Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN mutu layananan kesehatan berdasarkan standar

Pelayanan kesehatan adalah salah satu atau karakteristik atau kriteria yang berbeda-
bentuk pelayanan yang sangat penting beda (4).
dikalangan masyarakat. Setiap upaya Mutu pelayanan kesehatan adalah
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan
sendiri atau secara bersama-sama dalam satu yang sesuai dengan standar profesi dan standar
organisasi untuk memelihara dan pelayanan dengan menggunakan potensi
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit sumber daya yang tersedia di Rumah Sakit
dan penyembuhan serta pemulihan kesehatan secara wajar, efisien, dan efektif serta
perseorangan, keluarga, kelompok, maupun diberikan secara aman dan memuaskan secara
masyarakat (1). norma, etika, hukum, dan sosial budaya
Menurut World Health Organization dengan memperhatikan keterbatasan dan
(WHO), Rumah Sakit adalah bagian integral kemampuan pemerintah, serta masyarakat
dari suatu organisasi sosial dan kesehatan konsumen. Jadi yang dimaksud dengan mutu
dengan fungsi menyediakan pelayanan pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada
paripurna (komprehensif), penyembuhan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit dalam menimbulkan rasa puas pada diri
(preventif) kepada masyarakat. Rumah Sakit pasien. Kualitas pelayanan yang baik akan
adalah institusi pelayanan kesehatan yang memberikan kepuasan pada pelanggan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan akhirnya pelanggan akan memanfaatkan ulang
perorangan secara paripurna yang dan merekomendasikan pelayanan kesehatan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat tersebut pada orang disekitarnya (5).
jalan dan gawat darurat (2). Salah satu hal yang menjadi fokus atensi
Dalam suatu pelayanan kesehatan dalam kegiatan operasional Rumah Sakit
tersedia tenaga medis dan non medis. Salah adalah tentang manajemen penanganan
satu tugas tenaga medis adalah wajib fasilitas tempat tidur bagi para pasien.
melakukan pencatatan segala sesuatu yang Tentunya dalam hal ini, dikenal suatu istilah
berkaitan dengan pasien di dalam rekam yang disebut sebagai bed occupancy
medis. Adapun, dalam rangka melindungi rate(BOR). Bed Occupancy Ratio adalah
penyelenggaraan rumah sakit, tenaga persentase pemakaian tempat tidur pada satu
kesehatan dan melindungi pasien maka rumah satuan waktu tertentu. Indikator ini
sakit perlu mempunyai peraturan internal memberikan gambaran tinggi rendahnya
rumah sakit yang biasa disebut hospital by tingkat pemanfaatan dari tempat tidur rumah
laws. Peraturan tersebut meliputi aturan-aturan sakit. Formula yang dijadikan patokan dalam
berkaitan dengan pelayanan kesehatan, penghitungan BOR yaitu jumlah hari
ketenagaan, administrasi dan manajemen (3). perawatan dibagi jumlah tempat tidur tersedia
Menghadapi persaingan di bidang dikalikan periode tertentu kemudian
layanan kesehatan, penyedia jasa pelayanan keseluruhan dikalikan dengan 100%.
kesehatan dituntut untuk selalu memberikan Presentase ini menunjukkan sampai berapa
layanan yang baik untuk meningkatkan mutu jauh pemakaian tempat tidur yang tersedia di
pelayanannya supaya kepercayaan pasien rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Bila
selalu diberikan kepada penyedia pelayanan nilai ini mendekati 100 berarti ideal tetapi bila
kesehatan sehingga berdampak pada kepuasan BOR Rumah Sakit 60-80% sudah bisa
pasien dan loyalitas pasien. Salah satu syarat dikatakan tidak ideal (6).
pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang BOR merupakan indikator untuk
bermutu. Mutu digunakan untuk menyatakan menghitung persentase tempat tidur pada
bahwa suatu barang atau jasa yang unggul dan periode tertentu. BOR memberikan gambaran
mempunyai kelebihan. Setiap orang menilai tentang tinggi rendahnya tingkat pengunaan

1
tempat tidur rumah sakit dan seberapa jauh reliability (kehandalan), responsiveness (daya
masyarakat menggunakan pelayanan rawat tanggap), assurance (jaminan), dan emphaty
inap. Pengambilan keputusan dalam (empati) (9).
perencanaan di rumah sakit dapat dianalisa Rumah Sakit Umum Sundari Medan
dengan nilai BOR, karena nilai BOR identik merupakan salah satu rumah sakit swasta yang
dengan kualitas pelayanan.Nilai BOR yang ada di kawasan Medan Provinsi Sumatera
tidak memenuhi standart (60%-85%) Utara yang didirikan oleh H. Usman dengan
merupakan cerminan dari kualitas pelayanan klasifikasi Kelas C yang telah mendapatkan
yang belum maksimal. Sehingga perlunya penetapan kelas dari Kementerian Kesehatan
peningkat nilai BOR dengan menganalisa Nasional.Rumah Sakit Umum Sundari terletak
kualitas pelayanan kesehatan kesehatan (7). di jalan T.B. Simatupang Jalan Pinang Baris
Dengan adanya tuntutan peningkatan No.31 Medan.Rumah sakit ini berdiri pada
kualitas pelayanan serta adanya Undang- tahun 1987.
Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Berdasarkan survei awal yang dilakukan
Sakit mengamanatkan bahwa rumah sakit yang oleh peneliti di Rumah Sakit Umum Sundari
didirikan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Medan, yaitu dengan melakukan observasi di
Daerah harus dikelola dalam bentuk Badan bagian Rekam Medis. Peneliti mengumpulkan
Layanan Umum (BLU) atau Badan Layanan data melalui petugas rekam medis meliputi
Umum Daerah (BLUD). Pada awal tahun 2012 data jumlah kunjungan pelayanan selama 6
Menteri Kesehatan Republik Indonesia bulan terakhir, yaitu data kunjungan pasien
menegaskan rumah sakit daerah wajib dari bulan Mei-Oktober 2022. Data yang telah
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan terkumpul menunjukkan nilai kunjungan pada
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). bulan Mei-Oktober 2022 di Rumah Sakit
Pasal 1 PP 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Umum Sundari Medan nilai BOR tidak terjadi
Keuangan Badan Layanan Umum (PPK – penurunan. Nilai BOR pada bulan Mei adalah
BLU ) menyatakan Badan Layanan Umum 58,67%, Juni 58,18 %, Juli 52,48%, Agustus
adalah instansi di lingkungan pemerintah yang 51,36%, September 47,14%, dan Oktober
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada 46,11 %. Peneliti juga melakukan wawancara
masyarakat berupa penyediaan barang kepada 10 orang pasien di Rumah Sakit
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan Umum Sundari, dari hasil wawancara tersebut
mencari keuntungan dan dalam melakukan didapatkan bahwa 8 orang merasa tidak puas
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dengan mutu pelayanan disebabkan karena
dan produktivitas (8). kurangnya ketanggapan petugas pelayanan
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang dalam menanggapi keluhan pasien, pelayanan
diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk yang diberikan relatif lambat lambat
memelihara dan meningkatkan kesehatan, sedangkan 2 orang lainnya merasa puas
mencegah dan menyembuhkan penyakit, dengan pelayanan yang diberikan.
memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga,
kelompok maupun masyarakat. Pelayanan METODE PENELITIAN
yang berkualitas berarti memberikan Jenis penelitian menggunakan
pelayanan kepada pasien yang didasarkan pada kuantitatif berbentuk survei yang bersifat
standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan deskriptif analitik dengan pendekatan
dan keinginan masyarakat, sehingga dapat Cross Sectional. Lokasi penelitian dilakukan
memperoleh kepuasan terhadap peningkatan di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Jln.
kepercayaan pasien. Oleh karena itu, untuk T.B. Simatupang (Jln. P.Baris NO 31), Lalang,
mencapai pelayanan kesehatan perlu Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan,
diselenggarakannya pelayanan sesuai lima Sumatera Utara 20351 pada bulan Mei sampai
dimensi kualitas yaitu tangible (bukti fisik), Juli 2021.

