Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK 4

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

1. NURUL HILAL

2. DESISKA

3. WINARNI

4. FITRIA POHAN

5. WIDHAWATIE

6. KRISMAN

7. SUADI SAPUTRA

PRODI S1 ILMU KEPERWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM ASSYAFIIYAH


ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK 4
PADA KELOMPOK PEKERJA PABRIK TAHU

A. Hasil pengkajian

1. DATA INTI

a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Pabrik Tahu berada di wilayah Jakarta, dengan luas bangunan pabrik keseluruhan
sebesar 15x8 m. Pabrik ini berada di dalam gang yang berada di Jakarta timur
dekat SDN 1. Terdiri dari beberapa ruangan sektor yang didalamnya terdapat
berbagai macam pekerjaan industri yang berhubungan dengan kedelai dan tahu
diantaranya adalah bagian penyortiran kedelai, penyimpanan kedelai,
penggilingan kedelai, produksi tahu, penggorengan tahu, mushalla, kamar mandi.
Jumlah pekerja di Pabrik Tahu ada 20 orang.

b. Status kesehatan komunitas

1) Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

- 91% pekerja bekerja posisi dengan berdiri


- 82% pekerja mengeluh pegal dan nyeri otot
- 90% pekerja terbiasa merokok
- 40% pekerja mengeluh sakit kepala
- 55% pekerja mengeluh batuk pilek
- 30% sesak nafas
- Jumlah pekerja berjumlah 20 orang

2) Tanda-tanda vital* (tiap individu)

• TD:
- >120/90 mmHg : 10 orang
- 110/80 mmHg : 10 orang
• Nadi:
- 60-80x/menit : 14 orang
- 100-120x/menit : 6 orang
• RR:
- 16-24x/menit : 14 orang
- >24x/menit : 6 orang
• Suhu tubuh:
- 36,5 – 37oC : 20 orang

c. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas

Para pekerja mendapat istirahat makan siang dari pabrik, makan siang dilakukan
tiap pukul 12.30 didepan rumah pemilik pabrik.

d. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja didapat dari minuman yang disedian
oleh pihak pabrik.

e. Pola istirahat tidur

Para pekerja mengatakan bahwa istirahat tidur mereka biasanya dilakukan pada
malam hari saat pulang bekerja karena waktu bekerja mereka adalah dari jam
05.00 pagi – 08.00 malam.

f. Pola eliminasi

Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 20 orang pekerja bagian
produksi tahu mengatakan BAB 3x sehari, BAK 4x sehari.

g. Pola aktivitas gerak

Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 16 orang dari 20 orang
jumlah pekerja pemerasan kedelai mengeluhkan sering merasa pegal dan nyeri
otot di daerah tangan dan punggungnya. Saat dilakukan observasi secara langsung
ternyata sebanyak 20 orang pekerja berdiri dengan posisi sedikit membungkuk
dan tangannya memeras adonan bubur kedelai. 4 orang tidak menggerak-
gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya / berada dalam posisi duduk yang
sama dalam waktu yang lama.

h. Pola pemenuhan kebersihan diri

Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 2 orang dari 2 orang pekerja
dibagian penggorengan tahu mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang
benar. 2 orang dibagian pengirisan setelah melakukan pengirisan mencuci tangan
tapi dengan prosedur yang kurang benar.

i. Status psikososial
Antar kelompok kerja tidak pernah mengalami pertengkaran atau perselisihan
karenan mereka menganggap semua pekerja saling bersaudara karena sudah
bekerja sama dalam waktu yang lama, antar pekerja juga saling membantu, dan
memberi dukungan bila ada masalah.

j. Status pertumbuhan dan perkembangan

1) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

Berdasarkan data yang didapat sebagian pekerja di Pabrik Tahu memiliki


BPJS.

2) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

Setelah dilakukan pengkajian melalui observasi langsung kepada 20 pekerja


didapatkan hasil:

- Tidak menggunakan masker disaat bekerja : 14 orang


- Tidak menggunakan sarung tangan pada saat bekerja : 6 orang

2. DATA LINGKUNGAN FISIK

a. Iklim /cuaca:

Iklim atau cuaca di Pabrik Tahu tergolong cukup panas. Karena letaknya yang
berada di dalam perumahan yang ada di salah satu kota Jakarta timur.

Suhu ruangan di dalam pabrik tergolong sumuk karena ventilasi yang kurang.
Serta di dalam ruangan para pekerja pabrik terdapat 1 kipas angina yang dapat
membantu menormalakan suhu ruangan.

b. Tingkat kebisingan, paparan zat kimia

Tingkat kebisingan didalam Pabrik Tahu tersebut terdapat dua fase. Dimana
pada fase pertama bisa dikatakan tentram pada saat proses pengepresan sampai
proses pemotongan atau pembentukan tahu. Sedangkan pada fase kedua yaitu
pada saat penggilingan kedelai yang dapat memulai kebisingan karena ada alat
pembantu berupa mesin deasel untuk menggiling kedelai menjadi gumpalan atau
bubur tahu sebelum masuk ke proses pengepresan.
c. Penataan ruang kerja

Luas bangunan pabrik tahu ini seluas 10x13 meter dan penataan tempat
permasing masing proses tergolong baik. Tempat pengolahan dari proses
perendaman biji kedelai sampai menjadi tahu disini tergabung menjadi satu
ruangan. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah para karyawan untuk
memaksimalkan pengoperan antara proses pertama dengan proses selanjutnya.
Serta dapat membuat para karyawan tidak kesepian dalam melakukan
pekerjaannya

d. Penataan eksterior perusahaan

Untuk penataan eksterior ini sendiri terdapat lahan atau ruangan outdoor yang
dipakai untuk menyimpan hasil produksi tahu yang sudah jadi. Kemudian sang
karyawan yang bekerja diluar tersebut sambil berjualan jikalau ada tetangga
ataupun masyarakat sekitar yang ada di dekat pabrik tahu tersebut.

e. Pengaruh penataan terhadap pekerja

Para pekerja atau karyawan di Pabrik Tahu tersebut mengatakan bahwa


penataan tempat yang di bangun oleh atasannya (bos) sangat baik. Karena
dapat memudahkan para karyawan untuk mobilisasi. Serta penataan yang
dirncang juga sangat efisien dan tidak perlu memakan banyak biaya.

f. Dampak lingkungan fisik terhadap pekerja dan keluarga

Para pekerja mengatakan bahwa ada juga dampaknya seperti lantai yang licin
karena tumpahan sisa dari air bubur tahu. Tumpahan sisa dari air bubur tahu
ini sendiri dapat mengakibatkan lantai pabrik menjadi licin yang dapat
mengkibatan karyawan maupun anggota keluarga pemilik pabrik bisa jatuh
jika tidak berhati hati saat berjalan.
3. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL

a. Jenis pelayanan umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga

Di sekitar Pabrik Tahu terdapat sebuah klinik kesehatan yaitu puskesmas


jakarta.

b. Kondisi sarana umum dan kesehatan

Kondisi kamar mandi bersih tetapi hanya ada satu untuk semua pekerja
dan lokasi cukup jauh dari tempat pekerja. Kondisi mushalla bersih.

c. Pemanfaatan fasilitas umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga

Adanya kamar mandi yaitu untuk memenuhi kebutuhan eliminasi


pekerja.

d. Dampak pelayanan umum dan kesehatan terhadap pekerja dan keluarga

Para pekerja serta keluarganya bisa memanfaatkan karena adanya


pelayanan umum.

