- RUJUKAN HORIZONTAL
- PER BPJS KESEHATAN No 7/2019
- OTOMASI KAPITASI
- WTA/KESSAN
Kartika Widyastuti
Kabid Penjaminan Manfaat Primer
2
Latar Belakang
1
Permenkes 001/2012 ttg Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan tetapi
belum optimal dilaksanakan di era JKN dan belum terakomodir di aplikasi
Per bulan Juni 2019, 4.40% dari 2,08 juta kasus rujukan FKTP ke FKRTL
2
merupakan kasus rujukan non spesialistik, dengan salah satu alasan rujukan
adalah kendala kelengkapan sarana prasarana
Berdasarkan kajian Prof Budi Hidayat Tahun 2015, 1 orang dirujuk berpotensi
3
4,6x visit RJTL atau 1,6 x RITL, sehingga:
a. 1 kali rujukan ke FKRTL maka berpotensi menimbulkan biaya di FKTRL sebesar
Rp8,9juta/orang
b. Temuan OJK indikasi double pembayaran untuk kasus non spesialistik yang
dirujuk ke FKRTL
4
Optimalisasi
Rujukan Horizontal
Optimalisasi rujukan horizontal FKTP adalah memastikan komprehensivitas layanan diagnosa
non spesialistik ditatalaksana secara tuntas di FKTP melalui mekanisme rujukan FKTP ke
jejaringnya maupun rujukan antar FKTP ke FKTP lain beserta jejaringnya yang memiliki
kemampuan dan kelengkapan sarana prasarana yang dibutuhkan sebagai perwujudan fungsi
koordinasi layanan.
Penyelenggaraan rujukan horizontal FKTP diberlakukan berdasarkan ZONASI, yaitu pengaturan
batasan wilayah dan daftar FKTP beserta jejaring dengan mempertimbangkan akses dan
ketersediaan layanan serta sarana prasarana yang dibutuhkan peserta khususnya untuk
pelayanan yang termasuk dalam non kapitasi.
Pelaksanaan rujukan horizontal menggunakan aplikasi Pcare yang telah terintegrasi dengan
HFIS yang telah dilengkapi dengan hasil profiling masing-masing FKTP dan mengacu pada hasil
kesepakatan mapping antara BPJS kesehatan dengan Dinas Kesehatan dan FKTP.
Puskesmas
Laboratorium
Pelayanan Pemeriksaan
RUJUKAN HORIZONTAL J penunjang diagnostik
Diagnosis Non Cakupan pelayanan Puskesmas E
Spesialistik 1. Pelayanan Program J
Pelayanan FKTP 2. Pelayanan kapitasi A
3. Pelayanan non kapitasi R
I Apotek
FKTP Lain N Pelayanan obat
Rujukan G
Horizontal
First !! Cakupan pelayanan
1. Pelayanan kapitasi Bidan
2. Pelayanan non Pelayanan maternal,
kapitasi persalinan dan neonatal 6
Jenis Pelayanan dan Pembayaran
Rujukan Horizontal
Jenis Pelayanan dalam
rujukan horizontal
7
Langkah Implementasi
PCare
Rujukan Horizontal
Titik Kritis dalam
Rujukan Horizontal
Sosialisasi
8
Rujukan horizontal di aplikasi PCare
Daftar Faskes rujukan pertama adalah FKTP Daftar FKTP yang muncul
berdasarkan hasil profiling dan
mapping di aplikasi HFIS
9
Peran Pemangku Kepentingan pada
Rujukan Horizontal
INSTANSI PERAN
a. Melakukan sosialisasi kepada FKTP, Peserta dan pemangku kepentingan terkait tentang
optimalisasi rujukan horizontal
BPJS Kesehatan b. Melakukan sosialisasi kepada FKTP untuk melakukan profilling melalui aplikasi HFIS
c. Melakukan mapping rujukan horizontal bersama dengan Dinas Kesehatan
d. Melakukan review PKS bersama dengan Asosiasi FKTP sesuai ketentuan
a. Melakukan update profil FKTP dalam aplikasi HFIS
b. Melakukan rujukan horizontal untuk penanganan kasus non spesialistik sesuai hasil
FKTP mapping.
c. Menerima dan melayani peserta rujukan horizontal dari FKTP dan tidak menarik urun
biaya kepada peserta baik yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar di FKTP-nya
a. Melakukan mapping rujukan horizontal bersama dengan Dinas Kesehatan
Pemerintah
b. Membina hingga melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan di FKTP dalam rangka
Daerah/Dinas
menuntaskan pelayanan sesuai kewenangan dan kompetensi FKTP
Kesehatan
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rujukan horizontal
a. Melakukan review PKS bersama dengan BPJS Kesehatan sesuai ketentuan
b. Melakukan pembinaan FKTP untuk pelaksanaan rujukan horizontal
Asosiasi FKTP
c. Mendorong FKTP untuk melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan dalam rangka
menuntaskan pelayanan sesuai kewenangan dan kompetensi FKTP
10
Agenda
11
HFIS FKTP HFIS KANTOR CABANG
PCARE FKTP
FKTP mengentri kompetensi rujukan horizontal, sesuai dengan referensi kompetensi rujukan
horizontal yang terdapat pada aplikasi HFIS
PCARE FKTP
1. Merujuk pasien untuk di-rujuk horizontal. Pilih rujukan horizontal, kemudian pilih pelayanan
yang akan dilakukan rujukan horizontal.
2. Terdapat 3 kategori untuk pelayanan rujukan horizontal:
a. Pelayanan Tindakan Non-Kapitasi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Program
PCARE FKTP
Pilihan kompetensi masing-masing pelayanan
3. What to do next
17
1. Peran aktif FKTP untuk update profiling kelengkapan sarana prasarana dan
kemampuan pelayanan FKTP
2. Dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam implementasi rujukan
horizontal INFORMASI Puskesmas penyelenggara pelayanan PROGRAM HIV,
TBC
3. Penguatan peran FKTP sebagai gate keeper melalui pelaksanaan rujukan
horizontal
18
KOORDINASI Data Tambahan
Profilling pelayanan program di Puskesmas
Imunisasi Target Sasaran & Jumlah Vaksin per Wilayah Kerja Puskesmas
20
Agenda
NEXT KBK (PERBPJS 7/2019)
1 Pendahuluan
3 Penutup
21
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DALAM JKN
Rujukan horizontal
Pelayanan Kesehatan • antar Fasilitas Kesehatan
Perpres 82 tahun 2018
Rujukan Tingkat satu tingkat (PMK
tentang Jaminan
Lanjutan 01/2012 tentang Sistem
Kesehatan Pelayanan Rujukan Pelayanan
(spesialistik)
Kesehatan Kesehatan Perorangan)
Tingkat Ketiga • Termasuk antar FKTP
• Penguatan peran FKTP
sebagai gate keeper.
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Kedua
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
(nonspesialistik)
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di FKTP serta meningkatkan efektivitas dan
efisiensi Jaminan Kesehatan khususnya di FKTP, dilakukan pengembangan sistem pembayaran kapitasi
melalui Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK)
Latar Belakang
Pengembangan KBK
Hasil kajian efektivitas
Evaluasi KBK Nasional
pelaksanaan KBK a. Evaluasi capaian indikator KBK
(Risbang BPJS Kesehatan – + 01 b. Evaluasi pelaksanaan KBK
CHEPS UI, 2017) c. Evaluasi dampak pelaksanaan KBK
a. KBK berdampak pada
pembenahan kualitas FKTP
b. Perlu penambahan indikator
mutu dalam penilaian KBK
02 +
c. Perlu perubahan nilai target
Rekomendasi Tim Monev KBK
indikator
a. Perlu perubahan indikator KBK yang
+ 03 berorientasi output/mutu
Rekomendasi Auditor Eksternal b. Persentase penyesuaian kapitasi
dapat disesuaikan untuk
a. Terdapat indikasi double
meningkatkan kinerja dan motivasi
costing untuk kasus non
spesialistik yang dirujuk ke 04 + FKTP
FKRTL
b. Pelaksanaan KBK belum
optimal
c. Rujukan tidak sesuai kebutuhan
23
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Evaluasi KBK Tahun 2018
Jumlah FKTP yang melaksanakan KBK
FKTP KBK DENGAN
JENIS FKTP JUMLAH FKTP FKTP KBK
KONSEKUENSI
Puskesmas 9.933 8.712 8.372
Klinik Pratama 6637 5.120 1.914
Praktik Mandiri Dokter 5.475 4.692 0
RS D Pratama 27 12 0
TOTAL 22.072 18.536 10.286
Capaian indikator KBK Tahun 2018
1. FKTP yang telah melaksanakan KBK
INDIKATOR KBK CAPAIAN NASIONAL sebanyak 84% dari FKTP kerjasama
0 2. FKTP yang melaksanakan KBK dengan
Angka kontak 106,97 /00 konsekuensi (adjustment) sebanyak
46,7%
RRNS 1,22% 3. Dari 3 indikator, RRNS merupakan
indikator yang dapat tercapai sesuai
RPPB 34,32% target yang ditetapkan 24
Kajian Efektivitas Implementasi KBK
HASIL REKOMENDASI
1. KBK memberikan efek domino 1. Penambahan indikator
terhadap perbaikan kualitas FKTP mutu dalam penilaian KBK
2. Penerapan KBK berdampak pada
pembenahan kualitas FKTP pada
dimensi input, bukan pada dimensi 2. Perubahan nilai target
proses dan output indikator
3. KBK dapat meredam angka rujukan
sehingga memberikan efek
terhadap penyerapan dana klaim
INA-CBGs
Kajian Risbang BPJS Kesehatan dan CHEPS UI Tahun 2017
27
Proses Pengembangan KBK
PERATURAN BPJS
KESEHATAN NOMOR 7
TAHUN 2019 TENTANG September 2019 Juli – Agust 2019 Juni 2019
PETUNJUK
Penetapan dan Finalisasi dan kesepakatan Pengajuan kembali draft
PELAKSANAAN
pengundangan bersama PerBPJS KBK PerBPJS KBK kepada
PEMBAYARAN KAPITASI bersama Asosiasi FKTP
PerBPJS KBK Kemenkes
BERBASIS KINERJA Tingkat Pusat dan Kemenkes
Penyusunan Peraturan BPJS Kesehatan melibatkan Kemenkes, dan Asosiasi FKTP Tingkat Pusat 28
www.bpjs-kesehatan.go.id
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Surat Edaran Implementasi KBK
Dalam rangka implementasi PerBPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019, telah ditandatangani
Surat Edaran Bersama PB IDI, PP Asklin, PP PKFI, PP Adinkes dan BPJS Kesehatan
29
www.bpjs-kesehatan.go.id
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Agenda
NEXT KBK (PERBPJS 7/2019)
1 Pendahuluan
3 Penutup
30
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
1. Petunjuk pelaksanaan pembayaran KBK pada 4. Pada saat PerBPJS ini berlaku, maka Peraturan
FKTP digunakan sebagai acuan bagi FKTP, Dinas Bersama Sekjen Kemenkes dan Direktur
Kesehatan, Asosiasi FKTP, Tim KMKB, BPJS Utama BPJS Kesehatan Nomor
Kesehatan dan pemangku kepentingan lain HK.01.08/III/980/2017 Tahun 2017 dan Nomor
terkait. 2 Tahun 2017, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
2. Penerapan pembayaran KBK ditujukan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan 5. Peraturan Badan mulai berlaku 1 (satu) bulan
FKTP dalam penyelenggaraan JKN. sejak tanggal ditetapkan
3. Sistematika Petunjuk Pelaksanaan pembayaran 6. Ditetapkan di Jakarta, 30 September 2019 dan
KBK sebagai berikut: diundangkan pada tanggal 1 Oktober 2019,
a. Pendahuluan Berita Negara RI Tahun 2019 Nomor 1119
b. Pembayaran kapitasi berbasis kinerja pada
FKTP
c. Monitoring evaluasi
d. Penutup
31
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Matrik Perubahan Ketentuan KBK
No Ketentuan PerBer KBK PerBPJS 7/2019
1. Nama Program Pembayaran Kapitasi Berbasis Pembayaran Kapitasi Berbasis
Komitmen Pelayanan Kinerja
2. FKTP yang Diberlakukan pada: Diberlakukan pada seluruh FKTP
diberlakukan KBK 1. Seluruh puskesmas yang kerjasama KECUALI FKTP di
2. Klinik Pratama/RS D wilayah sulit akses jaringan
Pratama/Praktik Mandiri Dokter komunikasi data yang ditetapkan
dengan kriteria minimal atas kesepakatan BPJS Kesehatan
kerjasama 1 tahun dan peserta dan Dinkes Kab/Kota yang dievaluasi
terdaftar minimal 5.000 paling lama setiap 3 bulan sekali
KECUALI:
1. FKTP kawasan terpencil dan
sangat terpencil
2. FKTP wilayah sulit akses
jaringan komunikasi data
3. FKTP yang 1. Puskemas, Penyesuaian dilakukan pada FKTP
diberlakukan 2. Klinik Pratama dengan peserta yang melaksanakan KBK (kecuali
penyesuaian minimal 5.000 peserta sesuai Praktik mandiri Dokter), dengan
kapitasi hasil kesepakatan dengan Tim kriteria:
Penilai 1. Telah bekerjasama minimal 1
(satu) tahun; dan/atau
2. Jumlah peserta minimal
terdaftar 5.000 Peserta 32
Matrik Perubahan Ketentuan KBK
No Ketentuan PerBer KBK PerBPJS 7/2019
4. Waktu penilaian 1. Penilaian setiap bulan Penilaian dan penyesuaian kapitasi
dan penyesuaian 2. Penyesuaian kapitasi dilakukan dilakukan setiap bulan berdasarkan
kapitasi pada bulan ke 4 berdasarkan hasil hasil capaian target bulan sebelumnya.
rata-rata capaian 3 bulan
sebelumnya
5. Mekanisme Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai Penilaian capaian berdasarkan
penilaian setiap bulan perhitungan oleh sistem aplikasi BPJS
Kesehatan
Catatan:
1. Tim penilai menjadi tim monev KC
2. Saat ini FKTP bisa melihat capaian
KBK melalui aplikasi Pcare
6. Ketentuan Tim Monev terdiri dari: Tim Monev terdiri dari:
Monitoring 1. Tim Monev Tingkat Provinsi 1. Tim Monev Tingkat Kantor Cabang
Evaluasi 2. Tim Monev Tingkat Pusat 2. Tim Monev Tingkat Provinsi
3. Tim Monev Tingkat Pusat
7. Keterlibatan 1. Dinkes Kab/Kota & TKMKB KC 1. Dinkes Kab/Kota, TKMKB KC &
pemangku menjadi Tim Penilai Asosiasi menjadi Tim Monev KC
kepentingan 2. Dinkes Prov, TKMKB Prov & 2. Dinkes Prov, TKMKB Prov & Asosiasi
Asosiasi menjadi Tim Monev menjadi Tim Monev Prov
Prov 3. Kemenkes dan Asosiasi Tk Pusat
3. Kemenkes dan Asosiasi Tk Pusat menjadi Tim Monev pusat
menjadi Tim Monev pusat 33
Matrik Perubahan Ketentuan KBK
No Ketentuan PerBer KBK PerBPJS 7/2019
8. Indikator dan target 1. Angka Kontak (>150 0/00) 1. Angka Kontak (>150 0/00)
penilaian kinerja 2. Rasio Rujukan Non 2. Rasio Rujukan Non Spesialistik (<2%)
FKTP Spesialistik (<5%) 3. Rasio Peserta Prolanis Terkendali (>5%)
3. Rasio Prolanis Rutin
Berkunjung (>50%)
4. Rasio Kunjungan Rumah
(100%/tahun)
9. Penyesuaian 1. Puskesmas dan Klinik 1. Penilaian capaian merupakan bobot
kapitasi Pratama indikator dikalikan dengan rating dari
berdasarkan a. 3 aman = 100% kriteria penilaian capaian kinerja
capaian b. 2 aman = 95% 2. Puskesmas
c. 1 aman = 92.5% a. Nilai 4 = 100%
d. Tidak ada = 90% b. Nilai 3 - <4 = 95%
2. Praktik Mandiri Dokter c. Nilai 2 - <3 = 90%
dan RS D Pratama d. Nilai 1 - <2 = 85%
Hasil pencapaian menjadi 3. Klinik Pratama dan RS kelas D Pratama
target indikator dalam a. Nilai 4 = 100%
proses kredensialing dan b. Nilai 3 - <4 = 97%
perpanjangan kontrak c. Nilai 2 - <3 = 96%
d. Nilai 1 - <2 = 95%
4. Praktik Mandiri Dokter
Menjadi pertimbangan dalam proses
rekredensialing dan pelaksanaan PKS 34
Indikator Angka Kontak
Angka Kontak (AK) merupakan indikator untuk mengetahui tingkat aksesabilitas dan
pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta berdasarkan jumlah peserta JKN (per
nomor identitas peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP per bulan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan
peserta dalam satu bulan.
Bentuk Kontak yang menjadi catatan penilaian, dengan 1. Peserta yang melakukan kontak
kondisi:
Jumlah peserta JKN (per nomor
Tempat kontak: Jenis Pelayanan: identitas peserta) yang terdaftar di 1
1. FKTP 1. Kunjungan Sakit FKTP dan mendapatkan pelayanan di
2. Jaringan pelayanan 2. Kunjungan sehat
a. Imunisasi
FKTP per bulan baik di dalam maupun
Puskesmas
3. Jejaring fasilitas b. Edukasi luar gedung tanpa memperhitungkan
pelayanan kesehatan (perorangan/kelompok) frekuensi kedatangan peserta dalam 1
c. KIA, KB
4. Upaya Kesehatan
d. Home visit
(satu) bulan
Berbasis Masyarakat
e. Senam sehat
(UKBM), seperti
Posyandu, Posbindu,
3. Bentuk kontak lain yang dapat 2. Peserta terdaftar di FKTP
diukur dan telah disepakati jumlah peserta JKN yang terdaftar di
Poskesdes, Posyandu antara Dinas Kesehatan
Lansia, dll. Kabupaten/Kota dan BPJS suatu FKTP per bulan.
5. Tempat kontak lainnya Kesehatan (kunjungan sakit 35
yang disepakati maupun sehat)
Indikator Rasio Rujukan Non Spesialistik
Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS) merupakan indikator
untuk mengetahui kualitas pelayanan di FKTP, sehingga sistem rujukan
terselenggara sesuai indikasi medis dan kompetensinya.
Target <2%
Target >5%
37
Note:
1. FKTP wajib mengisi hasil pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah pasien
Prolanis di aplikasi PCare
2. Kriteria terkendali mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Organisasi
Profesi:
a. Nilai terkendali DM mengacu pada Konsensus Pengelolaan dan Penceahan
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015 oleh PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia).