2
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien rawat inap sebanyak 50 orang. HASIL PENELITIAN
Sampel yang digunakan digunakan adalah 50 Analisa Univariat
orang. Penarikan sampel dilakukan dengan Berdasarkan tabel 1, menunjukkan
teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini karakteristik jenis kelamin responden, dari
yaitu Total Sampling atau keseluruhan dari jumlah 50 responden yang berjenis laki-laki
populasi diambil sebagai sampel. ada sebanyak 18 (36,0%) dan perempuan
Teknik pengumpulan data terdiri dari sebanyak 32 (64,0%). Karakteristik umur
data primer diperoleh dari observasi, responden, dapat dilihat sebanyak 34 (68,0%)
wawancara dengan pasien dan kuesioner. yang berumur 20-30 tahun, 12 (24,0%) yang
Pengumpulan data sekunder diperoleh Rekam berumur 31-40 tahun, dan 4 (8,0%) yang
Medik dan data kunjungan pasien. Data tertier berumur >40 tahun. Karakteristik pendidikan
diperoleh dari jurnal dan website dari RSU terakhir responden, sebanyak 0 (0,0%) yang
Sundari Medan. Teknik pengolahan data berpendidikan SD, 4 (8,0%) yang
meliputi collecting, checking, coding, entering berpendidikan SMP, 15 (30,0%) yang
dan data processing (10). berpendidikan SMA, 17 (34,0%) yang
Data yang terkumpul dianalisis secara berpendikan diploma, dan 14 (28,0%) yang
deskriptif menggunakan program SPSS berpendidikan sarjana. Berdasarkan tabel 1
(Statistical Product and Service Solution). juga menunjukkan karakteristik pekerjaan
Analisa data terdiri dari analisis univariat dan responden, sebanyak 11 (22,0%) sebagai ibu
bivariat (11). rumah tangga, 1 (2,0%) sebagai
pelajar/mahasiswa, 7 (14,0%) sebagai PNS, 29
(58,,0%) sebagai BUMN/swasta, dan 2 (4,0%)
lainnya

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan dan
Pekerjaan di RSU Sundari Medan Tahun 2022

Karakteristik F Persentase
Jenis Kelamin
Laki-Laki 32 64,0
Perempuan 18 36,0
Umur
21-30 34 68,0
31-40 12 24,0
41-50 4 8,0
Pendidikan Terakhir
SD 0 0
SMP 4 8,0
SMA 15 30,0
Diploma 17 34,0
Sarjana
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 11 22,0
Mahasiswa 1 2,0
PNS 7 14,0
BUMN/ Swasta 29 58,0
Lainnya 2 4,0
Total 50 100

3
Berdasarkan tabel 2, menunjukkan . Tabel 2 menunjukkan bahwa
bahwa pendapat responden pada variabel pendapat responden pada variabel emphaty
responsiveness (daya tanggap) dari 50 (empati) dari 50 responden pendapat Baik
responden pendapat baik sebanyak 25 orang sebanyak 25 orang (50,0%), dan Kurang Baik
(50,0%), dan kurang baik sebanyak 25 orang sebanyak 25 orang (50,0%). Tabel 2
(50,0%). Tabel 2 juga menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa pendapat responden pada
pendapat responden pada variabel reliability variabel tangible (bukti fisik) dari 50
(reliabilitas) dari 50 responden pendapat baik responden pendapat baik sebanyak 24 orang
sebanyak 26 orang (52,0%), dan kurang baik (48,0%), dan kurang baik sebanyak 26 orang
sebanyak 24 orang (48,0%). Pendapat (52,0,0%). Tabel 2 menunjukkan bahwa
responden pada variabel assurance (jaminan) pendapat responden pada variabel kualitas
dari 50 responden pendapat baik sebanyak 28 pelayanan Rumah Sakit dari 50 responden
orang (56,0%), dan kurang baik sebanyak 22 yang menyatakan Baik sebanyak 24 orang
orang (44,0%). (48,0%), dan Buruk sebanyak 26 orang
(52,0%).

Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Responsiveness (Daya Tanggap), Reliability


(Reliabilitas), Assurance (Jaminan), Emphaty (empati), Tangible (Bukti Fisik) dan
Kualitas Pelayanan di RSU Sundari Medan Tahun 2022

Variabel F Persentase
Responsiveness (Daya Tanggap)
Baik 25 50,0
Kurang Baik 25 50,0
Reliability (Reliabilitas)
Baik 26 52,0
Kurang Baik 24 48,0
Assurance (Jaminan)
Baik 28 56,0
Kurang Baik 22 44,0
Emphaty (Empati)
Baik 25 50,0
Kurang Baik 25 50,0
Tangible (Bukti Fisik)
Baik 24 48,0
Kurang Baik 26 52,0
Kepuasan dan Minat Berkunjung Ulang Kembali
Baik 24 48,0
Buruk 26 52,0
Total 50 100

Analisa Bivariat responsiveness (daya tanggap) dengan kategori


Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa kurang baik yaitu sebanyak 25 (50,0%),
dari 50 responden pada variabel dengan kualitas pelayanan baik 5 (10,0%) dan
responsiveness (daya tanggap) dengan kategori buruk sebanyak 20 (40,0%) dengan hasil uji
Baik yaitu sebanyak 25 (50,0%) dengan chi-square p-value 0,000 < 0,05.
kualitas pelayanan baik 19 (38,0%), dan buruk Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa
sebanyak 6 (13,0%). sedangkan variabel dari 50 responden pada variabel reliability

4
(reliabilitas) dengan kategori baik yaitu (empati) dengan kategori baik yaitu sebanyak
sebanyak 26 (52,0%) dengan kualitas 25 (50,0%) responden dengan kualitas
pelayanan baik 20 (40,0%), dan buruk pelayanan baik 20 (40,0%), dan buruk
sebanyak 6 (12,0%). sedangkan variabel sebanyak 5 (10,0%). sedangkan variabel
reliability (reliabilitas) dengan kategori kurang emphaty (empati) dengan kategori kurang baik
baik yaitu sebanyak 24 (48,0%), dengan yaitu sebanyak 25 (50,0%), dengan kualitas
kualitas pelayanan baik 4 (8,0%) responden pelayanan baik 4 (8,0%) dan buruk sebanyak
dan buruk sebanyak 20 (40,0%) responden 21 (42,0%) responden dengan p-value 0,000 <
dengan hasil uji chi-square p-value 0,000 < 0,05.
0,05. Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa
Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa dari 50 responden pada variabel tangible
dari 50 responden pada variabel assurance (bukti fisik) dengan kategori baik yaitu
(jaminan) dengan kategori baik yaitu sebanyak sebanyak 24 (48,0%) responden dengan
28 (56,0%) dengan kualitas pelayanan baik 20 kualitas pelayanan baik 19 (38,0%) responden,
(40,0%), dan buruk sebanyak 8 (16,0%). dan buruk sebanyak 5 (10,0%) responden.
sedangkan variabel assurance (asuransi) sedangkan variabel (bukti fisik) dengan
dengan kategori kurang baik yaitu sebanyak 22 kategori kurang baik yaitu sebanyak 26
(44,0%), dengan kualitas pelayanan baik 4 (52,0%) responden, dengan kualitas pelayanan
(8,0%) dan buruk sebanyak 18 (36,0%) baik 5 (10,0%) responden dan buruk sebanyak
responden dengan p-value 0,001 < 0,05. 21 (42,0%) responden dengan p-value 0,00 >
Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa 0,05.
dari 50 responden pada variabel emphaty

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hubungan Variabel Responsiveness (Daya Tanggap), Reliability


(Reliabilitas), Assurance (Jaminan), Emphaty (Empati), Tangible (Bukti Fisik) Dengan
Kualitas Pelayanan di RSU Sundari Medan Tahun 2022
Kualitas Pelayanan
Total Asymp.Sig
Variabel Baik Buruk Sided
F % F % F %
Responsiveness (Daya Tanggap)
Baik 19 38,0 6 13,0 25 50,0 0,000<α
0,05
Kurang Baik 5 10,0 20 40,0 25 50,0
Reliability (Reliabilitas)
Baik 20 40,0 6 12,0 26 52,0 0,000<α
0,05
Kurang Baik 4 8,0 20 40,0 24 48,0
Assurance (Jaminan)
Baik 20 40,0 8 16,0 28 56,0 0,001<α
Kurang Baik 4 8,0 18 36,0 22 44,0 0,05

