Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANDI PRATIWI RACHMADHANI

NIM : PO. 713241131005

KELAS : I.A

D.III FISIOTERAPI

PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT UMUM

Penularan penyakit dapat terjadi di tempat-tempat umum karena kurangtersedianya air


bersih dan jamban, kurang baiknya pengelolaan sampah dan air limbah, kepadatan vektor berupa
lalt dan nyamuk, kurangnya ventilasi dan pencahayaan, kebisingan dan lain-lain. Tempat-tempat
umum yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit, yang selanjutnya dapat menurunkan
kualitas sumber daya manusia.

Penyakit yang banyak terjadi di tempat-tempat umum antara lain: diare, demam berdarah,
keputihan, infeksi saluran pernafasan akut serta penyakit-penyakit lain akibat terpapar asap rokok,
seperti: penyakit paru-paru, jantung dan kanker.

Terjadinya penyakit-penyakit tersebut disebabkan lingkungan yang buruk dan perilaku hidup
yang tidak sehat seperti tidak menggunakan air bersih, membuang sampah sembarangan,
membiarkan air tergenang, dan kebiasaan merokok di tempat umum. Untuk mencegah resiko
terjadinya berbagai penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit setiap individu, kelompok,
dan masyarakat tempat-tempat umum diharapkan dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).

Penerapan PHBS di tempat-tempat umum dapat diwujudkan melalui tersedianya sumber air
bersih, jamban, tempat pembuangan sampah, adanya larangan untuk tidak merokok, serta anjuran
untuk menutup makanan dan minuman yang terhidang (untuk penjaga makanan).

Adapun yang dimaksud dengan tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan
oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti
sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan
sarana sosial lainnya.

Sasaran PHBS di tempat-tempat umum:

- Masyarakat pengunjung/pembeli
- Pedagang
- Petugas kebersihan, keamanan pasar
- Konsumen
- Pengelola (pramusaji)
- Jamaah
- Pemelihara/pengelola tempat ibadah
- Remaja tempat ibadah
- Penumpang
- Awak angkutan umum
- Pengelola angkutan umum

Manfaat PHBS di tempat-tempat umum


Bagi masyarakat:
- Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
- Masyarkat mampu mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi.

Bagi tempat umum:


- Lingkungan disekitar tempat-tempat umum menjadi lebih bersih, indah dan sehat,
sehingga meningkatkan citra tempat umum.
- Meningkatkan pendapatan di tempat-tempat umum sebagai akibat dari meningkatnya
kunjungan pengguna tempat-tempat umum.

Bagi pemerintah kabupaten/kota:


- Peningkatan persentase tempat umum menunjukkan kinerja dan citra pemerintah/kota
yang baik.
- Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan
PHBS di tempat-tempat umum.

Langkah-langkah pembinaan PHBS di tempat-tempat umum

1. Analisis sistem
Penentu kebijakan/pimpinan di tempat-tempat umum melakukan pengkajian ulang tentang
ada tidaknya kebijakan tentang PHBS di tempat-tempat umum serta bagaimana sikap dan
perilaku khalayak sasaran (pengelola, karyawan, dan pengunjung) terhadap kebijakan PHBS
di tempat-tempat umum. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar membuat
kebijakan.

2. Pembentukan kelompok kerja penyusunan kebijakan PHBS di tempat-tempat umum.


- Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di tempat-tempat umum.
- Membahas rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di tempat-tempat umum
- Meminta masukan tentang penerapan PHBS di tempat-tempat umum, antisipasi kendala
dan sekaligus alternative solusi.
- Menetapkan penanggung jawab PHBS di tempat-tempat umum dan mekanisme
pengawasannya.
- Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi pengelola, karyawan dan pengunjung.
- Pimpinan atau penanggung jawab di tempat-tempat umum membentuk kelompok kerja
penyusunan kebijakan PHBS di tempat-tempat umum.

3. Pembuatan kebijakan PHBS di tempat-tempat umum


Kelompok kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan cara melaksanakannya.
4. Penyiapan infrastruktur
- Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di tempat-
tempat umum.
- Instrumen pengawasan.
- Materi sosialisasi penerapan PHBS di tempat-tempat umum.
- Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat umum yang strategis.
- Mekanisme dan saluran pesan PHBS di tempat-tempat umum.
- Pelatihan bagi pengelola PHBS di tempat-tempat umum.

5. Sosialisasi penerapan PHBS di tempat-tempat umum.


- Sosialisasi penerapan PHBS di tempat-tempat umum di lingkungan internal.
- Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di tempat-tempat umum.

6. Penerapan PHBS di tempat-tempat umum


- Penyampaian pesan PHBS di tempat-tempat umum kepada pengunjung seperti melalui
penyuluhan, menyebarluaskan informasi melalui media poster, stiker, papan
pengumuman, billboard, spanduk, dsb.
- Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di tempat-tempat umum seperti air bersih,
jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan, dsb.
- Pelaksanaan pengawasan PHBS di tempat-tempat umum.

7. Pengawasan dan penerapan sanksi


Pengawasan penerapan PHBS di tempat-tempat umum mencatat pelanggaran dan
menerapkan sanksi sesuai dengan peraturan daerah setempat seperti merokok di tempat-
tempat umum, membuang sampah sembarangan.

8. Pemantauan dan evaluasi


- Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik tentang kebijakan yang telah
dilaksanakan.
- Minta pendapat pokja PHBS di tempat-tempat umum dan lakukan kajian terhadap
masalah yang ditemukan.
- Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai