(DEFINISI OPERASIONAL KASUS) MENGAPA PERLU SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPONS? KOMITMEN GLOBAL: ERADIKASI POLIO, REDUKSI CAMPAK, ELIMINASI TN. IHR 2005 PASAL 5: SUATU NEGARA HARUS MENGEMBANGKAN, MEMPERKUAT, DAN MEMELIHARA KEMAMPUAN UNTUK MENDETEKSI, MENILAI, DAN MELAPORKAN KEJADIAN SEBAGAIMANA DITETAPKAN DALAM LAMPIRAN 1 IHR (PHEIC) SEDINI MUNGKIN DAN PALING LAMA LIMA AHUN SEJAK DIBERLAKUKANNYA IHR BAGI SUATU NEGARA. MOBILISASI MANUSIA DAN BARANG ANTAR NEGARA DI DUNIA YG TINGGI ANCAMAN PENULARAN ANCAMAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL GLOBAL WARMING PERUBAHAN POLA PENYAKIT MAUPUN JENIS PENYAKIT. ANCAMAN PENYAKIT BARU NEW EMERGING DESEASES FLU BURUNG. Saat ini telah terjadi pandemi H1N1 MASIH BANYAK JENIS PENYAKIT POTENSIAL WABAH/ KLB DI INDONESIA MISAL: DBD, MALARIA, CAMPAK, RABIES, ANTRAKS, DIARE, KOLERA, DIFTERI, DISENTRI, DLL. APA TUJUAN DARI SISTEM PERINGATAN DINI & RESPONS? Menyelenggarakan Deteksi Dini KLB bagi penyakit menular. Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular. Meminimalkan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB. Memonitor kecenderungan penyakit menular. Menilai dampak program pengendalian penyakit yang spesifik. APA ITU SKD DAN RESPONS? Suatu sistem yang dapat memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari waktu ke waktu (periode mingguan) dan memberikan sinyal peringatan kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya sehingga mendorong program untuk melakukan respons. Selama ini kita menggunakan istilah W2 (laporan mingguan) PENYAKIT DAN SINDROME APA SAJA YANG ADA DALAM SISTEM INI? Diare Akut Malaria Konfirmasi AFP (Lumpuh Layuh Mendadak) Tersangka Demam Dengue Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Pneumonia Tersangka Antrax Diare Berdarah Demam yg tdk diketahui sebabnya Tersangka Demam Tifoid Tersangka Kolera Jaundice Akut Kluster Penyakit yg tdk diketahui Tersangka DBD Tersangka Flu Burung pada Tersangka Meningitis/Encephalitis Manusia Tersangka Tetanus Neaonatorum Tersangka Campak Tersangka Tetanus Tersangka Difteri ILI Tersangka Pertussis KASUS APA YANG DICATAT DAN DILAPORKAN DLM SISTEM INI?
ADALAH SEMUA KASUS BARU DARI PENYAKIT
TERSEBUT DIATAS. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KASUS BARU ADALAH PASIEN DATANG BEROBAT DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT YANG TIDAK SAMA DENGAN DIAGNOSA PENYAKIT PADA KUNJUNGAN SEBELUMNYA ATAU PASIEN DATANG BEROBAT DENGAN DIAGNOSIS PENYAKIT YANG SAMA DENGAN KUNJUNGAN SEBELUMNYA TETAPI SUDAH PERNAH SEMBUH DEFINISI OPERASIONAL KASUS Diare Akut Dewasa : BAB dengan konsistensi lembek atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam Anak : BAB yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi cair DAN berlangsung kurang dari 7 hari) Neonatus yan mendapat ASI : Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (biasanya 5-6 kali per hari) dengan konsistensi cair Malaria Konfirmasi
Demam > 37,5C disertai mengigil,
berkeringat, sakit kepala dengan RDT (Rapid Diagnostic Test) positif dan atau pemeriksaan Mikroskopis positif. Tersangka Demam Dengue
Demam yg berlangsung 2-7 hari ditandai dg
nyeri sendi, nyeri retroorbital, sakit kepala, kemerahan pd badan (ruam) Pneumonia Pada usia <5 thn ditandai dgn batuk DAN/ATAU tanda kesulitan bernapas (adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada bagian bawah kedalam atau gambaran radiologi foto torak menunjukan infiltrat paru akut), frekuensi nafas berdasarkan usia penderita: <2 bulan: 60/menit 2-12 bulan: 50/menit 1-5 tahun: 40/menit Dan kadang disertai demam. Pada usia >5thn ditandai dgn demam 38C, batuk DAN/ATAU kesulitan bernafas, dan nyeri dada saat menarik nafas ILI (Influenza Like Illnes) Penderita dengan gejala Demam 38C disertai batuk atau sakit tenggorokan dan tidak didiagnosis sebagai penyakit lain. Diare Berdarah
Diare akut disertai dengan darah ATAU
lendir Tersangka Demam Tifoid
Penderita dengan demam terus-
menerus, bertahap dan memanjang atau menetap yang disertai nyeri kepala berat, mual-mual, hilang nafsu makan, serta dapat diikuti dengan obstipasi atau diare, tanpa penunjang. Jaundice Akut
Penyakit yg timbul secara mendadak (<
14 hari) ditandai dgn kulit dan sclera berwarna kuning dan urine berwarna gelap Tersangka DBD
Demam 2-7 hari ditandai dgn
manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet positif, ptekie, perdarahan pd gusi, dan epistaksis atau mimisan. Tersangka Flu Burung pada Manusia ILI dengan kontak unggas sakit atau mati mendadak, produk unggas ATAU Leukopenia ATAU pneumonia. Tersangka Campak
Demam >38C selama 3 hari atau lebih
disertai bercak kemerahan berbentuk makulopapular, batuk, pilek atau mata merah (konjungivitis) Tersangka Difteri
panas >38C, sakit menelan, sesak
napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih keabu-abuan (pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran kelenjar leher. Tersangka Pertussis
batuk lebih dari 2 minggu disertai dgn
batuk yang khas (terus-menerus/ paroxysmal), napas dgn bunyi whoop dan kadang muntah setelah batuk. AFP (Lumpuh Layuh Mendadak)
Kasus lumpuh layuh mendadak, bukan
disebabkan oleh ruda paksa/ trauma pada anak < 15 tahun. Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies kasus digitan hewan (Anjing, Kucing, Tupai, Monyet, Kelelawar) yang dapat menularkan rabies pada manusia . ATAU Kasus dengan gejala Studium Prodromal (demam, mual, malaise/lemas), atau kasus dengan gejala Studium Sensoris (rasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka, cemas dan reaksi berlebihan terhadap ransangan sensorik). Tersangka Antrax (1). Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax) Papel pada inokulasi, rasa gatal tanpa disertai rasa sakit, 2-3 hari vesikel berisi cairan kemerahan, haemoragik menjadi jaringan nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam, kering, Eschar (patognomonik), demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe regional (2). Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthax) Rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis akut kadang disertai darah, hematemesis, pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras, asites dan oedem scrotum, melena. Tersangka Antrax
(3). Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax)
Gejala klinis antraks paru-paru sesuai dengan tanda- tanda bronchitis. Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan respirasi berat, demam, sianosis, dispnue, stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian biasanya terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis timbul. Demam yg tdk diketahui sebabnya
Demam >38oC, berlangusng dalam 48
jam terakhir,(belum dapat diketahui penyebabnya). Tersangka Kolera
Diare dengan konsistensi seperti air
cucian beras dan berbau amis Kluster Penyakit yg tdk diketahui Didapatkan tiga atau lebih kasus/kematian dengan gejala sama di dalam satu kelompok masyarakat/ desa dalam satu periode waktu yang sama, yang tidak dapat dimasukan ke dalam definisi kasus penyakit yang lain. Tersangka Meningitis/Encephalitis
panas > 38C mendadak, sakit kepala,
kaku kuduk, kadang disertai penurunan kesadaran dan muntah. Pada anak < 1 tahun ubun-ubun besar cembung. Tersangka Tetanus Neaonatorum
setiap bayi lahir hidup umur 3-28 hari
sulit menyusu/ menetek, dan mulut mencucu dan disertai dengan kejang rangsang. Tersangka Tetanus