Emphaty (Empati)
Baik 20 40,0 5 10,0 25 50,0 0,000<α
0,05
Kurang Baik 4 8,0 21 42,0 25 50,0
Tangible (Bukti Fisik)
Baik 19 38,0 5 10,0 24 48,0 0,000>α
0,05
Kurang Baik 5 10,0 21 42,0 26 52,0

5
Jumlah 24 48,0 26 52,0 50 100

PEMBAHASAN kebutuhan pasien secara sopan, menghargai,


Hubungan Responsivenees (Daya Tanggap) tanggap dan ramah.
Dengan Kualitas Pelayanan di RSU Sundari
Medan Tahun 2022 Hubungan Reliability (Reliabilitas) Dengan
Kualitas Pelayanan di RSU Sundari Medan
Berdasarkan hasil penelitian variabel
Tahun 2022
responsivenees (daya tanggap) memiliki
Berdasarkan hasil penelitian variabel
hubungan dengan kualitas pelayanan di RSU
reliability (reliabilitas) memiliki memiliki
Sundari Medan tahun 2022 dengan sig p 0,000
hubungan dengan kualitas pelayanan di RSU
< 0,05.
Sundari Medan tahun 2022 dengan sig p 0,000
Responsivenees (daya tanggap) adalah
< 0,05.
keinginan para staf untuk membantu para
Reliability (reliabilitas) merupakan
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
kemampuan memberikan pelayanan yang
tanggap. Daya tanggap berkaitan dengan
dijanjikan dengan segera, akurat dan
kesediaan karyawan dalam membantu dan
memuaskan. Dimensi ini berkaitan dengan
memberikan pelayanan yang terbaik bagi
kemampuan petugas kesehatan untuk
pasien, petugas dapat memberikan informasi
mewujudkan pelayanan yang dapat
yang jelas dan petugas memberikan pelayanan
diandalkan. Untuk meningkatkan reliability
dengan segera (12).
dibidang pelayanan kesehatan, pihak
Hasil penelitian ini juga sejalan
manjemen perlu membangun budaya kerja
dengan penelitian yang dilakukan oleh Prima
keras yang bermutu (12).
Soultoni Akbar “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Hasil penelitian ini juga sejalan
Kesehatan Terhadap Peningkatan BOR DI
dengan penelitian yang dilakukan oleh Prima
Rumah Sakit Umum Kaliwates, Jember”.
Soultoni Sakinah Mawaddah Ramadhaniah
Hasil analisis uci chi-square menunjukkan
“Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
bahwa nilai p masing-masing variabel antara
Bed Occupancy Ratio (BOR) Selama Pandemi
lain responsiveness di peroleh p value= 0,03,
Covid-19 di Unit Rawat Inap Covid RSUD
reliability di peroleh p value = 0,003,
Pasar Minggu Jakarta Selatan pada Bulan
assurance p value = 0,034, emphaty di
Agustus – Oktober 2021”. Hasil analisis uci
peroleh p value= 0,045 dan tangibles p
chi-square menunjukkan bahwa kualitas
value= 0,010 (10).
pelayanan (responsiveness, reliability,
Berdasarkan asumsi peneliti
assurance, emphati dan tangibles) memiliki
responsivenees (daya tanggap) merupakan
pengaruh dengan peningkatan BOR dengan
kemauan petugas kesehatan/dokter untuk
nilai pearson chi square 0,015 < 0,05 (13).
membantu ketika pasien membutuhkan
Berdasarkan asumsi peneliti reliability
informasi yang jelas, menyelesaikan keluhan
(reliabilitas) merupakan kemampuan Rumah
pasien dengan cepat, kemampuan petugas
Sakit untuk memberikan pelayanan sesuai
memberikan pelayanan kepada konsumen
dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan
dengan cepat dalam pelayanan kesehatan
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan
mulai dari waktu pasien menunggu mendaftar
harapan pasien yang berarti ketetapan waktu,
sampai mendapatkan pelayanan dari tenaga
pelayanan yang sama untuk semua pasien
kesehatan. Hal ini sangat penting dalam
tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan
memberikan pelayanan kesehatan yang
dengan akurasi yang tinggi. Pemenuhan janji
memuaskan pasien, karena pasien sangat
dalam pelayanan akan mencerminkan
membutuhkan dukungan dan pelayanan yang
kredibiltas Rumah Sakit.
cepat dan tanggap. Ketanggapan dan kepekaan
terhadap kebutuhan pasien akan meningkatkan
Hubungan Assurance (Jaminan) Dengan
mutu pelayanan kesehatan. Berdasarkan sudut
Kualitas Pelayanan di RSU Sundari Medan
pandang pengguna jasa pelayanan, mutu
Tahun 2022
pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang
Berdasarkan hasil penelitian variabel
dapat memenuhi segala keinginan dan
assurance (jaminan) memiliki hubungan

