Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI PROMKES

PADA TEMPAT TEMPAT UMUM


ALFINA HIDAYATI, SST,SKM,MKM
TEMPAT-TEMPAT UMUM

• adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta


atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi
masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana
ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana
sosial lainnya.
• Penyakit yang banyak terjadi di tempat-tempat umum
antara lain: diare, demam berdarah, infeksi saluran
pernafasan akut serta penyakit-penyakit lain akibat
terpapar asap rokok, seperti: penyakit paru-paru,
jantung dan kanker.
• Terjadinya penyakit-penyakit tersebut disebabkan lingkungan yang buruk
dan perilaku hidup yang tidak sehat seperti tidak menggunakan air bersih,
membuang sampah sembarangan, membiarkan air tergenang, dan
kebiasaan merokok di tempat umum. Untuk mencegah resiko terjadinya
berbagai penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit setiap
individu, kelompok, dan masyarakat tempat-tempat umum diharapkan
dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
• Penerapan PHBS di tempat-tempat umum dapat
diwujudkan melalui tersedianya sumber air bersih, jamban,
tempat pembuangan sampah, adanya larangan untuk tidak
merokok, serta anjuran untuk menutup makanan dan
minuman yang terhidang (untuk penjaga makanan).
SASARAN PHBS DI
TEMPAT-TEMPAT UMUM
- Masyarakat pengunjung/pembeli
- Pedagang
- Petugas kebersihan, keamanan pasar
- Konsumen
- Pengelola (pramusaji)
- Jamaah
- Pemelihara/pengelola tempat ibadah
- Remaja tempat ibadah
- Penumpang
- Awak angkutan umum
- Pengelola angkutan umum
MANFAAT PHBS DI TEMPAT-TEMPAT UMUM

• Bagi masyarakat:
- Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
- Masyarkat mampu mengupayakan lingkungan sehat,
serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi.
• Bagi tempat umum:
- Lingkungan disekitar tempat-tempat umum menjadi lebih bersih,
indah dan sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum.
- Meningkatkan pendapatan di tempat-tempat umum sebagai
akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat
umum.
• Bagi pemerintah kabupaten/kota:
- Peningkatan persentase tempat umum menunjukkan kinerja
dan citra pemerintah/kota yang baik.
- Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi
daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum.
LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN PHBS DI TEMPAT-TEMPAT UMUM

1. Analisis sistem
• Penentu kebijakan/pimpinan di tempat-tempat umum melakukan
pengkajian ulang tentang ada tidaknya kebijakan tentang PHBS di
tempat-tempat umum serta bagaimana sikap dan perilaku khalayak
sasaran (pengelola, karyawan, dan pengunjung) terhadap kebijakan
PHBS di tempat-tempat umum. Kajian ini untuk memperoleh data
sebagai dasar membuat kebijakan.
2. Pembentukan kelompok kerja penyusunan kebijakan PHBS di tempat-tempat umum.
- Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di tempat-tempat umum.
- Membahas rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di tempat-tempat umum
- Meminta masukan tentang penerapan PHBS di tempat-tempat umum, antisipasi kendala
dan sekaligus alternative solusi.
- Menetapkan penanggung jawab PHBS di tempat-tempat umum dan mekanisme
pengawasannya.
- Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi pengelola, karyawan dan pengunjung.
- Pimpinan atau penanggung jawab di tempat-tempat umum membentuk kelompok kerja
penyusunan kebijakan PHBS di tempat-tempat umum.
3. Pembuatan kebijakan PHBS di tempat-tempat umum
•Kelompok kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan
cara melaksanakannya.
4. Penyiapan infrastruktur
- Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS
di tempat-tempat umum.
- Instrumen pengawasan.
- Materi sosialisasi penerapan PHBS di tempat-tempat umum.
- Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat umum
yang strategis.
- Mekanisme dan saluran pesan PHBS di tempat-tempat umum.
- Pelatihan bagi pengelola PHBS di tempat-tempat umum.
5. Sosialisasi penerapan PHBS di tempat-tempat umum.
- Sosialisasi penerapan PHBS di tempat-tempat umum di
lingkungan internal.
- Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di
tempat-tempat umum.
6. Penerapan PHBS di tempat-tempat umum
- Penyampaian pesan PHBS di tempat-tempat umum kepada pengunjung
seperti melalui penyuluhan, menyebarluaskan informasi melalui media
poster, stiker, papan pengumuman, billboard, spanduk, dsb.
- Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di tempat-tempat umum seperti
air bersih, jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan, dsb.
- Pelaksanaan pengawasan PHBS di tempat-tempat umum.
7. Pengawasan dan penerapan sanksi
•Pengawasan penerapan PHBS di tempat-tempat umum
mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai dengan
peraturan daerah setempat seperti merokok di tempat-
tempat umum, membuang sampah sembarangan.
8. Pemantauan dan evaluasi
- Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik tentang
kebijakan yang telah dilaksanakan.
- Minta pendapat pokja PHBS di tempat-tempat umum dan
lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan.
- Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai