Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus 1

PT. SKS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri
pengolahan CPO. Jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut sebanyak 1.327 orang dengan jumlah
tenaga kerja laki-laki 785 orang dan tenaga kerja perempuan sebanyak 542 orang. Perusahaan telah
memiliki klinik namun belum mendapatkan pengesahan dari dinas tenaga kerja setempat. Personil yang
ada pada klinik tersebut hanya 2 orang yang terdiri dari 1 orang dokter dan 1 orang paramedis. Semua
personil tersebut belum pernah mengikuti pelatihan Hiperkes. Pelayanan yang diberikan klinik hanya
sebatas pertolongan pertama dan perawatan luka ringan. Klinik perusahaan tidak pernah melaporkan
hasil pelayanan kesehatan kerja nya kepada disnaker setempat.

Bagaimana analisis saudara mengenai studi kasus tersebut berkaitan dengan hal:

1. Penyelengaraan pelayanan kesehatan kerja di perusahaan


2. Personil pelayanan kesehatan kerja di perusahaan
3. Jenis pelayanan kesehatan kerja yang diberikan kepada tenaga kerja
4. Pelaporan hasil pelayanan kesehatan kerja

(sertakan peraturan perundangan yang mengaturnya)

Studi Kasus 2

PT. Semoga Berkah Selalu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industry pengolahan kuas
cat. Jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut sebanyak 564 orang yang terbagi dalam 4 unit kerja
yaitu kantor dengan 2 lantai, unit produksi, workshop dan gudang. Jumlah tenaga kerja yang ada di
kantor sebanyak 37 orang dengan rincian 25 orang berada di lantai 1 dan 12 orang berada di lantai 2.
Sedangkan jumlah tenaga kerja di unit produksi sebanyak 483 orang, workshop sebanyak 17 orang dan
gudang sebanyak 27 orang. Jarak antara gedung kantor dengan unit produksi, workshop dan gudang
sekitar 500 meter. Perusahaan telah memiliki ruang P3K yang tidak jauh dari unit produksi dan memiliki
3 orang petugas P3K yang berlisensi, namun ruang P3K terlalu sempit, minim sarana dan prasarana dan
selalu terkunci. Kotak P3K hanya ada 1 kotak tipe A yang berada d ruang P3K dan hanya berisi obat sakit
kepala, kasa steril, betadine dan gunting. Letak kotak P3K juga sangat sulit untuk dijangkau.

Bagaimana analisis saudara mengenai studi kasus tersebut berkaitan dengan hal:

1. Petugas P3K di Perusahaan


2. Syarat ruang P3K
3. Jumlah dan tipe kotak P3K
4. Syarat kotak P3K

(sertakan peraturan perundangan yang mengaturnya)


Studi Kasus 3

PT. Ingin Makmur Sejahtera merupakan perusahaan yang bergrak di bidang industry makanan ringan.
Jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut sebanyak 357 orang dengan jumlah tenaga kerja laki-laki
183 orang dan tenaga kerja perempuan sebanyak 174 orang. Perusahaan tidak pernah melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala maupun pemeriksaan kesehatan khusus bagi tenaga kerja. Perusahaan
hanya mempersyaratkan pemeriksaan kesehatan awal ketika proses penerimaan karyawan. Selain itu
perusahaan juga mempersyaratkan pemeriksaan HIV/AIDS pada saat penerimaan karyawan. Perusahaan
telah menyediakan kantin dan catering bagi karyawan yang dilaksanakan oleh perusahaan sendiri,
namun perusahaan belum mendapatkan rekomendasi catering dari disnaker setempat. Pada suatu hari,
terjadi kasus sebanyak 120 orang tenaga kerja mengalami muntah-muntah dan sakit perut setelah
makan siang. Beberapa karyawan sempat dilarikan ke rumah sakit dan tidak sadarkan diri. Diduga
karyawan telah mengalami kasus keracunan makanan. Berdasarkan keterangan beberapa karyawan,
bahwa makanan yang disajikan baunya sedikit aneh dan dapur terlihat tidak higienis.

Bagaimana analisis saudara mengenai studi kasus tersebut berkaitan dengan hal:

1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja


2. Persyaratan skrinning HIV/AIDS saat rekruitmen
3. Tata cara penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja
4. Langkah pemeriksaan kasus keracunan makanan

(sertakan peraturan perundangan yang mengaturnya)

Anda mungkin juga menyukai