6
dengan kualitas pelayanan di RSU Sundari siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan
Medan tahun 2022 dengan sig p 0,001 < 0,05. kesehatan akan dan/atau telah dilaksanakan.
Assurance (jaminan) merupakan Dimensi ini sangat penting pada tingkat
dimensi yang mencakup pengetahuan, Puskesmas dan Rumah Sakit (12).
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat Hasil penelitian ini juga sejalan
dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari dengan penelitian yang dilakukan oleh Fibria
bahaya, resiko atau keragu-raguan. Dimensi “Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
ini meliputi faktor keramahan, kompetensi, Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan”.
kredibilitas dan keramanan. Pemenuhan Dari hasil persamaan regresi variabel tangibles
terhadap kriteria pelayanan ini akan (0,145), reliability (0,131), assurance (0,227),
mengakibatkan pengguna jasa merasa terbebas responsivenes (0,196), dan emphaty (0,432)
dari resiko (14). menunjukkan kepuasan dan peningkatan BOR
Hasil penelitian ini juga sejalan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan (16).
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Berdasarkan asumsi peneliti emphaty
Aviv Mafda “Pengaruh Kualitas Layanan (empati) dapat disimpulkan bahwa, kepuasan
Terhadap Bed Occupancy Rate Melalui maupun ketidakpuasan pasien sangat
Kepuasan Pasien”. Hasil analisis uci chi- berpengaruh dengan persepsi empati pasien
square menunjukkan bahwa nilai p masing- karena empati yang diberikan oleh petugas
masing variabel antara lain responsiveness di kesehatan dapat dirasakan secara langsung
peroleh p value= 0,000, reliability di peroleh p oleh pasien dari awal pelayanan sampai akhir
value = 0,000, assurance p value = 0,000, pelayanan. Pada dasarnya, setiap pasien ingin
emphaty di peroleh p value= 0,000 dan diperlakukan secara khusus atau individu,
tangibles p value= 0,000 (15). dengan demikian rasa empati petugas dalam
Berdasarkan asumsi peneliti kepuasan memberikan asuhan pelayanan kesehatan
pasien dalam variabel assurance (jaminan) merupakan alat utama dalam memenuhi
meliputi pengetahuan petugas kesehatan, harapan pasien akan perlakuan istimewa,
keterampilan dan kemampuan petugas sehingga terwujudlah kepuasan pasien
kesehatan dalam memberikan pelayanan terhadap pelayanan kesehatan yang mereka
kepada konsumen, menjaga kerahasiaan terima.
pasien, sehingga dapat menumbuhkan rasa
aman pada pelanggan sehingga dapat Hubungan Tangible (Bukti Fisik) Dengan
menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan di RSU Sundari Medan
perusahaan. Tahun 2022
Hasil penelitian dilapangan variabel
Hubungan Emphaty (Empati) Dengan tangible (bukti fisik) memiliki memiliki
Kualitas Pelayanan di RSU Sundari Medan memiliki hubungan dengan kualitas pelayanan
Tahun 2022 di RSU Sundari Medan tahun 2022 dengan sig
Berdasarkan hasil penelitian variabel p 0,000 < 0,05.
emphaty (empati) memiliki memiliki Mutu jasa pelayanan kesehatan juga
hubungan dengan kualitas pelayanan di RSU dapat dirasakan secara langsung oleh para
Sundari Medan tahun 2022 dengan sig p 0,000 penggunanya dengan menyediakan fasilitas
< 0,05. fisik dan perlengkapan yang memadai.
Emphaty (empati) merupakan dimensi Tangible (bukti fisik) merupakan segala
yang berhubungan dengan komunikasi yang sesuatu yang tampak seperti fasilitas,
baik, perhatian pribadi petugas kesehatan peralatan, kenyamanan ruangan, dan sikap
dalam memahami kebutuhan para pasien. petugas. Dalam hal ini, pengguna jasa
Empati atau hubungan antarmanusia adalah menggunakan indranya untuk menilai kualitas
interaksi antara pemberi layanan kesehatan jasa pelayanan kesehatan yang diterimanya
(provider) dengan pasien. Hubungan (12).
antarmanusia yang baik akan menimbulkan Hasil penelitian ini juga sejalan
kepercayaan atau kredibilitas dengan saling dengan penelitian yang dilakukan oleh
menghargai, saling menghormati, responsif, Widiyanto “Analisis Faktor Penyebab
memberi perhatian, dan lain-lain. Layanan Rendahnya Bed Occupancy Rate (Bor) di
kesehatan yang bermutu harus mampu Rumah Sakit Mitra Medika Kabupaten
memberikan informasi yang jelas tentang apa, Bondowoso”. Hasil penelitian menunjukan

