range 110 – 143, sehingga termasuk dalam kriteria
penilaian PUAS.
Hal ini bagus, tapi masih ada beberapa hal lagi yang masih perlu untuk ditingkatkan.
Seperti memperbaiki kondisi toilet umum, dimana menurut beberapa responden
kondisinya masih kotor, debit air kecil, dan pintu banyak yang jebol.
37
Hasil perhitungan dengan skala Likert menunjukkan bahwa keseluruhan aspek
kepuasan pelanggan yang dinilai berdasarkan indikator kecepatan dalam memperoleh
pelayanan, cara merespon keluhan pasien, dan kejelasan informasi yang diberikan pada
pasien dan keluarganya yang tergabung dalam dimensi Responsiveness termasuk dalam
kriteria penilaian PUAS, sebab diperoleh nilai akhir yang termasuk dalam range 5 – 6,5
untuk seluruh aspek.
38
Tabel 4.36 Tingkat Kepuasan Pelanggan berdasarkan Dimensi Tangible
dengan Skala Likert
STP TP P PS TOTAL NILAI
NO INDIKATOR 1 2 3 4 RESPON SKALA
f % f % f % f % DEN LIKERT
1 Kondisi bangunan 0 0 0 0 1 50 1 50 2 7
7 penampilan petugas
a Dokter 0 0 0 0 2 100 0 0 2 6
b Perawat 0 0 0 0 2 100 0 0 2 6
d Penunjang 0 0 0 0 2 100 0 0 2 6
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pada hasil survei kepuasan pelanggan RSUD Kabupaten Sidoarjo bulan Januari sampai
Juni 2014 tersebut dihitung nilai rata – rata dari masing – masing dimensi kualitas jasanya, dan
dari total nilai rata – rata dimensi kualitas jasa tersebut dapat ditarik kesimpulan untuk tingkat
kepuasan pelanggan RSUD Kabupaten Sidoarjo. Dimana nilai kepuasan pelanggannya adalah
sebagai berikut :
Skala likert Penilaian Nilai Rata-Rata Kategori
4 Sangat Memuaskan 3,26 – 4,00 Sangat tinggi
3 Memuaskan 2,51 – 3,25 Tinggi
2 Kurang Memuaskan 1,76 – 2,50 Rendah
1 Tidak Memuaskan 1,00 – 1,75 Sangat Rendah
Dan untuk hasil akhirnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 5.1 Hasil Survei Kepuasan Pelanggan Bulan Januari Sampai Juni 2014
Nilai Rata – Rata
Jumlah Dimensi Kualitas
No. Instalasi Dimensi Kualitas
Responden Jasa
Jasa
1 Instalasi Rawat Inap 41 Reliability 2,92
Responsiveness 2,90
Assurance 2,82
Emphaty 2,94
Tangible 2,86
2 Instalasi Rawat Jalan 95 Reliability 2,89
Responsiveness 2,85
Assurance 2,92
Emphaty 2,92
Tangible 2,95
3 IGD 19 Reliability 2,99
Responsiveness 2,99
Assurance 2,99
Emphaty 2,99
Tangible 2,99
4 Instalasi Farmasi 96 Reliability 2,93
Responsiveness 2,85
Assurance 2,90
Emphaty 2,83
Tangible 2,97
5 Lab. Patologi Klinik 51 Reliability 3,05
Responsiveness 2,99
Assurance 3,01
Emphaty 3,04
Tangible 2,98
6 Lab. Patologi Anatomi 2 Reliability 3
Responsiveness 2,93
40
Assurance 3
Emphaty 3
Tangible 3,15
TOTAL NILAI RATA – RATA 2,95
Dari perhitungan total nilai rata – rata dimensi kualitas jasa untuk kepuasan pelanggan di
RSUD Kabupaten Sidoarjo diperoleh nilai sebesar 2,95. Hal ini berarti bahwa rata-rata
pelanggan di RSUD Kabupaten Sidoarjo sudah PUAS dengan pelayanan yang diberikan, dimana
meliputi dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, dan Tangible.
Dan berdasarkan perhitungan persentase, diperoleh nilai untuk kepuasan pelanggan di
RSUD Kabupaten Sidoarjo besarnya adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2 Nilai Persentase Kepuasan Pelanggan Bulan Januari Sampai Juni 2014
Persentase Kepuasan
No. Instalasi
Pelanggan
1 Rawat Inap 86,5 %
2 Rawat Jalan 77,3 %
3 IGD 87,4 %
4 Farmasi 73,7 %
5 Lab. Patologi Klinik 90,6 %
6 Lab. Patologi Anatomi 90,6 %
Rata – Rata Persentase Kepuasan Pelanggan 84,35 %
Dari perhitungan rerata persentase kepuasan pelanggan RSUD Kabupaten Sidoarjo bulan Januari
sampai Juni 2014 diperoleh nilai kepuasan sebesar 84,35%, hal ini berarti bahwa pelanggan di
RSUD Kabupaten Sidoarjo sudah PUAS dengan pelayanan yang diterima.
5.2. Saran
Hasil survei kepuasan pelanggan RSUD Kabupaten Sidoarjo pada bulan Januari sampai
Juni 2014 yang hasilnya baik dan memuaskan harus dipertahankan nilai-nilainya dan diusahakan
menjadi budaya di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Adapun yang hasilnya kurang baik perlu
diketahui penyebabnya dan penyelesaiannya untuk diperbaiki menjadi lebih baik. Seperti tentang
jam pelayanan dokter di rawat jalan harap lebih tepat waktu, sehingga tidak terjadi tumpukan
antrian dikarenakan dokternya sering datang terlambat, dan apabila dokter datang tepat waktu
pasien akan semakin cepat dilayani. Selain itu untuk petugas administrasi juga harap lebih
ditingkatkan perhatiannya terhadap kondisi pasien, agar pasien mempermudah koordinasi dengan
petugas perawat dan dokter.
41
Laporan kegiatan dan rapat rutin bisa menjadi bahan evaluasi dan diskusi penyelesaian
masalah untuk perbaikan dan pengembangan rumah sakit kedepan, dimana perencanaan tindak
lanjut diusulkan dalam SAP (Strategy Action Plan) Tahun berikutnya.
42
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Azwar A, Menjaga Mutu pelayanan Kesehatan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
ECG.
Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud), Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 1991
Departemen kesehatan RI, Peraturan Kesehatan RI, No.159b/Menkes/Per/II/1988, Jakarta,
1988
Foster Gm, Anderson Bg, Medical Antropology, John Willey & Sons, Inc.,California, 1986
Johnson TM, Sargent CF, Medical Anthropology, Contemporary Theory and Metod,
Greenwood Press, New York, 1990
Notoatmojo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakatra: Rineka Cipta
Redaksi Jendela Rumah Sakit, Petunjuk dan Penjelasan Teknis Tentang Akreditasi
Rumah Sakit, Media Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia, Jakarta, 1996
43
BAB VII
PENUTUP
Demikian Laporan Kepuasan Pelanggan Bulan Januari sampai Juni 2014 ini kami buat
untuk dapat dijadikan bahan evaluasi kegiatan dan tindak lanjut Bagian Pendidikan dan
Pelatihan RSUD Kabupaten Sidoarjo pada khususnya dan pengembangan rumah sakit pada
umumnya.
Mengetahui
Kasubbag Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo
44