Organ Organ
ochlor ophos
in phat
Carba Piretroid
mat
• Proxposure
(baygon)
• Carbofuran
(furadan)
• Carbaryl (sevin)
Mempunyai racun yang universal
Degradasinya di alam berlangsung lambat
Larut dalam lemak
Banyak menimbulkan masalah, karena cenderung
persisten pada lingkungan
Dapat mematikan organisme bukan sasaran
membuat serangga kebal
Efek akut berupa gangguan sistem sayaraf pusat,
disorientasi, dan tremor
Efek kronik berupa kanker dan anemi aplastik
kurang tahan di alam, sehingga lebih kecil
kemungkinannya untuk menyebar melalui rantai
makanan
kurang selektif sehingga membunuh organisme bukan
sasaran
menyebabkan keracuan pada manusia karena
kemampuannya menghambat aktivitas enzim
achetylcholinesterase (ACHe) akan mengakibatkan
tremor, inkoordinasi, kejang-kejang pada SSP
pada syaraf autonom menyebabkan diare dan urinasi
tanpa sadar
larut dalam air, sehingga disarankan untuk digunakan
dalam pertanian.
efek akut berupa penghambatan kerja enzim
acetylcholinesterase, hiperaktif pada syaraf
parasimpati, paralysis, gangguan susunan syaraf,
dermatitis, dan gangguan sel darah merah
Efek kronik berupa gangguan yang menetap pada
susunan syaraf pusat, fatigue, mudah marah,
gangguan daya ingat, dan neoropathy
Dapat di serap melalui kulit
Merupakan skin sensitizer karena dapat menimbulkan
dermatitis kontak bahkan reaksi alergi sistemik
Toksisitasnya rendah karena cepat dimetabolisasikan
menjadi bahan tidak berbahaya
Gejala keracunan ditandai dengan rasa lelah atau lesu,
otot mengencang, limbung ringan, lengan bergetar,
perasaan riang, air liur berlebihan, otot berdenyut,
kesulitan bernafas, dan kehilangan tenaga
Pencampuran Penyemprotan
1. Sewaktu mempersiapkan pestisida 1. Pilih volume alat semprot sesuai
yang akan disemprotkan, pilihlah dengan luas areal yang akan di
tempat yang sirkulasi udaranya semprot
lancar 2. Gunakan alat pengaman, berupa
2. Buka tutup kemasan dengan hati- masker penutup hidung dan mulut,
hati agar pestisida tidak kaos tangan, sepatu boot, dan jaket
berhamburan atau memercik atau baju berlengan panjang
mengenai bagian tubuh 3. Waktu baik untuk penyemprotan
3. Usaha pencampuran petisida jangan adalah pada waktu terjadi aliran
dalam tangki penyemprot udara naik (thermik) yaitu antara
4. pakailah pakaian pelindung dan pukul 08.00-11.00 WIB atau sore hari
masker (pelindung pernafasan) dan pukul 15.00-18.00 WIB
sarung karet 4. Jangan makan dan minum atau
5. jangan makan, minum, dan merokok pada saat melakukan
merokok selama melakukan penyemprotan
pencampuran
Semua peralatan yang digunakan untuk mengelola
pestisida harus memenuhi persyaratan keselamatan dan
kesehatan kerja
Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan harus memenuhi
syarat K3
Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan harus
menggunakan alat pelindung diri
Pada saat persiapan dan pencampuran pestisida dilakukan
sedemikian rupa sehingga kontaminasi dapat dihindarkan
Alat yang digunakan untuk mempersiapkan, memakai dam
mencampur pestisida tidak boleh digunakan untuk
keperluan lain
Usia > 18 tahun
Telah menjalani pemeriksaan sebelum bekerja sesuai
dengan Permenaker No. 2 Tahun 1980
Telah mendapat penjelasan dan pengetahuan ttg bahaya,
pencegahan dan pertolongan pertama dari keracunan
Tidak boleh mengalami paparan lebih dari 5 jam sehari
dan 30 jam seminggu
Menggunakan Alat Pelindung Diri
Menjaga kebersihan badan, tempat kerja, APD, alat
perlengkapan kerja, serta menghindarkan tumpahan dan
percikan pestisida
Tidak boleh menggunakan pestisida dalam bentuk debu
Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
Tidak ada luka pada bagian tubuh, tidak mempunyai
penyakit kulit pada anggota badan yang kemungkinan
akan terkena percikan pestisida kecuali bila dilakukan
tindakan perlindungan
Untuk wanita tidak boleh dilakukan pada saat sedang
hamil atau menyusui
Tempat kerja harus dipasang tanda-tanda peringatan
tentang bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan dengan
