Anda di halaman 1dari 22

E W A R S

EARLY WARNING ALERT


AND RESPON SYSTEM

S K D R
SISTEM KEWASPADAAN (terhadap) PERINGATAN DINI (adanya
wabah / KLB) DAN
(bagaimana cara me) RESPON
APA TUJUAN DARI
SISTEM PERINGATAN DINI & RESPONS?

 Menyelenggarakan Deteksi Dini KLB bagi


penyakit menular.

 Meminimalkan kesakitan/kematian yang


berhubungan dengan KLB.

 Memonitor kecenderungan penyakit menular.


• KASUS BARU
• TIAP PEKAN ( JUM’AT)
(Periode pelaporan : Sabtu s/d Jumat dan dilaporkan hari Jum’at)
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
“KASUS BARU”

ADALAH PASIEN DATANG BEROBAT DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT YANG


TIDAK SAMA DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT PADA KUNJUNGAN SEBELUMNYA

ATAU

PASIEN DATANG BEROBAT DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT YANG SAMA


DENGAN KUNJUNGAN SEBELUMNYA,TETAPI SUDAH PERNAH SEMBUH
YANG DILAPORKAN KASUS PENYAKIT DI WILAYAH KERJA
PKM PLOSOKLATEN YANG MELIPUTI 9 DESA :
1.Gondang
2.Panjer
3.Kayunan
4.Jarak
5.Plosokidul
6.Brenggolo
7.Kaweadusan
8.Donganti
9.Klanderan
DAFTAR PENYAKIT DALAM EWARS
KODE PENYAKIT KODE PENYAKIT
A Diare Akut N AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)
B Malaria Konfirmasi P Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies
C Tersangka Demam Dengue Q Tersangka Antrax
D Pneumonia R Tersangka Leptospirosis
E Diare Berdarah ATAU Disentri S Tersangka Kolera
F Tersangka Demam Tifoid T Kluster Penyakit yg tdk lazim
G Jaundice Akut U Tersangka Meningitis/Encephalitis
H Tersangka Chikungunya V Tersangka Tetanus Neonatorum
J Tersangka Flu Burung pada Manusia W Tersangka Tetanus
K Tersangka Campak Y ILI (Influenza Like Illnes)
L Tersangka Difteri Z Tersangka HFMD
M Tersangka Pertussis
CONTOH FORMAT SMS/WA

12,NAMA,A3,L1,Y7,X50
12 = MINGGU KE DUA BELAS
NAMA = NAMA PETUGAS / KLINIK
A3 = DIARE AKUT 3 KASUS
L1 = TERSANGKA DIFTERI 1 KASUS
Y7 = ILI 7 KASUS
X = JUMLAH KUNJUNGAN BARU
DEFINISI OPERASIONAL
 DIARE AKUT :
 Pada dewasa: BAB (defekasi) dengan tinja lembek atau setengah cair
dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari atau dapat berbentuk cair saja.
 Pada anak: BAB yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada
umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi cair dan berlangsung
kurang dari 7 hari).
 Pada neonatus yang mendapat ASI: diare akut adalah buang air besar dgn
frekuensi lebih sering (biasanya 5-6 kali per hari) dengan konsistensi cair.
 DIARE BERDARAH / DISENTRI :
 Diare dengan darah dan lendir dalam tinja dapat disertai dengan adanya
tenesmus.
 TERSANGKA KOLERA :
 Penderita berumur lebih dari 5 tahun menjadi dehidrasi berat karena diare
akut cair secara tiba-tiba (biasanya disertai muntah dan mual), tinjanya cair
seperti air cucian beras tanpa rasa sakit perut atau mulas.
DEFINISI OPERASIONAL
 TERSANGKA MENINGITIS / ENCEPHALITIS :
 Panas > 38°C mendadak, sakit kepala, kaku kuduk, kadang disertai
penurunan kesadaran dan muntah. Pada anak < 1 tahun ubun-ubun besar
cembung.
 ACUTE FLACCID PARALYSIS (AFP) :
 Kasus lumpuh layuh mendadak, bukan disebabkan oleh ruda paksa/ trauma
pada anak < 15 tahun.
 TERSANGKA TETANUS NEONATORUM :
 Setiap bayi lahir hidup umur 3-28 hari sulit menyusu/ menetek, dan mulut
mencucu dan disertai dengan kejang rangsang.
 TERSANGKA TETANUS :
 Ditandai dgn kontraksi dan kekejangan otot mendadak, dan sebelumnya ada
riwayat luka.
DEFINISI OPERASIONAL
 PNEUMONIA :
 Pada usia <5 thn ditandai dgn batuk DAN/ ATAU tanda kesulitan
bernapas (adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada
bagian bawah kedalam (TDDK) atau gambaran radiologi foto torak
menunjukan infiltrat paru akut), frekuensi nafas berdasarkan usia
penderita:
 <2 bulan : 60/menit
 2-12 bulan : 50/menit
 1-5 tahun : 40/menit
 Pada usia >5thn ditandai dgn demam ≥ 38°C, batuk DAN/ ATAU
kesulitan bernafas, dan nyeri dada saat menarik nafas
 TERSANGKA PERTUSIS :
 Batuk lebih dari 2 minggu disertai dgn batuk yang khas (terus-menerus/
paroxysmal), napas dgn bunyi “whoop” dan kadang muntah setelah
batuk.
DEFINISI OPERASIONAL
 TERSANGKA DIFTERI :
 Panas >38°C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi (stridor) dan
ada tanda selaput putih keabu-abuan (pseudomembran) di tenggorokan
dan pembesaran kelenjar leher.
 TERSANGKA FLU BURUNG :
 ILI dengan kontak unggas sakit atau mati mendadak, produk unggas
ATAU leukopenia ATAU pneumonia.
DEFINISI OPERASIONAL
 MALARIA KONFIRMASI :
 Penderita yang di dalam tubuhnya ada plasmodium atau parasit malaria
dan dibuktikan dengan RDT (Rapid Diagnostic Test) positif dan atau
pemeriksaan Mikroskopis positif.
 TERSANGKA DEMAM DENGUE :
 Demam mendadak tanpa sebab yang jelas 2-7 hari, mual, muntah, sakit
kepala, nyeri dibelakang bola mata (nyeri retro orbital), nyeri sendi,
DAN/ATAU adanya manifestasi perdarahan sekurang-kurangnya uji
torniquet positif.
 TERSANGKA DEMAM TIFOID :
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan gejala demam, gangguan
saluran cerna dan tanda gangguan kesadaran.
DEFINISI OPERASIONAL
 TERSANGKA CHIKUNGUNYA :
 Demam mendadak diatas 38,5 derajat celcius dan nyeri sendi yang
hebat dapat disertai adanya ruam.
 ILI (Influenza Like Illness) :
 Penderita dengan gejala Demam ≥ 38°C disertai batuk atau sakit
tenggorokan
 TERSANGKA FLU BURUNG :
 ILI dengan kontak unggas sakit atau mati mendadak, produk unggas
ATAU leukopenia ATAU pneumonia.
DEFINISI OPERASIONAL
 SINDROM JAUNDIS AKUT :
 Gejala penyakit yg timbul secara mendadak (< 14 hari) ditandai dgn kulit
dan sclera berwarna kuning (ikterik) dan urine berwarna gelap.
 TERSANGKA LEPTOSPIROSIS :
 Pasien dengan gejala demam > 38 derajat Celcius dengan gejala khas
conjuctival suffusion (radang pada konjungtiva), nyeri betis,
jaundice/kuning.
DEFINISI OPERASIONAL
 Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax)
 Papel pada inokulasi, rasa gatal tanpa disertai rasa sakit, 2-3 hari
vesikel berisi cairan kemerahan, haemoragik menjadi jaringan nekrotik,
ulsera ditutupi kerak hitam, kering, Eschar (patognomonik), demam,
sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe regional
 Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthax)
 Rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam,
konstipasi, gastroenteritis akut kadang disertai darah, hematemesis,
pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras,
asites dan oedem scrotum, melena.
DEFINISI OPERASIONAL
 Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax)
 Gejala klinis antraks paru-paru sesuai dengan tanda-tanda bronchitis.
Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan
respirasi berat, demam, sianosis, dispnue, stridor, keringat berlebihan,
detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian biasanya
terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis timbul.
 Antraks Meningitis (Meningitis Anthrax)
 Komplikasi bentuk antraks yang lain, dengan gambaran klinis mirip
dengan kasus meningitis purulenta akut.
DEFINISI OPERASIONAL
Kasus gigitan hewan (Anjing, Kucing, Tupai, Monyet, Kelelawar) yang dapat
menularkan rabies pada manusia
ATAU
Kasus dengan gejala Stadium Prodromal (demam, mual, malaise/lemas), atau
kasus dengan gejala Stadium Sensoris (rasa nyeri, rasa panas disertai
kesemutan pada tempat bekas luka, cemas dan reaksi berlebihan terhadap
ransangan sensorik).
8.

TERSANGKA HFMD ( HAND, FOOT, AND


MOUTH DISEASE)
DEFINISI OPERASIONAL
• Demam 38 - 39°C dalam 3-7 hari, nyeri telan, nafsu makan turun, muncul
vesikel di rongga mulut dan atau ruam di telapak tangan, kaki dan bokong.
Biasanya terjadi pada anak dibawah 10 tahun.
• Penyakit ini disebabkan oleh virus EV-71
• Tidak ada pengobatan spesifik karena bersifat “self limiting disease”, yaitu
dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari.
8.

KLUSTER PENYAKIT
YANG TIDAK LAZIM
DEFINISI OPERASIONAL
• Didapatkan tiga atau lebih kasus/kematian dengan gejala sama di dalam
satu kelompok masyarakat/ desa dalam satu periode waktu yang sama
(lebih kurang 7 hari), yang tidak dapat dimasukan ke dalam definisi kasus
penyakit yang lain.
• Dibutuhkan kerjasama yang erat antara dokter/petugas medis dengan
petugas surveilans dalam melacak kasus ini
• Pastikan dokter/petugas pemeriksa benar-benar sudah melakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik lengkap untuk menyingkirkan jenis
penyakit yang sudah diketahui (dalam EWARS).
ALUR SISTEM PERINGATAN DINI DAN
RESPONS
Pustu Pasien Rawat Jalan Klinik
Bidan Desa Puskesmas swasta/private
di desa

Pengumpulan
spesimen Petugas Surveilans Puskesmas

Pengiriman Petugas Surveilans Kabupaten/Kota


spesimen

Petugas Surveilans Propinsi

Konfirmasi
Laboratorium
Propinsi
Otoritas Kesehatan
Nasional (Depkes),
Konfirmasi Laboratorium Nasional
Laboratorium (Depkes), WHO
Nasional

Anda mungkin juga menyukai