7
bahwa penyebab utama rendahnya persentase SARAN
BOR di Rumah Sakit Mitra Medika Diharapkan kepada pihak Rumah
Bondowoso adalah fasilitas atau sarana dan Sakit agar meningkatkan kecepatan
pasarana yang masih belum lengkap (17).
pelayanannya, dan hendaknya petugas
Berdasarkan asumsi peneliti, variabel
tangible (bukti fisik) adalah tampilan fasilitas kesehatan yang kurang tanggap bersedia
fisik, alat dan tenaga. Tampilan fisik antara meluangkan waktunya mendengarkan keluhan
lain kebersihan, lampu penerangan, suasana maupun keinginan pasien, agar dokter
dan tampilan petugas kesehatan. Hubungan memberikan pelayanan kesehatan dengan tepat
bukti fisik dengan kepuasan pasien adalah waktu dan akurat sesuai dengan apa yang
bukti fisik mempunyai pengaruh positif dan dijanjikan agar pasien tidak lama menunggu
signifikan terhadap kepuasan pasien. Semakin
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
baik persepsi pelanggan terhadap bukti fisik
maka kepuasan pasien akan semakin tinggi, memperbaiki komunikasi agar hubungan
dan jika penilaian pasien terhadap bukti fisik antara petugas kesehatan dan pasien dapat
buruk, maka kepuasan pasien semakin rendah. terjalin dengan baik sehingga dapat
Pada umumnya seseorang akan memandang meningkatkan kepuasan pasien.
suatu potensi Rumah Sakit tersebut dengan
kondisi yang bersih, rapi, dan teratur orang
akan menduga bahwa rumah sakit tersebut UCAPAN TERIMAKASIH
akan melaksanakan fungsinya dengan baik.
Terimakasih kepada pimpinan RSU
Sundari Medan yang telah memberikan izin
KESIMPULAN
untuk meneliti di RSU Sundari Medan.
1. Berdasarkan hasil uji chi-square
responsiveness (daya tanggap) memiliki
nilai sig-p 0,000 < 0,05 artinya ada DAFTAR PUSTAKA
hubungan responsiveness (daya tanggap) 1. BAB T AL. Primary Health Care.
dengan kualitas pelayanan di RSU 2011.
Sundari Medan Tahun 2022. 2. Permenkes. Peraturan Menteri
2. Berdasarkan hasil uji chi-square Kesehatan Republik Indonesia.
reliability (reliablitas) memiliki nilai sig-p http://bprs.kemekes.go.id. 2014;
0,000 < 0,05 artinya ada hubungan 3. Permenkes. UU 29 Tahun 2004
reliability (reliablitas) dengan kualitas Tentang Praktik Kedokteran.
pelayanan di RSU Sundari Medan Tahun https://www.jogloabang.com. 2021;
2022. 4. Vigaretha G, Handayani OWK. Peran
3. Berdasarkan hasil uji chi-square Kepuasan Pasien Sebagai Variabel
assurance (jaminan) memiliki nilai sig-p Mediasi Pengaruh Mutu Pelayanan
0,001 < 0,05 artinya ada hubungan Terhadap Loyalitas Pasien. HIGEIA
assurance (jaminan) dengan kualitas (Journal Public Heal Res Dev.
pelayanan di RSU Sundari Medan Tahun 2018;2(4):543–52.
2022. 5. Th. Endang Purwoastuti, S.Pd A,
4. Berdasarkan hasil uji chi-square emphaty Elisabeth Siwi Walyani AK. Mutu
(empati) memiliki nilai sig-p 0,000 < 0,05 Pelayanan Kesehatan & Kebidanan. 1st
artinya ada hubungan emphaty (empati) ed. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru;
2015. 168 p.
dengan kualitas pelayanan di RSU
6. Emil Ibrahim. Entrepreneurship For
Sundari Medan Tahun 2022.
Hospital : Pemecahan Masalah dan
5. Berdasarkan hasil uji chi-square tangible
Perencanaan Untuk Kewirausahaan
(bukti fisik) memiliki nilai sig-p 0,000 <
Rumah Sakit. Jakarta: Bumi Aksara;
0,05 artinya ada hubungan responsiveness
2019.
(daya tanggap) dengan kualitas pelayanan
7. Wijayanti RA. J-REMI : Jurnal Rekam
di RSU Sundari Medan Tahun 2022.
Medik Dan Informasi Kesehatan
Analisis Faktor Penyebab Rendahnya
Bed Occupancy Rate ( BOR ) DI