cara yang sederhana dan mudah dimengerti serta jelas dan
mudah dibaca
Pada tempat kerja tertentu harus dipasang gambar APD
yang wajib dipakai
Tempat kerja harus dijaga selalu bersih, bebas dari ceceran
bahan pestisida ataupun bahan berbahaya
Tempat mengelola pestisida harus dipasang alat
pengendalian bahaya yang diperlukan seperti alat deteksi
dan alarm, ventilasi dan instalasi pemadam kebakaran
Setiap bahan harus diberi kode dengan jelas
Pakaian kerja/celemek/apron, berfungsi agar tubuh
penyemprot tidak terpapar bahan kimia karena terbuat
dari bahan yang tahan air
Sepatu karet lars tinggi, berfungsi untuk melindungi kaki
dari bahan kimia maupun duri dan benda tumpul lainnya
Sarung tangan berfungsi untuk menghindarkan tangan
dari paparan bahan kimia
Kacamata pelindung, melindungi mata dari serpihan
benda-benda kecil dan bahan kimia
Pelindung muka
Pelindung pernafasan berfungsi untuk menghindari
terhirupnya bahan kimia yang beracun
Pelindung Kepala
Pelindung Mata
Sarung Tangan
Apron
Masker
Harus memenuhi syarat antara lain:
1. Lokasi harus terpisah dari aktifitas umum dan tidak
terkena banjir
2. Lantai gudang harus miring
3. Dinding dan lantai kuat dan mudah dibersihkan
4. Pintu ditutup rapat dan diberi tanda peringatan
5. Selalu dikunci bila tidak ada kegiatan
6. Tidak boleh disimpan bersama bahan-bahan lain
7. Mempunyai ventilasi, penerangan cukup, suhu sesuai
ketentuan yang berlaku
8. Dilengkapi alat pemadam kebakaran
9. Cara penyimpanan harus memenuhi persyaratan
KERACUNAN
AKUT KRONIS
Terjadi bila efek-efek keracunan pestisida
dirasakan langsung pada saat itu
Keracunan yang paling sering terjadi adalah
melalui kulit
Keracunan juga dapat melalui oral dan pernafasan
Beberapa efek kesehatan akut adalah sakit kepala,
pusing, mual, sakit dada, muntah-muntah, kudis,
sakit otot, keringat berlebih, kram, diare, sulit
bernafas, pandangan kabur, bahkan dapat
menyebabkan kematian
Sistem syaraf, pestisida yang digunakan bidang pertanian
sangat berbahaya bagi otak dan syaraf
Hati atau liver, karena hati adalah organ tubuh yang
berfungsi menetralkan bahan kimia beracun, maka hati
sering di rusak oleh pestisida, dapat menyebabkan
hepatitis
Perut, yaitu muntah-muntah, sakit perut dan diare adalah
gejala umum keracunan pestisida
Sistem kekebalan, reaksi alergi adalah gangguan sistem
kekebalan tubuh manusia
Keseimbangan hormon, beberapa pestisida mempengaruhi
hormon reproduksi yang dapat menyebabkan penurunan
produksi sperma pada pria atau pertumbuhan telur yang
tidak normal pada wanita
Golongan organofosfat, gejala keracunannya adalah
timbul gerakan otot-otot tertentu, penglihatan kabur,
mata berair, mulut berbusa, banyak berkeringat, air
liur banyak keluar, mual, pusing, kejang-kejang,
muntah-muntah, detak jantung menjadi cepat,
mencret, sesak nafas, otot tidak bisa digerakkan dan
akhirnya pingsan.
Golongan organoklor, jenis pestisida ini dapat
menimbulkan keracunan dengan gejala sakit kepala,
pusing, mual, muntah-muntah, mencret, badan
lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang, dan kehilangan
kesadaran
Golongan karbamat, gejalanya sama dengan gejala
yang di timbulkan golongan organofosfat, hanya saja
berlangsung lebih singkat karena lebih cepat terurai
dalam tubuh
Golongan antikoagulan, gejala yang ditimbulkan
seperti nyeri punggung, lambung dan usus, muntah-
muntah, perdarahan hidung dan gusi, kulit berbintik-
bintik merah, kerusakan ginjal
Bronkitis,
Kanker darah, Kerusakan asma, kanker
limfoma, Paru-Paru paru-paru
kanker otak
Kerusakan
Kanker
Hati
Demensia,
gelisah, emosi
tidak stabil, Kerusakan Liver, kanker
kehilangan hati
Sistem
konsentrasi Syaraf
Dosis Toksisitas
Faktor
Lama Jalan
Paparan Masuk
• Hal ini terjadi apabila pestisida terkena pada pakaian atau langsung
Pernafasan • Gas dan partikel semprotan yang sangat halus (kurang dari 10
mikron) dapat masuk ke paru-paru, sedangkan partikel yang lebih
besar (lebih dari 50 mikron) akan menempel di selaput lendir atau
kerongkongan