4. EKONOMI

a. Penghasilan pekerja

Pekerja tiap perbulan mendapatkan penghasilan -+ 1.000.000

b. Efektivitas penghasilan dalam mengatasi keuangan keluarga pekerja

Menurut observasi, para pekerja mengatakan bahwa penghasilan yang


didapatkan dari bekerja di pabrik tahu dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya. selain itu, para pekerja juga sering diberi 1 bungkus tahu
setiap karyawan pulang bekerja. Oleh karena itu, para karyawan bisa
mengatur keuangan dari penghasilan bekerja di pabrik tahu untuk
mencukupi keluarganya.

c. Bentuk bonus atau tambahan penghasilan yang diberikan perusahaan


Para karyawan mengatakan bahwa si pemilik pabrik tahu memberi 1
bungkus tahu dan kadang diberi makan bersama di pabrik dan ada uang
cecepan bagi semua karyawan .

d. Tingkat kesejahteraan pekerja dan keluarga

Menurut observasi para karyawa mengakui bahwa bekrja dipabrik tahu


tersebut sudah melebihi serta tercukupi tentang keuangan keluarga
masing-masing karyawan yang membuat para karyawan betah bekerja
disana.

5. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI

a. Jenis fasilitas keamanan dan transportasi pekerja dan keluarga

Menurut anamnesa sistem keamanan perusahaan cukup baik dengan


adanya garasi serta penduduk yang mendukung adanya pabrik tahu
tersebut. untuk penanggulangan kebakaran terdapat alat pemadam
kebakaran manual.

b. Pemanfaatan fasilitas keamanan dan transportasi bagi pekerja dan


keluarga

Terdapat portal dipintu masuk ke pabrik tahu tersebut sehingga


keamanan di lingkungan sekitar terjaga keamanannya.

c. Dampak fasilitas keamanan dan transportasi bagi pekerja dan keluarga

Tidak ada

6. POLITIK DAN KEAMANAN

a. Jenis aturan perusahaan bagi pekerja dan keluarga

Tidak boleh saling memprofokasi sesama pekerja agar tidak


memunculkan kericuhan yang dapat mengganggu kinerja para
karyawan, dan para pekerja tidak boleh membawa anak.
b. Efektifitas aturan perusahaan bagi pekerja dan keluarga

Tidak ada aturan

c. Perlindungan pemerintah terhadap pekerja dan keluarga

Sudah ada sertifikat izin pemerintah terkait pembuatan tahu

d. Situasi politik dan pengaruh terhadap pekerja dan keluarga

Tidak ada aturan

7. SISTEM KOMUNIKASI
a. Jenis sarana komunikasi yang diberikan perusahaan
Tidak ada, karena jarak yang berdekatan.
b. Cara pemanfaatan sarana komunikasi
Tidak ada
c. Acara yang berhubungan dengan pertemuan direksi, pekerja, dan keluarga
Makan bersama setiap 1 bulan sekali.
d. Dampak sarana komunikasi bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
8. PENDIDIKAN
a. Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga
Memberikan pelatihan pada pekerja awal dari proses perendaman hingga
proses akhir yaitu penggorengan.
b. Jenjang karir dan pendidikan
Bebas asal mempunyai skill dan keinginan serta bekerja keras dalam menjalani
pekerjaan.
c. Penghargaan terhadap pendidikan pekerja dan keluarga
Tidak ada
d. Fasilitas pendidikan di perusahaan.
Tidak ada
e. Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
f. Jenis pendidikan yang diberikan
Pelatihan pada pekerja dalam pembuatan tahu.
g. Pengetahuan pekerja
Skill dan trampil dalam bekerja
9. REKREASI
a. Jenis rekreasi yang diberikan
Tidak ada
b. Pemanfaatan rekreasi perusahaan bagi pekerja dan keluarga
Tidak ada
c. Jenis rekreasi yang dilakukan oleh pekerja dan keluarga selain dari perusahaan
Jalan-jalan seminggu sekali setiap gajian
d. Jadwal rekreasi/frekuensi rekreasi
Tidak ada
e. Dampak rekreasi terhadap motivasi kerja
Sanagat membantu agar pekerja tidak stres
B. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang terpapar informasi d.d tidak
menggunakan APD
2. Defisit kesehatan komunitas b.d keterbatasan sumber daya d.d terjadi masalah
kesehatan komunitas.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI DIAGNOSA
1. DS: Keterbatasan sumber daya dan kurangnya Defisit Kesehataan
pengetahuan tentang keselamatan kesehatan kerja , Komunitas
8 Orang Pekerja mengatakan
dan hidup bersih dan sehat.
mengeluh sakit kepala
11 orang Pekerja mengatakan
batuk pilek
Pekerja mengatakan setelah
melakukan pekerjaannya ia
mencuci tangan namun prosedur
kurang benar
DO:
Riwayat penyakit hipertensi 2
orang 40%, ISPA 11 ORANG
55%. Dan sisanya kurang
mengerti tentang pentingnya APD
seperti: masker, saung tangan, dan
sepatu boot.
2. DS: nyeri punggung diakibatkan oleh pekerjaan fisik yang Perilaku kesehatan
berat, berdiri dan membungkuk terlalu lama. cenderung beresiko
16 orang pekerja mengatakan
sering mengeluh pegal dan nyeri
otot saat bekerja
DO:
P : nyeri punggung saat
digerakkan
Q : nyeri seperti ditusuk- tusuk
R : nyeri dibagian punggung
S : skala 3
T : hilang timbul
DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN

Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi


1. Defisit Pencegahan Primer PREVENSI PRIMER
D.0101 Kesehatan (L.12109) Status Kesehatan Komunitas Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Komunitas
Kriteria SA ST (I 12472)
Ketersediaan 1 4 Observasi :
program
- identifikasi perilaku upaya kesehatan yang
promosi
kesehatan dapat ditingkatkan
Partisipasi 1 4 Terapeutik :
dalam program
- berikan lingkungan yang mendukung
Kesehatan
komunitas kesehatan
Kepatuhan 1 4 - orientasi pelayanan kesehatan yang dapat di
terhadap standar manfaatkan
Kesehatan
Edukasi :
lingkungan
Prevalensi 1 4 -anjurkan melakukan aktiitas fisik setiap hari
penyakit -anjurkan tidak merokok di dalam ruangan
Ket:
-anjurkan mencuci tangan dengan air bersih
1: menurun dan sabun
- anjurkan menggunakan air bersih
2: cukup menurun

3: sedang

4: cukup meningkat

5: meningkat.
Pencegahan Sekunder PREVENSI SEKUNDER
Kontrol Resiko (L.14128)
Observasi :
Kriteria SA ST - Identifikasi target populasi skrining
Kemampuan 1 4
kesehatan
mencari
informasi Terapeutik :
tentang faktor
resiko - Sediakan akses layanan skrining (waktu, dan
Kemampuan 1 4 tempat)
mengubah - Lakukan anemnesis riwayat kesehatan,
faktor resiko, dan pengobatan
perilaku
Kemampuan 1 4 - Lakukan pemeriksaan fisik sesuai indikasi
beradaptasi Edukasi :
dalam skrining
- Jelaskan tujuan prosedur skrining kesehatan
resiko perilaku
Kolaborasi:
sehat
- Rujuk untuk pemeriksaan diagnostik
Ket:
1: menurun

2: cukup menurun

3: sedang

4: cukup meningkat

5: meningkat.
PREVENSI TERSIER
Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Pencegahan Tersier (L.14548)
Ketahanan Komunitas (L.08075)
Kriteria SA ST Observasi:
Keberlanjutan 1 4 - Identifikasi kekuatan dan partner dalam
pelayanan rutin pengembangan kesehatan.
komunitas
Ketersediaan 1 4 Terapeutik:
pelayanan - Libatkan anggota masyarakat untuk
komunitas meningkatkan kesadaran terhadap isu dan
Kesiapan 1 4 masalah kesehatan yang dihadapi
komunitas untuk - Libatkan anggota masyarakat dalam
tanggap krisis mengembangkan jaringan kesehatan
Adaptasi 1 4
komunitas
terhadap
perubahan
Ket:

1: menurun

2: cukup menurun
3: sedang
4: cukup meningkat

5: meningkat.
NO Diagnosa Kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran Sumber daya
Keperawatan Penanggung Waktu Tempat Alokasi Keberlanjuta
jawab Dana n
1. Defisit Prevensi - Untuk Pekerja Kelompok Senin, Pabrik 500.000 pemberian
kesehatan Primer: meningkatkan Pabrik 01 Mei Tahu brosur pada
komunitas Pendidikan pengetahuan Tahu 2024 jakarta pekerja di
Pada pekerja kesehatan pekerja di pabrik jakarta Pukul pabrik tahu
Pabrik Tahu tentang tahu tentang 08.00- terkait dengan
Jakarta b.d hipertensi, pencegahan 08.45 pentingnya
keterbatasan ISPA, dan hipertensi, ISPA, promosi
sumber daya perilaku upaya dan pentingnya Pabrik 500.000 perilaku
d.d Pekerja kesehatan APD, dan hidup Pekerja Kelompok Senin, Tahu kesehatan
mempunyai tentang sehat dengan Pabrik 02 Mei jakarta
riwayat pentingnya mencuci tangan Tahu 2024
hipertensi 2 menggunakan dengan prosedur jakarta Pukul
orang 40%, APD seperti yang yang benar. 08.00-
ISPA 16 orang masker dan 08.45
55%, dan sarung tangan,
sisanya sehat. mencuci tangan
dengan
prosedur yang
benar. Dan
melakukan
pemeriksaan
pada pelayanan
kesehatan.
Pabrik
Pekerja Tahu
Prevensi - Untuk Pabrik Kelompok Senin, Rp.
Sekunder : menurunkan Tahu 02 Mei
tekanan darah 2024
Pemeriksaan dan mencegah Pukul
tekanan darah komplikasi 08.00-
penyakt 08.45
hipertensi. Pekerja Pabrik
Pabrik Tahu
Tahu

Senin,
Prevensi - Untuk mencegah Kelompok 02 Mei Rp.
Tersier: tekanan darah 2024 Pabrik
Pekerja
Terapi senam yang tinggi dan Pukul Tahu
Pabrik
hipertensi batuk- batuk 08.00-
Tahu
08.45

Senin,
02 Mei Pabrik Rp.
Mengajarkan Pekerja Kelompok 2024 Tahu
batuk efektif Pabrik Pukul
Tahu 08.00-
08.45

Rp.
Kelompok Senin,
02 Mei
2024
Pukul
08.00-
08.45

EVALUASI

No Masalah Penyebab Program Tujuan Kriteria Metode Hasil Evaluasi Rencana Tindak
Kesehatan terjadinya kegiatan yang Evaluasi Keberhasilan Evaluasi Lanjut
masalah dilakukan
1 Para pekerja Pekerja Penyuluhan Para pekerja Indicator Wawancara Para pekerja menyampaikan
mengatakan
mempunyai kesehatan memahami keberhasilan dapat kepada seluruh
sering
merasakan riwayat cara para pekerja memahami karyawan pekerja
pusing dan
Hipertensi, dan pemeliharaan dapat tentang di pabrik tahu
batuk
Karea waktu kesehatan mencegah pentingnya untuk
kerja yang tentang riwayat APD, menerapkan
sangat hipertansi dan penyakit yaitu pencegahan perilaku kesehata
produktif. TB paru hipertensi dan Hipertensi, dan n saat bekerja
TB paru. TB paru.
Pekerja
mempunyai
riwayat TB
paru, dan
ditambah pada
saat di ruangan
pekerja kurang
mengetahui
tetang
pentingnya
APD sehingga
terkena
paparan UAP.
Awal mula
timbul dari
proses
pembakaran
manual dari
tungku serta
asap dari
penggorengan
tahu

Anda mungkin juga menyukai