b. Nilai terkendali HT mengacu pada Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
oleh PERHI (Perhimpunan Hipertensi Indonesia)
38
Perhitungan Capaian Kinerja
Penilaian capaian kinerja berdasarkan perhitungan sistem
aplikasi BPJS Kesehatan dengan sumber data berasal dari hasil PCARE
pencatatan di aplikasi PCare oleh FKTP
FKTP input data
Kriteria Penilaian Nilai pelayanan peserta
Indikator Kinerja Bobot Target
No Rating Deskripsi Capaian
a b c d e f= b x d
0
1 Angka Kontak 40% ≥ 1500/00 4 ≥ 150 /00 1,6 Nilai capaian =
3 > 145 - < 1500/00 1,2 bobot x rating
2 > 140 - 1450/00 0,8
1 ≤ 140 0/00 0,4 Target indikator
2 Rasio Rujukan 50% ≤2% 4 ≤ 2% 2 dan penyesuaian
Non Spesialistik 3 > 2 - 2,5 % 1,5 besaran kapitasi
2 > 2,5 - 3% 1 akan dievaluasi
1 >3% 0,5 setiap tahun
3 Rasio Peserta 10% ≥5 % 4 ≥ 5% 0,4
Prolanis 3 < 5 - 4% 0,3
Terkendali 2 < 4 - 3% 0,2
39
1 <3% 0,1
Penyesuaian Kapitasi Atas
Nilai Capaian Kinerja
Total Nilai Capaian FKTP =
Nilai capaian AK + Nilai Capaian RRNS + Nilai Capaian RPPT
Dalam hal pemenuhan target capaian kinerja menyebabkan besaran tarif kapitasi
lebih rendah dari standar tarif kapitasi minimal yang telah ditetapkan oleh menteri,
maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar tarif kapitasi minimal.
40
Simulasi
Perhitungan Capaian Konsep KBK Baru
Puskesmas A, dengan capaian Indikator Nilai FKTP Bobot Rating Nilai Capaian
KBK sebagai berikut:
a b c d e =cx d
a. Angka kontak = 147 0/00
b. RRNS = 2,3% Angka Kontak 147 ‰ 40% 3 1,2
c. RPPT = 4,3% RRNS 2,3% 50% 3 1,5
RPPT 4,3% 10% 3 0,3
TOTAL 3
• Mengacu pada ketentuan KBK lama, hanya ada 2 capaian, yaitu “Aman” dan “Tidak Aman”.
Bila capaian ketiga indikator adalah “Tidak Aman”, maka faktor penyesuaiannya sebesar
90%.
• Dengan konsep KBK lama, Puskesmas A dengan pencapaian rating 3, ketiga indikator
tersebut adalah “Tidak Aman”, sehingga faktor penyesuaiannya sebesar 90%.
• Dengan konsep KBK baru, rating 3 pada ketiga indikator menghasilkan nilai capaian 3,
sehingga faktor penyesuaiannya sebesar 95%.
42
Note:
Penandatanganan Berita Acara Kesehatan Tarif FKTP antara BPJS Kesehatan Kedeputian
Wilayah dengan Asosiasi FKTP Wilayah akan dilaksanakan secara serentak pada kegiatan
Sosialisasi Bersama PerBPJS KBK pada tgl 14 Oktober 2019
44
Agenda
NEXT KBK (PERBPJS 7/2019)
1 Pendahuluan
3 Harapan
45
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
DUKUNGAN DAN PERAN AKTIF SELURUH
PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM
IMPLEMENTASI PEMBAYARAN KBK DALAM
RANGKA UPAYA PENINGKATAN MUTU
LAYANAN DI TINGKAT PERTAMA
46
Otomasi Kapitasi
Digitalisasi proses perhitungan dan pembayaran kapitasi
Untuk itu, Faskes wajib memastikan kesesuaian data input di aplikasi HFIS, antara lain:
1. Data NIK dan NPWP FKTP kerja sama dan Bidan Jejaring
2. Data Rekening Bank untuk penerimaan pembayaran Kapitasi, Non Kapitasi dan
Prolanis
Data tenakes maksimal approval di Faskes tanggal 1
Pakta integritas maksimal approval di Faskes tanggal 4
Mulai di bulan Oktober 2019 bagi Faskes yang belum mengupdate data HFIS
(terutama NIK pemilik, NPWP, nomor rekening serta data tenaga medis), maka akan
disampaikan Surat Peringatan kepada Faskes.
Bagi FKTP yang beIum melakukan update data HFIS maka akan dilakukan penundaan
pembayaran kapitasi sampai dengan FKTP telah melengkapi data HFIS.
Disampaikan melalui surat nomor : 1869/VII-10/0919 dan surat nomor : 2049/VII-
10/0919 pada bulan September 2019
47
WTA/KESSAN
Upaya Optimalisasi KESSAN FKTP
www.bpjs-kesehatan.go.id
49