Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI PELAYANAN

PRIMA DI RAWAT JALAN


KELOMPOK 3
Asep Dani 211119062
Iis Nuriska 211119059
Mutiara Nabila 211119060
Siti Nurfalah 211119061
Muhamad Rifa Koswara 211119063
Selgiana Sapta Anggara 211119064
Defitri Meilani 211119066
Awaludin Efendi 211119067
Linda Oktaviani 211119068
Implementasi

 Implementasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu


Implementation yang berarti pelaksanaan dan
penerapan.
 Adapun pengertian implementasi dalam penulisaan ini
adalah pelaksanaan dan penerapan kualitas pelayanan
Kesehatan pada rawat jalan yang diberikan kepada
klien
Pelayanan Prima

 Pelayanan prima adalah suatu pola layanan terbaik


dan profesional yang memiliki mutu, kualitas, bersifat
efektif, efisien sehingga memberikan kepuasan pada
kebutuhan dan keinginan lebih dari yang diharapkan
pelanggan atau pasien. Layanan prima di dalam dunia
bisnis disebut juga sebagai excellent service. 
Rawat Jalan

 Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada


seorang pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan,
rehabilitas, dan pelayanan kesehatan lainnya. tanpa
mengharuskan pasien tersebutdi rawat inap.
Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk menginap.
Sikap Pelaku Pelayanan

Soegiarto (1999) menyebutkan lima aspek yang harus


dimiliki jasa pelayanan, yaitu
 Cepat
 Tepat
 Aman
 Ramah tamah
 Nyaman
Jurnal
Tingkat Kepuasan Pasien atas Pelayanan Rawat Jalan di Poli Penyakit Dalam (Interna) di
RSU Prof. R. D. Kandou Malalayang – Manado

Abstrak
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Rumah sakit yang awalnya lebih banyak merupakan
suatu unit pelayanan publik yang bersifat sosial kemanusiaan telah mengalami transformasi
(perubahan) serta berkembang menjadi suatu industri berbasis pada prinsip – prinnsip
ekonomi dan manajemen layaknya usaha komersil. Namun, yang terpenting dalam industri
jasa kesehatan (rumah sakit) adalah kualitas pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit
kepada pasien. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan desain Cross Sectional. Data
primer dikumpulkan dengan melakukan wawancara secara langsung kepada pasien. Untuk
melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi-
square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara bukti langsung, kehandalan,
daya tanggap dan empati dengan kepuasan pasien.
Resum jurnal

1. Ada hubungan antara bukti fisik dengan kepuasan pasien di Poli Interna
Rumah Sakit Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
2. Ada hubungan antara kehandalan dengan kepuasan pasien di Poli
Interna Rumah Sakit Prof. dr. R. D. Kandou Manado
3. Ada hubungan antara daya tanggap dengan kepuasan pasien di Poli
Interna Rumah Sakit Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
4. Tidak ada hubungan antara jaminan dengan kepuasan pasien di Poli
Interna Rumah Sakit Prof. dr. R. D. Kandou Manado
5. Ada hubungan antara empati dengan kepuasan pasien di Poli Interna
Rumah Sakit Prof. dr. R. D. Kandou Manado
6. Bukti fisik merupakan variabel yang paling dominan terhadap kepuasan
pasien di Poli Interna Rumah Sakit Prof. dr. R. D. Kandou Manado
Saran Jurnal

1. Bagi RSU Prof. dr R.D. Kandou Manado


a. Terhadap Bukti langsung karena memililiki hubungan maka di sarankan sebagai berikut :
 Sangat Perlu pembenahan dan peningkatan fasilitas ruang tunggu, wc dan kamar mandi, tempat parkir
dan fasilitas penunjang lain seperti kursi diruang tunggu, Televisi diruang tunggu, dll.
 Perlu menjaga kondisi ruang agar selalu bersih dan tertata rapi.
 Penampilan pertugas medis dan non medis harus lebih rapi dan baik.
b. Terhadap Kehandalan kerena memiliki hubungan maka disarankan sebagai berikut :
 Perbaikan dan pembenahan dlam sistem pelayanan.
 Memperhatikan ketepatan waktu pelayanan
 Petugas medis dan non medis harus lebih cekatan dalam member pelayanan
 Prosedur yang dijalankan harus mengutamakan ketepatan waktu dan kecepatan dalam member
pelayanan.
c. Terhadap Daya tanggap kerena memiliki hubungan maka disarankan sebagai berikut:
 Dokter, perawat dan petugas lainnya harus mampu berkomunikasi dengan lebih baik dalam
menyampaikan halhal menyangkut pelayanan kepada pasien.
 Dokter dan perawat harus mampu menjelaskan keadaan pasien, menerima keluhan pasien, memberikan
penjelasan masalah obat dan hal-hal yng harus dilakukan pasien seperti maslah makan dan waktu
istirahat.
 Perlu diadakan pelatihan masalah pelayan yang baik (service quality).
d. Terhadap Jaminan kerena tidak memiliki hubungan (penilaian baik)
maka disarankan agar sistem pelayanan untuk dimensi ini perlu
dipertahankan bahkan ditingkatkan sehingga Pasien akan tetap
merasa dipuaskan oleh sistem yang ada.
e. Terhadap Empati kerena memiliki hubungan maka disarankan sebagai
berikut :
 Dokter dan Perawat mampu berkomunikasi dan memberikan
ketenangan kepada pasien terutama pasien yang memiliki riwayat
Jantung, pasien yang didiagnosa mengidap penyakit berbahaya.
 Perlu pelatihan bimbingan dan konseling kepada tenaga dokter dan
perawat shingga mereka mampu menjadi konselor bagi pasien.
 Perlu disiapkan satu unit pelayanan untuk konseling.
 Semua Petugas harus melayani dengan penuh ketekunan, kesabaran,
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Kiranya kajian ini menjadikan referensi untuk
penelitian yang lain guna meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit terutama untuk penelitian
yang menggunakan responden pasien rawat jalan
poli interna.
b. Bagi Mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian
terhadap kepuasan pasien di tempat yang sama
diupayakan untuk menggunakan variabel yang lain,
sehingga tingkat kepuasan pasien yang akan diteliti
semakin baik.
kesimpulan

 Pelayanan keperawatan prima adalah pelayanan keperawatan


profesional yang memiliki mutu, kualitas, dbersifat efektif,
efisien sehingga memberikan kepuasan pada kebutuhan dan
keinginan lebih dari yang diharapkan pelanggan atau pasien.
Pelayanan prima, sebagaimana tuntutan pelayanan yang
memuaskan pelanggan atau masyarakat, maka diperlukan
persyaratan agar dapat dirasakan oleh setiap pelayan untuk
memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan
demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi
sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi.

Anda mungkin juga menyukai