8
Rumah Sakit Mitra Medika Kabupaten
Bondowoso J-REMI : Jurnal Rekam
Medik Dan Informasi Kesehatan.
2020;1(4):529–36.
8. Permenkes. Undang-Undang Nomor 44
Tahun 2009.
https://peraturan.bpk.go.id. 2014;
9. Henni Febriawati; Bintang Agustina;
Wulan Anggraini. Modul Manajemen
Bencana Rumah Sakit (Dalam
Menghadapi Gempa Bumi).
Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2020.
10. Soultoni Akbar, Prima. Pengaruh
Kualitas Pelayanan Kesehatan
Terhadap Peningkatan BOR DI Rumah
Sakit Umum Kaliwates, Jember. 2019.
11. iman muhammad. Panduan
Penyusunan Karya Ilmiah Bidang
Kesehatan. Bandung: Citapustaka
Media Perinitis; 2015. 112 p.
12. Muninjaya AAG. Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC; 2014.
13. Sakinah, Mawaddah Ramadhaniah.
Analisis Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Bed Occupancy Ratio
(BOR) Selama Pandemi Covid-19 di
Unit Rawat Inap Covid RSUD Pasar
Minggu Jakarta Selatan pada Bulan
Agustus – Oktober 2021. 2022.
14. Sidiq; Rapitos; and Reka Afrina.
Kajian Efisiensi Pelayanan Rumah
Sakit. http://jurnal.unsyiyah.ac.id.
2017;
15. Ahmad Aviv Mafda. Pengaruh Kualitas
Layanan Terhadap Bed Occupancy
Rate Melalui Kepuasan Pasien. 2020.
16. Fibria. Faktor –Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan. 2018.
17. Widiyanto. Analisis Faktor Penyebab
Rendahnya Bed Occupancy Rate (Bor)
di Rumah Sakit Mitra Medika
Kabupaten Bondowoso. 2020.

Anda mungkin juga menyukai